Kamis, 02 Maret 2017

Transkrip Wawancara 18 untuk Tesis

Oleh Kosmas Lawa Bagho, S.Fil; M.M
Kabid. Pendampingan Puskopdit Flores Mandiri
Alumnus Pascasarjana Universitas Negeri Malang

Catatan:
Penulis telah menyelesaikan studi pada Universitas Negeri Malang dengan judul tesis "Aktualisasi Jati Diri Dalam Pengembangan Koperasi dan Peningkatan Partisipasi Anggota: Studi Kasus pada Koperasi Kredit Sangosay, Ngada, NTT". Penyelesaian penggarapan tesis tepat waktu sekaligus  tepat waktu penyelesaian keseluruhan studi pascasarjana juga sangat bergantung pada kesediaan narasumber dalam memberikan data dan fakta mereka secara pribadi. Dalam aras penghargaan khusus kepada para narasumber maka saya akan memposting semua hasil wawancara lengkap penulis dengan 18 narasumber secara berseri dan berurutan:



TRANSKRIP WAWANCARA
Nomor
18
Hari/Tanggal
Jumat, 01 April 2016
Nama Informan
Lodofikus Lenga/LL
Waktu
21.00 – 23.00 Wita
Jabatan
General Manajer
Tempat
Kantor Kopdit Sangosay
Topik
1.      Jati Diri Koperasi                              3. Partisipasi Anggota
2.      Pengembangan Kopdit


Hasil wawancara antara peneliti (P) dengan Bapak Lodofikus Lenga (LL) sebagai berikut:
P            : Terima kasih kesediaannya meski di tengah kegiatan pak general manajer yang super sibuk. Bahkan kini kita harus melakukan wawancara pukul 21.00 setelah pak manajer melakukan rapat evaluasi dengan para manajer cabang dan kepala bidang. Kita berdiskusi tentang jati diri, pengembangan kopdit dan partisipasi anggota. Sejak kapan Bapak mengenal koperasi dan Koperasi Kredit Sangosay? Siapa yang memperkenalkan kepada Bapak?
LL         : Terima kasih pak Kosmas. Saya mengenal kata koperasi sejak SMP tahun 1976. Saya kenal itu dari para guru yang memberikan materi tentang koperasi antara lain Bapak Yakobus Mawo. Sementara Koperasi Kredit Sangosay, saya kenal dan tahu sejak 1988 setelah kuliah. Waktu itu, saya mengajar di SMUK Regina Pacis, asuhan Yayasan Persekolahan Katolik Ngada (Yasukda). Saya ditantang Bapak Thomas Dola Radho dalam hal menabung sebagai seorang sarjana lulusan fakultas ekonomi. Saya langsung tertarik dan menjadi anggota Koperasi Kredit Sangosay.
P            : Kalau begitu menurut Bapak, apa itu koperasi?
LL         : Wadah usaha yang beranggotakan orang-orang untuk secara bersama-sama melakukan kegiatan usaha dalam upaya meningkatkan kesejahteraan dengan berasaskan kekeluargaan dan gotong royong. Batasan atau pengertian yang membedakan dengan lembaga lain, lebih mengarah pada kumpulan modal untuk mendapatkan laba yang sebesar-besarnya. Koperasi lebih pada kumpulan orang, modal sebagai sarana pemberdayaan mencapai kesejahteraan yang bermartabat bagi anggota sebagai manusia.
                                                                                    
P            : Bagaimana Bapak sebagai general manajer menerangkan defInisi kepada anggota? Bagaimana tanggapan anggota?
LL         : Kami menjelaskannya kepada anggota melalui pertemuan, kegiatan sosialisasi, pendidikan dan pelatihan, pra-RAT dan RAT termasuk pertemuan informal dengan anggota dan masyarakat. Tanggapan anggota; mereka memahami bahwa koperasi beda dengan lembaga keuangan lain karena koperasi memiiki nilai-nilai, definisi dan prinsip yang harus menjadi pegangan setiap insan koperasi dan koperasi kredit.
P            : Sejauh mana pelaksanaan defenisi koperasi dalam keseluruhan lembaga koperasi kredit Bapak?
LL         : Pelaksanaan secara konsiten. Indikatornya, Koperasi Kredit Sangosay mengutamakan anggota (orang) bukan modal. Koperasi Kredit Sangosay tidak mencari untung sebesar-besarnya tetapi mengutamakan kesejahteraan anggota. Penerapan suku bunga pinjaman lebih rendah dari bunga lembaga keuangan lain, suku bunga simpanan dan tabungan lebih tinggi dari simpanan yang ada pada lembaga keuangan lain. Ini merupakan aktualitasasi definisi koperasi yang mengutamakan kesejahteraan anggota.
P            :  Apa saja tantangan penerapannya? Apa jalan keluar yang Bapak usahakan sebagai pengurus?.
LL         : Tantangan yang kami hadapi adalah individualistik padahal koperasi mengutamakan kerjasama. Perilaku konsumtif, kesadaran anggota yang relatif rendah (pemenuhan kewajiban anggota). Usaha yang kami lakukan adalah terus membangun kesadaran pentingnya kerjasama melalui sosialisasi, pendidikan dan pelatihan serta forum pra-RAT dan RAT serta meningkatkan kesadaran pengelolaan keuangan rumah tangga dalam hal menabung.
P            : (Terima kasih Bapak. Kita telah berdiskusi tentang definisi dan prinsip. Kini kita berdiskusi tentang  nilai). Apa pendapat Bapak tentang nilai?
LL         : Sesuatu yang sangat penting, berharga menjadi pegangan setiap orang baik fungsionaris maupun anggota dalam melaksanakan kewajiban dan hak-haknya.
P            : Sebutkan nilai-nilai koperasi yang Bapak ketahui?
LL         : Kejujuran, disiplin, tanggungjawab, solider, integritas, menollong diri sendiri, menolong orang lain, demokratis dan kepercayaan.
P            : Apakah ada manfaat nilai-nilai koperasi bagi koperasi kredit Bapak?

LL         : Tentu ada dan perlu. Nilai-nilai koperasi sebagai roh penggerak semangat pengelolaann koperasi kredit kami sehingga bisa bertumbuh dan berkembang: peningkatan jumlah anggota, jumlah simpanan, jumlah tabungan, perputran pinjaman, jumlah pendapatan, jumlah aset atau kekayaaan dan kredit macet rendah (tahun 2015: 0,91% dibawah standar maksimal >5%).
P            : Bagaimanakah Bapak menerangkan nilai-nilai koperasi kepada anggota? Apa kendalanya? Bagaimana solusinya?
LL         : Ada berbagai cara dan metode. Yang paling umum melalui pendidikan dan pelatihan. Saat pendidikan dasar yang bersifat wajib bagi semua anggota baru ada materi khusus yang membahas tentang jati diri koperasi. Anggota berdiskusi untuk memahami dan diharapkan bisa dilaksanakan. Juga melalui forum-forum rapat, pra-RAT dan RAT, fungsionaris senantiasa berbicara tentang filosofi dan jati diri koperasi  Penyebaran melalui media cetak dan media elektronik. Olimpiade Sangosay tingkat SD serta lomba asah terampil tingkat SLTP dan SLTA memasukan materi-materi tentang jati diri koperasi. Survey kepuasan pelayanan, lokakarya hasil survey, rumusan sapta janji pelayanan, semuanya bernuansa memberikan informasi jati diri koperasi kepada anggota dari semua lapisan. Tantangan: Pemahaman dan kesadaran seabagian anggota relatif masih terbatas, partisipasi dalam menghadiri RAT terus didorong, perilaku konsumtif dan boros, egois (tidak mengembalikan pinjaman meski prosentasinya kecil), kurangnya solidaritas, rendahnya ketrampilan dalam mengelola pendapatan serta rendahnya mengelola usaha prosuktif. Solusi: Program pendidikan dan pelatihan secara berkesimbangan dan simultan bagi para anggota dan fungsionaris; meningkatkan frekuensi rapat dan pertemuan (semakin sering rapat, semakin baik). Lakukan evaluasi dan moniting berkelanjutan untuk mengetahui sejauh mana pelaksanaan jati diri koperasi dalam Koperasi Kredit Sangosay.
P            : Apa tanda-tanda anggota melaksanakan nilai-nilai koperasi dalam partisipasinya sebagai anggota?
LL         : Aktif menabung, aktif mengangsur pinjaman, tingkat kehadiran pada rapat pendidikan makin tinggi, atif memberikan saran, usul dan kritik pada saat rapat.
 P           :  (Terima kasih Bapak, kini kita beralih ke prinsip koperasi). Menurut pendapat Bapak, apa itu prinsip koperasi?
LL         :  Prinsip menurut saya itu kaidah-kaidah dasar yang menjadi pedoman dalam aktivitas pengelolaan usaha koperasi termasuk koperasi kredit.

P            :  Seberapa pentingkah prinsip-prinsip koperasi dalam meningkatkan pengelolaan koperasi kredit Bapak?
LL         : Sangat penting. Prinsip tidak dilaksanakan, usaha koperasi menyimpang dari tujuan yang sebenarnya.
P            : Prinsip-prinisip manakah yang Bapak ingat dalam pelaksanaannya?
LL         : Bukan saya ingat tetapi yang sering kami laksanakan. Terbuka, sukarela, pengendalian demokratis, pendidikan dan pelatihan, kerjasama antar koperasi, pembagian SHU sebanding partisipasi, otonomi dan kebebasan.
P            : Apa tantangan yang dihadapi dalam melaksanakan prinsip-prinsip dimaksud?
LL         : SDM manajemen masih terbatas dan partisipasi sebagian anggota masih terjebak pada unsur individualistik.
P            : Bagaimanakah jalan keluar yang Bapak tempuh agar prinsip-prinsip koperasi dapat diterapkan secara konsisten dan komitmen?
LL         : Peningkatan kualitas SDM fungsionaris, pendidikan dan penyadaran tentang prinsip-prinsip koperasi kepada para anggota dan fungsionaris, merumuskan kebijakan nntuk membentuk pembiasaan pelaksanaan prinsip-prinsip koperasi: misalnya semua anggota wajib mengikuti pendidikan dasar sebelum mendapatkan pelayanan Koperasi Kredit Sangosay, wajib menyetor simpanan, tabungan dan mengangsur secara teratur, menolak bantuan perputaran modal dari luar dengan terus merangsang budaya menabung semua anggota.
P            : (Terima kasih Bapak. Kita berdiskusi agak marathom. Kita berdikusi tentang pengembangan koperasi kredit). Menurut Bapak, apa alasan mendasar sehingga Bapak dan kawan-kawan membentuk Koperasi Kredit ?
LL         : Koperasi kredit ini dibentuk atas dasar keprihatinan hidup para guru dan karyawan asuhan Yasukda yang semakin tidak berdaya dalam menghadapi tuntuan kebutuhan ekonomi seperti pembiayaan pendidikan, kesehatan dan perumahan yang layak. Singkatnya ia lahir atas masalah-masalah ekonomi rumah tangga serta martabat hidup sebagai guru dan karyawan Yayasan yang diremehkan para pelepas uang (rentenir).




P            : Bagaimana Bapak mengembangkan koperasi kredit?
LL         : (1) Pendidikan, sosialisasi, promosi dan radiogram kepada anggota dan masyarakat. (2) Pembentukan kelompok-kelompok dampingan (MFI). (3) Pembenahan tata aturan pengelolaan sesuai perkembangan terkini. (4) Peningkatan kualitas SDM fungsionaris melalui pendidikan dan pelatihan. (5) Pengembangan IT, pengembangan produk pelayanan, kantor pelayanan yang representative serta peningkatan kualitas layanan. (6) membuka cabang sebagai media pendekatan pelayanan kepada anggota.
P            : Capaian-capaian apa saja yang telah dihasilkan?
LL         : Anggota bertambah, aset bertambah, pendapatan meningkat, kredit macet rendah dan kepercayaan (brand) meningkat. Mungkin pak Kosmas nanti bandingkan dengan data statistik yang kami buat dalam laporan keuangan serta buku laporan RAT setiap akhir tahun buku.
P            : Tantangan apa yang paling Bapak rasakan ketika membentuk, menumbuhkan dan mengembangkan koperasi kredit Bapak?
LL         : Saya lebih melihat, trauma masyarakat terhadap citra koperasi yang jelek pada masa lalu; perilaku hidup boros (kebiasaan pesta); menjadi anggota ingin dapat pinjaman; banyak alasan untuk tidak menyimpan dan keterampilan usaha terbatas atau konvesional pengelolaannya.
P            :  Usaha-usaha apa yang Bapak lakukan untuk mengatasi tantangan di atas agar koperasi kredit Bapak tetap bertumbuh dan berkembang hingga saat ini?
LL         :  Peningkatan kualitas pelayanan, melakukan diversifikasi produk; peningkatan kualitas SDM anggota (partisipasi meningkat, aktif menabung); peningktan SDM fungsionaris (pengurus dan manajemen); internalisasi (mendarahdagingkan) visi, misi, nilai; renstra atau road-map yang partisipatif serta evaluasi dan monitoring yang dilakukan secara terprogram.
P            :  Apa saja produk dan pelayanan koperasi kredit Bapak?
LL         :  Variasi produk simpanan. Variasi produk pinjaman. Variasi produk pendidikan dan perlindungan. Pak Kosmas bisa dilihat pada brosur.



P            : Bagaimana koperasi kredit Bapak menarik minat kaum muda dan anak-anak untuk menjadi anggota? Apa alat ukurnya? Mengapa Koperasi Kredit Bapak memilih segmentasi kaum muda dan anak-anak?
LL         :Gerakan menabung “Sipintar = Simpanan Ingin Pintar” masuk ke sekolah-sekolah dan keluarga; melibatkan para pelajar pada kegaitan koperasi kredit: paduan suara dan pelayan; menyelenggarakan asah terampil dan lomba olimpiade Koperasi Kredit Sangosay yang melibatkan seluruh pelajar pada satu kabupaten. Alat ukurnya, pertambahan jumlah anggota kaum muda semakin bertambah dan jumlah sipintar juga meningkat signifikan.
P            :  Bagaimana koperasi kredit Bapak mengembangkan usaha-usaha produktif anggota? Mengapa koperasi kredit Bapak membidik bagian ini? Apa tantangannya dan apa solusinya?
LL         : Pertanyaan menggugah. Sejak beberapa tahun terakhir, kami mengalokasikan pinjaman modal usaha produktif dengan angka yang semakin meningkat; melakukan pendampingan usaha anggota; meningkatkan pendidikan keterampilan anggota; meningkatkan pendapatan anggota serta meningkatkan kemampuan menyimpan dan mengembalikan pinjaman. Tantangan yang kami hadapi adalah ketrampilan usaha yang terbatas; SDM manajemen untuk melakukan pendampingan usaha produktif juga terbatas. Jalan keluar yang kami tempuh adalah  terus melakukan pendidikan dan pelatihan; sharing pengalaman usaha, studi banding usaha serta seleksi karyawan lintas bidang ilmu sesuai usaha anggota. Juga melibatkan para wirausaha anggota koperasi kredit pada pameran yang diadakan pemerintah.
P            : (Setelah kita berbincang-bincang cukup mendalam tentang jati diri koperasi: definisi, prinsip dan nilai; dan pengembangan koperasi kredit; saat ini kita berdiskusi tentang partisipasi anggota). Menurut Bapak, apa itu partisipasi anggota dalam koperasi kredit?
LL         : Saya paham partisipasi itu adalah keterlibatan aktif anggota dalam koperasi kredit. Aktif menyimpan, aktif meminjam dan aktif  juga mengangsur kembali. Tida kalah penting adalah anggota mesti aktif mengikuti pendidikan dan pelatihan koperasi baik dasar maupun lanjutan (spesialisasi).
P            : Seberapa pentingkah partisipasi anggota dalam koperasi kredit Bapak?
LL         : Sangat penting. Tanpa partisipasi anggota: Koperasi Kredit Sangosay tidak dapat bertumbuh dan berkembang.


P            : Saluran-saluran manakah yang anggota dapat berpartisipasi secara penuh di dalam koperasi kredit Bapak?
LL         : Rapat anggota, pendidikan, aktivitas menabung, meminjam dan mengembalikan, mempromosikan dan memperkenalkan koperasi kredit dan survey kepuasan pelayanan karyawan.
P            : Apa dampak partisipasi anggota pada koperasi kredit Bapak?
LL         : Koperasi kredit kami bertumbuh dan berkembang. Indikatornya, anggota bertambah, simpanan dan tabungan bertambah, perputaran pinjaman meningkat, pendapatan koperasi kredit terus meningkat, aset pun bertambah, prosentasi kredit lalai rendah. Tingkat kesadaran anggota mengikuti pertemuan dan rapat-rapat cukup tinggi.
P            : Bagaimana Bapak mengembangkan tingkat partisipasi anggota? Apa alat ukurnya?
LL         : Penyelenggaraan rapat secara teratur dan tertib; kegiatan pendidikan dan pelatihan secara rutin dan survey kepuasan pelayanan karyawan. Indikatornya, selain pertambahan secara statistic namun juga citra Koperasi Kredit Sangosay di mata masyarakat dan pemerintah semakin positif dan koperasi kredit ini semakin dipercaya.
P            : Apa tantangan partisipasi anggota dalam koperasi kredit Bapak? Apa solusi yang ditawarkan?
LL         : Sebagian anggota semakin individualistik: kurang menghadiri kegaitan rapat dan pendidikan (sebagian, tidak banyak). Solusi yang kami tawarkan adalah pendidikan, pelatihan, motivasi, pendampingan dan kunjugan ke anggota (membangun hubungan yang lebih dekat dengan anggota).
P            : Pertanyaan konfirmatif. Mengapa koperasi kredit Bapak membutuhkan partisipasi anggota? Apa dampaknya apabila anggota tidak berpartisipasi secara aktif?
LL         : Saya mau katakan secara singkat bahwa Koperasi Kredit Sangosay sangat membutuhkan partisipasi anggota sebab anggotalah pengguna sekaligus pemilik dan koperasi kredit adalah kumpulan orang yang membutuhkan partisipasi. Tanpa partisipasi anggota secara aktif, Koperasi Kredit Sangosay tidak berkembang, stagnan dan bahkan bubar.



P            : Bagaimana bentuk-bentuk pelayanan Bapak sehingga meningkatkan partisipasi anggota?
LL         : Kunjungan-kunjungan ke tempat anggota; membuka pos pelayanan dan cabang untuk semakin mendekatkan pelayanan kepada anggota dan masyarakat; memberikan nilai tambah pelayanan seperti perlindungan simpanan dan pinjaman kepada alihwaris anggota yang meninggal, memberikan dana sakit kepada anggota dan dana duka kepada alihwaris anggota yang meninggal dunia; memberikan deviden menarik, pemberian bunga tabungan yang lebih tinggi dari lembaga keuangan lain serta bunga pinjaman yang lebih rendah.
P            : Apa hadiahnya apabila anggota berpartisipsi secara aktif pada koperasi kredit Bapak?
LL         : Hadiah pertama adalah pengalokasian SHU yang semakin kompetitif dan tinggi sesuai tingkat partisipasinya, penghapusan pinjaman apabila anggota meninggal (Daperma: Dana Perlindungan Bersama); dana sakit; bea siswa dan memberikan kesempatan kepada anggota berprestasi untuk sharing pengalaman di depan anggota lain; pemberian penghargaan cabang berprestasi (sejak tahun buku 2015).
P            : Bagaimana Bapak menanamkan jati diri koperasi kepada anggota sehingga meningkatkan partisipasi anggota di dalam koperasi kredit Bapak?
LL         : Pendidikan, sosilisasi, rapat-rapat, brsur dan media massa serta media elektronik. Juga berbagai kegiatan yang melibatakan orang banyak seperti lomba asah terampil dan olimpiade serta terlibat dalam HUT Koperasi Tingkat Kabupaten maupun Provinsi. Pelaksanaan RAT dilakukan secara bergilir pada setiap cabang pelayanan pada 5 kabupaten.
P            : Bagaimana hubungan Bapak dengan anggota? Media-media apa saja yang dibangun sehingga membangun relasi harmonis dengan anggota? Apakah ada hubungan relasi harmonis dengan partisipasi anggota?
LL         : Bagi saya, relasi harmonis dengan anggota memiliki hubungan dengan tingkat partisipasi anggota. Hal itu dapat dilakukan melalui kunjungan, pendampingan, sosialisasi (desiminasi), pendidikan dan rapat anggota.





P            : Menurut Bapak, partisipasi anggota yang lebih nyata dan banyak pada bidang apa?
LL         : Menikmati pelayanan koperasi kredit, memberikan saran, usul dan kritik waktu rapat anggota tahunan dan keterlibatan pada kegiatan kepanitiaan apabila ada hajatan besar Koperasi Kredit Sangosay seperti pemberkatan dan peresmian kantor, kegiatan membangun kantor dan setia serta loyal menjadi anggota meski ada tawaran atau godaan dari lembaga keuangan lainnya. Anggota keluar kecil.
P            : Apakah ada devisi khusus menangani pengaduan anggota? Adalah media lainnya?
LL         : Sudah ada (staf bagian umum). Biasanya ada pengaduan anggota ditangani oleh manajer cabang dan terakhir baru ke general manajer (GM). Media lain seperti survey keluhan anggota, survey tingkat kepuasan anggota, nomor hp pengaduan, buku catatan pengaduan.


















1 komentar:

  1. Halo Semua, nama saya Jane alice seorang wanita dari Indonesia, dan saya bekerja dengan kompensasi Asia yang bersatu, dengan cepat saya ingin menggunakan media ini untuk mengingatkan semua orang Indonesia yang mencari pinjaman Internet agar berhati-hati agar tidak jatuh ke tangan penipu dan fraudstars banyak kreditur kredit palsu ada di sini di internet dan ada juga yang asli dan nyata,

    Saya ingin membagikan testimonial tentang bagaimana Tuhan menuntun saya kepada pemberi pinjaman sebenarnya dan dana pinjaman Real telah mengubah hidup saya dari rumput menjadi Grace, setelah saya tertipu oleh beberapa kreditor kredit di internet, saya kehilangan banyak uang untuk membayar pendaftaran. biaya. . , Biaya garansi, dan setelah pembayaran saya masih belum mendapat pinjaman saya.

    Setelah berbulan-bulan berusaha mendapatkan pinjaman di internet dan jumlah uang yang dihabiskan tanpa mendapat pinjaman dari perusahaan mereka, maka saya menjadi sangat putus asa untuk mendapatkan pinjaman dari kreditor kredit genue online yang tidak akan meningkatkan rasa sakit saya jadi saya memutuskan untuk Hubungi teman saya yang mendapatkan pinjaman onlinenya sendiri, kami mendiskusikan kesimpulan kami mengenai masalah ini dan dia bercerita tentang seorang pria bernama Mr. Dangote yang adalah CEO Dangote Loan Company.

    Jadi saya mengajukan pinjaman sebesar (Rp800.000.000) dengan tingkat bunga 2% rendah, tidak peduli berapa usiaku, karena saya mengatakan kepadanya apa yang saya inginkan adalah membangun bisnis saya dan pinjaman saya mudah disetujui. Tidak ada tekanan dan semua persiapan yang dilakukan dengan transfer kredit dan dalam waktu kurang dari 24 jam setelah mendapatkan sertifikat yang diminta dikembalikan, maka uang pinjaman saya disimpan ke rekening bank saya dan mimpiku menjadi kenyataan. Jadi saya ingin saran semua orang segera melamar kepada Mr. Dangote Loan Company Via email (dangotegrouploandepartment@gmail.com) dan Anda juga bisa bertanya kepada Rhoda (ladyrhodaeny@gmail.com) dan Mr. jude (judeelnino@gmail.com) dan Juga Pak Nikky (nicksonchristian342@gmail.com) untuk pertanyaan lebih lanjut

    Anda juga bisa menghubungi saya melalui email di ladyjanealice@gmail.com

    BalasHapus