Selasa, 03 Juni 2014

Serba-Serbi Acara Pembukaan Loknas

Oleh Kosmas Lawa Bagho

Tulisan sebelumnya yang berjudul "Sehari di Dalam Pesawat" terjadi pada tanggal 25 Mei 2014. Hari itu, kami rombongan 41 orang dari Koperasi Kredit dan Puskopdit Flores Mandiri tiba di Hotel Santika Dyandara Medan pukul 18.30 wib dan langsung melakukan check in di hotel bersangkutan dan makan malam untuk acara pembukaan.



Acara demi acara kami lalui dengan tekun dan semangat meski di wajah masing-masing kami masih terlihat keletihan perjalanan sepanjang hari dari Ende hingga Medan dengan transit di Labuan Bajo, Denpasar dan Jakarta. Kami ikuti acara dengan tekun sebagai bentuk pertanggungjawaban kami kepada anggota koperasi kredit dan puskopdit yang telah mempercayakan kami untuk mengikuti serangkaian kegiatan dimaksud. Penulis diutus oleh Puskopdit Flores Mandiri meski masih berstatus sebagai Ketua Pengurus Koperasi Kredit Serviam Ende.

Acara pembukaan seperti biasa. Ada tarian selamat datang dari tuan rumah Puskopdit Bekatigade Sumutra Utara dan sambutan-sambutan. Mulai dari Ketua Puskopdit Sumut, P.M. Sitanggang, General Manager Inkopdit Jakarta, Puspo Cahyo, Ketua Pengurus Inkopdit-Jakarta Romanus Woga.

P.M. Sitanggang dalam sambutan pembukaannya, menyapa seluruh peserta lokakarya nasional dari seluruh penjuru Indonesia yang berjumlah 715 orang. "Terima kasih sudah datang ke Medang dari seluruh Indonsia dengan tetap mengusung kemandirian atau keswadayaan dalam pembiayaan. Itulah nilai yang terus kita perjuangkan hingga saat ini, di saat semua organisasi ramai-ramai menengah tangan untuk meminta bantuan dari pihak lain termasuk dari pemerintah. Nilai-nilai itu yang membuat kita tetap bertahan dan berkembang saat ini dan diharapkan sampai di masa depan", kata Sitanggang semangat disambut tepuk tangan meriah.

Dalam berbagai keunggulan di atas, tetapi gerakan harus terus berefleksi dan introspeksi diri terutama kredit macet yang semakin merajalela dengan jumlah pinjaman yang mulai besar-besar di koperasi kredit maupun puskopdit juga inkopdit. "Ini tugas kita bersama untuk menjaga keberlanjutan dengan memenej perkreditan kita," ungkapnya dengan penuh keterbukaan.

Untuk itu, beliau melanjutkan, mudah-mudahan 2-3 hari di sini (Medan), kita berkomitmen dan sungguh berbicara, membedah untuk dilaksanakan di tempat kita masing-masing agar gerakan kita terus berkembangan sehat meski diterpa berbagai godaan yang datang menghantui.

Sementara itu, Puspo Cahyo, GM Inkopdit yang baru (setahun menjabat menggantikan Abat Elias), menyampaikan ucapan selamat datang dan terima kasih kepada peserta serta meminta peserta untuk mengambil bagian secara penuh dan bertanggungjawab agar lokakaya nasional, open forum dan ratnas dapat berjalan dengan lancar serta memberikan pencerahan maupun kesadaran baru membantu pengelolaan gerakan secara lebih kuat, harmonis, profesional dan berkelanjutan.

"Momen ini suatu anugerah bagi kita semua yang hadir. Untuk itu, manfaatkan momen ini sebagai tambahan wawasan, sharing pengalaman dan karakter agar bisa membangun koperasi kredit secara lebih bertanggungjawab dan profesional untuk mencapai target menggaet anggota 4 juta pada tahun 2015" tantang Puspo.

Romanus Woga, Ketua Inkopdit menghipnotis peserta dengan gaya bicaranya yang khas dan sedikit puitis. Romanus memang salah satu orator terbaik tingkat nasional dalam gerakan koperasi kredit. Sebab setiap beliau membawakan sambutan senantiasa menggugah perhatian peserta. Satu hal yang menarik bahwa beliau selalu membawakan sambutan dengan persiapan tertulis. "Apa yang dibicarakan akan hilang tetapi yang tertulis akan abadi," keyakinan yang sering disapa Romy itu.

Beliau membuka sambutan dengan sapaan biasanya namun dilanjutkan dengan cerita yang agak politis. Maklum saat ini, masa pemilihan presiden dan beliau pernah menjadi anggota DPRD Kabupaten Sikka-Flores-NTT beberapa waktu lalu.

Ceritanya singkat namun menarik dan seolah mengajak peserta langsung pada satu sosok pasangan capres tanpa mempolitisir peserta loknas yang berbeda pandangan politik. "Suat senja di Jakarta, saya pergi makan malam di lesehan dekat penginapan. Beliau mendapati dua orang bapak setengah umur lalu mereka berbincang-bincang. Banyak saja perbincangan yang dilakukan namun tiba-tiba mereka bertiga fokus pada satu topik tentang dua pasangan calon, Joko Wiodo-Jusuf Kalla dan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa. Di tengah obrolan, kedua orang itu menanyakan kepada Romanus. Pasangan mana yang kamu pilih?. Beliau berpikir sejenak, dengan suara agak lembut menjawab tegas, memilih Jokowi. Tidak berlanjut. Keduanya sudah makan dan meninggalkan lesehan dan Romanus yang sedang makan. Ketika beliau ke meja kasir, herannya bahwa biaya sudah dibayar oleh kedua orang tadi sambil menujuk nota belanja, hehehe"

Romanus kembali meminta peserta loknas untuk serius mencermati berbagai materi yang akan disampaikan dalam loknas maupun open forum untuk memperkaya agar dalam pengelolaan gerakan dari tingkat dasar (akar rumput) koperasi kredit, sekunder daerah puskopdit dan sekunder tingkat nasional Inkopdit.

"Kita harus tetap mempertahankan dan mengimplementasi nilai-nilai sebab hanya koperasi kredit yang masih melakukannya secara konsisten. Apabila kita mulai bermain-main dan melalaikan hal ini maka cepat atau lambat gerakan kita akan dihantam badai kebangkuratan, katanya mengingatkan.

Ende, 4 Juni 2014

Tidak ada komentar:

Posting Komentar