Jumat, 27 Juni 2014

Lokakarya Draft Kebijakan Daperma

Oleh Kosmas Lawa Bagho

Senja hari Kamis, pukul 17.30 waktu Indonesia Tengah, daerah sekitar Hotel Flores Mandiri mulai beranjak satu per satu utusan dari 34 koperasi kredit dibawah payung Puskopdit Flores Mandiri memasuki aula pelatihan atau lokakarya. Acara saat itu adalah lokakarya draft Kebijakan Daperma Induk Koperasi Kredit (INKOPDIT) yang terbaru untuk diberlakukan tanggal 01 Januari 2015. Sebagai organisasi yang sangat mengagungkan demokrasi, Inkopdit sekali lagi meminta masukan dari primer dan puskopdit di seluruh Indonesia meski sudah pernah dibahas bersama Ratnas Inkopdit di Yogyakarta tahun 2012, di Bandung tahun 2013 dan di Medan tahun 2014 baru-baru ini tanggal 29 Mei 2014.



Yang mengikuti kegiatan lokakarya dimaksud ada 51 orang dari 34 koperasi kredit. Hanya sekedar diketahui para utusan adalah Kopdit Maerebho, Ratna, Tangi Tau Nai, Papawiu, Jalur, Karya Duta, Civita Dei, Dheisama, Handayani, Serviam, Maiwaly, Iklas Beramal, Setiawan, Sehati, Kembang, Mamasaya, Maisay, Sartika, Boawae, Noregore, Pusaka Yasukel, Sinar Harapan, Abdi Karya, Koptama, Sangosay, Gaharu, Wanita Karya, Samaria, Malajaya, Tekad, Kenisa, Budi Utama, Swadaya dan Gelaga.

Kegiatan lokakarya berlangsung selama 2 hari mulai sore tanggal 26 Juni 2014 hingga pukul 13.00 wita tanggal 27 Juni 2014.  Acara dibuka dengan doa oleh Bapak Philipus Lusi, utusan pengurus dari Kopdit Sangosay dan dilanjutkan dengan sapaan serta orientasi dari manajer Puskopdit Flores Mandiri serta pembahan draft dari Inkopdit Jakarta.

Mikhael H. Jawa, Manajer Puskopdit Flores Mandiri dalam sapaan pembukaannya menyatakan bahwa draft Kebijakan Daperma ini sudah dibahas berkali-kali di tingkat nasional sejak Ratnas di Yogya, Bandung dan Medan namun masih diberi ruang agar semua anggota Daperma untuk memberikan masukan-masukan perubahan atau melengkapi apa yang sudah ada dalam draft yang dipegang. Kebijakan Daperma sudah disepakati untuk diberlakukan tanggal 01 Januari 2015. Kebijakan ini merupakan ramuan dan saran masukan pengalaman teman-teman gerakan dari Kalimantan dan diharapkan teman-teman gerakan Kalimantan juga sepakat untuk mengikuti Daperma nasional tidak lagi seperti sebelumnya.

Dalam sesi pembahasan cukup banyak pertanyaan klarifikasi, penjelasan namun juga usulan substantif untuk diperjuangkan di tingkat nasional. Semua masukan disari oleh tim perumus ada kurang lebih 17 poin dan saran masukan. Namun lantaran belum disampaikan secara tertulis ke tingkat nasional maka apa pun saran masukan belum bisa dimuat dalam blog ini. Mohon maaf sebesar-besarnya.

Smua utusan menerima draft Kebijakan Daperma yang diberlakukan secara nasional meski ada catatan-catatan penjelasan atau perbaikan. Peserta juga mengusulkan agar pemberlakukan kebijakan secara nasional tidak hanya Daperma tetapi juga kode etik pelayanan, tata aturan pelayanan simpan-pinjam, modul-modul pendidikan, audit, IT (program Sikopdit CS mobile atau on line) serta Neraca Keuangan (LKSB). Selama ini nomor dan nama akun masih sangat bervariatif apalagi berhubungan dengan pajak. Untuk itu, penyamaan kebijakan secara nasional bisa dijadikan pedoman bagi puskopdit dan kopdit di seluruh Indonesia.

Semua saran dan masukan diterima manajer untuk diteruskan ke tingkat nasional (Inkopdit) dalam forum yang akan diikuti.

Disari dan ditulis kembali tanggal 28 Juni 2014


Tidak ada komentar:

Posting Komentar