Oleh Kosmas Lawa Bagho
Mahasiswa S2 Manajemen Universitas Negeri Malang
TRANSKRIP WAWANCARA
Nomor
|
7
|
Hari/Tanggal
|
Selasa, 01 Maret 2016
|
Nama Informan
|
Rudolf A. Wogo/ RAW
|
Waktu
|
11.45 – 14.15 Wita
|
Jabatan
|
Anggota
|
Tempat
|
Kantor Kopdit Sangosay
|
Topik
|
1. Pengembangan
Kopdit
2. Pengembangan
Wirausaha Anggota
|
Hasil
wawancara antara peneliti (P) dengan Bapak Rudolf A. Wogo (RAW) sebagai
berikut:
P :
Terima kasih atas waktu dan kesediaannya untuk mendalami proses pengembangan
koperasi kredit Ibu dan pengembangan wirausaha anggota. Sejak kapan Bapak
menjadi anggota koperasi kredit? Mengapa Bapak mau menjadi anggota?
RAW : Saya
menjadi anggota koperasi tahun 2010. Saya menjadi anggota karena saya simpan
dan tarik uang gampang; pelayanannya mudah, cepat terutama pelayanan pinjaman
untuk usaha apalagi saya sebagai pengusaha maunya cepat mendapatkan dana segar
usaha setelah melakukan berbagai kewajiban menyimpan dan mengikuti pendidikan
dasar koperasi kredit; ada perlindungan simpanan dan pinjaman, bunga
pinjamannya murah (bunga pinjam kecil, SHUnya besar) dan saya merasa aman
bertransaksi dengan Koperasi Kredit Sangosay.
P :
Bagaimana Bapak mengembangkan koperasi kredit?
RAW :
Koperasi kredit meneguhkan motivasi usaha saya. Saya berani mengembangkan usaha
seperti foto copy, studio foto, shoting dan editing video, usaha cetak mencetak
(undangan dan spanduk), tempat kafe dan rumah makan. Apabila usaha saya maju
dan mandiri maka sayalah memanfaatkan pinjaman paling besar di koperasi kredit
dan hasil dari semuanya itu saya simpan di sana. Dengan demikian secara tidak
langsung, saya mengembangkan kopersi kredit. Usaha makin lancar, saya pinjam
modal dari kopdit, angsur lancar ke kopdit dan meningkatkan pendapatan koperasi
kredit. Melalui ini, saya bisa membantu sesame anggota yang lain. Saya juga
merasa bangga dan memiliki koperasi kredit ini sehingga saya tidak pernah
meninggalkannya sampai kapan pun. Keluarga saya dan karyawan semuanya menjadi
anggota.
P :
Capaian-capaian apa saja yang telah dihasilkan RAW setelah menjadi anggota
Koperai Kredit Sangosay?
RAW : (1)
Keuangan: simpanan saya meningkat tajam. (2) Usaha saya, omsetnya meningkat Rp50
juta setiap bulan dengan biaya rata-rata Rp2 juta per bulan diluar makan dan
minum dan aset saat ini mencapai Rp800 juta lebih diluar tanah dan bangunan;
(2) Pengembangan usaha yaitu fotografer dan tambak ikan; (3) Tanggungjawab
sosial: membuka kursus computer, bahsa inggris, mengolah sampah semuanya gratis
dan saya juga melatih olahraga basket untuk anak SD, SMP dan SLTA dengan biaya
sendiri; (4) Koperasi kredit melatih saya mandiri dalam usaha dan ekonomi rumah
tangga sebab saya dulu sejak kecil sudah jual roti dan waktu kuliah jual ikan;
(5) Akses uang begitu mudah (wirausaha); pelayanannya tidak sulit dan tidak
berbelit-belit; (6) Saya mengajak karyawan untuk menjadi wiraswasta baru dengan
tetap saling membangun relasi dan (7) saya merasakan kebersamaan dan
kekeluargaan di koperasi kredit ini.
P : Tantangan
apa yang paling Bapak rasakan ketika menjadi anggota Koperasi Kredit Sangosay?
RAW : Sejak
menjadi anggota tahun 2010, saya belum merasakan ada tantangan. Mungkin anggota
lain, saya tidak tahu. Saya merakan pelayanannya bagus, tidak berbelit-belit
dan kantor kopdit seperti rumah sendiri. Tidak sungkan, segan atau takut
bertransaksi di koperasi kredit ini apalagi rumah saya dekat dengan kantor
hehehe (sambil tertawa).
P : Apa jalan keluar yang telah Bapak tempuh
dalam mengatasi tantangan sebagai anggota Koperasi Kredit Sangosay?
RAW : Saya
hanya mengharapkan apa yang saya peroleh dan saya rasakan ini juga dirasakan
oleh semua anggota yang lain. Prinsipnya apabila kita setia dan menyediakan
waktu untuk koperasi kredit, tentu pelayanan yang bagus yang kita dapatkan.
Kita mesti tahu dan memenuhi kewajiban-kewajiban sebelum mendapatkan
hak-haknya. Koperasi kredit hebatnya adalah anggota sebagai pengguna sekaligus
pemilik dan kantor kopdit menjadi rumahnya anggota.
P : Apa saja produk dan pelayanan Koperasi Kredit
Sangosay yang paling Bapak minati? Mengapa?
RAW : Saya sukan simpanan modal untuk pertimbangan
sebagai pinjaman apalagi saya sebagai wirausahawan. Saya juga suka simpanan
bunga harian, setor tarik sesuai kebutuhan. Untuk pinjaman, saya suka pinjaman
usaha produktif dengan plafon yang lebih besar sesuai kebutuhan modal usaha.
P :
Bagaimana koperasi kredit mengembangkan usaha-usaha produktif anggota? Mengapa
koperasi kredit membidik bagian ini? Apa
tantangannya dan apa solusinya?
RAW : Sudah
saya uraikan di atas. Saya suka dengan koperasi kredit ini yang sangat
memperhatikan modal usaha melalui pinjaman produktif dengan plafon yang cukup
tinggi. Saya simpan dan pinjam hanya di koperasi kredit ini. Sebagai seorang
pengusaha atau wirausaha, saya pinjam untuk usaha-usaha produktif seperti foto
copy, rumah makan, studio rekaman dan percetakan. Saya pinjam terakhir senilai
Rp200 juta sejak awal pinjam kecil-kecil. Tantangan
yang saya hadapi adalah keburuhan modal usaha setingkat dengan volume
perkembangan usaha. Kadang saya membutuhkan pinjaman sampai Rp400 atau 500 juta
namun koperasi kredit belum ada kebijakan untuk itu. Sedih rasanya, saya harus
pinjam pada lembaga lain. Waktu usaha kecil, koperasi kredit sudah membimbing
dan mengembangkannya melalui pinjaman usaha produktif, ketika volume usaha saya
makin besar, koperasi kredit punya aturan membatasi plafon pinjaman. Jalan
keluar yang bisa saya sampaikan adalah (1) tetap melakukan pendidikan, pelatihan,
pendampingan; (2) tingkatkan terus sharing usaha anggota sukses (3) konsisten
membawa anggota pada kunjungan usaha sukses dan (4) ikutkan kami lebih sering
pada pameran-pameran usaha atau di kantor perlu ada ruang khusus untuk pamer
karya atau usaha anggota dan terakhir boleh saya usulkan (agak malu-malu),
Koperasi Kredit Sangosay bisa menaikkan plafon pinjaman usaha produktif hingga
400 sampai 500 juta rupiah. Saya yakin, usaha-usaha produktif anggota
dikembangkan secara baik maka anggota akan lebih cepat dan lancar mengembalikan
angsuran dan mau pinjam lagi di koperasi kredit. Apa pun, saya berterima kasih
banyak kepada koperasi kredit sehingga menghantar saya, keluarga dan usaha
sampai sejauh ini. Benar-benar diluar perkiraan saya sebelumnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar