Minggu, 19 Juni 2016

Wawancara Informan Wirausaha Anggota 4

Oleh Kosmas Lawa Bagho
Mahasiswa S2 Manajemen Universitas Negeri Malang



TRANSKRIP WAWANCARA
Nomor
4
Hari/Tanggal
Jumat, 01 April 2016
Nama Informan
Lodofikus Lenga/LL
Waktu
21.00 – 23.00 Wita
Jabatan
General Manajer
Tempat
Kantor Kopdit Sangosay
Topik
1.      Pengembangan Kopdit
2.      Pengembangan Wirausaha Anggota

Hasil wawancara antara peneliti (P) dengan Bapak Lodofikus Lenga (LL) sebagai berikut:
P            : Terima kasih kesediaannya meski di tengah kegiatan pak general manajer yang super sibuk. Bahkan kini kita harus melakukan wawancara pukul 21.00 setelah pak manajer melakukan rapat evaluasi dengan para manajer cabang dan kepala bidang. Kita berdiskusi tentang proses pengembangan koperasi kredit Bapak dan pengembangan wirausaha anggota. Kapan koperasi kredit bapak dibentuk?

LL         : Koperasi kredit kami adalah Koperasi Kredit Sangosay dibentuk awalnya tahun 1977 dengan nama KST (Kelompok Studi Tabungan) dan resminya tanggal 28 Mei 1983 dengan anggota 28 orang dan modal Rp3 juta lebih.
P            : Menurut Bapak, apa alasan mendasar sehingga Bapak dan kawan-kawan membentuk Koperasi Kredit ?
LL         : Koperasi kredit ini dibentuk atas dasar keprihatinan hidup para guru dan karyawan asuhan Yasukda yang semakin tidak berdaya dalam menghadapi tuntuan kebutuhan ekonomi seperti pembiayaan pendidikan, kesehatan dan perumahan yang layak. Singkatnya ia lahir atas masalah-masalah ekonomi rumah tangga serta martabat hidup sebagai guru dan karyawan Yayasan yang diremehkan para pelepas uang (rentenir).
P            : Bagaimana Bapak mengembangkan koperasi kredit?
LL         : (1) Pendidikan, sosialisasi, promosi dan radiogram kepada anggota dan masyarakat. (2) Pembentukan kelompok-kelompok dampingan (MFI). (3) Pembenahan tata aturan pengelolaan sesuai perkembangan terkini. (4) Peningkatan kualitas SDM fungsionaris melalui pendidikan dan pelatihan. (5) Pengembangan IT, pengembangan produk pelayanan, kantor pelayanan yang representative serta peningkatan kualitas layanan. (6) membuka cabang sebagai media pendekatan pelayanan kepada anggota.
P            : Capaian-capaian apa saja yang telah dihasilkan?
LL         : Anggota bertambah, aset bertambah, pendapatan meningkat, kredit macet rendah dan kepercayaan (brand) meningkat. Mungkin pak Kosmas nanti bandingkan dengan data statistik yang kami buat dalam laporan keuangan serta buku laporan RAT setiap akhir tahun buku.
P            : Tantangan apa yang paling Bapak rasakan ketika membentuk, menumbuhkan dan mengembangkan koperasi kredit Bapak?
LL         : Saya lebih melihat, trauma masyarakat terhadap citra koperasi yang jelek pada masa lalu; perilaku hidup boros (kebiasaan pesta); menjadi anggota ingin dapat pinjaman; banyak alasan untuk tidak menyimpan dan keterampilan usaha terbatas atau konvesional pengelolaannya.
P            :  Usaha-usaha apa yang Bapak lakukan untuk mengatasi tantangan di atas agar koperasi kredit Bapak tetap bertumbuh dan berkembang hingga saat ini?
LL         :  Peningkatan kualitas pelayanan, melakukan diversifikasi produk; peningkatan kualitas SDM anggota (partisipasi meningkat, aktif menabung); peningktan SDM fungsionaris (pengurus dan manajemen); internalisasi (mendarahdagingkan) visi, misi, nilai; renstra atau road-map yang partisipatif serta evaluasi dan monitoring yang dilakukan secara terprogram.
P            :  Apa saja produk dan pelayanan koperasi kredit Bapak?
LL         :  Variasi produk simpanan. Variasi produk pinjaman. Variasi produk pendidikan dan perlindungan. Pak Kosmas bisa dilihat pada brosur.
P            :  Bagaimana koperasi kredit Bapak mengembangkan usaha-usaha produktif anggota? Mengapa koperasi kredit Bapak membidik bagian ini? Apa tantangannya dan apa solusinya?
LL         : Pertanyaan menggugah. Sejak beberapa tahun terakhir, kami mengalokasikan pinjaman modal usaha produktif dengan angka yang semakin meningkat; melakukan pendampingan usaha anggota; meningkatkan pendidikan keterampilan anggota; meningkatkan pendapatan anggota serta meningkatkan kemampuan menyimpan dan mengembalikan pinjaman. Tantangan yang kami hadapi adalah ketrampilan usaha yang terbatas; SDM manajemen untuk melakukan pendampingan usaha produktif juga terbatas. Jalan keluar yang kami tempuh adalah  terus melakukan pendidikan dan pelatihan; sharing pengalaman usaha, studi banding usaha serta seleksi karyawan lintas bidang ilmu sesuai usaha anggota. Juga melibatkan para wirausaha anggota koperasi kredit pada pameran yang diadakan pemerintah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar