Minggu, 29 Mei 2011

Pelatihan Sistem Akuntansi Program Akuntansi Koperasi Kredit

Oleh Kosmas Lawa Bagho
Sekretaris Eksekutif BK3D NTT Barat

Catatan:
Mohon maaf kepada para pembaca blog ini. Untuk mengingatkan kembali perjalanan tulisan penulis pada beberapa media beberapa waktu lalu sebelum ada blog tanggal 28 Mei 2009 maka penulis memasukkan tulisan dimaksud terutama¬ yang sempat diperoleh. Sekali lagi mohon maaf apabila kehadiran tulisan bersangkutan mengganggu rasa nyaman pembaca!

(Triwulanan Buletin BK3I, Edisi 2, April-Juni 1998). Terdorong rasa urgensitas manajemen pembukuan bagi kehidupan koperasi kredit maka tim pendidikan dan pelatihan BK3D NTT Barat yang berkedudukan di Ende telah melaksanakan pelatihan sistem akuntansi koperasi kredit Indonesia (SAKKI) selama tiga periode yakni angkatan pertama (tanggal 15-18 Desember 1997), angkatan kedua (tanggal 4-7 Januari 1998) dan angkatan ketiga (tanggal 20-23 April 1998).

Semua kegiatan pelatihan akuntansi ini diadakan di Pusdiklat Yayasan Bina Swadaya Masyarakat (YBSM) Ende dengan kehadiran total peserta kurang lebih 85 orang. Peserta pelatihan adalah bendahara (PLH) koperasi kredit yang tersebar di wilayah Ende, Ngada dan Manggarai. Pelatihan system akuntansi saat ini dipandu langsung oleh para fasilitator BK3D NTT Barat yakni Drs. Marcus Sabhawea, Drs. John Atu Bogo, Drs. Mikhael H. Jawa, Paskalis X. Hurint, S.Fil, Yulita Eme, S.Sos, Kosmas Lawa Bagho, S.Fil, Kristoforus Tere, Amd dan Vilomena Peti.

Drs. Mikhael H. Jawa sebagai panitia penyelenggara menandaskan bahwa paket pelatihan system akuntansi kopdit Indonesia sebetulnya sudah mulai diperkenalkan oleh BK3 Indonesia sejak bulan Maret 1995 di Maumere, namun rasanya kopdit-kopdit binaan BK3D NTT Barat masih terpikat dan terpaku pada system pembukuan yang lama dianggap lebih mudah, murah dan cepat sesuai sikon setempat. Lebih lanjut beliau menambahkan “Kita tidak mungkin menutup diri terhadap proses perkembangan informasi yang semakin mengglobal dengan berbagai tuntutan manajemen yang professional maka pelatihan system akuntansi kopdit kini kita laksanakan.”

Tujuan kegiatan ini: pertama: mengantisipasi era liberalisasi ekonomi dunia sebagai jawaban penyesuaian UU Koperasi Nomor 25 Thn 1992 yang mengartikan koperasi sebagai badan usaha. Kedua: mensosialisasikan system akuntansi koperasi kredit yang baru yang lebih sesuai dengan tuntutan zaman. Ketiga: meningkatkan kemampuan dan profesionalisme para bendahara, manajer dan pelaksana harian (PLH) koperasi kredit.

Melalui kegiatan pelatihan diharapkan para peserta bisa mengenal, memahami dan mengerjakan seluk beluk system pembukuan seperti pengisian SUM, SUK, SM, Jurnal, Buku Besar, Neraca (LKSB) dan menghitung SHU (Tutup Buku).

Sementara dalam hubungan dengan penerapan system akuntansi kopdit yang baru, Drs. Marcus Sabhawea menjelaskan bahwa system yang baru merekam data transaksi keuangan lebih lengkap demi menghindari penipuan baik tak sengaja maupun disengaja, memudahkan pengontrolan serta mengetahui persis posting keuangan secara kronologis. Hal ini merupakan juga kesan umum para peserta yang mengakui bahwa system pembukuan yang baru, dirasakan lebih baik meskipun biayanya sangat mahal. Walaupun demikian para peserta pelatihan sepakat untuk segera menggunakan system pembukuan kopdit yang terbaru dalam tahun buku 1998.

Dalam acara penutupan, Moses Mogo, BcSW Direktur Eksekutif BK3D NTT Barat menyoroti sikap-sikap yang harus dimiliki oleh bendahara, PLH kopdit; pertama, harus memiliki kematangan berpikir, berkehendak dan bertindak. Tanpa kematangan, PLH dan bendahara tidak mampu membimbing orang lain. Kedu, seorang PLH dan bendahara harus memiliki keseimbangan antara daya nalar dan ketrampilan. Ketiga, PLH dan bendahara mesti mempunyai kemandirian yang baik dalam hal berpikir, berinisiatif dan menjalankan tugas tanpa dikomandoi oleh pengurus. Keempat, PLH dan bendahara harus memiliki sifat ingin tahu yang tiada henti. Tanpa ini, bendahara dan PLH akan ketinggalan informasi dan tidak berkembang. Akhirnya seorang PLH dan bendahara koperasi kredit harus memiliki sikap sosialisasi yang luas agar ia tidak menjadi mercusuar yang berkembang sendirian.

Ditulis ulang tanggal 20 Mei 2011.

1 komentar:

  1. Informasi yang sangat menarik sekali, terima kasih atas sharingnya...
    Sekedar menambahkan info, jika ke depan koperasi-koperasi menghendaki pelatihan akuntansi terkomputerisasi maka bisa merujuk ke link berikut sebagai referensi Pelatihan / Bintek Komputer Akuntansi Koperasi Indonesia

    BalasHapus