Senin, 20 April 2015

Strategi & Implementasi Manajemen Karier, Kinerja dan Retensi Individual pada Puskopdit Flores Mandiri

Oleh Kosmas Lawa Bagho
Mahasiswa Magister Manajemen Universitas Negeri Malang

Tulisan ini merupakan kelanjutan dari tugas manajemen sumber daya manusia lanjut tentang manajemen karier, kinerja dan retensi individual. Empat tulisan telah diturunkan atau diposting pada blog ini dan ini adalah tulisan terakhir dari serangkaian tulisan dimaksud.

1. Penanaman Nilai-Nilai
         Penanaman nilai-nilai sebagai fondasi gerakan dan perjalanan koperasi kredit anggota Pusat Koperasi Kredit (Puskopdit) Flores Mandiri adalah aset yang sangat mendasar agar seluruh aktivitas baik pengurus, pengawas, penasihat dan manajemen (manajer dan karyawan) memberikan kontribusi terbaik bagi kemajuan dan perkembangan lembaga pemberdayaan masyarakat akar rumput yang bergerak di bidang simpan-pinjam. Nilai-nilai umum seperti menolong diri sendiri (swadaya), bertanggungjawab secara pribadi, demokrasi, persamaan, keadilan, kesetiakawanan (solidaritas), kejujuran, keterbukaan, tanggungjawab sosial, peduli pada orang lain sementara nilai-nilai khusus seperti melayani dengan hati, antusias/bersemangat, siap, menghargai, ramah, sopan, bersih, sabar, cepat, tepat dalam keseluruhan pelayanan koperasi kredit anggota Puskopdit Flores Mandiri menjadi nilai-nilai fundamental yang diterapkan secara konsisten.


2.  Pengembangan Kompetensi Pengurus, Pengawas, Penasihat dan Manajemen
2.1 Pendidikan dan Pelatihan (On the Job Training)
           Materi On the Job Training terdiri dari dua materi dasar yakni materi dasar dan materi spesialisasi. Para peserta wajib diasramakan selama 60 hari (dua bulan) di Hotel Puskopdit Flores Mandiri sebagai learning center-nya gerakan pada tiga kabupaten yakni Kabupaten Ende, Ngada dan Nagekeo, Provinsi Nusa Tenggara Timur. Materi dasar on the job training adalah anaslisis sosial (ansos), sejarah koperasi kredit dari dunia hingga primer, jati diri koperasi dan koperasi kredit, landasan hukum & struktur koperasi dan koperasi kredit, P3K (Perencanaan Pendapatan & Pengeluaran Keluarga), usaha dan pelayanan koperasi kredit. Materi spesialisasi seperti akuntansi koperasi kredit (manual), akuntansi koperasi kredit berbasis IT (Sikopdit CS & Sikopdit On-Line), manajemen keuangan dasar dan lanjutan, manajemen profesional koperasi kredit, CUDCC (Credit Union Director's Competency Course), CUCCC (Credit Union CEO's Competency Course), Customer Relationship Management, pemasaran, wirausaha kecil, audit.

2.2 Seminar & Lokakarya Nasional
           Untuk kepentingan manajemen karier, kinerja dan retensi individual, para aktivis juga mendapatkan kesempatan mengikuti seminar dan lokarya di tingkat gerakan koperasi kredit nasional dari Sabang sampai Merauke. Seminar dan lokakarya nasional ini diadakan secara bergilir pada setiap Puskodit di seluruh Indonesia yang dipandu juga dengan kunjungan lapangan pada koperasi kredit atau puskopdit yang telah maju sehingga memungkinkan para aktivis belajar sambil melihat dan juga refresing intelektual yang terprogram  melalui Induk Koperasi Kredit (Inkopdit-Jakarta). Seminar dan lokakarya nasional merupakan media pembelajaran dan tukar informasi serta pengalaman pengelolaan koperasi kredit secara nasional.

2.3 Seminar dan Lokarya Tingkat Asia
           Para aktivis yang loyal dan berprestasi juga mendapatkan pengalaman berharga untuk dilibatkan dalam kegiatan Asian Forum yang diadakan setiap tahun pada setiap negara koperasi kredit tingkat Asia. Para aktivis berkesempatan belajar dan mendengarakan informasi langsung serta mengamati dari dekat para pengelola koperasi kredit Asia yang sudah cukup spektakuler seperti Korea Selatan, Kanada, Jerman  dll.

2.4 Studi Banding & Eksposure (di dalam negeri dan di luar negeri)
          Para aktivis juga mendapatkan kesempatan peningkatan SDM yang luar biasa melalui studi banding (stuba) pada koperasi kredit, puskopdit dalam negeri atau forum di luar negeri sebagai media pembelajaran yang efektif meski dengan biaya investasi yang tidak sedikit. Pengembangan SDM yang terprogram dan teratur akan meningkatkan kinerja yang tentunya meningkatkan produktivitas lembaga koperasi kredit bersangkutan. Studi banding dan eksposure meningkatkan SDM para aktivitas dengan metode ATM (Amati, Tiru dan Modifikasi).

2.5 Studi Lanjut Formal ke jenjang S1 & S2
           Sejak tahun 2010, Puskopdit Flores Mandiri tidak gentar dan takut menyediakan dana pengembangan studi lanjut bagi para manajemennya. Manajemen yang belum menduduki predikat S1 dikuliahkan pada universitas setempat dengan konsentrasi akuntansi, administrasi dan hukum. Sejak tahun 2012, Puskopdit Flores Mandiri melakukan terobosan bagi manajemen yang telah S1 dikuliahkan ke jenjang S2 dengan konsentrasi manajemen keuangan, manajemen pemasaran, manajemen SDM dan juga IT. Semuanya ini demi mewujudkan manajemen karier, kinerja dan retensi individual. Perbaikan jenjang pendidikan formal tidak hanya manajemen Puskopdit Flores Mandiri tetapi juga koperasi kredit anggota Puskopdit Flores Mandiri. SDM yang profesional, berkuliatas dan berkepribadian menjadi titik kunci keberlanjutan lembaga pemberdayaan masyarakat yang berbasis pendidikan, swadaya, solidaritas dan inovasi.

3  Memperkuat Kebijakan dan Prosedur (Tata Aturan)
           Puskopdit Flores Mandiri menyadari bahwa untuk menjamin manajemen karier, kinerja dan retensi individual tidak hanya pengembangan SDM baik non formal, informal maupun formal. Namun juga membutuhkan kebijakan dan tata aturan yang jelas dan dibuat secara tertulis serta secara konsisten dijalankan semua pihak.
           Puskopdit Flores Mandiri (PFM) dan para anggotanya sangat selektif dan ketat dalam tata aturan dan manual kebijakan bai menyangkut kebijakan umum maupun kebijakan operasional (SOP). Setiap komponen pengurus dan pengawas serta penasihat memiliki deskripsi tugas, tanggungjawab dan wewenang yang jelas dan terukur serta dilakukan evaluasi secara berkala setiap tiga bulan. Aturan ini lebih diperketat lagi bagi general manajer, manajer dan para karyawannya.
           Uraian tugas, tanggungjawab dan wewenang manajemen dirumuskan secara bersama serta dievaluasi setap bulan atau setiap dua minggu sesuai kebutuhan. Evalusinya dilakukan secara terbuka dan demokratis, masing-masing orang mempertanggungjawabkan pekerjaannya lalu dikomentari oleh sesama teman yang lain dan para kepala bidang maupun manajer secara berjenjang.

           Untuk mencapai kinerja yang diinginkan, PFM juga memberikan penghargaan berupa jasa kepada pengurus, pengawas dan penasihat serta gaji yang lumayan bagi para manajer dan karyawannya. Pengurus, pengawas, penasihat juga mendapatkan cincin emas berlogo koperasi kredit dan pada masa aktif dilibatkan dalam asuransi kesehatan dan keselamatan kerja. Demikian juga bagi manajer dan karyawannya.
          Kegiatan-kegiatan kecil ini ternyata membawa dampak yang luar biasa sehingga koperasi kredit dan Puskopdit Flores Mandiri semakin diminati para pencahari kerja dengan level pendidikan formalnya paling minimal D3 yang dulu, lembaga koperasi kredit dan puskopdit dianggap sebelah mata dan bukan tempat kerja yang berkualitas. Hingga kini per 30 September 2014, karyawan tersebar pada 46 koperasi kredit dan 1 puskopdit sebanyak 363 orang dengan rincian 187 pria dan 176 perempuan dengan tingkat pengunduran diri tidak ada kecuali pensiun atau pun ada yang diberhentikan secara tidak dengan hormat lantaran melakukan pelanggaran berat terhadap tata aturan yang merugikan organisasi.

***
Dipsosting Malang, 20 April 2015


          
      

Tidak ada komentar:

Posting Komentar