Jumat, 13 Maret 2015

Menganalisis Lingkungan Pemasaran 1

Oleh Kosmas Lawa Bagho
Mahasiswa Magister Manajemen Universitas Negeri Malang

Catatan:

Tulisan ini bukan tulisan pribadi melainkan hasil resume dari tulisan Philip Kotler & Gary Amstrong. Resume ini, saya rasakan juga bisa bermanfaat bagi gerakan koperasi kredit atau perusahaan apapun untuk memperhatikan lingkungan pemasaran bagi perusahaannya dan juga bagi mahasiswa untuk melengkapi pemahaman mereka tentang manajemen pemasaran lanjut. Apabila ada hal yang sangat berbeda dengan tulisan asli maka pasti ada tambahan dan pengurangan dari penulis yang melakukan resume. Selamat membaca dan memberikan kritik hehehe!



1.    Pendahuluan
Pembahasan tentang Lingkungan Pemasaran merupakan kelanjutan dari materi Pemasaran: Mengatur Hubungan Pelanggan yang Menguntungkan dan Perusahaan dan Strategi Pemasaran yang telah dibahas secara mendetail pada Bab I dan Bab II. Untuk memahami ulasan pada materi Lingkungan Pemasaran hendaknya mengarahkan perhatian kita pembahasan bab-bab sebelumnya sebagai mata rantai pardigma berpikir menyeluruh.

Dalam bab ke-3 ini, kita akan menemukan bahwa pemasaran bukan terjadi atau beroperasi pada lingkungan yang statis melainkan pada lingkungan yang lebih kompleks dan selalu berubah. Pemeran lain dalam lingkungan pemasaran ini adalah pemasok, perantara, pelanggan, pesaing dan masyarakat yang bisa saja berkerja sama atau bertentangan dengan perusahaan.
Kekuatan lingkungan yang utama adalah demografi, ekonomi, alam, teknologi, politik dan budaya yang membentuk peluang pemasaran, menebarkan ancaman dan mempengaruhi kemampuan perusahaan untuk melayani pelanggan dan mengembangkan hubungan yang langgeng. Untuk memahami pemasaran dan mengembangkan strategi pemasaran yang efektif mula-mula harus memahami lingkungan di mana pemasaran beroperasi.
Lingkungan pemasaran itu menjadi penting agar apapun yang dilakukan yang berhubungan dengan produk, pelayanan kepada pelanggan hendaknya mendatangkan laba atau keuntungan. Tanpa mempedulikan lingkungan pemasaran baik makro maupun mikro akan menjadi signal bahaya bagi perusahaan terutama manajemen pemasaran. Bisa saja produk dan jasa yang dihasilkan tidak sesuai dengan jenis atau lingkungan pemasaran yang akan dituju mengakibatkan volume penjualan produk maupun jasa tidak memenuhi target bahkan mendatangkan kerugian bagi perusahaan bersangkutan. Apabila perusahaan mengalami kerugian maka akan banyak akibat ikutan yang tentu mendatangkan bahaya.
Oleh karena itu, memahami lingkungan pemasaran hendaknya menjadi sesuatu yang wajib bagi perusahaan terutama manajer pemasaran agar bersikap efektif dan efisien. Dengan demikian, peruhasaan mendatangkan keuntungan dan pelanggan puas serta para karyawan pun mendapatkan salari yang memberikan tingkat kepuasan dan sejahtera.

2.    Tujuan
a.    Menggambarkan kekuatan lingkungan yang mempengaruhi kemampuan perusahaan untuk melayani pelanggan.
b.    Menjelaskan bagaimana perubahan dalam lingkungan demografis dan ekonomi mempengaruhi keputusan pemasaran.
c.    Mengenali tren utama dalam lingkungan alam dan teknologi perusahaan.
d.   Menjelaskan perubahan kunci dalam lingkungan politik dan budaya.
e.    Membahas bagaimana perusahaan dapat bereaksi terhadap lingkungan pemasaran.

3.    Pembahasan
Lingkungan pemasaran (marketing environment) terdiri dari pelaku dan kekuatan yang berada di luar pemasaran yang mempengaruhi kemampuan manajemen pemasaran untuk membangun dan mempertahankan hubugan yang berhasil dengan pelanggan sasaran.
Manajer dan pemasar (divisi pemasaran) harus memiliki metode yang disiplin agar melakukan riset pemasaran dan intelijen pemasara untuk mengumpulkan informasi tentang lingkungan pemasaran. Manajer dan pemasar menghabiskan banyak waktu untuk pelanggan dan pesaing agar dapat menyesuaikan stretegi untuk memenuhi tantangan dan peluang pasar yang baru.
Lingkungan pemasaran terdiri atas dua jenis yakni lingkungan mikro (microenvironment) dan lingkungan makro (macroenvieronment). Yang dimaksudkan dengan lingkungan mikro adalah pelaku yang dekat dengan perusahaan dan mempengaruhi kemampuan perusahaan untuk melayani pelanggannya seperti perusahaan, pemasok, perantara pemasaran,pasar pelanggan, pesaing dan masyarakat. Sementara lingkungan makro adalah kekuatan sosial yang lebih besar yang mempengaruhi lingkungan mikro seperti kekuatan demografi, ekonomi, alam, teknologi, politik dan budaya. 

3.1. Lingkungan Mikro Perusahaan
Tugas manajer pemasaran adalah membangun hubungan dengan pelanggan melalui penciptaan nilai dan kepuasan pelanggan. Namun manajer pemasaran tidak bekerja sendirian. Kesuksesan manajer pemasaran akan memerlukan hubungan dengan departemen perusahaan yang lain seperti para pemasok, perantara pemasaran, pelanggan, pesaing dan beragam masyarakat yang bergabung untuk membentuk jaringan penghantar nilai perusahaan. Untuk kerjasama lintas sektor sebagai berikut:
  
3.1.1. Perusahaan
   Dalam merancang pemasaran, manajemen pemasaran memperhitungkan kelompok lain perusahaan yakni kelompok seperti manajemen puncak, keuangan, riset dan pengembangan, pembelian, operasi dan akuntansi. Manajemen puncak menetapkan misi perusahaan, tujuan, strategi secara luas dan kebijakan. Manajer pemasaran mengambil keputusan dalam kerangka strategi dan rencana yang dibuat oleh manajemen puncak.
   Manajer pemasaran harus bekerja sama denga departemen perusahaan yang lain. Departemen lain mempunyai pengaruh pada rencana dan tindakan departemen pemasaran. Yang dibawah manajemen pemasaran harus berorientasi pada kepuasan konsumen (pelanggan). Semua lini hendaknya saling  bekerja sama secara harmonis untuk memberikan nilai dan kepuasan pelanggan yang unggul.

3.1.2. Pemasok
   Pemasok membentuk hubungan penting dalam keseluruhan sistem penghantar nilai perusahaan. Pemasok menyediakan sumber daya yang diperlukan oleh perusahaan untuk menghasilkan barang dan jasa. Masalah pemasok sangat mempengaruhi pemasaran. Manajer pemasaran harus mengawasi ketersediaan pasokan sebab kelangkaan atau penundaan pasokan, pemogokan kerja dan kejadian-kejadian lain yang dapat merugikan penjualan dalam jangka pendek dan merusak kepuasan pelanggan dalam jangka panjang. Manajer pemasaran juga memantau tren harga dari bahan baku utama. Peningkatan biaya pasokan bisa mendorong peningkatan harga yang dapat merusak volume penjualan perusahaan.
   Saat ini sebagian besar pemasar memperlakukan pemasok sebagai mitra dalam menciptakan dan menghantar nilai pelanggan. Perusahaan Wal-Mart melangkah jauh untuk bekerja sama dengan pemasoknya. Misalnya, Wal-Mart membantu pmasok menguji produk baru di tokonya. Departemen Pengembangan Pemasok menerbitkan Pedoman Proposal Pemasok dan membuat situs web pemasok yang keduanya membantu pemasok mengarungi proses pembelian Wal-Mart yang rumit.

*** 
Diposting Malang, 13 Maret 2015

Tidak ada komentar:

Posting Komentar