Jumat, 15 Mei 2015

Manajemen Strategis Internasional 2

Oleh Dwi Putra Syakur Rahardjo & Kosmas Lawa Bagho
Mahasiswa Magister Manajemen Universitas Negeri Malang


2.1  Konsep Manajemen Strategis Internasional
Tidak banyak literatur yang memuat secara tersurat tentang manajemen strategis internasional. Apabila berkesempatan mengunjungi profesor www.google.com dan www.yahoo.com yang banyak ditampilkan di sana hanya manajemen strategis pada bisnis atau perdagangan internasional. Paling sering yang muncul adalah strategi aliansi internasional. Entahkah strategi aliansi internasional (Mehta, et al., 2006) merupakan manajemen strategis internasional memang masih membutuhkan penelitian dan diskusi lebih lanjut untuk mendapatkan kesamaan persepsi atau pun pemahaman. 

Pemahaman penulis makalah ini memandang peristilahan manajemen strategis internasional hanya mau membedakan secara jelas dari term manajemen strategis dasar, manajemen strategis lanjut, perencanaan strategis, road map atau pun juga strategi aliansi internsional. Tentu ini menjadi kajian menarik untuk didiskusikan pada program magister manajemen.
Apa pun peristilahan itu, kedua penulis makalah ini memfokuskan diri pada manajemen strategis yang digunakan berbagai perusahaan baik domestik ataupun luar negeri agar bisa memenangkan persaingan di pasar internasional yang semakin global dan homogen. Ada ahli yang merumuskan “How an organization uses strategy to adapt and/or change aspects of its environment for a more favourable” Manu and Sriram (1996:79) dalam Nicholas O’Reagen & Abby Ghobadin, 2004. Pandangan ini dapat diterjemahkan secara bebas “bagaimana suatu organisasi bisnis menggunakan strategi untuk beradaptasi dan atau mengubah aspek-aspek lingkungan internal dan ekternalnya untuk keseimbangan atau penyelarasan yang lebih menguntungkan. 
 
Apa yang dimaksudkan dengan strategi. Term atau peristilahan strategi berasal dari kata bahasa Yunani “stratego’s yang artinya jendral. Stratego’s merupakan perpaduan dua kata yaitu “strato’s” = tentara dan “igo” = melakukan atau bertindak (Roup Purohim, 2012). Peristilahan dimaksud secara hurufiah dapat dikatakan sebagai ‘seni berperang para jendral yang memimpin suatu peperangan’. Menurut Robert Ernest Wood dalam Ali Rokhman, 2008 mengatakan bahwa bisnis merupakan medan pertempuran. Oleh karena itu, dapat dikatakan bahwa strategi adalah pola-pola terperinci menyangkut komitmen dan tindakan yang dirancang untuk menggali kompetensi inti serta untuk mendapatkan keunggulan bersaing. Hal ini senada dengan apa yang diungkapkan Coulter, 2002 dalam  Roup Purohim, 2012 “Keputusan dan aksi yang ditujukan untuk mencapai tujuan dan menyesuaikan dengan sumber daya organisasi dengan peluang dan tantangan yang dihadapi dalam lingkungan industrinya”.

Berbicara tentang manajemen strategis adalah berbicara tentang bagaimana menumbuhkan dan mengembangkan bisnis, bagaimana melayani pelanggan secara memuaskan, bagaimana memenangkan persaingan pasar, bagaimana mengelola sumber daya organisasi atau bisnis baik aset berwujud terutama aset tak berwujud, bagaimana menjawab perubahan pasar yang terus berubah-ubah setiap saat dan bagaimana mencapai level target tertinggi dengan kinerja yang mumpuni.
Strategi berkaitan erat dengan bagaimana manajemen puncak  memainkan peran atau siasatnya secara  positif  untuk memenangkan persaingan pasar internasional.

2.2   Alasan dan Manfaat Manajemen Strategik
               Perusahaan dalam menggunakan manajemen strategik tentu memiliki alasan dan manfaatnya bagi perusahaannya untuk memenangkan persaingan pasar bebas internasional. Negara Indonesia sebentar lagi (Desember 2015) akan memasuki pasar bebas MEA/AEC 2015 tentu mesti mempunyai strategik tertentu agar Indonesia tidak hanya menjadi pasar yang dibanjiri produk dari Negara ASEAN lainnya. 

               Alasan mengapa perusahaan (organisasi) menggunakan manajemen strategik menurut Ali Rokhman, 2008 adalah (1) alokasi sumber daya yang selalu terbatas dibandingkan dengan tujugan yang hendak dicapai, (2) memadukan nilai dan tujuan bahkan ambisi masing-masing individu sehingga selaras dengan tujuan dan nilai organisasi, (3) identifikasi risiko yang mungkin terjadi, tingkat pertumbuhan yang masuk akal dan kondisi persaingan, (4) penetapan sasaran dan tujuan jangka panjang perusahaan (organisasi) dan alokasi sumber daya untuk mencapai tujuan dimaksud, (5) upaya untuk mengevaluasi kekuatan dan kelemahan perusahaan (organisasi) dibandingkan dengan peluang dan tantangan dalam lingkungan yang dihadapi, (6) penciptaan hubungan yang baik antara seluruh tingkatan dan kelompok manajemen dalam organisasi (perusahaan).

               Manfaat manajemen strategik dalam perusahaan (organisasi) secara transparan diungkapkan oleh Sipriyono, 1993 dalam Ali Rokhman, 2008 adalah (1) strategi merupakan cara untuk mengantisipasi masalah dan kesempatan masa depan yang berubah dengan cepat, (2) membekali pegawai tentang tujuan dan arah masa depan organisasi, (3) memudahkan tugas eksekutif organisasi (perusahaan), (4) kacamata untuk memantau apa yang terjadi dalam perusahaan atau organisasi dan (5) berdasarkan hasil penelitian; perusahaan atau organisasi yang menyusun strategi menjadi lebih efektif dan efisien dalam mencapai tujuan atau meraih hasilnya.

               Berdasarkan alasan dan manfaat dimaksud maka manajemen strategik seolah telah menjadi penglima bagi perusahaan atau organisasi atau pun pribadi dalam mengelola kehidupan saat ini dan masa depan secara lebih berdaya guna dalam meraih tujuan.
 ***
Diposting Malang, 15 Mei 2015

Tidak ada komentar:

Posting Komentar