Rabu, 20 Agustus 2014

Lagu Indonesia Raya, Hymne dan Mars Universitas Negeri Malang (UM) Menggetarkan Rasa

Oleh Kosmas Lawa Bagho

Tujuh belas tahun terjun ke medan laga (kerja) setelah menamatkan studi tahun 1997, kini ada kembali ke dunia belajar (kampus). Hari itu hari Senin, 18 Agustus 2014 sehari setelah merayakan HUT Kemedekaan RI yang ke-69 yang disatukan dengan perayaan ekaristi kudus di Gereja Santa Perawan Maria dari Gunung Karmel Malang.



Sesungguhnya hampir ada rasa tidak percaya bahwa saya termasuk salah seorang yang berdiri bersama sembilan ratus lebih mahasiswa pascasarjana baik calon magister maupun doktor UM setelah menunggu cukup lama berita dari sana. Akan tetapi suatu keajaiban pun tiba, saya mendapat berita secara on-line pagi tanggal 18 Agustus 2014 pukul 05.30 wib lantaran jaringan lagi berbaik hati kepada saya dengan menggunakan modem. Pagi itu, saya membuka internet langsung tertuju ke mbah google dan web. pasca.um.ac.id.

Tidak seperti sebelumnya tidak ada berita tentang pengumuman tetapi pagi ini sungguh luar biasa. Saya melihat ada pengumuman hasil test pascasarjana Gelombang III (terakhir) untuk tahun akademik 2014/2015. Saya terus menelusuri dan ternyata ada nama saya tertera di sana sebagai salah seorang yang lulus test dan ada panggilan hari yang sama untuk mengikuti pengesahan mahasiswa baru oleh rektor UM pukul 07.00.

Bergegas langsung ke kamar mandi, mempersiapkan diri tanpa sarapan langsung menuju tempat acara dengan menggungkan angkot. Untuk angkot sudah saya jelaskan pada tulisan sebelumnya.

Perjalanan angkot cukup lancar meski masih ada rasa was-was sebab menurut pengumuman pendaftaran ulang secara on-line sepertinya sudah lewat tanggal. Tiba di tempat acara, benar adanya nama saya belum ada dalam daftar hadir. Tetap tenang dan dengan sopan coba bertanya kepada panitia. Jawaban sungguh memuaskan, tak apa-apa mas, tulis saja nama dan tanda tangan. Dalam hati, wah, hari ini saya mulai menyandang mahasiswa lagi hehehe

Satu jam persiapan dan acara dimulai. Kami semua diajak masuk di dalam ruangan yang telah disediakan. Rektor dan para pembantunya juga tampil di sana dengan pakaian kebesaran intelektual mereka sementara para calon magister dan dokter dengan seragam batik yang berwarna-warni menggambarkan kesatuan dalam keberagaman.

Pembaca acara mulai menjalankan tugasnya. Kami semua dipersilahkan berdiri dan anggota koor bersama peserta menyanyikan lagu Indonesia Raya, lalu diikuti hymne dan mars yang dinyanyikan anggota koor yang sudah dipersiapkan sebelumnya.

Saat melantunkan lagu Indonesia Raya, dada ini seakan bergetar haru, syukur dan terasa menyesakkan dada. Dalam hati kecil, ternyata saya bisa berdiri bersama 900 lebih calon lainnya di tempat yang istimewa dan luar biasa ini. Mungkin bagi yang lain, hal itu sesuatu yang biasa-biasa apalagi yang baru tamat dari kuliah S1. Namun bagi saya peristiwa ini meski baru awal sudah sesatu keajaiban dan rezeki yang diterima dari Tuhan yang saya imani.

Peristiwa itu semakin menambah keharuan ketika memikirkan tahun 2009 lalu. Pernah gagal dalam test dan menunggu sampai lima tahun baru dicoba kembali meski sesungguhnya pimpinan yang baik hati itu memberikan terus setiap tahun agar saya bisa melanjutkan studi ke jenjang magister. Bukan trauma tetapi semacam ada rasa kurang percaya diri lantaran kegagalan itu. Rasanya tak ingin lagi ke dunia kampus apalagi harus mengikuti TPA (Test Potensi Akademik) terutama angka-angka yang rumit dan sulit itu tentu bagi saya pribadi.

Saya menawarkan kepada pimpinan untuk mengalihkan kepada teman yang lebih mampu. Teman itu bisa memanfaatkan peluang dan sudah sukses menjalaninya tinggal menunggu waktu wisuda Septemmber atau Oktober tahun ini dengan kampus yang berbeda.

Tahun 2014, sang pimpinan mengubah strategi  mendorong saya untuk mengambil lanjutan studi dengan menguumumkan secara terbuka di depan para manajer primer dan pengurus sehingga saya dengan komitmen untuk tidak menyia-nyiakan kesempatan itu. Berangkat ke Malang dan ikut serangkaian test wawancara dan administrasi pada kampus yang telah dipilih. Awalnya seperti ada rasa optimisme untuk diterima. Namun ternyata belum beruntung.

Saat itu, rasa tidak enak mulai muncul. Sempat ada pertanyaan, entahkah kegagalan tahun 2009 akan terulang sementara izin cuti belajar sudah ditandatangani. Ada seruan kecil di dalam hati untuk kembali ke Flores (Puskopdit Flores Mandiri) lembaga yang telah mempercayakan saya dan saya abdi selama 17 tahun itu.

Dalam kesulitan selalu ada peluang dan dukungan. Teman yang sudah lulus tesis dan yang saya rekomendasikan kepada pimpinan itu terus menguatkan saya dan bersama saya terus mencari usaha dengan melamar ke berbagai kampus masih membuka peluang. Pernah ke UM namun belum ada pasti sebab gelombang ke-2 baru selesai dilaksanakan. Namun selalu ada Malaekat yang membantu. Keesokannya ada berita bahwa UM membuka gelombang ke-3. Bersama teman tadi mengurus segala persyaratan hingga menelepon teman yang di Ende dan bantuan pak manajer untuk menandatangani surat-surat yang dituntut, akhirnya semua berjalan lancar.

Untuk mengantisipasi, jangan sampai terjadi seperti sebelumnya, kami pun meluncur ke kampus lain yang berdekatan dengan UM. Teman tadi mengusulkan untuk melamar ke kampus lain lagi namun saya berpendirian cukup dua kampus tambahan. Apabila kedua kampus ini tidak menerima berarti memang saya belum beruntung untuk kembali ke dunia kampus.

Ternyata dua kampus yang saya ikuti, saya diterima semuanya. Saya memilih kampus yang hari ini (18 Agustus 2014, red) berdiri bersama yang lain untuk disahkan secara resmi oleh Rektor dan seluruh komponen UM.

Tuhan terima kasih. Semua bentuk doa, dukungan dan dorongan serta kritikan yang telah membentuk karakter perjuangan ini, saya ucapkan terima kasih. Ucapan terima kasih juga kepada UM dan kampus yang satunya, saya juga ucapkan terima kasih. Kendati hal ini masih awal, mudah-mudahan dorongan dan dukungan membuat saya semakin lebih percaya diri untuk bisa mengikuti seluruh proses pembelajaran dan dapat diselesaikan tepat waktu. Amin

Lagu Indonesia Raya, Hymne dan Mars UM, sungguh menggetarkan rasa!

Dicatat ulang 20 Agustus 2014

Tidak ada komentar:

Posting Komentar