Selasa, 23 Desember 2014

Komunikasi Efektif Meningkatkan Kinerja Organisasi 2

Oleh Kosmas Lawa Bagho
Mahasiswa Pascasarjana Universitas Negeri Malang



Bab II
Pembahasan

2.1    Komunikasi Bisnis dan Kinerja Organisasi sebagai Sebuah Konsep
Komunikasi bisnis atau lebih dikenal dengan komunikasi organisasi dan kinerja organisasi memiliki konsep dan pengertian yang beragam tergantung persepsi dan pemahaman setiap pakar dalam menyorotinya. Untuk memudahkan pemahaman tentang hal tersebut maka dalam penulisan makalah ini perlu diberikan pembatasan pengertian dan konsep yang menjadi titik start pembahasan lebih lanjut.

2.1.1 Komunikasi Bisnis/Organisasi
Komunikasi adalah proses dengan mana informasi dan arti atau makna ditransfer dari sender kepada receiver (Colquitt, LePine, Wisson 2011 dalam Wibowo 2013). Kebanyakan pekerjaan yang dilakukan dalam organisasi bisnis saling bergantung dan menyangkut komunikasi diantara anggota. Oleh karena itu efektivitas komunikasi memainkan peranan penting dalam menentukan apakah terdapat keuntungan atau kerugian dalam proses komunikasi.
Rosenbatt et al., 2007 dalam www.anneahira.com yang diakses tanggal 27 November 2014 menyatakan bahwa komunikasi bisnis adalah pertukaran gagasan, pendapat, informasi instruksi yang memiliki tujuan tertentu yang disajikan secara personal dan impersonal melalui simbol-simbol untuk mencapai tujuan organisasi.

Pendapat ini senada dengan Purwanto (1997) yang menyatakan bahwa komunikasi yang digunakan dalam dunia bisnis mencakup berbagai macam bentuk baik komunikasi verbal maupun non verbal. Komunikasi verbal menggunakan kata baik lisan maupun tertulis sementara non verbal tidak menggunakan kata melainkan lambang, simbol, gerakan dan warna.
  Harrison & Dorfel (2006) dalam Widiastuti (tanpa tahun) mendefenisikan komunikasi bisnis/organisasi sebagi variabel kunci yang memungkinkan seseorang untuk membangun hubungan dalam satu organisasi serta berinteraksi dan berbagi informasi. Dengan kata lain, komunikasi yang efektif merupakan jalan bagi organisasi untuk saling memahami satu sama lain dan mengkoordinasikan kegiatan mereka agar mempertahankan hubungan yang lebih baik. Goldharber (2006) dalam Widiastuti (tanpa tahun) menulis bahwa komunikasi bisnis/organisasi merupakan proses saling menciptakan dan saling menukar pesan dalam satu jaringan hubungan saling bergantung satu sama lain untuk mengatasi lingkungan yang tidak pasti dan selalu berubah-ubah.
Organisasi apa pun membutuhkan komunikasi agar organisasi bersangkutan bisa berjalan secara efektif. Efektivitas dalam berkomunikasi menentukan tingkat produktivtas dan keberhasilan organisasi apalagi organisasi bisnis yang juga mengutamakan profit atau laba. Manusia menentukan komunikasi agar organisasi itu dinamis dan produktif. Rosadi Roslan (2006) dalam Widiastuti (tanpa tahun) memberikan gambaran bahwa komunikasi dalam perusahaan dikatakan efektif apabila adanya keterbukaan manajemen perusahaan terhadap karyawannya, saling menghormati atau saling menghargai satu sama lain yaitu antara pimpinan dan bawahan demi tercapainya tujuan utama perusahaan, adanya kesadaran dan pengakuan dari pihak perusahaan akan arti pentingnya suatu komunikasi timbal balik dalam perusahaan dan adanya media komunikasi yang baik dalam perusahaan.

2.1.2 Kinerja Organisasi
Everet Rogers 2007 dalam Widiastuti (tanpa tahun) mendefenisikan organisasi sebagai suatu sistem yang mapan dari mereka yang bekerjasama untuk mencapai tujuan bersama melalui jenjang kepangkatan dan pembagian tugas. Muhammad Arni dalam Widiastuti (tanpa tahun) juga mendefensikan organisasi sebagai organisasi yang memiliki karateristik tertentu yaitu mempunyai struktur, tujuan dalam berhubungan satu bagian dengan bagian lain dan tergantung pada komunikasi manusia untuk mengkoordinasikan aktivitas dalam organisasi dimaksud.
Istilah kinerja berasal dari kata bahasa Inggris job performance atau actual performance atau work outcome. Arnold dan Bosshoff (2011) dalam Noermijati (2013) menggunakan istilah employee job performance, Chirumbolo dan Areni (2005) menggunakan istilah job performance termasuk Walker (1992) yang artinya kinerja dipengaruhi oleh bagaimana tanggapan seseorang terhadap suatu kondisi yang mempengaruhi pekerjaan mereka.
Mangkunegara (2000) mendefenisikan kinerja adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tangunggjawab yang diberikan kepadanya.
Sementara Bernardin dan Russel (2000) menyatkan bahwa kinerja adalah catatan perolehan yang dihasilkan dari fungsi suatu pekerjaan tertentu atau kegiatan selama satu periode tertentu. Rivai (2008) menulis kinerja merupakan perilaku nyata yang ditampilkan setiap orang sebagai prestasi kerja yang dihasilkan oleh karyawan sesuai dengan perannya dalam perusahaan. Kinerja organisasi adalah hasil kerja nyata yang dicapai seseorang dalam melaksanakan tugs yang diberikan kepadanya dalam sistem yang mapan demi tujuan organisasi secara produktif.

***

Tidak ada komentar:

Posting Komentar