Minggu, 24 Mei 2015

Komunikasi Pemasaran & Periklanan Internasional Terintegrasi 3

Oleh Kosmas Lawa Bagho
Mahasiswa Magister Manajemen Universitas Negeri Malang



6      Pesan: Berbagai Tantangan Kreatif
6.1         Periklanan Global dan Proses Komunikasi
Komunikasi internasional mungkin gagal karena berbagai alasan: sebuah pesan mungkin tidak sampai karena ketidaklayakan media, pesan mungkin diterima oleh penonton yang tidak menjadi target namun tidak mengerti karena adanya perbedaan interpretasi budaya. Dalam kasus lain, mungkin pesan sampai pada penonton dan dapat dimengerti namun tidak memiliki dampak apa-apa karena pemasar tidak mengetahui kebutuhan dan keinginan pasar target dengan tepat atau bahkan tidak mengerti proses berpikirnya.

Dalam proses komunikasi internasional, setiap tahap dari tujuh tahap pada akhirnya dapat mempengaruhi keakuratan proses tersebut. Proses komunikasi terdiri atas tahapan berikut:
a.       Sumber informasi (information source). Seorang eksekutif pemasaran internasional dengan pesan tentang sebuah produk yang hendak dikomunikasikan.
b.      Pembuatan sandi (encoding). Pesan dari sumber diubah menjadi simbol-simbol yang efektif untuk disampaikan kepada penerima pesan.
c.       Saluran pesan (message channel). Tenaga penjualan dan atau media iklan yang menyampaikan pesan yang sudah dubah menjadi sandi pada penerima pesan yang menjadi target.
d.      Penguraian sandi (decoding). Interpretasi penerima pesan terhadap simbol-smbol yang disampaikan dari sumber informasi.
e.       Penerima pesan (receiver). Tindakan konsumen oleh mereka yang menerima pesan dan yang menjadi target pesan tersebut.
f.       Umpan balik (feedback). Informasi tentang efektivitas pesan yang berasal dari penerima pesan (target yang dituju) kepada sumber informasi sebagai bahan evaluasi atas efektivitas proses komunikasi yang telah dilakukan.
g.      Gangguan (noise). Pengaruh-pengaruh yang tidak dapat dikendalikan dan diprediksi seperti aktivitas pesaing dan kebingungan dalam proses dan memengaruhi salah satu atau seluruh tahap.
Sayangnya, proses tersebut tidak semudah seperti mengirimkan sebuah pesan melalui sebuah perantara kepada penerima pesan lalu yakin bahwa pesan tersebut diterima oleh penerima pesan dengan persepsi yang sama. Tahap-tahap proses komunikasi diterapkan dalam konteks budaya A dan konteks budaya B untuk menggambarkan berbagai pengaruh yang menambah kompleksitas proses komunikasi ketika sebuah pesan diubah menjadi simbol dalam budaya tertentu kemudian diterima dan diinterpretasi ke dalam budaya yang lain. Apabila tidak dipertimbangkan dengan baik, perbedaan konteks budaya dapat meyebabkan kesalahpahaman.
Sebagian besar kesalahan promosi dalam pemasaran internasional terjadi pada salah satu atau beberapa tahap yang mencerminkan pengaruh cultural secara tidak tepat atau kurangnya pengatahuan tentang pasar target itu sendiri.
Selain kesalahpahaman dalam tujuh tahap proses komunikasi di atas juga efektivitas proses komunikasi internasional dapat terhalangi adanya gangguan. Gangguan mencakup semua pengaruh eksternal seperti persaingan periklanan, tenaga penjual dari pesaing serta kebingungan pada akhir penerima pesan yang dapat mengurangi efektivitas komunikasi termasuk gangguan tumpang tindihnya konteks antar budaya.
Meningkatnya persaingan internasional ditambah kompleksitas pemasaran internasional menuntut pengiklan internasional berfungsi pada tingkatan kreatif tertinggi. Tugas berkaitan dengan kreativitas bertambah berat dengan adanya hambatan lain terhadap komunikasi yang efektif antara lain masalah hukum, bahasa, budaya, media, produksi serta pertimbangan biaya.

6.2         Hambatan Hukum
Hukum yang mengendalikan iklan perbandingan bervariasi di tiap Negara di Eropa. Di Jerman, menggunakan istilah perbandungan dianggap ilegal, anda bisa dituntut oleh pesaing apabila melakukannya. Belgia dan Luksemberg secara eksplisit melarang iklan perbandingan sementara hal tersebut diperbolehkan di Inggris, Irlandia, Spanyol dan Portugal. Panduan resmi yang mengatur iklan perbandingan memperbolehkan perbandungan implicit yang tidak menyebutkan nama pesaing namun melarang perbandingan eksplisit yang menyebutkan nama produk saingan.
Komisi Eropa telah mengeluarkan beberapa instruksi resmi untuk menyesuaikan hukum yang mengatur periklanan. Namun demikian, anggota komisi diberi kebebasan untuk mengatasi permasalahan yang muncul dalam yurisdiksi mereka. Banyak pihak yang kuatir jika hukum-hukumnya tidak disesuaikan, anggota komisi mungkin saja memberhentikan iklan yang dianggap tidak menghormati aturan negaranya.
Iklan perbandingan juga diatur dengan ketat di bagian dunia lainnya. Di Asia, iklan yang menunjukkan seekor sipamse memilih Pepsi daripada Coke dilarang untuk disiarkan di sebagian televise satelit; frase pemimpin cola hanya diperbolehkan di Filipina. Pengadilan di India memerintahkan Lever untuk menarik iklannya yang mengklaim pasta gigi Pepsodentnya yang baru 102% lebih baik dari pada merek nomor satu di pasar. Colgate, merek yang memimpin, tidak pernah menyebutkannya dalam iklan walaupun seorang model tanpa suara tampak menyebutkan kata “Colgate” dari tampilan yang berbunyi ‘ting’ yang dikenal dalam semua iklan Colgate sebagai bunyi dering kepercayaan diri.
Sejumlah besar larangan untuk mengiklankan produk tertentu ada di seluruh dunia, temrasuk dalam dunia televise dan internet. Sebagian Negara memiliki aturan untuk menarik pajak dari berbagai iklan dalam sejumlah media termasuk internet. Untuk itu, pemasar internasional mesi memahami tata aturan atau hukum yang berlaku secara dunia dan juga hukum atau perundang-undangan yang berlaku pada Negara di mana produk dijual atau membuka cabang perusahaan dimaksud. Pemasar internasional yang tidak memahami aturan atau hukum perdangangan secara cermat akan menuai kerugian bahkan kebangkrutan.
Tidak mudah memang namun hambatan tersebut hendaknya menjadi peluang usaha bagi pemasar internasional yang cakap, cerdas dan memiliki ‘feeling’ bisnis yang memadai dalam komunikasi bisnis yang efektif.
6.3         Hambatan Tata Bahasa
Bahasa merupakan salah satu hambatan utama bagi komunikasi efektif melalui periklanan. Permasalahan tersebut mencakup berbagai bahasa di berbagai Negara, berbagai bahasa atau dialek dalam satu Negara serta masalah yang paling kecil seperti nuansa linguistic, bahasa sehari-hari bahkan aksen. Baru-baru ini aksen Irlandia terpilih sebagai aksen terseksi di Inggris dan Irlandia mengalahkan para pesaing antara lain aksen Skotlandia, Welsh, Geordies, Brumies, Negara-negara Barat serta perlawanan bahasa Inggris ningrat. Bagi banyak Negara, bahasa merupakan kebanggaan dan pemeliharaan budaya, Perancis merupakan salah satu contoh terbaik.
Penangan bahasa yang tidak hati-hati menimbulkan masalah di seluruh Negara. Ada cukup banyak contoh konyol dalam kasus ini. Chrysler Cooporation nyaris menertawakan Spanyol ketika Negara tersebut menerjemahkan tema AS yang mengiklankan Panah adalah Kekuatan (Dart is Power). Dalam bahasa Spanyol, frasa tersebut berarti pembeli berupaya mencari namun kekuarangan kekuatan seksual. Bacardi Company memberikan nama yang salah bagi minuman keras rasa buah dengan merek Pavane yang membuat orang berpikir tentang wanita Perancis yang cantik. Bacardi ingin menjual minuman tersebut di Jerman, namun Pavane sangat mirip dengan pavian yang berarti baboon (yakis). Masih banyak contoh lain yang bisa saja mendera seluruh bangsa di dunia.
Bahasa meningkatkan hambatan yang tidak terhingga jumlahnya yang menghalangi efektivitas pnerjemahan idiom-idion sehingga menghambat komunikasi. Abstraksi, kalimat-kalimat pendek dan kata-kata yang ekonomis merupakan alat efektif bagi pengiklan namun menimbulkan masalah bagi penerjemah.
Selain tantangan terjemahan, kemampuan baca tulis yang rendah di banyak Negara sangat menghalangi komunikasi dan meunut lebih banyak kreativitas dan penggunaan media verbal. Banyaknya bahasa yang digunakan yang terdapat dalam suatu Negara atu sebuah area periklanan menimbulkan masalah baru bagi pengiklan. Komunikasi periklanan haruslah semurna dan perbedaan linguistic di semua tingkat dapat menimbulkan masalah. Pengukian terhadap konsumen di Negara yang menjadi target merupakan satu-satunya cara untuk menghindari masalah tersebut.
 

***
Diposting Malang, 24 Mei 2015

Tidak ada komentar:

Posting Komentar