Jumat, 06 Januari 2017

Transkrip Wawancara 4 untuk Tesis

Oleh Kosmas Lawa Bagho, S.Fil; M.M
Kabid. Pendampingan Puskopdit Flores Mandiri
Alumnus Pascasarjana Universitas Negeri Malang

Catatan:
Penulis telah menyelesaikan studi pada Universitas Negeri Malang dengan judul tesis "Aktualisasi Jati Diri Dalam Pengembangan Koperasi dan Peningkatan Partisipasi Anggota: Studi Kasus pada Koperasi Kredit Sangosay, Ngada, NTT". Penyelesaian penggarapan tesis tepat waktu sekaligus  tepat waktu penyelesaian keseluruhan studi pascasarjana juga sangat bergantung pada kesediaan narasumber dalam memberikan data dan fakta mereka secara pribadi. Dalam aras penghargaan khusus kepada para narasumber maka saya akan memposting semua hasil wawancara lengkap penulis dengan 18 narasumber secara berseri dan berurutan:



TRANSKRIP WAWANCARA
Nomor
4
Hari/Tanggal
Kamis,  18 Februari 2016
Nama Informan
Theresia Ngewi/TN
Waktu
11.00 – 13.00 Wita
Jabatan
Anggota
Tempat
Rumah Kediaman Anggota
Topik
1.      Jati Diri Koperasi                3. Partisipasi Anggota
2.      Pengembangan Kopdit


Hasil wawancara antara peneliti (P) dengan Ibu Theresia Ngewi (TN) sebagai berikut:
P            : Terima kasih kesediaan Ibu untuk wawancara meski di tengah kegiatan rumah tangga. Mohon maaf jika mengganggu bu. Kita berdiskusi tentang jati diri, pengembangan kopdit dan partisipasi anggota. Sejak kapan Ibu mengenal koperasi dan Koperasi Kredit Sangosay?
TN         : Terima kasih juga pak Kosmas. Saya sedikit terkejut tapi bangga hehehe. Saya mengenal kata koperasi sejak SMP. Koperasi Kredit Sangosay sejak tahun 1981 dan langsung daftar menjadi anggota.
P            : Ibu mengenal koperasi umumnya dan Koperasi Kredit Sangosay dari mana?
TN         : Koperasi umumnya dari sekolah. Koperasi Kredit dari Tim BK3D NTT Barat yang sekarang disebut Puskopdit Flores Mandiri.
P            : Siapa yang memperkenalkan koperasi dan Koperasi Kredit Sangosay kepada Ibu?
TN         : Koperasi umumnya dari para guru waktu SMP. Koperasi Kredit Sangosay melalui kursus dasar tim dari Ende seperti Bapak Agus Beu Mude, Bapak Moses Mogo dan juga Ibu Min Toda dan Ibu Bibiana Dhongo Oy.
P            : Kalau begitu, apa yang Ibu ketahui tentang koperasi?
TN         : Kumpulan orang-orang yang bekerjasama untuk mencapai tujuan bersama yaitu kesejahteraan secara bersama-sama.

P            :  Bagaimana wujud bahwa Ibu mengetahui atau memahami definisi koperasi?
TN         : Saya simpan secara baik ke koperasi kredit, pinjam dan angsur secara bertanggungjawab. Saya pinjam mesti angsur agar anggota lain bisa pinjam. Itulah pengahayatan dan pemahaman saya tentang definisi koperasi.
P            : Bagaimana Ibu memperkenalkan definisi koperasi kepada keluarga dan masyarakat?
TN         : Saya biasanya ajak pertama anak, anak mantu dan keluarga dekat dalam kegiatan-kegiatan di rumah atau kelompok dalam rumah. Semua mereka telah menjadi anggota. Untuk masyarakat, saya biasa bicara dengan mereka di pasar, gereja atau di mana saja bahwa di dalam koperasi kredit martabat kita dihargai dan kita mendapatkan teman banyak untuk saling tolong-menolong. Juga waktu ada pelatihan atau pendidikan koperasi kredit secara bersama-sama.
P            : Berapa orang yang tertarik menjadi anggota setelah Ibu memperkenalkan koperasi? Berikan penjelasan tambahan!
TN         : Keluarga saya lebih dari 8 orang, semuanya menjadi anggota. Ia, masyarakat lain lebih dari 25 orang setelah kita bincang-bincang mereka tertarik dan menjadi anggota Koperasi Kredit Sangosay. Mereka merasa terima kasih atas kebaikan-kebaikan koperasi. Tidak sulit mendapatkan pinjaman, kantor koperasi kredit seperti rumah sendiri.
P            : (Terima kasih bu. Mari kita melangkah pada nilai). Menuru Ibu, apa itu nilai?
TN         : Sesuatu yang sangat penting yang menjaga agar nilai-nilai luhur koperasi berada pada jalan yang baik untuk meningkatkna kesejahteraaan anggota.
P            : Sejak kapan Ibu mengenal nilai-nilai koperasi? Siapa yang memperkenalkan nilai-nilai tersebut kepada Ibu?
TN         : Tahun 1981. Waktu itu ada diklat atau kursus dasar dari tim BK3D NTT Barat yang sekarang sudah berubah nama menjadi Puskopdit Flores Mandiri. Ada materi khusus tentang jati diri yakni definisi, prinsip dan nilai. Semuanya lengkap diberikan namun saya lupa persisnya. Yang penting bahwa koperasi kredit atau waktu itu kelompok studi tabungan (KST) mau berkembang maju harus taat pada jati diri koperasi tersebut.
P            : Sebutkan nilai-nilai koperasi yang Ibu ketahui dan hayati?
TN         : Tanggungjawab, solidaritas, kerjasama, kejujuran dan setia kawan.
 P            : Apakah ada manfaat nilai-nilai koperasi bagi koperasi Ibu?
TN         : Sangat bermanfaat. Sebagai anggota melaksanakan hak dan kewajiban secara baik, turut ambila bagian dalam perencanaan dan pencapaian pengembangan koperasi kredit serta menjaga Koperasi Kredit Sangosay berkelanjutan.
P            : Apa tantangan atau masalah bagi Ibu dalam melaksanakan nilai-nilai koperasi? Apa jalan keluar yang Ibu tempuh?
TN         : Kadang-kadang kurang paham dan kurang sadar. Kadang meminjam tidak sesuai kemampuan. Jalan satu-satunya keteladanan dan pendidikan, motivasi serta pendampingan.
 P           :  (Terima kasih bu. Sekarang kita beralih ke prinisip koperasi). Apa pendapat Ibu tentang prinsip koperasi?
TN         :  Pedoman dan arah kebijakan pengelolaan koperasi kredit.
P            : Sejak kapan Ibu mengenal prinsip-prinsip koperasi? Siapa yang memperkenalkannya?
TN         : Tahun 1983. Tim diklat (pendidikan dan pelatihan) BK3D NTT Barat.
P            : Menurut pendapat Ibu, apa itu prinsip-prinsip koperasi?
TN         : Ada 7 prinsip. Saya dengar tapi saya lupa. Saya hanya ingat itu anggota terbuka dan sukarela, ada unsur demokratis dalam RAT, kerjasama antar koperasi dan pendidikan serta pelatihan.
P            : Seberapa pentingkah prinsip-prinsip koperasi bagi kehidupan Ibu berkoperasi?
TN         : Sungguh penting. Prinsip menjadi fundasi agar koperasi kredit bisa berkelanjutan.
P            : Bagaimanakah tantangan atau masalah yang dihadapi dalam melaksanakan prinsip-prinsip koperasi dalam kehidupan Ibu sebgai anggota koperasi?
TN         : Saya sebagai anggota tidak ada masalah. Prinsip-prinsip mulia itu diterima dan berusaha keras untuk dipraktikkan.  Saya sejak menjadi anggota awal hingga saat ini simpan, cicil sendiri ke Koperasi Kredit Sangosay meski ada tawaran jemputan atau potong gaji. Itu tandanya saya setia pada prinsip koperasi.
P            : Apa jalan keluar yang telah Ibu temukan agar prinsip-prinsip koperasi dapat diterapkan secara konsisten dan komitmen? Apa pengaruh prinsip-prinsip koperasi bagi kehidupan pribadi, keluarga dan masyarakat?
TN         : Anggota dilatih mengendali pendapatan keluarga; mengendalikan diri untuk hidup hemat dan tidak menghambur-hamburkan uang; belanja harus direncanakan dan sesuai kebutuhan maupun kemampuan. Ia, apabila saya sebagai anggota melaksanakan prinsip seperti yang disebutkan di atas maka akan berdampak pada keluarga saya dan tentu masyarakat. Sekurang-kurang tidak membuat keributan yang mengganggu kenyamanan masyrakat atau lingkungan akibat kita bertengkar terus dalam keluarga akibat ketidakcukupan kehidupan rumah tangga sehari-hari (TN berbicara sambil tersipu malu). Terus terang saya bangga dengan perkembangan Koperasi Kredit Sangosay sekarang. Tidak terbayangkan, bisa sebesar ini. Saya bersyukur kepada Tuhan dan berdoa agar pertumbuhan yang luar biasa ini bisa terus hidup dan berkelanjutan agar lebih banyak orang merasakan manfaatnya.
P            : (Terima kasih bu. Kita agak lama berdiskusi. Kini kita melangkah pada pengembangan koperasi kredit). Sejak kapan Ibu menjadi anggota koperasi kredit? Mengapa Ibu mau menjadi anggota?
TN         : Saya menjadi anggota koperasi sejak 1981. Saya menjadi anggota karena saya percaya, Koperasi Kredit dapat menjawab persoalan-persoalan dan kebutuhan saya dan keluarga. Waktu itu, saya yakin bahwa koperasi kredit ini membuat saya bahagia karena dimulai dari gereja. Setelah saya menjadi anggota, saya menarik orang lain untuk menjadi anggota juga sebab koperasi kredit punya prinsip terbuka dan sukarela.
P            : Bagaimana Ibu mengembangkan koperasi kredit?
TN         : Koperasi kredit melatih saya untuk hidup hemat, tidak boros dan berkorban serta bekerja keras untuk memperoleh sesuatu dalam meraih tingkat tingkat hidup yang lebih baik. Karena koperasi kredit sudah mengarahkan hidup saya pada hal-hal yang baik maka saya berkewajiban memenuhi kewajiban-kewajiban saya pada koperasi kredit sehingga bisa membahagiakan orang lain sebab saya percaya Koperasi Kredit Sangosay adalah kendaraan pemberdayaan menuju kesejahteraan orang yang mau menjadi anggota. Sejak awal saya ikut kegiatan yang dilakukan koperasi kredit seperti pertemuan, pendidikan dan pelatihan.
  P            : Capaian-capaian apa saja yang telah dihasilkan Ibu setelah menjadi anggota Koperai Kredit Sangosay?
TN         : Saya bangga bahwa melalui koperasi kredit ini; anak saya bisa sekolah sampai tingkat perguruan tinggi; saya bisa membangun rumah (tempat tinggal) yang layak; buka usaha bengkel yang diteruskan anak-anak. Yang paling penting dari semuanya itu, saya merasa aman dan terharu melihat koperasi kredit ini berkembang sangat luar biasa saat ini. Saya berdoa, semoga ia tetap tumbuh, berkembang dan berkelanjutan sehingga lebih banyak orang merasakan apa yang saya rasakan bahkan hidup mereka lebih baik dari kami anggota awal rasakan atau alami. Koperasi kredit ini sebagai berkah bagi hidup kami sekeluarga.
P            : Tantangan apa yang paling Ibu rasakan ketika menjadi anggota Koperasi Kredit Sangosay?
TN         : Anggota itu pemilik koperasi kredit namun kadang anggota pinjam tidak mengembalikan pada waktunya sehingga anggota lain tidak mudah mendapatkan pelayanan pinjaman. Ia, kredit macet mungkin hehehe (sambil tertawa kecil).
P            :  Apa jalan keluar yang telah Ibu tempuh dalam mengatasi tantangan sebagai anggota Koperasi Kredit Sangosay?
TN         :  Tidak muluk-muluk. Saya sebagai anggota apabila sudah pinjam harus mengembalikan tepat waktu agar bisa dimanfaatkan anggota lain. Inilah kita mengamalkan sikap tolong menolong dalam kopersi kredit. Pengurus dan manajemen hendaknya terus melakukan pendidikan, motivasi dan peningkatan kesadaran anggota untuk memenuhi kewajiban dan mendapatkan hak-haknya.
P            :  Apa saja produk dan pelayanan Koperasi Kredit Sangosay yang paling Ibu minati? Mengapa?
TN         :  Kalau simpanan, saya suka simpanan untuk peningkatan modal sendiri juga simpanan bunga harian (bisa simpan dan ambil jika dibutuhkan kapan saja) dan simpanan untuk pendidikan anak (sibudi). Sementara pinjaman adalah pinjaman produktif agar mampu mengelola keuangan untuk kesejahteraan dan mengangsur pinjaman tepat waktu.
P            : Bagaimana koperasi kredit mengembangkan usaha-usaha produktif anggota? Mengapa koperasi kredit  membidik bagian ini? Apa tantangannya dan apa solusinya?
TN         : Mungkin pengurus dan manajemen koperasi kredit perlu memilikirkan untuk mengiventarisasi potensi usaha atau usaha anggota yang sudah jalan. Kedua, mereka perlu memberikan pelatihan keterampilan usaha berdasarkan kategori dengan memberikan pinjaman yang cepat menghasilkan. Ketiga, perlu juga beri penejlasan tetnang pembukuan usaha anggota. Kami sering campur buku kas keluarga dan buku kas usaha bahkan tidak ada buku catatan sama sekali sehingga tidak tahu untung ruginya. Tantangan yang kami hadapi adalah kami membuka usaha karena tetangga sebelah membuat usaha itu sehingga kurang bisa berkembang; modal usaha kadang digunakan untuk hal-hal yang menghabiskan serta tidak ada buku catatan.  Jalan keluar yang bisa kami usulkan adalah (1) pendidikan, pelatihan, pendampingan; (2) tingkatkan terus sharing usaha anggota sukses (3) konsisten membawa anggota pada kunjungan usaha sukses dan (4) ikutkan kami lebih sering pada pameran-pameran usaha atau di kantor perlu ada ruang khusus untuk pamer karya atau usaha anggota. Saya yakin, usaha-usaha produktif anggota dikembangkan secara baik maka anggota akan lebih cepat dan lancar mengembalikan angsuran dan mau pinjam lagi di koperasi kredit dengan angka yang lebih besar sesuai perkembangan usahanya. Dampingi lebih serius pada usaha-usaha anggota yang cepat menghasilkan dan memberikan pinjaman kepada anggota yang benar-benar mau berwirausaha.
P            : (Ibu, kita sudah tiba pada sesi akhir wawancara. Kita akan berdiskusi tentang partisipasi anggota koperasi kredit). Menurut Ibu, apa itu partisipasi anggota dalam koperasi kredit?
TN         : Anggota turut ambil bagian dalam pengelolaan koperasi kredit, saling mengingatkan, ikut pendidikan, aktif kegiatan simpan-pinjam, perlindungan dan tidak salahgunakan uang pinjaman dari koperasi kredit.
P            : Seberapa penting partisipasi anggota dalam koperasi kredit Ibu?
TN         : Sangat penting. Partisipasi anggota sebagai pemilik menjadi kunci maju-mundurnya Koperasi Kredit Sangosay. Pengurus dan manajemen harus menjelaskan secara baik kepada semua anggota bahwa mereka sangat penting dalam koperasi kredit ini. Oleh karena itu, mereka harus berpartisipasi dalam seluruh kegiatan pelayanan koperasi kredit ini.
P            : Bagaimana Ibu sebagai anggota dapat berpartisipasi secara penuh di dalam koperasi kredit? Sebutkan partisipasi Ibu di dalam Koperasi Kredit Sangosay?
TN         : Ikut bertanggungjawab pertumbuhan dan perkembangan Koperasi Kredit Sangosay dengan aktif menyimpan, meminjam bijaksana dan angsur tepat waktu. Juga saya sebagai anggota menjelaskan atau mewartakan Koperasi Kredit Sangosay kepada keluarga dan masyarakat tentang manfaat berkoperasi kredit. Saya ikut pendidikan, menghadiri RAT dan kerjasama dengan pihak-pihak lain mewartakan Koperasi Kredit Sangosay, itulah partisipasi dan kontribusi saya sebagai anggota.
 P            : Apa tantangan atau masalah Ibu sebagai anggota dapat berpartispasi? Apa jalan keluar yang ditempuh?
TN         : Selama saya menjadi anggota sejak tahun 1981 hingga saat ini belum ada kendala menyangkut partipasi dari sisi koperasi kredit. Mungkin ada sebagian anggota tentu ada yang tidak puas dan tidak mau berpartisipasi namun sangat kurang. Banyak cara, anggota bisa berpartisipasi dan  koperasi kredit ini memberikan ruang seluas-luasnya kepada anggota. Bahkan sebelum ada manajemen, semua apapun pengelolaan koperasi kredit diputuskan dalam Rapat Anggota dan waktu itu anggota masih sedikit. Sekarang 31 ribu lebih anggota sudah tak mungkin, pasti ada perwakilan. Anggota bisa berpartisiasi dalam berbagai produk dan pelayanan koperasi kredit. Saran saya, pertahankan dan gencarkan pendidikan di wilayah-wilayah anggota sehingga membuat semua anggota yang hadir bisa berbicara. Anggota berbicara tentang strategi pengembangan, suku bunga, tata aturan dan lain sebagainya sebagai tanda nyata partispasi.
P            : Mengapa Ibu perlu berpartisipasi atau terlibat di dalam koperasi kredit sebagai anggota? Apa dampaknya apabila Ibu tidak berpartisipasi secara aktif?
TN         : Saya tidak muluk-muluk. Sebagai anggota kita saling menyadarkan bahwa anggota punya tanggungjawab terhadap koperasi kredit ini; memberikan masukan dan awasi pengelolaan koperasi kredit; cinta Koperasi Kredit Sangosay berarti harus beri masukan, saran, usul demi perbaikan dan peningakatan sebab tanpa koperasi kredit tidak ada peningkatan kehidupan dan diharapkan para wakil anggota yang menghadiri RAT adalah anggota yang bisa menjelaskan berbagai keputusan dan rekomendasi RAT kepada anggota lain yang tidak hadir. Bagi saya anggota tua dan lama; partisipasi anggota itu sangat penting karena tanpa partisipasi Koperasi Kredit Sangosay bubar.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar