Rabu, 15 Juni 2016

Wawancara Informan Wirausaha Anggota 3

Oleh Kosmas Lawa Bagho
Mahasiswa S2 Universitas Negeri Malang



TRANSKRIP WAWANCARA
Nomor
3
Hari/Tanggal
Rabu, 24 Februari 2016
Nama Informan
Thomas Dola Radho/TDR
Waktu
11.00 – 14.00 Wita
Jabatan
Penasihat
Tempat
Kantor Kopdit Sangosay
Topik
1.      Pengembangan Kopdit
2.      Pengembangan Wirausaha Anggota

Hasil wawancara antara peneliti (P) dengan Bapak Thomas Dola Radho (TDR) sebagai berikut:
P            : Terima kasih atas waktu dan kesediaannya untuk mendalami proses pengembangan koperasi kredit Bapak dan pengembangan wirausaha anggota. Kapan koperasi kredit bapak dibentuk?

TDR      : Koperasi kredit kami adalah Koperasi Kredit Sangosay dibentuk awalnya tahun 1977 dengan nama KST (Kelompok Studi Tabungan) dan resminya tanggal 28 Mei 1983 dengan anggota 28 orang dan modal Rp3 juta lebih.
P            : Menurut Bapak, apa alasan mendasar sehingga Bapak dan kawan-kawan membentuk Koperasi Kredit ?
TDR      : Prihatin terhadap hidup sosial ekonomi para guru dan pegawai Yayasan (Yasukda) yang sulit membiayai pendidikan anak, membangun rumah, beli tanah dan biaya kesehatan waktu rujukan ke rumah sakit. Juga biaya masa pension yang agak merana serta biaya-biaya sosial lain seperti adat-istiadat. Baru akhir-akhir ini, anggota mulai memikirkan biaya usaha produktif.
P            : Bagaimana Bapak mengembangkan koperasi kredit?
TDR      : Ada macam cara. Mendidik para penghubung untuk membentu melakukan sosialisasi mencari anggota baru; memperkuat para penghubung untuk memperluas segmentasi pelayanan lintas kabupaten dengan izin operasional tingkat provinsi, meningkatkan SDM para fungsionaris dan anggota, penguatan kapasitas staf, perekrutan staf melalui seleksi yang ketat, reformasi pelayanan sejak tahun 2015 dengan mengadakan survey kepuasan pelayanan kepada anggota (survey mendengarkan langsung apa kata anggota), melakukan lokakarya internal serta menciptakan kmunikasi yang responsif.
P            : Capaian-capaian apa saja yang telah dihasilkan?
TDR      : Baik. Capaian peningkatan secara kuantitatif dapat dilihat pada laporan keuangan koperasi kredit setiap bulan dan setiap akhir tahun pada laporan RAT seperti peningkatan simpanan, pinjaman, pendapatan, pembukaan cabang pada lima kabupaten, penggunaan IT dan kantor palayanan yang representatif baik di kantor pusat dan sekarang mulai membangun di kantor-kantor cabang. Secara kualitatif, ada perubahan cara hidup anggota serta kesadaran anggota berkoperasi kredit makin baik dan perrencanaan hidup yang makin meningkat.
P            : Tantangan apa yang paling Bapak rasakan ketika membentuk, menumbuhkan dan mengembangkan koperasi kredit Bapak?
TDR      : Saya lebih melihat, awalnya masyarakat kurang percaya kepada koperasi. Pernah muncul koperasi namun gagal sehingga masyarakat trauma dan tidak merasa tertarik. Selain itu juga nama ‘credit union’ menimbulkan pro-kontra dengan pemerintah sehingga tidak cepat mendapatkan badan hukum.
P            :  Usaha-usaha apa yang Bapak lakukan untuk mengatasi tantangan di atas agar koperasi kredit Bapak tetap bertumbuh dan berkembang hingga saat ini?
TDR      :  Pendidikan dan pelatihan menjadi roh gerakan koperasi kredit ini; penguatan kapasitas manajemen dan pengurus; membangun kekompakkan ke dalam, memberikan keteladanan yang baik, yang dapat dipercaya serta membangun komunikasi yang harmonis dengan pemerintah melalui prestasi sehingga pemerintah pun mengakui dan menerbitkan badan hukum. Citra dan perkembangan koperasi yang makin meningkat membuat publik termasuk pemerintah mulai percaya terhadap koperasi kredit atau credit  union.
P            :  Apa saja produk dan pelayanan koperasi kredit Bapak?
TDR      :  Variasi produk simpanan. Variasi produk pinjaman. Variasi produk pendidikan dan perlindungan. Produk dan pelayanan Koperasi Kredit Sangosay bagaikan ‘plavat’ menu makanan yang ada di warung sehingga anggota bebas memilih sesuai seleranya hehehe.




P            :  Bagaimana koperasi kredit Bapak mengembangkan usaha-usaha produktif anggota? Mengapa koperasi kredit Bapak membidik bagian ini? Apa tantangannya dan apa solusinya?
TDR      : Pertanyaan bagus. Yang selama ini kami buat adalah pendidikan untuk memotivasi anggota menggunakan pinjaman berorientasi usaha produktif sesuai potensi dan peluang pasar seperti pertanian, peternakan, kios, jasa kendaraan, jasa hiburan (soundsystem waktu pesta) , jasa konstruksi dan toko. Yang kedua, pengurus menyiapkan prosentasi pinjaman investasi lebih besar sehingga anggota bisa melakukan pinjaman untuk investasi demi menciptakan rasa aman waktu sudah pension atau tidak bisa kerja lagi. Tantangan yang kami hadapi adalah belum semua anggota berminat usaha produktif; pinjaman lebih besar untuk memenuhi kebutuhan dasar. Jiwa wirausaha masih belum nampak atau optimal. Tidak semua tetapi secara kasat mata dapat kami lihat. Jalan keluar yang kami tempuh adalah  terus melakukan pendidikan untuk mengubah cara pikir agar mulai mengarahkan diri pada usaha produktif dan investasi; kami juga menyediakan forum-forum sharing pengalaman para wirausaha sukses, melakukan kunjungan serta melibatkan mereka untuk ikut pameran usaha yang dilakukan pemerintah setempat melalui Dinas Koperasi dan UMKM.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar