Kamis, 19 Mei 2011

Gunakan Tenaga Cadangan

Oleh Kosmas Lawa Bagho

Awalnya saya tidak tahu atau menangkap maknanya dari ungkapan gunakan tenaga cadangan. Pernyataan ini saya dengar langsung dari ucapan Bapak Marselus Bere, seorang TNI Kompi C Ende yang kebetulan menjadi anggota Koperasi Kredit Serviam.

Kopdit ini lahir dari keprihatinan para anak muda yang berada di lingkungan Yayasan Santa Ursula Ende aibat gempa bumi yang menghentakan mereka semua dari rasa kemapanan secara ekonomis, sosial budaya dan politik. Mereka membentuk KST:Kelompok Studi Tabungan sebagai cikal bakal lahirnya Koperasi Kredit yang tetap mereka beri nama Serviam yang artinya saya mengabdi. Saya sendiri bergabung dengan kopdit ini pada tahun 1999 sewaktu masih menjadi salah satu dosen tidak tetap pada STPM (Sekolah Tinggi Pembangunan Masyarakat) Santa Ursula dengan materi pembahasan P3K. Saya tidak terlalu pintar untuk mengolah materi ini maka saya diberhentikan tanpa surat pemberitahuan tahun 2001.

Tahun 1999 menjadi anggota, satu tahun berikutnya menjadi anggota pengawas sebagai pengisi lowongan a.n. Bp. Petrus Lako. Meski hanya sebagai anggota pengawas tetapi saya bekerja sejauh kemampuan yang saya miliki. Hasil-hasil rangkuman pemeriksaan sampai laporan pertanggungjawaban kepada RAT (Rapat Anggota Tahunan), saya yang rumuskan. Kepercayaan ini menjadi cikal bakal saya dicalonkan menjadi Ketua Pengurus pada tahun 2005 setelah Bp. Andreas Ngea. Saya terpilih sebagai Ketua dengan aset waktu itu Rp. 600 juta dan anggota 245 orang. Setahun berjalan asset menjadi 1 M lebih dengan anggota 400 san. Tahun berikut membeli tanah dengan luas 552 m2 dan harganya Rp. 400 juta. Banyak orang tidak mendukung terutama dari kalangan pengurus. Bukannya tidak mendukung tetapi mereka merasa belum yakin. Termasuk para analis keuangan puskopdit (VSO) memberikan anjuran untuk dipertimbangkan lagi. Saya jalan terus. Untung sebagian mendukung termasuk dari anggota. Tahun berikutnya, 2007, kami meresmikan permberkatan kantor dengan upacara misa yang dipimpin oleh Rm. Cyrilus Lena, Pr.

Gunakan tenaga cadangan. Inilah ilmu baru ala militer. Marselus Bere menceritakan pengalamannya tentang menggarap sawah 6 ha di Welamosa yang menurut kacamata orang awam dirasakan tidak mungkin. Namun bagi pa Bere inilah peluang emas untuk melakukan sesuatu. Ia menceritakan dengan bangga kepada saya yang kebetulan sebagai ketua kopdit untuk periode kedua 2008-2010.

Dengan berbagai strategi ilmu perang yang ia miliki akhirnya ia mampu menyulap tanah kering menjadi lahan padi puluhan bahkan ratusan ton dengan pendapatan bersih sekitar 40-50 juta setiap kali panen. Apabila menurut pengakuannya 3 x panen semusim maka pendapatan bersihnya menjadi 120-150 juta setiap tahun. Sesuatu yang luar biasa. Saya menjadi teringat kata-kata Andri Wongso, pencetak motivator ulung pernah menulis, ‘Hal yang membanggakan apabila kita bisa melakukan sesuatu secara berhasil apabila orang merasa tidak mungkin dapat kita lakukan.’

Inilah pribadi Marselus Bere. Hal menarik lain bahwa ia memotivasi tiga karyawannya dengan suport kata-kata, gunakan tenaga cadangan apabila kamu merasa lelah. Kita sering tidak memanfaatkan energi tambahan yang ada dalam diri. Hal ini membuat saya teringat pada dosen kami Pater Hendrik Dori Wuwur, SVD. Kita kurang maksimal menggunakan kemampuan yang ada dalam diri. Kita hanya menggunakan paling tinggi 50% dari 100% energi atau kemampauan yang dimiliki. Mungkin benar.

Saya sendiri merasa bahwa saya kerapkali hanya menggunakan 30% lantaran saya cepat lelah, mudah putus asa, mudah mengeluh, ragu-ragu bahkan takut. Bahkan saya menganggap diri sebagai biang kegagalan program wecumi di Puskopdit Bekatigade Ende-Ngada-Nagekeo dan sejak tanggal 06 Februari 2011 menjadi Puskopdit Flores Mandiri bekerjasama dengan ACCU-Bangkok. Kurang fokus dan kurang mau berjuang dengan seluruh energi dan kemampuan yang saya miliki. Saya tidak menggunakan tenaga cadangan seperti yang dimaksudkan Marselus Bere, sang TNI yang bertindak juga sebagai petani modern.

Bingkisan pengalaman ini berdasarkan cerita Marselus Bere kepada saya di Pusdiklat Puskopdit BENN, tanggal 09 November 2008 saat saya bersama teman-teman memberikan pendidikan dasar tujuh jam bagi enam puluh anggota baru Koperasi Kredit Serviam Ende. Terima kasih Bapak Marselus Bere dengan ilmu barunya, gunakan tenaga cadangan.

Ditulis ulang di Pastoran Santu Eduardus Nangapanda, 11 November 2008, pukul 12.00 tengah malam

Tidak ada komentar:

Posting Komentar