Kamis, 06 Februari 2014

Kopdit & Pemimpin Sejati


Oleh Kosmas Lawa Bagho

Tulisan ini terinspirasi dari tulisan John Maxwell yang dikutif oleh K. Suhendra dalam bukunya, "Manajemen dan Organisasi: dalam Realita Kehidupan", Bandung, Januari 2007. Suhendra menyorototi salah satu kunci keberhasilan sebuah organisasi apapun ternasuk organisasi bisnis seperti koperasi kredit atau credit union terletak pada kempemimpinannya. Suhendara mengatakan secara jelas bahwa pemimpin sejati. 


Pemimpin sejati memiliki tipe dan kriteria khusus sehingga mampu mendinamisasikan organisasi atau lembaga yang dipimpinnya bisa mengalami dinamika perubahan menuju kemajuan yang sangat luar biasa. Pemimpin yang kurang yang produktif membuat lembaga yang dipimpinya kurang berubah, tidak bergerak dan tidak mengalami kemajuan yang signifikan. 

John Maxwell adalah seorang ahli kepemimpinan top di Amerika Serikat (USA) yang melakukan pengamatan atas sukses maupun gagalnya kepemimpin di berbagai bidang: politik, bisnis, olahraga, militer maupun agama selama lebih dari tiga puluh satu (31) tahun lamanya.

Hasil pengamatannya, beliau muat dalam bukunya, "The 21 Irrefutable Laws of Leadership" yang dialihbahasakan kedalam bahasa Indonesia oleh Arvin Saptra dan diedit oleh Lyndon Saputra.

Buku yang sangat populer itu mencatat 21 hukum kepemimpinan sejati. Hal ini juga berlaku bagi pengurus, pengawas dan manajer serta seluruh staf koperasi kredit yang sudah dan akan menjadi pemimpin di wilayah kerjanya masing-masing.

1. Hukum Katup: Keberhasilan dan kegagalam seseorang pemimpin membawa organisasinya sangat bergantung pada katup kepemimpinannya. Katup yang terbuka semakin efektif dan berhasilnya kepemimpinannya sebaliknya kalau katup tertutup semakin tertutupnya keberhasilan kepemimpinan. Katup adalah daya kepemimpinan. 

2. Hukum Pengaruh: Seseorang bisa menjadi pemimpin karena daya pengaruhnya. Dengan mempengaruhi orang lain, beliau dapat membawa perubahan ke arah yang lebih berhasil, lebih baik dan lebih sukses. Tanpa pengaruh maka kepemimpinannya semakin tidak efektif sebab dengan mempengaruhi orang lain, pemimpin dengan mudah menggerakkan partisipasi.

3. Hukum Proses: Pemimpin berkembang dan tumbuh dari waktu ke waktu, menit ke menit, hari demi hari dan seterusnya seumur hidup. Seorang pemimpin layaknya seorang pengusaha sukses yang menabung kemudian menginvestasikan pada pasar saham selama bertahun-tahun. Investasinya adalah pengalaman, kestabilan emosional, kemampuan membina hubungan, disiplin, konsisten pada visi, mampu memilih momentum, pengatahuan, kecakapan, ketrampilan dan lain sebagainya. Pemimpin tidak lahir langsung jadi tetapi berproses.

4. Hukum Navigasi: Seorang pemimpin sejati mempersiapkan semua aspek positif dan negatif dalam menuju sasaran akhirnya. Pemimpin lebih mengarahkan ketimbang mengerjakannya sendiri. Hukum Navigasi menurut Maxwell adalah : "Tentukan dulu rencana tindakan. Paparkan sasaran-sasaran anda. Sesuaikan prioritas-prioritas anda. Berikan pada personil kunci. Nantikan reaksinya hingga gagasan anda diterima. Pimpinlah pelaksanannya. Antispasilah timbulnya masalah. Ingatkanlah sukses-sukses trdahulu. Evaluasilah rencana anda setiap harinya."

5. Hukum E.F. Hutton: Hutton adalah bos perusahaan jasa keuangan yang suaranya sangat didengarkan dan dipercaya orang. Disarankan pada setiap rencana kegiatan lakukanlah persiapan terbaik yang bisa dilakukan. Rangkulah tokoh-tokoh kunci dalam organisasi agar ia menjadi pendukung. Orang menjadi pemimpin hendaknya memiliki beberapa faktor: karakter, hubungan luas, pengatahuan, intuisi yang tajam, pengalaman dan kisah sukses serta kemampuan.

6. Hukum Landasan yang Mantap: Pemimpin tidak boleh potong kompas untuk memetik segera hasilnya tanpa melibatkan orang lain. Untuk itu, hendaknya pemimpin sejati mempersiapkan program dengan landasan yang mantap dengan melibatkan banyak staf (bawahan) dan berani menyampaikan permohonan maaf apabila ada kesalahan yang terlanjur dibuat.

7. Hukum Kehormatan: Orang mengikuti orang lain karena telah merasakan kepemimpinannya yang merasa perlu dihormati. Orang mengikuti dan menghormati seseorang lantaran dia memiliki kekuatan yang lebih.

8. Hukum Intuisi: Ini hukum yang paling sulit karena sulit menjelaskan faktanya. Intuisi adalah pemimpin yang mampu memprediksi trend perubahan yang tidak dapat dilihat oleh kebanyakan orang termasuk orang paling dekat dengannya. 

9. Hukum Daya Tarik: Carilah orang-orang terbaik yang punya daya tarik tersendiri. Pemimpim sejati hendaknya memliki kriteria tersebut agar dapat menggugah orang lain menjadi tertarik. Untuk bisa membuat orang lain tertarik maka pemimpin hendaknya sentuhlah emosinya hingga mereka merasa bersahabat.

10. Hukum Hubungan yang Baik: Hubungan yang baik dengan berbagai pihak akan memperkaya informasi. Informasi sangat diperlukan untuk membuat kebijakan. Itulah tanggungjawab pemimpin sejati.

11. Hukum Lingkungan Sepergaulan: Keberhasilan pemimpin sejati terletak pada orang-orang yang sangat dekat dengannya. Inilah potensi akumulatif dari suatu bisnis. Oleh karenanya perlu mengganti staf kunci organisasi yang lemah dengan orang-orang yang lebih kuat. Perbanyaklah orang-orang yang mengangkat ketimbang orang-orang yang bersandar.

12. Hukum Pemberdayaan: Seorang pemimpin sejati selalu memberdayakan stafnya dan membuat stafnya lebih pintar sekali lebih hebat. Ia tak perlu merasa kuatir tentang hal itu. Pemberdayaan kualitas staf dan membuat organisasi yang solid, itulah hukum pemberdayaan pemimpin sejati.

13. Hukum Reproduksi: Seorang pemimpin sejati harus melakukan kaderisasi bagi penggantinya yang lebih baik dan lebih hebat. Suksesi kepemimpinan adalah tanggungjawab pemimpin sejati.

14. Hukum Kepercayaan: Berilah alasan-alasan visi anda sampai orang percaya barulah anda diikuti sebagai pemimpin. 

15. Hukum Kemenangan: Seorang pemimpin sejati selalu yakin bahwa organisasinya akan menang dalam mengatasi segala rintangan dan hambatan. Usaha-usaha kearah kemenangan harus selalu dirancang dan ditetapkan. Pemimpin sejati selalu mencari jalan kemenagan dan tidak pernah terpuruk atas kegagalan masa lalu akan tetapi menjadikannya pengalaman berharga.

16. Hukum Momentum Besar: Pemimpin sejati selalu dapat melihat momentum dan memulai suatu perubahan untuk melangkah maju dan sukses. Dengan momentum yang tepat, hambatan-hambatan tampak kecil sehingga jalan menuju sukses kian terbuka.

17. Hukum Prioritas: Seorang pemimpin adalah dia yang memanjat pohon tertinggi, mensurvei seluruh situasinya lalu berseru bukan yang itu hutannya. Itulah prioritas untuk mendapatkan hasil terbaik berdasarkan hasil perhitungan dan survei. 

18. Hukum Pengorbanan: Untuk memetik kemajuan dan kesusesan tentu membutuhkan kerja keras dan pengorbanan. Pemimpin sejati harus tetap melihat jauh ke depan. 

19. Hukum Waktu yang Tepat: Ketepatan waktu bertindak merupakan unsur yang membawa sukses seorang pemimpin. Peluang tidak datang dua kali, untuk itu pemimpin sejati perlu memanfaatkannya dan janganlah disia-siakan.

20. Hukum Pertumbuhan yang Eksplosif: Setiap pemimpin memiliki sub ordinat dan mereka adalah pemimpin pada level bawah. Untuk mengoptimalkan hasil, pimpimlah para pemimpin. 

21. Hukum Warisan: Pemimpin sejati harus berorientasi pada kesinambungan organisasi. Suksesi kepemimpinan akan memberikan kelanggengan nilai kepemimpinan seseorang. 

Untuk melaksanakan ke-21 hukum kepemimpinan di atas secara serentak tentu agak berat namun hendaknya pemimpin koperasi kredit/credit union mulai menerapkan ke-21 hukum itu secara konsisten baik sebagai pengurus, pengawas, manajer dan staf maka bukan tidak mungkin organisasi koperasi kredit/credit union agar dinamis dan berkembang maju lebih luar biasa ke depan. Mudah-mudahan advis John Maxwell menjadi bekal hidup yang tak ternilai oleh gerakan kita agar tidak menuju kebangkrutan. Viva Pemimpin Sejati Koperasi Kredit/Credit Union!

Ende-Flores, 07 Februari 2014

Tidak ada komentar:

Posting Komentar