Sabtu, 09 Agustus 2014

Koperasi Kredit & Persistensi

Oleh Kosmas Lawa Bagho

Hari ini cukup banyak kegiatan. Pagi sejak pukul 07.00 menuju salah satu kampus untuk mengikuti TPA hingga pukul 12.00 wib. Kembali ke kost makan siang dan langsung menuju penerbit Gramedia di Kayu Tangan, Malang.



Rasanya lain sekali. Ada cukup banyak pengunjung. Mungkin karena hari Sabtu. Yang menarik bahwa ada sebagian anak-anak mulai dari usia SD hingga SLTA. Tentu suatu realitas yang membanggakan di tengah bangsa kita senantiasa dialel sebagai bangsa yang belum meningkatkan minat baca. Mana mau membeli buku, membeli makan saja susahnya setengah mati.

Namun suasana sore ini paling tidak memberikan harapan cerah. Memang kita harus tetap optimis dan terus berjuang meningkatkan kebiasaan membaca untuk selanjut menigkatnya budaya membaca terutama di kalangan kawula muda sebagai generasi emas negeri kita di masa depan.

Cukup lama kami di sana. Membola-balik beberapa buku baik di pengantar terutama halaman belakang untuk sedikit memahami apa inti dari isi buku secara keseluruhan. Kami pun membeli beberapa buku dengan harga yang cukup mengagetkan bagi sebagian orang namun sebagai calon mahasiswa hehehe (berita kelulusan tanggal 11 Agustus 2014 setelah yang satu universitas belum beruntung) tentu masih dianggap wajar apalagi semua judul buku berhubungan dengan konsentrasi yang akan berjuang didalami. Maklum tidak bersifat linear. Untuk itu mesti banyak referensi yang bisa membantu apabila diterima dan masuk menjadi mahasiswa lagi setelah kurang lebih 17 tahun berkarya di dunia praktis.

Dari toko buku Gramedia dengan sejmulah buku dalam tas yang cukup berat, kami langsung ke Gereja Katedral Santa Perawan Maria dari Gunung Karmel untuk mengikuti kegiatan perayaan ekaristi Sabtu sore, sebab keesokan hari nanti, teman dan isterinya akan masuk asrama di Kampung Inggris Pare, Kediri untuk mengikuti sejumlah kursus live in. Cukup lama di sana. Kurang lebih 3 bulan dengan masa istirahat dua minggu.

Suatu kekaguman terjadi lagi di sini. Ada bazar berbagai menu makanan, pakaian, koperasi kredit dll. Kami bertiga sempat makan malam di sana. Namun yang menarik bahwa perayaan ekaristi berkenaan dengan pesta Bunda Perawan Maria di angkat ke Surga sekaligus perayaan ulang tahun gereka Katedral Malang yang ke-80.

Lalu apa hubungan cerita ini dengan judul tulisan hehehe. Iya, di dalam gereja, kami mendapatkan buletin 4 halaman internal gereja Katedral ini. Dalam salah satu kolom ada berita tentang konsistensi atau persistensi sebagai anak Bunda Maria. Bunda Maria begitu konsisten mengikuti perjalanan Yesus Sang Tuhan, Putranya itu dalam suka dan duka. Meski dalam kedukaan di golgota, Bunda Maria konsisten mengalaminya sercara bebas dan tak mau menyerah.

Koperasi kredit milik semua anggota dari berbagai lapis golongan, suku dan agama. Koperasi kredit bersifat sukarela dan terbuka serta universal. Namun pertanyaan reflektif, entahkah dalam seluruh proses pemberdayaan koperasi kredit, kita telah persistensi atau konsisten melakukan atau mengimplementasi hak dan kewajiban secara bertanggungjawab. Entahkah kita sebagai anggota telah menjalankan kewajiban sebelum menuntut hak? Demikian juga fungsionaris terutama manajemen koperasi kredit telah secara konsisten dan presistensi melayani anggota dan masyarakat. Maaf, ini bukan berarti menggurui tetapi sekedar catatan reflektif yang tidak perlu diperdebatkan.

Saya yakin, kita sebagai gerakan telah melakukannya. Namun konsistensi atau presistensi masih perlu ditingkatkan dari hari ke hari. Sebab kita yakin, presistensi atau perulangan yang konsisten adalah ibu dari ketrampilan.

Salam hormat dari Kota Malang, 9 Agustus 2014

Tidak ada komentar:

Posting Komentar