Kamis, 31 Maret 2022

Pernah Dianggap Warga Kelas Dua 6

Oleh Kosmas Lawa Bagho

Belajar Jadi Penulis

  

Sesungguhnya tulisan ini berawal dari tantangan Ibu Julia Utami dari Kosa Kata Kita (KKK) meminta agar penulis bisa menulis autobiografi bersama penulis kelas Nusantara bahkan dunia sebagai jawaban terhadap aneka kegiatan positif di tengah pandemi covid-19 mendera dunia dan Indonesia. Penulis salah menjermahkan persyaratan penulisan 5000 karakter, pikirnya 5000 kata. Tulisan itu, saya posting dalam blog ini sebagai pemanasan agar suatu saat nanti, penulis bisa menulis autobiografi yang memancing rasa ingin tahu dan syukur bisa menginspirasi para pembaca blog ini. Mohon maaf apabila kurang berkenan atau mungkin terkesan menonjolkan diri secara berlebihan. Penulis hanya terus belajar menulis dengan berbagai genre. Ikuti selengkapnya!

 

Anak Warga Kelas Dua Belajar Credit Union Hingga Thailand, Bangkok


Kesempatan berharga dan langka bagi penulis bersama empat (4) orang teman utusan Gerakan Koperasi Kredit Indonesia yakni Bapak Fransiscus de Fransu, Manajer Puskopdit Swadaya Utama Maumere, Bapak Piter C. Patiladjar, Manajer Kopdit Ankara Lewoleba Maumere serta Bapak R. Anang Tinosaputra, Staf Diklat Puskopdit Bali Arthaguna dan Bapak Christophorus Sukirman, Ketua Pengurus Puskopdit Bogor-Banten melakukan studi atau kunjungan lapangan (Exposure) tentang Pusat Pengembangan Bisnis (BDC) di Koperasi Kredit Thailand, Bangkok sejak tanggal 21 – 27 Februari 2008.

Read more...

Pernah Dianggap Warga Kelas Dua 5

 Oleh Kosmas Lawa Bagho

Belajar Jadi Penulis

  

Sesungguhnya tulisan ini berawal dari tantangan Ibu Julia Utami dari Kosa Kata Kita (KKK) meminta agar penulis bisa menulis autobiografi bersama penulis kelas Nusantara bahkan dunia sebagai jawaban terhadap aneka kegiatan positif di tengah pandemi covid-19 mendera dunia dan Indonesia. Penulis salah menjermahkan persyaratan penulisan 5000 karakter, pikirnya 5000 kata. Tulisan itu, saya posting dalam blog ini sebagai pemanasan agar suatu saat nanti, penulis bisa menulis autobiografi yang memancing rasa ingin tahu dan syukur bisa menginspirasi para pembaca blog ini. Mohon maaf apabila kurang berkenan atau mungkin terkesan menonjolkan diri secara berlebihan. Penulis hanya terus belajar menulis dengan berbagai genre. Ikuti selengkapnya!

 

 Berkarya di Credit Union

Tak pernah disangka sama sekali. Sekolah setiap hari bergelut dengan berbagai persemaian untuk menjadi Imam (gembala umat katolik, red), harus memutuskan untuk berkarya di lembaga koperasi kredit atau credit union dan menurut UU Koperasi Nomor 25 Tahun 1992 mendefinisikan dengan koperasi simpan pinjam. Waktu itu, cukup langka seorang jebolan perguruan tinggi berkarya di koperasi atau koperasi kredit. Belum lagi, saat itu nama koperasi sedang mengalami krisis kepercayaan. Ada banyak koperasi unit desa dan juga koperasi kredit mengalami krisis tata kelola sehingga banyak lembaga koperasi atau koperasi kredit yang bubar tanpa penyelesaian keuangan anggota secara bermartabat. Masyarakat merasa dirugikan oleh lembaga yang satu ini. Dengan demikian, koperasi dan koperasi kredit mendapatkan predikat yang buruk. Masyarakat merasa trauma berkepanjangan.

Read more...

Pernah Dianggap Warga Kelas Dua 4

Oleh Kosmas Lawa Bagho

Belajar Jadi Penulis

  

Sesungguhnya tulisan ini berawal dari tantangan Ibu Julia Utami dari Kosa Kata Kita (KKK) meminta agar penulis bisa menulis autobiografi bersama penulis kelas Nusantara bahkan dunia sebagai jawaban terhadap aneka kegiatan positif di tengah pandemi covid-19 mendera dunia dan Indonesia. Penulis salah menjermahkan persyaratan penulisan 5000 karakter, pikirnya 5000 kata. Tulisan itu, saya posting dalam blog ini sebagai pemanasan agar suatu saat nanti, penulis bisa menulis autobiografi yang memancing rasa ingin tahu dan syukur bisa menginspirasi para pembaca blog ini. Mohon maaf apabila kurang berkenan atau mungkin terkesan menonjolkan diri secara berlebihan. Penulis hanya terus belajar menulis dengan berbagai genre. Ikuti selengkapnya!

 

Momentum Itu Juga Datang Tanggal 15 Maret 1997


Di tengah rasa putus asa yang kian meningkat, Tuhan selalu menghadirkan keajaiban. Muzizat itu nyata. Tidak ada yang mustahil bagi Tuhan. Tuhan tidak memberikan rasa beban melebihi kemampuan manusia. Tugas yang sesungguhnya tidak terlalu berat, kog terasa membelenggu itu akhirnya tiba juga penyelesaiannya. Saya menulis lagi pada buku agenda harian, teman curahan hati paling setia.

Read more...

Selasa, 22 Maret 2022

Pernah Dianggap Warga Kelas Dua 3

 Oleh Kosmas Lawa Bagho

Belajar Jadi Penulis

  

Sesungguhnya tulisan ini berawal dari tantangan Ibu Julia Utami dari Kosa Kata Kita (KKK) meminta agar penulis bisa menulis autobiografi bersama penulis kelas Nusantara bahkan dunia sebagai jawaban terhadap aneka kegiatan positif di tengah pandemi covid-19 mendera dunia dan Indonesia. Penulis salah menjermahkan persyaratan penulisan 5000 karakter, pikirnya 5000 kata. Tulisan itu, saya posting dalam blog ini sebagai pemanasan agar suatu saat nanti, penulis bisa menulis autobiografi yang memancing rasa ingin tahu dan syukur bisa menginspirasi para pembaca blog ini. Mohon maaf apabila kurang berkenan atau mungkin terkesan menonjolkan diri secara berlebihan. Penulis hanya terus belajar menulis dengan berbagai genre. Ikuti selengkapnya!

 

Bangkit Dari Kesesatan Berpikir


Pengalaman menyakitkan belum bisa tuntas menyelesaikan skripsi membuat penulis semakin tenggelam dalam kesesatan berpikir. Rasa frustrasi kian menggunung. Salah sedikit bisa saja menghabiskan benih kehidupan yang telah Tuhan berikan dengan cuma-cuma. Untungnya, penulis suka menulis berbagai rasa hati di dalam sebuah buku agenda. Buku agenda menjadi teman mencurahkan perasaan hati yang sedang gundah. Kali ini, penulis tumpahkan dalam tulisan surat buat bapak dan mama yang jauh dari panti pendidikan.

Read more...

Minggu, 20 Maret 2022

Pernah Dianggap Warga Kelas Dua 2

 Oleh Kosmas Lawa Bagho

Belajar Jadi Penulis

 

Sesungguhnya tulisan ini berawal dari tantangan Ibu Julia Utami dari Kosa Kata Kita (KKK) meminta agar penulis bisa menulis autobiografi bersama penulis kelas Nusantara bahkan dunia sebagai jawaban terhadap aneka kegiatan positif di tengah pandemi covid-19 mendera dunia dan Indonesia. Penulis salah menjermahkan persyaratan penulisan 5000 karakter, pikirnya 5000 kata. Tulisan itu, saya posting dalam blog ini sebagai pemanasan agar suatu saat nanti, penulis bisa menulis autobiografi yang memancing rasa ingin tahu dan syukur bisa menginspirasi para pembaca blog ini. Mohon maaf apabila kurang berkenan atau mungkin terkesan menonjolkan diri secara berlebihan. Penulis hanya terus belajar menulis dengan berbagai genre. Ikuti selengkapnya!

Empat Belas Maret 1996

Hari itu, tanggal 14 Maret 1996. Pagi sekali, penulis bangun dari tempat tidur. Tidak seperti hari-hari sebelumnya. Penulis menuju kamar mandi untuk membersihkan diri. Semua penghuni kost masih terlelap dalam buaian mimpi, cuma satu dua kokokkan ayam tetangga menghibur penulis di pagi yang kelabu itu. Sesungguhnya biasa saja. Akan tetapi penulis gelisah, resah dan mulai frustrasi menghadapi realitas sebagai mahasiswa STFK Ledalero, fakultas kebanggaan seluruh masyarakat cendekiawan Flores. Di sana ada persemaian berkualitas bagi orang-orang pilihan untuk menjadi pekerja kebun anggur Tuhan. Ada juga calon-calon awam bermutu secara moral, iman, intelektual dan kepribadian (karakter).

Read more...

Kamis, 17 Maret 2022

Pernah Dianggap Warga Kelas Dua 1

Oleh Kosmas Lawa Bagho

Belajar Jadi Penulis


Sesungguhnya tulisan ini berawal dari tantangan Ibu Julia Utami dari Kosa Kata Kita (KKK) meminta agar penulis bisa menulis autobiografi bersama penulis kelas Nusantara bahkan dunia sebagai jawaban terhadap aneka kegiatan positif di tengah pandemi covid-19 mendera dunia dan Indonesia. Penulis salah menjermahkan persyaratan penulisan 5000 karakter, pikirnya 5000 kata. Tulisan itu, saya posting dalam blog ini sebagai pemanasan agar suatu saat nanti, penulis bisa menulis autobiografi yang memancing rasa ingin tahu dan syukur bisa menginspirasi para pembaca blog ini. Mohon maaf apabila kurang berkenan atau mungkin terkesan menonjolkan diri secara berlebihan. Penulis hanya terus belajar menulis dengan berbagai genre. Ikuti selengkapnya!

 

Dunia merupakan tempat yang indah dan layak untuk didiami. Tuhan menciptakan dunia dan segala isinya, baik adanya. Sempurna. Dunia ciptaan Sang Khalik yang sungguh sempurna itu, kadang terasa tidak adil bagi sebagian penghuni. Saya penulis, Kosmas Lawa Bagho tidak sedang mendramatisasi sebuah cerita untuk meminta belas kasihan. Sebaliknya tidak bermaksud menyingkap dan mengumbar rahasia pribadi untuk mendapatkan penghargaan. Bisa dikatakan menganut politik atau psikologi ‘korban’ untuk meraih simpati apalagi empati murahan. Tulisan ini benar-benar ungkapan kebenaran pengalaman nyata sekedar membangkitkan harapan bagi sama saudara penulis yang mungkin mengalami nasib sama seperti yang penulis rasakan. 

Read more...

Selasa, 15 Maret 2022

Jangan Mati Melakukan Inovasi

Oleh Kosmas Lawa Bagho, S. Fil.,M.M

Ketua KSP Kopdit Serviam Bhakti Mandiri (SBM) Ende



KSP Kopdit Serviam Bhakti Mandiri (SBM) sebelumnya sejak pembentukannya tanggal 09 Januari 1993 bernama Koperasi Kredit Serviam. Kopdit Serviam awal dulu dibentuk di lingkungan Yayasan Nusa Taruni Bhakti Santa Ursula, Jalan Wirajaya Ende paska gempa bumi yang meluluhlantakan bangunan dan manusia Flores tanggal 12 Desember 1992. Penulis yang juga menjabat ketua pengurus sejak tahun 2005 hingga kini bukan sebagai penginisiator atau perintis lantaran saat itu, penulis blog ini masih menyandang status mahasiswa calon iman SVD di STFK Ledalero. Penulis baru bergabung tahun 1998. 

Read more...

Minggu, 13 Maret 2022

Perjuangan Srikandi Kapokunu

Oleh Kosmas Lawa Bagho , S. Fil.,M.M.

Kabid. Pendampingan Puskopdit Flores Mandiri

 

Kemitrasejajaran perempuan dan laki-laki terus digaungkan dan diperjuangkan agar kedudukan gender tidak saling menisbikan satu sama lain. Perempuan dan laki-laki dalam status dan kedudukan yang sama.  Perbedaan hakikih dan tidak dapat diubah hanyalah jenis kelamin. Aura kemitrasejajaran perempuan dan laki-laki sudah diperjuangkan lama dalam Gerekan Koperasi Kredit se-dunia termasuk di Indonesia.

 

Read more...