Minggu, 31 Mei 2015

Tanggungjawab Sosial Perusahaan (TSP/CSR) versi Carrol

Oleh Kosmas Lawa Bagho
Mahasiswa Magister Manajemen Universitas Negeri Malang

Catatan:
Tulisan ini merupakan jawaban penulis terhadap soal UAS semester 1 materi Teknologi Informasi Komunikasi (TIK) dalam Komunikasi Bisnis yang diampu oleh Dr. Suharto., MM & Prof. Dr. Heri Pratikto., M.Si. Penulis sengaja posting ke blog sebagai bahan pembelajaran bagi para mahasiswa atau siapapun yang ingin mempelajari lebih dalam tentang TIK dalam Komunikasi Bisnis.




 Soal  
1.    Ide, gagasan cemerlang yang dimiliki oleh seseorang dalam suatu oganisasi kurang memiliki arti apabila tidak dikomunikasikan kepada pihak lain.  Ide, gagasan  perlu disampaikan dengan jelas dan persuasif. Menurut saudara persyaratan apa yang harus dimiliki seseorang agar dapat melakukan komunikasi secara efektif.
Read more...

Senin, 25 Mei 2015

Komunikasi Pemasaran & Periklanan Internasional Terintegrasi 5

Oleh Kosmas Lawa Bagho
Mahasiswa Magister Manajemen Universitas Negeri Malang



9      Eksekusi Kampanye dan Agen Periklanan
Perkembangan kampanye iklan serta eksekusinya dikelola oleh agensi periklanan. Ketika perkembangan manufaktur berkembang ke tingkat internasional, demikian pula dengan agen-agen periklanan AS, Jepang dan Eropa yang berekspansi secara internasional untuk menyediakan bantuan mutakhir ke seluruh dunia. Agensi lokal juga memperluas seiring meningkatnya permintaan perusahaan multinasional terhadap jasa periklanan.
Read more...

Komunikasi Pemasaran & Periklanan Internasional Terintegrasi 4

Oleh Kosmas Lawa Bagho
Mahasiswa Magister Manajemen Universitas Negeri Malang



7      Perbedaan Budaya
Permasalahan yang terkait dengan menjalin komunikasi dengan orang-orang yang memiliki latar budaya berbeda merupakan tantangan terbesar dalam periklanan. Hampir semua periklanan internasional mengerikan karena kebanyakan orang tidak memahami bahasa dan budaya. Komunikasi menjadi lebih sulit karena faktor budaya secara signifikan menentukan cara mempersepsikan berbagai fenomena. Apabila kerangka persepsinya berbeda naka persepsi orang terhadap suatu pesan pun akan berbeda.
Read more...

Minggu, 24 Mei 2015

Komunikasi Pemasaran & Periklanan Internasional Terintegrasi 3

Oleh Kosmas Lawa Bagho
Mahasiswa Magister Manajemen Universitas Negeri Malang



6      Pesan: Berbagai Tantangan Kreatif
6.1         Periklanan Global dan Proses Komunikasi
Komunikasi internasional mungkin gagal karena berbagai alasan: sebuah pesan mungkin tidak sampai karena ketidaklayakan media, pesan mungkin diterima oleh penonton yang tidak menjadi target namun tidak mengerti karena adanya perbedaan interpretasi budaya. Dalam kasus lain, mungkin pesan sampai pada penonton dan dapat dimengerti namun tidak memiliki dampak apa-apa karena pemasar tidak mengetahui kebutuhan dan keinginan pasar target dengan tepat atau bahkan tidak mengerti proses berpikirnya.
Read more...

Jumat, 22 Mei 2015

Komunikasi Pemasaran & Periklanan Internasional Terintegrasi 2

Oleh Kosmas Lawa Bagho
Mahasiswa Magister Manajemen Universitas Negeri Malang



4      Periklanan Internasional
Sejak pergantian abad. Pertumbuhan pengeluaran untuk perikalanan global menurun seiring perekonomian global. Perkiraan terdekat atas pengeluaran total tahun 2005 adalah sebesar $400 miliar. Tingkat pertumbuhan tahunan sebesar 4 persen diprediksikan untuk tahun 2006 namun hal tersebut tentu saj bergantung pada kebangkitan pertumbuhan perekonomian global secara umum.
Pada masa lambatnya pertumbuhan lingkungan perekonomian global, industri periklanan terus melakukan restrukturisasi substansial yang tidak menyenangkan. Periklanan melalui media massa global merupakan alat utama untuk perubahan budaya yang menerima pengawasan dari berbagai institusi yang berbeda. Bahkan sebagian besar ilmuwan setuju bahwa mayoritas kita hanya baru mulai memahami beberapa permasalahan utama periklanan internasional.

Read more...

Komunikasi Pemasaran & Periklanan Internasional Terintegrasi 1

Oleh Kosmas Lawa Bagho
Mahasiswa Magister Manajemen Universitas Negeri Malang

Catatan:
Tulisan ini merupakan resume mata kuliah manajemen pemasaran internasional yang diambil dari bukunya Philip R. Cateora & John L. Graham yang diterjemahkan oleh Shrly Tiolina Pasaribu, 2007 untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah bersangkutan. Mudah-mudahan resume ini bermanfaat!



1      Pendahuluan
Bab sebelumnya telah dibahas secara mendalam tentang Ekspor dan Logistik: Isu Khusus dalam Bisnis dan pada bab ini secara khusus membahas Komunikasi Pemasaran dan Periklanan Internasional Terintegrasi. Pembahasan kali ini merupakan kelanjutan pembahasan bab-bab sebelumnya yang masih memiliki hubungan dengan pengelolaan (manajemen) pemasaran internasional.
Read more...

Selasa, 19 Mei 2015

Manajemen Stratejik Internasional 4

Oleh Dwi Putra Syakur Rahardjo & Kosmas Lawa Bagho
Mahasiswa Magister Manajemen Universitas Negeri Malang


3.1  Kesimpulan
Konsep strategi sangat bervariasi. Namun semuanya mengarah pada bagaimana menggunakan strategi oleh perusahaan atau organisasi untuk meraih keuntungan.  Term atau peristilahan strategi berasal dari kata bahasa Yunani “stratego’s yang artinya jendral. Stratego’s merupakan perpaduan dua kata yaitu “strato’s” = tentara dan “igo” = melakukan atau bertindak. Peristilahan dimaksud secara hurufiah dapat dikatakan sebagai ‘seni berperang para jendral yang memimpin suatu peperangan’. Bisnis merupakan medan pertempuran. Oleh karena itu, dapat dikatakan bahwa strategi adalah pola-pola terperinci menyangkut komitmen dan tindakan yang dirancang untuk menggali kompetensi inti serta untuk mendapatkan keunggulan bersaing.
Read more...

Manajemen Stratejik Internasional 3

Oleh Dwi Putra Syakur Rahardjo & Kosmas Lawa Bagho
Mahasiswa Magister Manajemen Universitas Negeri Malang


2.3  Peran Manajemen Strategik dalam Era Globalisasi
               Indonesia sudah menandatangani kesepakatan MEA/AEC 2015 dan akan berlaku secara efektif akhir Desember tahun ini. Pasar bebas ASEAN atau pun pasar global memiliki peluang apabila benar-benar menerapkan manajemen stragik yang jitu untuk memenangkannya. Menyongsong MEA 2015 dan era globalisasi perlu melakukan stategi-strategi menurus Michael E. Porter (1996) dalam Rina Surjani (2003) adalah persaingan global dengan lini yang luas, fokus global, fokus nasional dan ceruk yang terlindung sementara menurut Hitt, at el., 1997 dalam Rina Surjani, 2003 menemukan strategi analisis lngkungan eksternal, analisis lingkungan internal, strategi tingkat bisnis, tingkat perusahaan, akuisisi dan restrukturisasi, internasional dan kepemimpinan strategis.
Read more...

Jumat, 15 Mei 2015

Manajemen Strategis Internasional 2

Oleh Dwi Putra Syakur Rahardjo & Kosmas Lawa Bagho
Mahasiswa Magister Manajemen Universitas Negeri Malang


2.1  Konsep Manajemen Strategis Internasional
Tidak banyak literatur yang memuat secara tersurat tentang manajemen strategis internasional. Apabila berkesempatan mengunjungi profesor www.google.com dan www.yahoo.com yang banyak ditampilkan di sana hanya manajemen strategis pada bisnis atau perdagangan internasional. Paling sering yang muncul adalah strategi aliansi internasional. Entahkah strategi aliansi internasional (Mehta, et al., 2006) merupakan manajemen strategis internasional memang masih membutuhkan penelitian dan diskusi lebih lanjut untuk mendapatkan kesamaan persepsi atau pun pemahaman. 
Read more...

Manajemen Straegis Internasional 1

Oleh Dwi Putra Syakur Raharjo & Kosmas Lawa Bagho
Mahasiswa Magister Manajemen Universitas Negeri Malang


1    Pendahuluan
“Pertahanan yang baik adalah menyerang. Supaya tidak dapat dikalahkan, seseorang harus membuat dirinya pertama-tama tidak dapat dikalahkan dan kemudian menunggu keadaan lawan untuk dapat dikalahkan” demikian strategi perang yang sangat terkenal oleh Sun Tzu (535 SM). Strategi yang digunakan Sun Tzu tidak lazim dan dapat berubah-ubah disesuaikan dengan kondisi lapangan (medan pertempuran) dan orang atau bangsa yang dihadapi sehingga musuh tidak dapat mengetahui strategi apa yang digunakan. Dengan demikian dapat memenangkan pertempuran.
Read more...

Selasa, 12 Mei 2015

Kesiapan Indonesia (ASEAN) Dalam ACFTA dari Sisi Hukum Bisnis Internasional

Oleh Kosmas Lawa Bagho
Mahasiswa Magister Manajemen Universitas Negeri Malang



Suruhan
Buatlah analisis atau kajian perjanjian kerjasama ekonomi Kawasan Perdagangan Bebas Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) khususnya Indonesia dan China (ACFTA) dilihat dari sisi Hukum Bisnis Internasional!

Read more...

Senin, 04 Mei 2015

Tenaga Kerja Indonesia & MEA 2015 6

Oleh Kosmas Lawa Bagho
Mahasiswa Magister Manajemen Universitas Negeri Malang


3.1  Kesimpulan
Konsep kekuatan tenaga kerja dan sosio-kultural memiliki peran penting bagi Indonesia dalam menyongsong pasar bebas ASEAN atau yang lebih dikenal dengan Masyarakat Ekonomi ASEAN 2015. Pemahaman akan konsep dasar MEA 2015, tenaga kerja dan sosio-kultural menjadi landasan penting persiapan agar bisa bersaing secara optimal.

Read more...

Tenaga Kerja Indonesia & MEA 2015 5

Oleh Kosmas Lawa Bagho
Mahasiswa Magister Manajemen Universitas Negeri Malang


2.2.3  Daya Saing Tenaga Kerja & Sosio-Kultural
               Menurut laporan World Economic Forum (WEF) mempublikasikan daya saing global, posisi Indonesia pada posisi 46 pada periode 2011-2012. Daya saing global mencakup 12 pilar yakni institusi, infrastruktur, makroekonomi, kesehatan dan pendidikan dasar, pendidikan tinggi, efisiensi pasar barang, efisiensi pasar tenaga kerja, pasar keuangan, kesiapan teknologi, ukuran pasar, kecanggihan bisnis dan inovasi.
Read more...

Tenaga Kerja Indonesia & MEA 2015 4

Oleh Kosmas Lawa Bagho
Mahasiswa Magister Manajemen Universitas Negeri Malang


2.1.4  Tantangan MEA atau AEC 2015
               Dalam menghadapi MEA atau AEC 2015, Indonesia masih mempunyai pekerjaan rumah yang harus ditingkatkan agar tetap memiliki daya saing. Pilar sosial-budaya, warga Indonesia belum mengenal ASEAN padahal salah satu kunci sukses adalah kolektivitas sesama Negara ASEAN agar perjuangan membentuk pasar tunggal bisa diraih secara lebih berhasil. Dikuatirkan bahwa Indonesia dengan populasi penduduk terbesar tidak bisa memanfaatkan peluang tetapi justru akan menjadi pasar bagi produk yang sejenis dari Negara ASEAN lainnya.
Read more...

Minggu, 03 Mei 2015

Tenaga Kerja Indonesia & MEA 2015 3

Oleh Kosmas Lawa Bagho
Mahasiswa Magister Manajemen Universitas Negeri Malang



2.1.2   Dasar Pembentukan Pasar Tunggal ASEAN
               Periode tahun 1997 menjadi cikal bakal kesadaran Negara-negara ASEAN memasuki pasar bebas dengan sejumlah konsekunsinya. Ada sejumlah kesepakatan agar Negara ASEAN bisa menjadi ‘leader’ pasar di tengah arus kompetisi pasar internasional atau pasar global. Kesepakatan visi 2020 tanggal 15 Desember 1997 menjadi cikal bakal perjuangan yang lebih kencang dan menyatu bagi Negara-negara ASEAN dalam menghadapi arus globalisasi dan liberalisasi yang tentu akan sangat berpengaruh baik secara langsung maupun tak langsung terhadap sendi-sendi kehidupan Negara atau bangsa-bangsa di ASEAN.
Read more...

Jumat, 01 Mei 2015

Tenaga Kerja Indonesia & MEA 2015 2

Oleh Kosmas Lawa Bagho
Mahasiswa Magister Manajemen Universitas Negeri Malang


2.1   MEA atau AEC 2015
2.1.1        2.1.1  Konsep Masyarakat Ekonomi ASEAN
Dunia saat ini dirasakan semakin sempit dan homogen (global village) maka setiap Negara atau kawasan berkompetisi untuk meraih pasar entah sebagai pemimpin pasar atau pengikut pasar. Negara-negara di planet bumi ini tak merasa sendiri dan tidak bisa lagi hidup sendirian dalam sebuah ‘gheto’ atau istilah Thomas Merton penulis spiritual dari Inggris menggunakan istilah Negara atau manusia tidak pernah hidup sendirian bagaikan pulau yang tak berpenghuni. Merton menulisnya dengan judul “No man is island”.
Read more...