Minggu, 29 April 2012

RAT XIII Puskopdit Flores Mandiri

Membangun Komitmen Menuju Kemandirian dan Keberlanjutan

Pusat Koperasi Kredit (Puskopdit) Flores Mandiri menggelar Rapat Anggota Tahunan (RAT) selama dua hari Sabtu 25 Pebruari 2012 dan Minggu 26 Pebruari 2012. Selama dua hari tersebut RAT diisi dengan laporan pertanggungjawaban pengurus dan laporan pengawas serta masukan-masukan melalui sambutan-sambutan dari pengurus Puskopdit dan pejabat pemerintah. Sabtu 25 Pebruari 2012 acara pembukaan RAT XIII. Ketua Panitia RAT Drs. Mikhael H. Jawa yang juga adalah Manajer Puskopdit Flores Mandiri melaporkan bahwa tema RAT XIII Puskopdit Flores Mandiri tahun buku 2011 adalah “Membangun Komitmen Perubahan Menuju Kemandirian dan Keberlanjutan Pengelolaan Koperasi Kredit. Tema ini bisa menjadi inspirasi dalam proses pemebenahan tata kelola organisasi dan usaha koperasi kredit dalam kurun waktu lima tahun ke depan. Dengan tema tersebut diharapkan segenap fungsionaris kopdit senantiasa mengedepankan koperasi kredit dalam perspektif sebagai organisasi pembelajaran untuk belajar dan terus belajar dari praktik yang terbaik. Sedangkan Ketua Puskopdit Flores Mandiri Petrus Lengi, S.Pd dalam sambutannya menyampaikan apresiasi kepada Bupati Ende, Bupati Ngada, Bupati Nagekeo, Ketua Inkopdit Jakarta atau pejabat yang mewakili dan segenap undangan berkenan mengikuti rangkaian kegiatan RAT Puskopdit Flores Mandiri. Ia mengatakan sesuai amanat Anggaran Dasar Puskopdit BAB VI pasal 13 mengatakan bahwa RAT merupakan pemegang kekuasaan tertinggi dan karena itu pasal 14 Anggaran Dasar tersebut menyatakan pengurus harus mempertanggungjawabkan pengelolaan organisasi dan usaha puskopdit selama setahun kepada anggotanya. RAT dijadikan juga sebagai momen saling koreksi, tukar pendapat, yang kurang kita lengkapi, yang keliru kita benahi bersama. Semangat dan kebersamaan kita, melalui RAT ini bisa dijadikan sebagai momen silaturahmi dan temu kangen antara puskopdit dan primer, puskopdit dengan inkopdit, Pemerintah dan Koperasi dan antar anggota yang hadir dalam RAT tersebut. Menurut Lengi, sejak awal kiprahnya, lembaga ini mempunyai fokus perhatian terhadap pemberdayaan masyarakat dengan berbasiskan jati diri koperasi kredit yaitu Swadaya, Pendidikan dan Solidaritas sebagai trilogi gerakan. Jati diri dimaksud telah merasuk begitu pesat hingga ke sum-sum kehidupan kita terutama anggota kopdit yang rata-rata kumpulan orang-orang lemah, orang-orang susah dan terpinggirkan. Mereka berusaha dengan susah payah untuk memperbaiki nasib mereka sedikit demi sedikit yang kurang beruntung menjadi pelan-pelan beruntung, yang dulu belum bisa sekarang menjadi bisa. Swadaya menabung bersama bukan hanya jadi kumpulan orang-orang tetapi juga berubah menjadi kumpulan orang yang menghasilkan modal, bahkan modal tersebut kian lama kian besar jumlahnya. Dikatakan Lengi, saat ini puskopdit kita beranggotakan 47 kopdit primer dengan rincian: 19 kopdit sebagai anggota, 13 kopdit sebagai calon anggota dan 15 kopdit sebagai kelompok binaan dan anggota individu seluruhnya berjumlah 81.992 orang dengan aset seluruhnya Rp465 miliard lebih, ( atau bahasa kerennya ½ triliun), simpanan saham anggota sebesar Rp374 miliard, pinjaman beredar Rp237,9 miliard sementara dukungan dari pemerintah dalam bentuk pinjaman bergulir sebesar Rp1,2 miliard. Angka-angka ini memang kecil kecil jika dibandingkan dengan lembaga keuangan formal lainnya namun dibalik angka-angka dimaksud mau mencerminkan kemandirian, keswadayaan masyarakat setempat untuk membangun kemartabatan dirinya dalam semangat kebersamaan dan solidaritas. Lebih lanjut Lengi paparkan, kopdit-kopdit favorit di tiga Kabupaten ini seperti : Kopdit Sangosai di Kabupaten Ngada beranggotakan 14.395 orang, penambahan anggota baru tahun buku 2011 sebanyak 2.780 orang dan aset sebesar Rp 149 miliar lebih,- Kopdit Boawae di Kabupaten Nagekeo beranggotakan 10.131 orang, penambahan anggota baru tahun buku 2011 sebanyak 1.398 orang dan aset Rp 51 miliard lebih,- Kopdit Bahtera di Kabupaten Ende berangotakan 5.102 orang dengan aset sebesar Rp 21.6 miliard,- dan masih banyak kopdit besar lainya menunjukkan kemajuan yang besar dan signifikan. Hal inilah yang mendorong RAT Puskopdit Flores Mandiri yang ke-13 ini bertemakan : ”Membangun Komitmen Perubahan Menuju Kemandirian Dan Keberlanjutan Pengelolaan Koperasi Kredit” Tema ini telah digumuli sejak rapat kerja pengurus dan manajer tanggal 17-18 Desember 2011 yang menginspirasi kita untuk membangun kemandirian dalam konteks keswadaayan mental, tata kelola organisasi dan usaha yang sehat dan aman. “Kita terus berupaya meningkatkan kualitas anggota sebagai pemilik koperasi kredit dan lebih dari itu meningkatkan kualitas dapur pelayanan”, ujarnya. Dikatakannya, pengembangan sumber daya manusia berkoperasi telah mendapat dukungan dari banyak pihak. Gerakan koperasi kredit yang berpayung dibawah Puskopdit Flores Mandiri telah mendapatkan dukungan dana “capacity building” dari Pemkab Ngada sebesar Rp260 juta dengan rincian tahun 2006 sebesar Rp100 juta, tahun 2007 sebesar Rp75 juta, tahun 2009 sebesar Rp Rp50 juta dan tahun 2011 sebesar Rp35 juta. “Untuk itu atas nama gerakan ini kami haturkan terima kasih,” ujar Lengi disambut tepuk tangan peserta rapat. Dikatakanya lebih lanjut, aspek pendidikan kian hari kian penting. Dimensi pendidikan bagaikan lilin penerang jalan gerakan koperasi kredit menuju perubahan. “Kita bersyukur Puskopdit Flores Mandiri mengembangkan sayapnya menjadi pusat pendidikan dan pelatihan dengan tenaga-tenaga terlatih dan fasilitas yang cukup memadai”, ujar Lengi. Selama tahun 2011, Puskopdit Flores Mandiri telah melakukan pelatihan dan lokakarya sebanyak 15 kali, pengembangan personil sebanyak 10 kali, pendampingan untuk 27 kopdit primer, pendidikan dasar untuk 3 kopdit primer dan audit untuk 10 kopdit primer. “Tentang audit ini kita anggap sangat penting dan strategis. Kita tidak mencurigai kejujuran penegelolaan namun hendaknya dikawal dan dikontrol secara proporsional melalui audit baik internal maupun eksternal. Agar kopdit kita dipercaya masyarakat, ke depan kita butuhkan auditor yang profesional, berkualitas dan terpercaya”, ujarnya. Pengurus Inkopdit Peter Lawadiharja dalam sambutannya menegaskan CU pertama di Indonesia lahir di NTT di Watublapi namanya Woga Lepo, lebih dulu satu tahun dari yang ada di Jawa Barat yakni CU Kemuning, CU Swapada di Jakarta, CU Cinta Mulia di Sumut. Keberhasilan CU itu karena keberhasilan kita menerapkan manajemen keuangan, jadi keberhasilan manajemen keuangan berdampak pada tantangan baru yang muncul karena keberhasilan tersebut. Ia menegaskan tata kelola yang baik dalam koperasi menjadi syarat keberhasilan manajemen aktiva. Diantaranya penerapan manajemen resiko menjadi sangat menentukan keberhasilan dalam mengelola manajemen aktiva. Aturan seperti SOP, SOM dan segala yang berhubungan dengan operasional menjadi syarat mutlak bagi sebuah organisasi. Catatan: Diedit oleh Agus G. Thuru dan dimuat pada Tabloid Mentik Puskopdit BAG Bali Edisi Maret 2012 dan Kompasiana.com tanggal 30 April 2012. Read more...

Kamis, 26 April 2012

Wasiat dari Harian Kompas

Oleh Kosmas Lawa Bagho Meski Cuma surat balasan dari Sekretaris Desk Opini Kompas tentang tidak memenuhinya kriteria sehingga tulisan penulis belum dimuat namun kebanggaan penulis sungguh luar biasa. Oleh karena itu, penulis menurunkan kembali tulisan itu yang penulis anggap sebagai “Surat Wasiat dari Kompas”.

Demikian tulisan selengkapnya yang selalu mengibarkan motivasi penulis untuk terus menulis dengan impian suatu saat nanti entah kapan bahwa tulisan penulis bisa nampang pada halaman opini Kompas hahaha (berimpian khan boleh ya!). Jumat 15 Juli 2011 dari opini@kompas.co.id Yth. Sdr Kosmas Lawa Bagho Di Tempat Disertai salam dan hormat, Kami memberitahukan bahwa tanggal 11 Juli 2011 Redaksi Kompas telah menerima ARTIKEL Anda yang berjudul “Koperasi Kredit, Pemberdayaan Yang Memandirikan”. Terima kasih atas partisipasi dan kepercayaan yang Anda berikan kepada Kompas. Setelah membaca dan mempelajari substansi yang diuraikan didalamnya, akhirnya kami menilai ARTIKEL tersebut tidak dapat dimuat di harian Kompas, V kesulitan mendapatkan tempat. Harapan kami, Anda masih bersedia menulis lagi untuk melayani masyarakat melalui Kompas, dengan topik dan tema tulisan yang aktual dan relevan dengan persoalan dalam masyarakat, disajikan lebih menarik. Untuk kelengkapan adminstrasi, bila mengirimkan tulisan mohon disertakan pas foto. Terima kasih. Jakarta 15 Juli 2011 Hormat kami Sekretariat Desk Opini CATATAN: Criteria umum untuk ARTIKEL Kompas: 1.Asli, bukan plagiasi, bukan saduran, bukan terjemahan, bukan sekedar kompilasi, bukan rangkuman pendapat/buku orang lain. 2.Belum pernah dimuat di media atau penerbitan lain termasuk Blog, dan juga tidak dikirim bersamaan ke media atau penerbitan lain. 3.Topik yang diuraikan atau dibahas adalah sesuatu yang actual, relevan dan menjadi persoalan masyarakat. 4.Substansi yang dibahas menyangkut kepentingan umum, bukan kepentingan komunitas tertentu karena Kompas adalah media umum dan bukan majalah vak atau jurnal dari disiplin tertentu. 5.Artikel mengandung hal baru yang belum pernah dikemukakan penuli lain, baik informasinya, pandangan, pencerahan, pendekatan, saran maupun solusinya. 6.Uraiannya bisa membuka pemahaman atau pemaknaan baru maupun inspirasi atas suatu masalah atau fenomena. 7.Penyajiannya tidak berkepanjangan dan menggunakan bahasa popular/luwes yang mudah ditangkap oleh pembaca yang awam sekalipun. Panjang tulisan 3,5 halaman kuarto spasi ganda atau 700 kata atau 5000 karakter (dengan spasi) ditulis dengan program Words. 8.Artikel tidak boleh ditulis berdua atau lebih. 9.Menyertakan data diri/daftar riwayat hidup singkat (termasuk nomor telepon/HP), nama Bank dan nomor rekening. 10.Alamat e-mail opini@kompas.co.id Tulisan dimaksud dimuat pada HU Flores Pos dan Tabloid Mentik Puskopdit BAG Bali. Read more...

Kamis, 19 April 2012

Serba-Serbi 3: Pelatihan BIS

Oleh Kosmas Lawa Bagho

Maaf, mungkin pembaca merasa kurang nyaman, tulisan pelatihan BIS yang cukup panjang namun ini penting bagi siapa saja yang ingin menyelenggarakan pelatihan BIS atau secara pribadi mau mengembangkan usaha. Berikut ini sambungannya

4.Jawaban Kelompok.
a.Kelompok Monyet , Kopdit Serviam: (dalam bentuk powerpoint, tidak ditampilkan disini): dengan format: kategori, area atau jumlah orang, kekurangan/isu-isu kritis, solusi dan prioritas.
b.Kelompok Harimau, Kopdit Kapo Kunu (dalam bentuk powerpoint, tidak ditampilkan disini): dengan format: kategori, area atau jumlah orang, kekurangan/isu-isu kritis, solusi dan prioritas.
c.Kelompok Kucing, Kopdit Bahtera (dalam bentuk powerpoint, tidak ditampilkan disini): dengan format: kategori, area atau jumlah orang, kekurangan/isu-isu kritis, solusi dan prioritas.

5.Fasilitator BIS : mengindentifikasi usaha anggota, bagaimana meneliti usaha yang cocok untuk anggota. Berapa butuh modal, pengeluaran dan pendapatan. Bagaimana mengidentifikasi usaha baru anggota --- bagaimana mekanisme! Jaringan, pendampingan, pemasaran, pembukuan (pelatihan usaha anggota).
6.Analisis Usaha Anggota(Kelompok Harimau : KAKAO), Kelompok Monyet (TERNAK BABI), Kelompok Monyet (Kios). Harapan --- pinjaman produktif menentukan kisaran jumlah pinjaman berdasarkan jenis usaha. Pertanyaan penuntun: Analisa Pasar: ringkasan pasar saat ini, target pasar dan pelanggan dan karakteristik pelanggan, kebuthan dan faktor. Analisa Bisnis: strategi pemasaran dan penjualan (strategi pemasaran, penjualan taktik, periklanan, kehumasan dan promosi), Operasi (personil), Analisa Keuangan (proyeksi arus kas) dan monitoring maupun evaluasi.
7.Presentasi Kelompok. Kelomok Monyet (Ternak Babi): Catatan per hari berapa kilo daging babi yang dikonsumsi, berapa yang dijual per hari, dan dijual ke mana saja, persaingan: anggota dan bukan anggota kopdit, Mbay, Larantuka. Mengapa harga babi di Ende lebih mahal dari Larantuka dan Mbay (permintaan di Ende lebih besar daripada Mbay dan Larantuka, Ende kota pelajara sehingga sedikit orang yang beternak babi, mayoritas masyarakat beragama muslim), harga naik --- bukan taktik yang baik. Kelompok Harimau (Kakao): Kelompok Kucing (Kios) terlampir.
8.Penutup sesi hari ini dengan iringan lagu, fasilitator mengajak peserta tutup mata sambil kembali ke dalam diri masing-masing. “Kita sibuk dengan urusan administrasi keuangan, perkreditan dan kredit macet namun kita kurang melayani dan memperhatikan anggota terutama usaha-usaha anggota. Namun jika tidak ada anggota berarti ktia tidak dapat bekerja dan mendapatkan pendapatan dari kopdit untuk memenuhi kebutuhan hidup kita”. Lalu ditutup dengan video “The Raising Up”

HARI JUMAT, 30 MARET 2012
1.Membuka dengan doa dan tarian Miky.
2.Tampilan orang bersama salib diiringi lagu rohani dalam bahasa Inggris (membantu peserta untuk merefleksikan seluruh proses pelatihan sejak hari pertama) diikuti dengan tampilan karikatur yang menggambarkan orang pesimis (tidak punya visi, misi dan power untuk mengembangkan diri dan usaha) dan orang optimis (memiliki visi, misi dan power untuk mengembangkan diri dan usaha). Siapa yang telah menulis visi kehidupan untuk 5 tahun kemudian (2012-2017)?
3.Bagaimana dengan pengalaman dengan analisa data dan analisa bisnis? Yankiter, Kopdit Bahtera: dua hal ini sangat penting dan urgen dilakukan. Menganalisis maka perlu menggali data secara lebih riil dan detail sehingga analisa bisnis dan saran yang diberikan lebih tepat sasar. Klemens, Kopdit Serviam: ada hal baru bagi saya sebab selama ini saya menganalisis pinjaman produktif kurang memiliki data pendukung, kegiatan ini membantu saya untuk menganalisis secara lebih baik meski saya belum memahami semuanya.
4.Form-form analisis dan investigasi pinjaman: terlampir. Pinjaman produktif harus melihat keuangan keluarga dan keuangan usaha lalu berapa besar pinjaman yang bisa diberikan kepada peminjam bersangkutan. Laporan investigasi calon peminjam. Kita harus gambar atau buat peta di mana tinggal dan di mana usahanya. Pinjaman jumlah besar untuk usaha apakah usaha sendiri atau kelompok dan juga bisnis lain. Kita juga melihat ada pengalaman untuk usaha beda dengan orang yang belum pengalaman melakukan bisnis. Referensi peminjam: umum, tetangga (punya hubungan baik dan yang kurang baik), tetangga. Kita juga melihat catatan karakter (kepolosian, pengadilan), kita juga menanyakan di bank, rekam jejak pinjaman sebelumnya, di mana pengusaha mendatangkan barang2 kios (untuk mengetahui keseriusan pengusaha bersangkutan), melihat pasar, manajemen organisasi (personil, tenaga kerja), jaminan, sumber modal, penggunaan modal, analisa rumah, transportasi, relasi dg bank, komunikasi, supplier dll. Apabila dilakukan secara serius maka akan mengurangi kredit macet. (pengalaman 60 tahun koperasi kredit di Philipina juga 1 tahun 6 bulan mulai diterapkan di Maumere).
5.Penulisan Proposal.
a.Judul.
b.Latar Belakang.
c.Tujuan.
d.Kegiatan dan Jadual.
e.Anggaran.
f.Materi.
g.Peserta.
h.Fasilitator.
i.Waktu dan Tempat.
j.Monitoring dan Evaluasi.
Proposal ini bertujuan agar transparansi, kejujuran. Sebelum pelatihan perlu membuat proposal. Tugas Kelompok: Harimau: Pelatihan pengeringan buah, Monyet: Pelatihan pakan ternak, Kucing: Pelatihan pembukuan.

Proposal : Pelatihan Pembukuan Kios. Biaya yang dikeluarkan harus memikirkan dampak setelah pelatihan. Fasilitator BIS bisa dibuat di tempat usaha anggota untuk memperkecil anggaran. Transport menjadi kontribusi peserta.

6.Promosi dan Pemasaran: mengapa kita pakai ada banyak analisa (matapencaharian, manajemen bisnis, promosi dan pemasaran). Banyak cerita sukses setelah jadi angggota kopdit namun kita kurang menginventarisir.
Observasi : produk sepatu dipromosi oleh pemain terkenal di seluruh dunia. Internet, website, facebook (posting produk-produk anggota dengan lokasi dan harganya). Buat analisa SWOT berbagai produk anggota. Membangun bisnis dengan pikiran membangun kepercayaan terutama kepada pelanggan, komitmen, jejaringan. Alat-alat: kartu nama, brosur produk, website, blog dan sejenisnya, pameran produk, seminar, workshop, salles call, dll.
7.Penutup sesi: peserta diminta duduk melingkar sambil membawa buku dan bolpoint. Peserta diminta untuk melihat diri sendiri: apa kekuatan dan kelemahan! Setiap orang dibagi kertas berbentuk hati lalu masing2 menulis nama dan hal2 positif lalu disharingkan kepada teman (minta tanda tangan). Kita mulai berbicara positif dan berakhir positif.
8.Rencana Tindak Lanjut tidak ditampilkan disini dengan rincian: Kegiatan, tujuan, waktu, anggaran dan penanggungjawab. RTL ini dibuat dalam dua rangkap dan akan direview bersama Puskopdit Flores Mandiri tiap 3 bulan sekali.

9.Peserta Pelatihan BIS: Kopdit Sangosay (3 orang: Siprianus Seka, Kristo Rembo, Valentina A. Nau), Kopdit Boawae (4 orang: Nerius Akalius Loe, Venansius Salali, Elias Pase Siga, Henrikus Soro), Koptama (1 orang: Hubertus Lodo), Sehati (2 orang: Antoni Tlonnen, Eustakeus Neke), Setiawan (2 orang: Mathias Yoseph Djogo, Maria Oliva Oka), Sinar Harapan (1 orang: Thomas Nau), Kenisa (2 orang: Timoteus Prama Jata, Doroteus Dhae Teku), Bahtera (2 orang: Karolus Ben Bale, Theodorus Yankiter Jawa), Serviam (1 orang: Klemens Lae), Sartika (2 orang: Bertholomeus Jeli, Yanto Manggo), Kapokunu (1 orang: Yohanes Edo), Gelaga (1 orang Maria Yasintha Tosi) dan Puskopdt Flores Mandiri (1 orang: Oswaldus Romanus Minggu). Fasilitator: Charlie Venture dan Moris Mungai dan pelancar adalah Kosmas Lawa Bagho dan Michelle Semwogerere.

10.Evaluasi Tertulis:
Materi Pelatihan: umumnya mengatakan sangat bagus, sesuai kebutuhan peserta dan anggota kopdit. Metode Pelatihan: caranya sudah tepat, mohon lebih banyak lagi praktek, diskusi kelompok sangat hidup, Fasilitator: fasiltator siap dengan baik hanya pak Morris mohon lebih siap dan lebih hidup lagi, Sarana Pelatihan: sangat memuaskan, Konsumsi dan Akomodasi: sangat memuaskan hanya snack kadang-kadang kurang pada hari tertentu ( 2 kelompok snack tidak sama waktunya), Usul Saran: roster pelatihan dibagikan kepada peserta, peserta melibatkan juga anggota yang punya usaha, sound system perlu diperhatikan, perlu monitoring dari PFM, BIS hendaknya menjadi prioritas PFM dan kopdit2, Pelatihan jenis ini dilanjutkan!
11.Acara Penutup
Acara penutup diisi dengan pesan kesan mewakiliki peserta oleh Hubertus Lodo (Koptama), Charlie Venture (Fasilitator) dan sambutan penutup sekaligus menutup dan juga memberikan kenang-kenangan kepada Pak Charlie oleh Manajer Puskopdit Flores Mandiri.

Suara Hubertus Lodo: wakil peserta.
Terima kasih kepada Puskopdit Flores Mandiri yang telah memberikan kesempatan kepada kami 23 orang untuk mengalami pelatihan BIS selama 5 hari di sini, kami senang dan bangga bisa mendapatkan kesempatan yang sangat berharga ini, terima kasih kepada Pak Charlie dan Pak Morris sebagai fasilitator kegiatan pelatihan ini yang telah mengtransferkan ilmu pengatahuan dan ketrampilan BIS kepada kami peserta, materi-materi yang disajikan sangat cocok dengan kebutuhan anggota koperasi kredit dalam mengembangkan usaha untuk meminimalisir kredit macet dan meningkatkan pendapatan ekonomi keluarga, terima kasih untuk semua sarana dan fasilitas yang memadai yang boleh kami nikmati selama 5 hari berada di sini, kami mohon agar pelatihan jenis ini dilanjutkan lagi. Kami juga mohon maaf apabila kami selalu merepotkan fasilitator dan Puskopdit Flores Mandiri. Sekian dan terima kasih.

Suara Charlie Venture, fasiltator.
Terima kasih atas permintaan Puskopdit Flores Mandiri kepada saya untuk memfasilitasi pelatihan BIS di sini, awalnya saya tidak pernah tahu tentang usaha anggota koperasi kredit di Flores terutama di Maumere waktu saya datang ke sini dari Pilipina, saya kurang selama 3 bulan tidur dan bangun di koperasi kredit primer (Maumere) dari kampung ke kampung untuk mengamati dan apa yang akan saya lakukan untuk membantu anggota koperasi kredit, ketika koperasi kredit kita sudah stabil makanya kita harus memiliki perhatian kepada anggota dengan cara mewawancarai anggota untuk mengetahui tingkat kemiskinan dan ktia mendampingi mengatasi kemiskinan tersebut, sesungguh ada banyak cerita sukses anggota dalam mengembangkan usaha (Maumere dan juga di Ende, Ngada dan Nagekeo) namun kita kurang mendokumentasikannya. Saya senang dengan peserta kali ini sebab diskusi begitu hangat dan sudah memiliki kemampuan dan pengalaman agak beda sedikit dengan karyawan di Maumere karena di sana belum ada OJT. Kita juga hendaknya mulai memperhatikan pendampingan bagi kaum muda karena mereka ada masa depan kopdit dan kopdit masa depan, dan apabila kita telah tenggelam dalam rutinitas hendaknya ambil waktu untuk melakukan refleksi untuk kepentingan pribadi dan orang lain. Saya juga mohon maaf. Sekian dan terima kasih.

Suara Drs. Mikhael H. Jawa, Manajer Puskopdit Flores Mandiri.
Saya senang dengan kegiatan ini. Terima kasih atas dukungan VSO Indonesia yang telah memberikan kita dua tenaga (pak Charlie dan pak Morris) untuk memfasilitasi kegiatan Pelatihan BIS ini. Pelatihan ini tidak berhenti sampai di sini dan teman-teman peserta harus melakukan di koperasi kredit masing-masing baru kita lakukan workshop (lokakarya) dan minggu ke-2 April kita akan diundang bersama manajer dalam Rapat Kerja Manajer untuk membuat agenda bersama tentang BIS ini. Berdasarkan pengalaman saya menghadiri RAT di Kopdit Jamu yang sedang sakit berat, saya berkesimpulan bahwa yang membuat kopdit hancur bukan anggota melainkan kita sebagai dapur’ pengelolanya, bagaimana pelepasan pinjaman untuk anggota berusaha tidak macet sehingga membuat kopdit secara lembaga juga sakit berat. Kita berharap pak Charlie bisa bersedia sehingga menambah satu group lagi untuk pelatihan yang sama. Untuk teman-teman peserta, pelatihan ini dianggap sebagai investasi diri untuk terus dikembangkan ke depan! Saya mengatasnamai gerakan untuk memberikan kenang-kenangan kepada pak Charlie dan nanti akan diberikan juga kepada pak Morris. Akhirnya dengan restu Tuhan dan kita semua, mari kita tutup pelatihan BIS sejak tanggal 26-30 Maret 2012 dengan tepuk tangan bersama.

Acara ditutup dengan makan malam dan acara capacity building oleh Charlie Venture yakni permainan menginjak kertas Koran secara berpasangan dari yang terbesar hingga ke Koran terkecil serta permainan joget (menari) secara berpasangan dengan menghubungkan tomat pada dahi kedua peserta atau pun acara spontanitas dari kelompok-kelompok. Sayonara sampai jumpa di lain kesempatan!
Read more...

Serba-Serbi 2

Oleh Kosmas Lawa Bagho

Pelatihan Business Information System (BIS)
Kerjasama Puskopdit Flores Mandiri dengan VSO Indonesia
Ende, 26-30 Maret 2012

Senin, 26 Maret 2012
1.ACARA PEMBUKA
a.Manajer Puskopdit Flores Mandiri, Bapak Mikhael H. Jawa
Terima kasih kepada VSO-Indonesia yang telah memberikan 2 tenga (ahli BIS) ditengah kesibukan untuk membagi ketrampilan tentang BIS.
Pelatihan ini mengarahkan dan membantu anggota untuk pinjam usaha. Selama ini berbasis intuisi dan belum berbasis data.
Kita bisa membuat proposal kecil untuk usaha anggota.
Kompetensi petugas lapangan mampu melakukan wawancara atau komunikasi wawancara.
Pembelajaran kita kali ini teori dan praktek lapangan.
Kerja dengan masyarakat --- kerja riil menyiapkan pakan ternak sampai musim kering.
Setelah pelatihan: diharapkan peserta bisa membuat proposal usaha, perencanaan usaha.
Praktek wawancara: 3 kopdit untuk 5 orang usaha berbeda. Kopdit Bahtera, Kopdit Serviam dan Kopdit Kapo Kunu.

b.Charlie Venture, Advisor BIS
Memfasilitasi anggota buat proposal usaha. Kios misalnya kita intervensi pembukuan, analisa pinjaman untuk usaha kios namun banyak yang gagal. Bagaimana pendampingan, apa guna usaha, banyak yang gagal (kita analisis).
Kita juga memperhatikan promosi dan pemasaran hasil usaha anggota. Kadang anggota memiliki hasil usaha yang bagus tetapi mereka sulit menemukan pasar untuk membeli produk yang telah anggota hasilkan. Promosi bisa dibuat melalui pameran bekerjasama dengan pemerintah setempat.
c.Morris Mungai, BSc , Advisor Pendidikan.
Terima kasih untuk kepercayaan untuk hadir di sini diantara peserta calon fasilitator BIS.
Kita coba melakukan teori terutama praktek penyimpanan pakan ternak sampai musin kering. Flores memiliki potensi ternak namun belum ada peningkatan kualitas dan produksi ternak. Kita coba praktekkan besok ( selama 1 hari).
2.PERKENALAN (menggunakan metode musik dan pilihan gambar lalu menjelaskan kepribadian sesuai gambar yang dipilih).

3.HARAPAN & KEKUATIRAN PADA PELATIHAN INI!

HARAPAN
Saya bisa mengetahui potensi ekonomi anggota. Saya bisa menerangkan sistim bisnis kepada anggota. Mendampingi anggota sebelum dan sesudah pinjaman.Saya bisa menjadi fasilitator yang baik untuk menyampaikan ilmu dan ketrampilan BIS kepada anggota agar dapat diaplikasikan dengan baik. Merubah pola pikir yang lebih bermutu guna meningkatkan usaha-usaha anggota. Menjadi fasilitator dengan pengalaman praksis. Meningkatkan nilai kemandirian dalam berwirausaha. Belum mampu memahami BIS dan mempraktekkannya secara memuaskan
Meningkatkan keterampilan saya dalam mendampingi anggota. Dapat mengaplikasikan ilmu bisnis kepada anggota.Bisa menerapkan dan membantu usaha produktif anggota.Bisa mempraktekkan BIS di kopdit kami dan pribadi dan gunakan metode yang mudah dipahami. Materi yang disajikan hendaknya lebih praktis sesuai kondisi riil anggota kami. Saya bisa memahami materi untuk diterapkan kepada anggota. Saya bisa membagi pengatahuan dan ketrampilan bisnis dengan anggota.Menambah pengalaman usaha dan bisa membagi kepada anggota
Menambah pengalaman tentang bisnis. Bisa membantu anggota melahirkan bisnis atau usaha. Belum mampu membuat proposal usaha dan perencanaan bisnis sampai pelatihan selesai. Memperluas wawasan untuk fokus pada pendampingan usaha anggota.Mampu dan terampil membuat proposal usaha dan perencanaan bisnis pribadi dan anggota.Membuka cakrawala untuk membangun usaha anggota. Mampu mencari dan menyeleksi usaha anggota sesuai kebutuhan pasar.Mengubah cara berpikir untuk membangun usaha anggota secara sukses.Fasilitator hendaknya menjelaskan materi BIS sesuai kebutuhan saya sebagai petugas lapangan dan anggota kopdit.Bisa memahami dan tahu lebih mendalam tentang BIS. Saya bisa menjadi fasilitator BIS yang handal, bisa berkomunikasi yang efektif dan mampu mendampingi usaha anggota.Saya mampu membuat proposal usaha, perencanaan usaha dan mendampingi usaha-usaha anggota (pembukuan dan pelatihan). Ada penambahan pengatahuan tentang Bisnis.Saya mampu menjadi motivator dan pendamping usaha anggota.
Mampu membantu usaha anggota dalam meningkatkan kesejahteraannya.Saya bisa buat pakan ternak, bisa buat pupuk kompos, bisa lakukan analisa usaha, menjadi fasilitator usaha. Jadi fasilitator usaha anggota. Materi khusus analisa usaha dalam hubungan dengan pinjaman anggota.
Saya lebih tahu tentang BIS dan bisa praktekan.

KEKUATIRAN:
Tidak mampu menerapkan BIS kepada anggota
Tidak mampu memasarkan hasil usaha anggota
Apakah saya bisa menerapkan di kopdit ?
Tidak memahami materi yang diberikan dan tidak bisa menjadi fasilitator BIS.
Saya tidak mampu mempromosi dan memasarkan hasil usaha anggota
Tidak mampu memahami dan menerapkan BIS.
Lelah, capek karena waktu terbatas.
Materi tidak sesuai kebutuhan usaha riil anggota.
Tidak mampu menyerap materi secara tuntas dalam alokasi waktu yang terbatas.
Tidak mampu menjadi fasilitator BIS yang dapat diandalkan.
Tidak dapat mehami semua materi dalam alokasi waktu yang terbatas.
Saya tidak memahami BIS dan usaha anggota gagal.
Tidak tahu bisnis yang baik dan belum paham cara mendampingi usaha anggota.
Tidak mampu mendampingi usaha anggota setelah pelatihan.
Tidak mampu menerapkan kepada anggota.
Tidak bisa mengimplementasikan materi yang telah didapatkan.
Kopdit tidak kreatif, anggota meninggalkan kopdit.
Tidak mampu memahami dan menerapkan BIS pada kopdit dan anggota.
Tidak mampu menjadi fasilitator BIS yang baik.

4.TUJUAN
a.Pelatihan mata pencaharian. Mendamping pencaharian anggota. Kita melakukan wawancara dengan mata pencaharian anggota sebelum dan setelah pinjaman anggota. Bagaimana monitoring dan evaluasi. Kita harus tahu apakah besarnya pinjaman ditujukan sesuai surat kontrak.
b.Manajemen Bisnis. Kita kurang advis manajemen usaha atau bisnis anggota. Misalnya pinjam untuk kios bagaimana untung dan ruginya. Di suatu tempat sudah ada pengusaha kios namun ada anggota kita lagi ajukan pinjaman untuk kios. Bagaimana kita memberi advis sebelum memberikan pinjaman.
c.Promosi dan Pemasaran. Bagaimana kita membeli kue? Di toko atau kios orang lain. Anggota yang usaha kue kita tidak beli. Bagaimana kita membantu mempromosi dan pemasaran produk-produk anggota. RAT ada sedikit dengan pameran produk anggota.

5.JADUAL
a.Hari 1: Orientasi dan Mata Pencaharian.
b.Hari 2: Praktek Lapangan dan Hasil.
c.Hari 3: Analisa Bisnis dan Penulisan Proposal.
d.Hari 4: Promosi dan Pemasaran.
e.Hari 5: Fasilitator yang Efektif

6.KONTRAK BELAJAR
a.TidaK tidur.
b.Pusing (tidak ada penjelasan, bertanya, semua bisa omong).
c.Menguap. (ada main-main, ice breaking).
d.HP, Komputer. Orang ada di sini, pikiran di kopdit. Bagaimana keluarga, kopdit, pekerjaan.
e.Masuk Kiri – Keluar Kiri, banyak yang lupa, tidak berbicara selama pelatihan.
f.Berbicara di samping tidak berdiskusi dengan teman disamping.
g.Membuat kelompok, semua orang mau berbicara tanpa komando, respek.
h.Monopoli, dominasi dalam kelompok.
i.Berbicara pelan-pelan (jangan keras-keras).
j.Perlu mendengarakan orang yang sudah pengalaman atau baru.
k.Matikan HP.
l.Tidak merokok
m.Disiplin waktu.
n.Tidak kencing dan berak di dalam ruangan pelatihan (hahahaha)
Semua aturan dilakukan dalam bentuk tampilan gambar!

7.ORIENTASI DAN MATA PENCAHARIAN. Peserta dibagi dalam kelompok (dalam bentuk suara binatang, satu suara menjadi satu kelompok). Tiap kelompok ada ketua dan sekretaris (documenter). Tiap kelompok membuat wawancara dengan kepala desa dan stafnya (kelompok kucing), pengurus dan manajemen (kelompok harimau), anggota (kelompok monyet). Presentasi menggunakan metode drama (role playing).

Presentasi:
1.Kelompok Kucing: kunjungan manajer dan staf kepada kepala desa dan staf tentang kemungkinan pengembangan koperasi kredit. latihan staf PL agar bisa mekakukan wawancara. Komentar: Hubertus Lodo: untuk ekspresi sudah bagus tetapi sasaran utama belum terwjud., lebih mengarah kediskusi bukan wawancara. Tidak memberi solusi tetapi kita hanya mengambil informasi, bukan mendapatkan informasi (data yang dibutuhkan) tetapi bersifat sosilisasi, masih ada dominasi, tidak ada catatan, ada perkenalan, ambil dokumen (foto kantor), struktur desa). Kopdit: visi, misi fokus banyak ekonomi. Materi waawancara: sosial ekonomi desa, apa program. Proyek dan jasa (manfaat) bagi masyarakat dari pemeritah, jaringan,potensi desa.
2.Kelompok Harimau: kunjungan staf kementerian koperasi kepada pengurus dan manajemen koperasi kredit Kapo Kunu tentang pengembangan kopdit. Tahun berdiri? Visi dan Misi? Siapa2 pengelola? Mesti ada catatan: apa yang mau ditanyakan disesuaikan dengan kebutuhan data yang ingin kita ambil? Pertanyaan yang sudah ditanyakan tidak boleh ditanyakan lagi nanti berkesan membosankan! Hendaknya ditanyakan strategi pengembangan! Apa dampak kehadiran kopdit bagi masyarakat atau anggota. Berapa macam produk simpanan dan juga produk pinjaman maupun perlindungan asset anggota. Bahasa! Etika! Tidak fokus! Tidak formal. Dramatisasi dan dialog banyak pendobelan dan kelihatan tegang. Pekerjaan anggota! Pinjaman minimal dan maksimal. Berapa minimal simpanan yang boleh pinjam. Materi wawancara: program, proyek dan jasa (manfaat) bagi anggota, jaringan dan potensi anggota.

3.Kelompok Monyet. Dramatisasi dengan anggota koperasi. Anggota melakukan konsultasi pinjaman dan pengurus melakukan survey lapangan. Anggota konsultasi pinjaman untuk usaha ternak ayam dan sudah beberapa kali usaha namun kesulitan modal maka beliau ingin meminjam modal pada koperasi kredit. sudah ada 5 orang lain yang berternak ayam pedaging. Bagaimana pemasaran di mana saja? Perlu dipikirkan karena di lokasi yang sama ada usaha yg sama dengan yang lain. Bagaimana pengalaman usaha bapak selama ini? Ada manis ada pahit juga. Ayam ada resiko penyakit mati semua. Rencana butuh modal berapa? Apakah ada usaha lain selain ternak ayam ada kebun kakao dan isterinya PNS dengan gaji Rp3 juta. Ada 5 orang peternak ayam pedaging namun dari sisi kandangnya Bapak Karel lebih besar. Ada komunikasi melalui hp untuk konfirmasi dengan anggota. Anggota lebih dominan dan menggiring panitia kredit. staf pl belum lengkap dokumen. Nada suara petugas hendaknya lebih lembut. Ucapan salam dengan selamat pagi. PL ada tambah beri laporan ke panitia kredit ada yang tidak ditanyakan kepada anggota tetapi dilaporkan kepada panitia kredit. wawancara harus menggali informasi sebanyak-banyaknya. Sudah diusahakan sebelumnya. Apa yang terjadi dengan usaha ayam? Mengapa bisa pinjam padahal sebelumnya pernah pinjam Rp5 juta. Apakah sudah ada bisnis plan-nya berapa costnya, berapa pendapatan dan berapa keuntungan. Kita bisa wawancara orang lain, pemerintah dll untuk mengetahui kepribadian/perilaku. Bagaimana bayar setiap bulan sementara hasil yang baru panen 3-4 bulan. Materi wawancara: Informasi dasar, analisa bisnis (pasar, persaingan, produk/layanan, strategi pemasaran dan penjulan, operasi, keuangan, keterampilan dan dukngan yang diperlukan.

8.TIPS-TIPS WAWANCARA:
1.Jadilah rapi dan sopan dengan menggunakan kartu nama.
2.Memperkenalkan diri dan menyampaikan tujuan.
3.Jadilah menarik dan membuat dokumentasi.
4.Ucapkan terima kasih setelah wawancara.
9.BIS : Maumere. (sharing Mr. Charlie tentang pengembangan BIS di Maumere)
a.Tujuan: usaha kecil dan tantangan, intervensi (jalan seimbang antara kopdit dengan pendapatan anggota). 1 anggota berapa ha kakao, nelayan, usaha kios, bengkel, (menghitung harga-harga pasar, akses pasar), sudah tahu dan apa yang mau lakukan).
b.Buat inventaris produk-produk anggota.
c.Buat pameran produk anggota.
10.Bagaimana kita bisa membantu usaha anggota sementara kita tidak pernah berbisnis? Dari 25 orang peserta Pelatihan BIS hanya 2 orang yang sudah ada bisnis. Mengapa kita tidak melakukan bisnis.
11.BIS: Tujuan : wirausaha vs karyawan (karyawan sudah ada system sendiri, sementara wirausaha membentuk sistim sendiri, karyawan menunggu uang setiap bulan, wirausaha tunggu uang setiap hari), mindset wirausaha sukses (percaya diri, berorientasi pada prestasi, berani mengambil resiko, berjiwa independen, kreatif dan inovatif, ulet dan tekun), informasi untuk memulai usaha baru (artikel surat kabar, kursus dan lokakarya, biografi pebisnis sukses, buku2) dan faktor kunci keberhasilan (memahami karakter pribadi sendiri, memahami motivasi diri = apa yang mendorong saya untuk berbisnis, bisnis = melayani, membagi kasih, memahami bakat dan kemampuan serta pengalaman, lihat karakter bidang usaha yang akan anda masuki, lihat apakah menyukai usaha dimaksud dan apakah mampu menjalankannya, aspek permodaland an pengelolaan keuangan: mengapa tidak buka usaha tidak ada modal tetapi untuk pesta (1 x saja) Rp15 juta ), menghadapi persaingan, memiliki mentor sebagai penasihat (5 D): Dream (wirausaha sukses memiliki impian dan visi yang jelas tentang masa depan bisnisnya, tulislah impian bisnis dan ditempel pada dinding rumah), Deciveness (wirausaha sukses memiliki kemampuan untuk mengambil keputusan untuk memulai usaha), Doers (mulai melakukan tidak hanya berbicara: Nato, No action, talk only), Determination (melaksanakan kegiatan bisnis dengan perhatian dan tidak mudah menyerah meski ada banyak tantangan), Dedication (wirausaha memiliki dedikasi yang tinggi terhadap pekerjaan dan bisnisnya). Tantangan Usaha Kecil: kurangnya kelompok yang terorganisir secara solid, kurangnya industry-pabrik, metode pertanian tradisional, kurangnya fasilitas irigasi, simbol kekayaan: belis, pesta dan darurat, kurangnya ketrampilan manajemen: vaksinasi, makanan dll, sulit akses pasar, kurangnya ketrampilan jaringan, kurangnya ketrampilan manajemen bisnis dan kurangnya modal.
12.Tugas Pribadi: Menulis apa yang dilakukan setiap hari di kopdit, di rumah, di masyarakat dan di gereja. Mengapa kita sibuk dengan rutinitas setiap hari! Siapa yang menulis pekerjaan 1 lembar kertas muka belakang? Tidak ada. Lalu mengapa kita tidak memulai usaha? Apa motivasi kita melakukannya?
13.Charlie Ventura email: venture_charlie@yahoo.com. Tugas pribadi: bagi kertas lalu masing-masing orang menulis nama lengkap lalu over ke kiri, orang yang dikiri melihat nama lalu menulis hal yang positif setelah tiba pada nama sendiri (stop).
14.Pemutaran video: Kasih.

SELASA, 27 MARET 2012

Charlie membuka presentasi dengan bermain komunikasi menggunakan gerak bukan kata-kata.
1.Apa yang kita bicarakan pada hari pertama. Orientasi dan Mata Pencaharian Anggota (masyarakat).
2.Charlie, sharing tentang pelatihan pakan ternak babi di Maumere. Berbisnis tidak harus buat yang besar-besar tetapi kita membantu usaha anggota untuk menjadi besar.
3.Bagaimana persiapan: wawancara dengan anggota, pengurus, manajemen dan wakil pemerintah (kades, lurah). Apa yang bisa kita bantu untuk kopdit.
4.Program BIS Tahun II. Analisa data program anggota kopdit/per kopdit.
a.Pelatihan bibit jagung.
b.Kios: pembukuan.
c.Pelatihan ayam buras (penetasan, pakan ayam).
5.Pelatihan biasanya dilakukan oleh pemerintah dan satu kelompok dari kopdit. Masing-masing pengurus dan manajemen perlu ada rencana strategis dan berapa prosentase yang sudah terjadi untuk usaha kopdit.
6.Peserta dibagi cerita sukses yang dilakukan oleh kopdit-kodit di Maumere. Masing-masing kelompok membuat karakter sesuai cerita sukses bersangkutan:

KELOMPOK MONYET KELOMPOK KUCING KELOMPOK HARIMAU
Motivasi: membangun ekonomi keluarga, berinvestasi. Modal, kemauan, semangat, kemampuan, ulet, kepercayaan, peluang, solidaritas,komitmen, keberanian, potensi, hemat, sukses, lokasi dan kemandirian.Motivasi: hidup lebih baik. Kemauan, tekun, potensi, berani mengambil resiko, spiritualitas, disiplin, komitmen, kepercayaan, fokus, peluang, iklim. Motivasi: suami meninggal, menghidupi anak-anak. Cermat menentukan jenis usaha, berani, kerja keras, komitmen, tanggungjawab, tertib, hemat, tekun, berpikir positif, doa.
Dari beberapa karakter mereka itu, bagaimana dengan karakter kita. Apabila kita belum ada karakter seperti yang tergambar di atas maka sebaiknya tidak mulai usaha dulu. Banyak kredit macet karena tidak mendalam survey karakter anggota, tanya tetangga termasuk orang yang kurang baik hubungan dengan calon pemnjam kita.
7.Manajemen Bisnis. Tujuan: mengapa bisnis anggota gagal? Tujuan pinjaman sebelumnya dibelokkan ke tujuan lain seperti pinjam untuk usaha kios namun kios belum ada, belum ada peluang pasar usaha anggota, sudah ada 10 kios mengapa kopdit setuju (approve) pinjaman untuk usaha bersama, bisnis (usaha) masih dilihat sebagai pekerjaan sampingan, kurang tekun dan masih bergantung pada kondisi alam yang begitu murah kepada kita, belum ada perencanaan bisnis, kurang ada impian yang jelas. Bisnis yang sukses: motivasi (bukan hanya uang), ide (produk dan pasar yang jelas), sumber daya (dana dan peralatannya) , (ketrampilan dan pengatahuan ), ada perencanaaan dan pengelolaan. Gagal: karakter kewirausahaan rendah, kurangnya kesiapan mental, analisis pasar kurang memadai.
8.Memperkenalkan Mother Teresa dan Barack Obama. Masing-masing orang menjawab, mengapa seluruh dunia tahu dan kenal kedua tokoh di atas. Banyak orang bukan skill tetapi attitude (kepribadian): setelah menulis lalu ganti dengan attitude dan skills.
AttitudeSkills
Kebenaran, pelayanan, keberanian, cinta kasih, peduli, cinta, berwibawa, karismatik, kerja keras, dedikasi, kasih, tekun, penolong, semangat, pelayan sejati, ketulusan, bijaksana, pelayan, tanggungjawab, pelayan kepada orang kecil, rendah hati, murah hati, pengorbanan, kelembutan, tegar, bijaksana, pantang menyerah. Nasionalis, pintar, kamampuan, politik, cerdas.

RABU, 28 MARET 2012
1.Pukul 08.00 – 13.00 : wawancara di lapangan.
2.Pukul 13.00 – 16.00 : persiapan presentasi hasil wawancara dalam bentuk powerpoint.
3.Presentasi : Kelompok Kucing Kopdit Bahtera Ende, Kelompok Monyet Kopdit Serviam Ende dan Kelompok Harimau Kopdit Kapo Kunu Nangaba (bahannya, terlampir).

KAMIS, 29 MARET 2012
1.Review materi hari sebelumnya dengan cara bermain musik dan peserta diberi stik apabila music berhenti maka orang yang memegang stik memberikan kesan dan pesan materi sebelumnya.
2.Review membuat presesntasi:
a.Apa yang saya ingin orang-orang lakukan setelah presentasi.
b.Apa yang ingin saya tampilkan dalam presentasi.
c.Apa yang mereka harapkan dari saya? Apa keuntungan mereka harus mendengarkan saya? Mengapa anggota datang ke pelatihan kita?
d.Bagaimana mereka ingin diperlakukan?
e.Apa yang mereka bisa lakukan untuk saya?
f.Bagaimana cara menata/membuat presentasi:
Buat timeline --- diatur dalam urutan, krnologis.
Klimaks – pokok2 penting disampaikan lebih ditekankan!
Problem –solution --- masalah disajikan, solusi yang sarankan dan manfaat (rekomendasi).
Klasifikasi --- item-item yang penting sekali pada poin pertama.
Kompleks – simple : kompleks untuk sederhana, sederhana untuk kompleks.
Bagan -- mengembangkan presentasi bervariasi (foto2, video dll)
Tujuan, poin2 utama, menyelesaikan.
Batasi data anda --- poin2 saja yang penting tidak semua materi masuk ke powerpoint menimbulkan rasa bosan.
Peserta lupa apa yang anda bicarakan = 50% per hari, 90% lupa dalam 2 minggu, maka kita harus buat peserta ingat 10% maka perlu lakukan praktek.
3.Setiap pelatihan : hendaknya dilakukan wawancara, analisa data dan lakukan pelatihan.
4.Analisa Hasil Wawancara: (dalam bentuk powerpoint, hasilnya tidak ditampilkan di sini)
Read more...