Selasa, 10 Januari 2017

Transkrip Wawancara 8 untuk Tesis

Oleh Kosmas Lawa Bagho, S.Fil; M.M
Kabid. Pendampingan Puskopdit Flores Mandiri
Alumnus Pascasarjana Universitas Negeri Malang

Catatan:
Penulis telah menyelesaikan studi pada Universitas Negeri Malang dengan judul tesis "Aktualisasi Jati Diri Dalam Pengembangan Koperasi dan Peningkatan Partisipasi Anggota: Studi Kasus pada Koperasi Kredit Sangosay, Ngada, NTT". Penyelesaian penggarapan tesis tepat waktu sekaligus  tepat waktu penyelesaian keseluruhan studi pascasarjana juga sangat bergantung pada kesediaan narasumber dalam memberikan data dan fakta mereka secara pribadi. Dalam aras penghargaan khusus kepada para narasumber maka saya akan memposting semua hasil wawancara lengkap penulis dengan 18 narasumber secara berseri dan berurutan:



TRANSKRIP WAWANCARA
Nomor
8
Hari/Tanggal
Rabu, 24 Februari 2016
Nama Informan
Thomas Dola Radho/TDR
Waktu
11.00 – 14.00 Wita
Jabatan
Penasihat
Tempat
Kantor Kopdit Sangosay
Topik
1.      Jati Diri Koperasi              3. Partisipasi Anggota
2.      Pengembangan Kopdit


Hasil wawancara antara peneliti (P) dengan Bapak Thomas Dola Radho (TDR) sebagai berikut:
P            : Terima kasih atas waktu dan kesediaannya untuk mendalami jati diri koperasi dan pengembangan koperasi kredit Bapak. Sejak kapan mengenal koperasi dan Koperasi Kredit Sangosy? Siapa yang memperkenalkan kepada Bapak?
TDR      : Saya kenal koperasi umumnya sejak tahun 1962 waktu masih SD. Waktu itu ada ujian akhir mata pelajaran bahasa Indonesia menyuruh membuat karangan tetang koperasi. Karangan saya waktu mendapat nilai 8. Sesungguhnya sejak tahun 1960, sudah ada koperasi yang bernama “Wololaki” di kampong Poma-Ngada, NTT. Waktu kecil suka ikut dengan bapak dalam kegiatan koperasi tersebut (jual-beli kain). Yang memperperkenalkan tentunya para guru di sekolah seperti Bapak Piet Yohanes Pau. Sementara koperasi kredit, saya kenal tahun 1970-an dengan nama “Credit Union”. Diperkenalkan oleh Bapak Basilius Teku dan tahun 1975 ada kursus dasar di Detusoko yang difsilitasi BK3D dan BK3I.
P            : Bagaimana cara mereka memperkenalkan koperasi kepada Bapak ?
TDR      : Koperasi pada umumnya melalui materi dalam kelas dan ujian akhir (buat karangan tentang koperasi) sementara Koperasi Kredit Sangosay melalui kursus dasar tahun 1975 di Detusoko, Ende yang difasilitasi tim dikat BK3D (Badan Koordinasi Koperasi Kredit Daerah) berkedudukan di Ende, Flores dan BK3I (Badan Koordinasi Koperasi Kredit Indonesia) yang berkedudukan di Jakarta.                                  
P            : Kalau begitu menurut Bapak, apa itu koperasi?
TDR      : Kumpulan orang yang punya cita-cita tertentu, mengatasi masalah menciptakan kesejahteraan. Kerjasama, saling percaya untuk mengatasi kesulitan hidup melalui cara tolong-menolong. Intinya adalah kumpulan orang dengan sejumlah nilai positif untuk secara bersama-sama meraih kesejahteraan hidup di tengah berbagai kesulitan. Saya pribadi melihat koperasi sebagai kumpulan orang “putting man the first” perjumpaan orang-orang dengan modal hanya sebagai sarana. Modal itu hanyalah ikutan atau sarana pemberdayaan diri dan orang lain dalam mencapai cita-citanya. Pengertian, batasan atau definisi koperasi itu membedakan dari yang lain. Menjelaskan definisi itu penting agar masyarakat bisa memahami, mengerti dan mau menjadi anggota.
P            : Bagaimana Bapak sebagai penasihat menerangkan definisi kepada anggota? Bagaimana tanggapan anggota?
TDR      : Dilaksanakan pada saat sosialisasi, pertemuan, pendidikan. Juga talk show radio; mimbar gereja; media massa (Dian, Flores Pos, Media Flores); pendidikan menjelang RAT ; ada materi khusus tentang jati diri koperasi. Tanggapan anggota: tidak mengalami kesulitan karena karakter masyarakat Ngada sangat paham dengan nilai kebersamaan (kooperatif) bersama-sama mengatasi kesulitan dalam meraih kesejahteraan. Kultur masyarakat yang kooperatif itu membuat koperasi sangat berkembang. Teoretis kadang kurang paham namun secara praktis memang sudah mereka laksanakan karena asas kebersamaan dan kekeluargaan yang begitu kental.
P            : Sejauh mana pelaksanaan defenisi koperasi dalam keseluruhan lembaga koperasi kredit Bapak?
TDR      : Sangat berjalan dengan cukup baik. Indikatornya, kesediaan anggota untuk mengikuti pendidikan, melunaskan hutang-hutang pada koperasi kredit dan angsur tepat waktu dibuktikan dengna prosentasi kelalaian cuma 0,91% (tahun 2015).
P            :  Apa saja tantangan penerapannya? Apa jalan keluar yang Bapak usahakan sebagai penasihat?.
TDR      : Tantangan yang kami hadapi adalah sikap atau perilaku boros, konsumtif. Ingin mendapatkan sesuatu dengan cara instan, lebih tertarik pada hal-hal yang menyenangkan sesaat. Usaha yang kami lakukan adalah pendidikan anggota terus-menerus, mendidik anggota untuk hidup hemat dan menghargai proses.
P            : (Baik Bapak, kita beralih ke nilai koperasi). Menurut Bapak, apa nilai koperasi?
TDR      : Sesuatu yang dijunjungtinggi, berharga, harga yang tak ternilai dihdupi menjadi pedoman dalam kehidupan.
P            : Sebutkan nilai-nilai koperasi yang Bapak ketahui dan dilaksanakan?
TDR      : Kejujuran (yang tertinggi); persaudaraan, kebersamaan; kemandirian; solidaritas; tanggungjawab sosial dan transparansi.
P            : Apakah ada manfaat nilai-nilai koperasi bagi koperasi kredit Bapak?
TDR      : Manfaatanya luar biasa. Pengurus (dalam pemilihan pengurus) sangat menjunjungtinggi kejujuran, kebersamaan, persaudaraan. Nilai-nilai itu sungguh nyata dan dilaksanakan bagi pengurus maupun anggota. Nilai-nilai itu sungguh diwujudnyatakan dalam Koperasi Kredit Sangosay sehingga koperasi kredit ini dipercaya masyarakat. Jumlah anggota perorangan hingga 31 ribu lebih sebagai salah satu indikator nyata pemahaman dan penghayatan nilai-nilai di atas. Manajemen bekerja lebih keras, mencintai anggota (pemberdayaan anggota dan masyarakat) melalui implementasi nilai-nilai secara baik.
P            : Bagaimanakah Bapak menerangkan nilai-nilai koperasi kepada anggota? Apa kendalanya? Bagaimana solusinya?
TDR      : Saya pikir melalui pendidikan, pelatihan dan motivasi serta pertemuan-pertemuan informal dengan anggota dan masyarakat. Tantangan: banyak godaan sehingga anggota kurang percaya pada kejujuran. Orang mau kaya melalui korupsi sehingga ada ungkapan “lulur kurus, bengkok gemuk”. Ini tantangan nilai-nilai koeprasi sejati Solusi: pendidikan nilai, membangun karakter tangguh melawan godaan. Latihan-latihan rohani/rekoleksi sesuai agama/ keyakinan anggota dan ketiga adalah keteladanan.
P            : Apa tanda-tanda anggota melaksanakan nilai-nilai koperasi dalam partisipasinya sebagai anggota?
TDR      : (1) Keterlibatan anggota dalam memberikan masukan/kritikan berupa pengaduan/keluhan terhadap pelayanan. (2) Anggota terlibat dalam survey kepuasan anggota (600 responden/anggota). (3) Kehadiran anggota dalam pendidikan, pra-RAT dan T+RAT. (4) Anggota mulai berupaya kerja keras meningkatkan kesejahteraan: membangun rumah, pendidikan anak dan usaha-usaha produktif.
 P           :  (Terima kasih Bapak, sekarang kita beralih pada prinsip koperasi). Apa pendapat Bapak tetang prinsip koperasi?
TDR      :  Pegangan hidup menjadi panutan, penuntun, pedoman dalam peta jalan Koperasi Kredit Sangosay; menghantar ke tujuan: kesejahteraan. Suatu usaha harus memiliki pegangan, jati diri suatu wadah.
P            :  Seberapa pentingkah prinsip-prinsip koperasi dalam meningkatkan pengelolaan koperasi kredit Bapak?
TDR      : Sangat penting. Prinsip-prinsip koperasi menjadi roh, jiwa, spiritualitas yang menggerakkan semua pengelolaan koperasi kredit. Singkatnya, “tata pikir, tata tutur, tata laku” dipedomani oleh prinsip-prinsip koperasi.
P            : Prinsip-prinisip manakah yang Bapak ingat dalam pelaksanaannya?
TDR      : Keswadayaan, solidaritas, pendidikan dan inovasi.
P            : Apa tantangan yang dihadapi dalam melaksanakan prinsip-prinsip dimaksud?
TDR      : Nilai keswadaayaan merupakan lawan arus terhadap kegemaran pihak ke-3 senantiasa menggratiskan sesuatu dan membanjiri masyarakat dengan pemberian modal secara cuma-cuma. Ini menjadi tantangan keswadayaan koperasi kredit yang mengandalkan apa yang ada pada anggota. Nilai solidaritas menjadi tantangan di tengah arus individualisme dan ingat diri. Nilai pendidikan, orang tidak mau berproses untuk menjadi manusia pembelajar. Mau cepat dapat hasil tanpa pengorbanan. Nilai inovasi menjadi tantangan orang takut mencoba dan kurang kreatif. Menyerah pada nasib yang ada.
P            : Bagaimanakah jalan keluar yang Bapak tempuh agar prinsip-prinsip koperasi dapat diterapkan secara konsisten dan komitmen?
TDR      : Membangun tekad kemandirian dalam kebersamaan, solidaritas melalui prndidikan, pertemuan, keteladanan menyimpan, meminjam dan mengangsur kembali. Terus mendorong “sekecil apa pun best practice” dieksplores, dikisahkan dan dipublikasikan (2016) pada setiap cabang dan memperbaiki kualitas pelayanan sebagai aktualisasi prinsip “before” dan “after”.
P            : (Terima kasih Bapak. Kita beralih ke topik pengembangan koperasi kredit). Menurut Bapak, apa alasan mendasar sehingga Bapak dan kawan-kawan membentuk Koperasi Kredit ?
TDR      : Prihatin terhadap hidup sosial ekonomi para guru dan pegawai Yayasan (Yasukda) yang sulit membiayai pendidikan anak, membangun rumah, beli tanah dan biaya kesehatan waktu rujukan ke rumah sakit. Juga biaya masa pension yang agak merana serta biaya-biaya sosial lain seperti adat-istiadat. Baru akhir-akhir ini, anggota mulai memikirkan biaya usaha produktif.
P            : Bagaimana Bapak mengembangkan koperasi kredit?
TDR      : Ada macam cara. Mendidik para penghubung untuk membentu melakukan sosialisasi mencari anggota baru; memperkuat para penghubung untuk memperluas segmentasi pelayanan lintas kabupaten dengan izin operasional tingkat provinsi, meningkatkan SDM para fungsionaris dan anggota, penguatan kapasitas staf, perekrutan staf melalui seleksi yang ketat, reformasi pelayanan sejak tahun 2015 dengan mengadakan survey kepuasan pelayanan kepada anggota (survey mendengarkan langsung apa kata anggota), melakukan lokakarya internal serta menciptakan kmunikasi yang responsif.
P            : Capaian-capaian apa saja yang telah dihasilkan?
TDR      : Baik. Capaian peningkatan secara kuantitatif dapat dilihat pada laporan keuangan koperasi kredit setiap bulan dan setiap akhir tahun pada laporan RAT seperti peningkatan simpanan, pinjaman, pendapatan, pembukaan cabang pada lima kabupaten, penggunaan IT dan kantor palayanan yang representatif baik di kantor pusat dan sekarang mulai membangun di kantor-kantor cabang. Secara kualitatif, ada perubahan cara hidup anggota serta kesadaran anggota berkoperasi kredit makin baik dan perrencanaan hidup yang makin meningkat.
P            : Tantangan apa yang paling Bapak rasakan ketika membentuk, menumbuhkan dan mengembangkan koperasi kredit Bapak?
TDR      : Saya lebih melihat, awalnya masyarakat kurang percaya kepada koperasi. Pernah muncul koperasi namun gagal sehingga masyarakat trauma dan tidak merasa tertarik. Selain itu juga nama ‘credit union’ menimbulkan pro-kontra dengan pemerintah sehingga tidak cepat mendapatkan badan hukum.
P            :  Usaha-usaha apa yang Bapak lakukan untuk mengatasi tantangan di atas agar koperasi kredit Bapak tetap bertumbuh dan berkembang hingga saat ini?
TDR      :  Pendidikan dan pelatihan menjadi roh gerakan koperasi kredit ini; penguatan kapasitas manajemen dan pengurus; membangun kekompakkan ke dalam, memberikan keteladanan yang baik, yang dapat dipercaya serta membangun komunikasi yang harmonis dengan pemerintah melalui prestasi sehingga pemerintah pun mengakui dan menerbitkan badan hukum. Citra dan perkembangan koperasi yang makin meningkat membuat publik termasuk pemerintah mulai percaya terhadap koperasi kredit atau credit  union.
P            :  Apa saja produk dan pelayanan koperasi kredit Bapak?
TDR      :  Variasi produk simpanan. Variasi produk pinjaman. Variasi produk pendidikan dan perlindungan. Produk dan pelayanan Koperasi Kredit Sangosay bagaikan ‘plavat’ menu makanan yang ada di warung sehingga anggota bebas memilih sesuai seleranya hehehe.
P            : Bagaimana koperasi kredit Bapak menarik minat kaum muda dan anak-anak untuk menjadi anggota? Apa alat ukurnya? Mengapa memilih segmentasi anak-anak dan kaum muda?
TDR      : Kesadaran tentang keberlanjutan maka segmentasi anak-anak dan kaum muda menjadi perhatian utama koperasi kredit ini. HUT Sangosay, mengadakan cerdas-cermat tingkat SD, SMP dan SLTA untuk merebut hati anak-anak dan kaum muda. Sosialisasi melalui gereja (OMK=Orang Muda Katolik), sekolah-sekolah. Masa depan Koperasi Kredit Sangosay ada pada tangan oang muda dan anak-anak. Calon-calong anggota muda Koperasi Kredit Sangosay sekarang ada 20,000 anak latih menabung sejak usia dini.
P            :  Bagaimana koperasi kredit Bapak mengembangkan usaha-usaha produktif anggota? Mengapa koperasi kredit Bapak membidik bagian ini? Apa tantangannya dan apa solusinya?
TDR      : Pertanyaan bagus. Yang selama ini kami buat adalah pendidikan untuk memotivasi anggota menggunakan pinjaman berorientasi usaha produktif sesuai potensi dan peluang pasar seperti pertanian, peternakan, kios, jasa kendaraan, jasa hiburan (soundsystem waktu pesta) , jasa konstruksi dan toko. Yang kedua, pengurus menyiapkan prosentasi pinjaman investasi lebih besar sehingga anggota bisa melakukan pinjaman untuk investasi demi menciptakan rasa aman waktu sudah pension atau tidak bisa kerja lagi. Tantangan yang kami hadapi adalah belum semua anggota berminat usaha produktif; pinjaman lebih besar untuk memenuhi kebutuhan dasar. Jiwa wirausaha masih belum nampak atau optimal. Tidak semua tetapi secara kasat mata dapat kami lihat. Jalan keluar yang kami tempuh adalah  terus melakukan pendidikan untuk mengubah cara pikir agar mulai mengarahkan diri pada usaha produktif dan investasi; kami juga menyediakan forum-forum sharing pengalaman para wirausaha sukses, melakukan kunjungan serta melibatkan mereka untuk ikut pameran usaha yang dilakukan pemerintah setempat melalui Dinas Koperasi dan UMKM.
P            : (Terima kasih Bapak. Kita tiba pada sesi terakhir tentang partisipasi anggota). Menurut Bapak, apa itu partisipasi anggota dalam koperasi kredit?
TDR      : Keterlibatan, keikutsertaan secara sadar untuk aktif menabung, rajin meminjam dan mencicil. Aktif memenuhi kewajiban-kewajiban, mengikuti pendidikan, menghadiri RAT sebagai persyaratan yang wajib hukumnya apabila koperasi kredit mau berkembang hebat dengan manajemen responsif.
 P            : Seberapa penting partisipasi anggota dalam koperasi kredit Bapak?
TDR      : Sangat penting. Anggota sebagai pemilik—tidak hanya percaya begitu saja kepada pengurus dan manajemen. Anggota harus ikut mengendalikan seluruh pengelolaan kopeasi kredit menuju kemajuan dan keberlanjutan sehingga anggota meraih kesejahteraan.
P            : Saluran-saluran manakah yang anggota dapat berpartisipasi secara penuh dalam koperasi kredit Bapak?
TDR      : Hadir dalam pertemuan kelompok-kelompok, mengikuti pendidikan, menghadiri RAT, berpartisipasi dalam survey pengaduan dan memenuhi hak serta kewajiban pelayanan koperasi kredit juga pemberian informasi timbal balik (pengurus-manajemen-anggota) melalui program sistem informasi yang harmonis.
P            : Bagaimana Bapak mengembangkan partisipasi anggota? Apa alat ukurnya?
TDR      : Program pendidikan anggota harus terus dilaksanakan. Didiklah anggota maka mereka terlibat dan berpartisipasi. Indikatornya, berbagai kemajuan baik secara kauantitatif maupn kualitatif sehingga koperasi kredit berkembang sejauh ini dan anggota mengalami perubahan dan kesadaran untuk membangun diri dan sesama.
P            : Mengapa koperasi kredit Bapak membutuhkan partisipasi anggota? Apa dampaknya apabila anggota berpartisipasi dan tidak berpatisipasi secara aktif bagi koperasi kredit Bapak?
TDR      : Partisipasi menunjukkan elemen penting yang membuat organisasi koperasi kredit ini bersifat dinamis dan pro perubahan. Dampak positif yaitu ada berbagai peningkatan seperti simpanan, tabungan anggota, anggota dan masyarakat merasa puas dengan pelayanan, koperasi kredit semakin dipercaya sehingga terus bertumbuh, berkembang dan berkelanjutan. Koperasi kredit juga semakin dipercaya dengan ‘brand image’ yang positif didukung dengan prosentasi kelalaian yang rendah. Singkatnya anggota harus aktif sebab mereka sudah menginvestasi uang ratusan miliar pada koperasi kredit. Anggotalah pengguna sekaligus pemilik dan subjek dari koperasi kredit. Dampak negatifnya adalah akan terjadi mis-komunikasi, kekacauan dan koperasi kredit bubar. Pengurus akan sewenang-wenang dan merugikan anggota maupun lembaga.
 P            : Benarkah partisipasi anggota membuat koperasi kredit Bapak berkelanjutan? Jelaskan!
TDR      : Sangat tepat. Manajemen responsif --- anggota aktif, partisipatif sejak proses perencanaan, pelaksanaan, evaluasi dan monitoring demi pelestarian dan keberlanjutan koperasi kredit. Tanpa partisipasi anggota, pertumbuhan dan perkembangan koperasi kredit akan omong kosong. Partisipasi merupakan simbol anggota percaya ‘trust’ sehingga mau terlibat, transparan, kontrol. Dengan demikian lembaga koperasi kredit akan survive.
P            : Bagaimana Bapak menanamkan jati diri koperasi kepada anggota sehingga meningkatkan partisipasi anggota di dalam koperasi kredit Bapak?
TDR      : Tidak sulit. Selama 30 tahun lebih, kemandirian dalam koperasi kredit ini sudah terbukti, tidak mendapatkan bantuan atau bergantung pada lembaga lembaga lain.Segala modal dan pengelolaan mandiri gerakan koperasi kredit sendiri. Awal pembentukannya susah, sambil jalan dengan kekuatan sendiri. Awalnya hanya 21 orang dengan modal Rp35,000. Kumpul sedikit demi sedikit, lama-lama jadi bukit. Menanamkan potensi lalu melejitkan potensi dalam keswadayaan. Tidak ada sesen pun disimpan pada lembaga lain atau menerima dari lembaga lain. Kita membangun keswadayaan anggota koperasi kredit agar loyal pada  koperasi kredit. Swadaya itu abadi. Tolak segala bentuk bantuan yang mematikan keswadayaan. Anggota adalah modal utama koperasi kredit. Partipasi anggota adalah lokomotif maju-mundurnya koperasi kredit. Solidaritas (kecil sendiri-sendiri tidak berarti) tetapi kecil dalam kebersamaan akan menjadi ‘raksasa’ dan sudah terbukti dalam perjalanan selama ini, selama lebih dari 30 tahun lamanya.
P            : Bagaimana hubungan Bapak dengan anggota? Apakah ada kaitan relasi harmonis dengan tingkat partisipasi? Apakah ada devisi khusus menangani pengaduan anggota? Adalah media lain?
TDR      : Membangun sistem informasi dengan anggota yang cepat, mudah, transparan. Contoh, teladan dan sikap hidup. Menulis, mendokumentasikan dan mempublikasikan karya-karya terbaik anggota, pengurus dan manajemen. Melakukan pertemuan, pendidikan, pra-RAT, RAT dengan menggunakan media promosi yang lebih modern. Terus melakukan survey indeks kepuasan anggota (2017). Melakukan inovasi pelayanan: mekanisme penanganan pengaduan anggota (pelatihan khusus), mengembangkan pola manajemen partisipatif serta tingkatkan media partisipasi anggota secara kreatif (komit pada perubahan). Saran saya sebagai penasihat: Koperasi kredit ini harus terus melakukan inovasi pelayanan; berpihak pada kualitas layanan yang memuaskan; komit terhadap semangat jati diri koperasi dan hargai para pendiri sebagai peletak dasar nilai-nilai yang baik berdasarkan jati diri koperasi terutama kemandirian dan kejujuran. Jangan pernah menggadaikan koperasi kredit ini pada nilai-nilai lain.


1 komentar:

  1. HAPPY NEW YEAR HAPPY NEW YEAR HAPPY NEW YEAR
    DARI-rossastanleyloancompany

    Apakah Anda membutuhkan kredit yang urg?

    Sangat Cepat dan Transfer Instan ke rekening bank anda
    Bayar kembali bulan setelah Anda
    akun bank
    * Suku bunga rendah 2%
    * Pengembalian jangka panjang (1-30) Panjang
    * Pinjaman fleksibel dan gaji bulanan
    *. Berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk membiayai? Setelah mengajukan pinjaman
    Anda mungkin mengharapkan jawaban kurang dari 24 jam
    pembiayaan dalam 48 Jam setelah menerima informasi yang mereka butuhkan
    Dari kru Di perusahaan pinjaman ROSSA STANLEY, kami adalah perusahaan pembiayaan yang berpengalaman yang menyediakan fasilitas pinjaman mudah untuk tulus, korporat, legal dan publik dengan tingkat bunga 2%. Kami memiliki akses ke koleksi uang tunai untuk diberikan kepada perusahaan dan mereka yang memiliki rencana untuk memulai bisnis tidak peduli sedikit atau besar, kami memiliki uang tunai. Yakinlah yang kesejahteraan dan Kenyamanan Anda adalah prioritas utama kami, di sini kami di sini untuk mengurus Anda.

    Hubungi perusahaan pinjaman yang sah dan dapat dipercaya dengan track record layanan yang memberikan kebebasan finansial kepada Perserikatan Bangsa-Bangsa.
    Untuk informasi lebih lanjut dan pinjaman yang meminta untuk bisnis anda, belilah rumah, beli mobil, liburan, hubungi kami via,

    E-mail Resmi: rossastanleyloancompany@gmail.com
    Instagram resmi: Rossamikefavor
    Twitter resmi: Rossastanlyloan
    Official Facebook: rossa stanley favor
    CSN: +12133153118
    untuk respon cepat dan cepat.
    Silahkan mengisi aplikasi di bawah ini dan kami akan memanggil Anda lagi, Kami tersedia 24/7

    DATA PEMOHON

    1) Nama Lengkap:

    2) Negara:

    3) Alamat:

    4) Jenis Kelamin:

    5) Status Perkawinan:

    6) Pekerjaan:

    7) Nomor Telepon:

    8) posisi saat bekerja:

    9) Penghasilan:

    10) Jumlah Pinjaman yang Dibutuhkan:

    11) Durasi Pinjaman:

    12) nama facebook:

    13) nomor Whatsapp:

    14) Agama:

    15) Tanggal lahir:

    SALAM,
    Mrs.Rossa Stanley Favor
    ROSSASTANLEYLOANCOMPANY
    Email rossastanleyloancompany@gmail.com

    BalasHapus