Jumat, 17 April 2015

Praktik Ekspor Impor 2

Oleh Kosmas Lawa Bagho
Mahsiswa Magister Manajemen Universitas Negeri Malang



2.1    Konsep Ekspor Impor
Konsep ekspor impor sangat bervariasi dan tidak pernah tuntas apalagi seragam. Hal tersebut sangat bergantung pada kedalaman dan kompetensi para ahli yang mendefenisikannya sesuai latar belakang pengatahuan dan ketrampilan yang dimiliki. Ada yang mendefenisikan ekspor merupakan kegiatan mengeluarkan barang dari pabean Indonesia ke daerah pabean Negara lain. Impor didefenisikan sebagai kegiatan memasukkan barang ke dalam daerah pabean Indonesia sementara ekspor dan impor merupakan kegiatan perdagangan atau jual-beli baik itu barang maupun jasa yang dilakukan oleh suatu Negara terhadap Negara lain melalui prosedur dan persyaratan yang telah disepakati oleh kedua belah pihak (Tatik Farida, 2010).
Masih senada dengan konsep diatas, ada yang merumuskan lebih lanjut tentang ekspor adalah pengiriman barang keluar Indonesia dari peredaran. Keluar dari Indonesia berarti keluar dari daerah pabean Indonesia atau keluar dari yurisdiksi Indoensia (Purba, 1997 dalam Juniartha R Pinem, 2009). Penjelasan lebih lanjut dilakukan Amir yang menyatakan “ekspor adalah upya menjalankan atau melakukan penjualan komoditas yang kita miliki kepada bangsa lain atau Negara asing sesuai dengan ketentuan pemerintah dengan mengharapkan pembayaran dalam valuta asing serta melakukan komunikasi dengan bahasa asing (Amir, 2004 dalam Juniartha R Pinem, 2009).
Ekspor impor dilakukan oleh Negara terhadap Negara lain lantran setiap Negara tidak mampu hidup sendiri dalam memenuhi berbagai kebutuhan baik lahir dan batin warga negaranya. Ekspor impor merupakan kegaitan salaing menguntungkan dan saling mengsubsitusi kebutuhan barang atau jasa demi meningkatkan keuntungan bagi kedua atau lebih Negara dalam melakukan ekspor impor. Untuk itu, membutuhkan kesediaan SDM masing-masing Negara dalam memproduksi barang dan jasa yang juga dibutuhkan bagi Negara lain.

2.2  Faktor yang Mempengaruhi Ekspor Impor
Faktor-faktor yang mempengauhi ekspor impor bagi suat Negara menurut Soekarwati, 1991 dalam Dini Ayu Novianingsih,2011 sebagai berikut::
  1. Adanya kelebihan produksi dalam negeri sehingga kelebihan tersebut dapat dijual ke luar negeri melalui kebijakan ekspor.
  2. Adanya permintaan luar negeri untuk suatu produk atau pun untuk dalam negeri masih mengalami kekurangan.
  3. Adanya keuntungan yang lebih besar dari penjualan ke luar negeri dari pada penjulan di dalam negeri kerena harga pasar dunia yang lebih menguntungkan.
  4. Adanya barter antara produk tertentu dengan produk lain yang diperlukan dan yang tidak dapat diproduksi dalam negeri.
  5. Nilai tukar uang. Semakin tinggi nilai tukar mata uang suatu Negara maka harga ekspor Negara itu di pasar internasional menjadi mahal. Sebaliknya, semakin rendah nilai tukar mata uang suatu Negara, harga ekspor Negara itu di pasar internasional makin rendah.
  6. Kebijakan tarif dan non-tarif. Kebijakan tarif untuk menjaga harga produk dalam negeri yang dianggap mampu atau dapat mendorong pengembangan komoditi tertentu. Sebaliknya, kebijakan non-tarif untuk mendorong tujuan diversifikasi ekspor.
  1. Adanya kebijakan impor yang bersifat politik. Besarnya impor suatu Negara tergantung pada pendapatan apabila semakin tinggi pendapatan maka makin tinggi impor baik berupa barang atau jasa sebagai akibat pengembangan aktivitas perekonomian. Faktor lain yang mempengarahui impor adalah daya saing produksi dalam negeri, selera masyarakat dan kebutuhan dasar masyarakat. *** 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar