Senin, 08 Agustus 2016

Aktualisasi Jati Diri Koperasi 12

Oleh Kosmas Lawa Bagho, S. Fil., M.M
Alumni Mahasiswa S2 Manajemen
Universitas Negeri Malang



1.      Pengembangan Koperasi Kredit
a)      Pertumbuhan dan Perkembangan
Pertumbuhan dan perkembangan koperasi kredit haruslah direncanakan. Pengurus dan manejer tidak boleh puas dengan  pertumbuhan dan perkembangan yang bergantung pada “terjadi begitu saja”. Mereka harus menetapkan sasaran pada bidang-bidang keanggotaan, modal sendiri dan tabungan, pinjaman anggota, pendapatan dan aset atau  kekayaan (Inkopdit, 2003: 139).

Saat wawancara pendahuluan dengan general manajer “LL” tanggal 3-5 Agustus 2015, peneliti mendapatkan sejumlah data penting Koperasi Kredit Sangosay. Ada akta pendirian, Anggaran Dasar, Anggaran Rumah Tangga, Pola Kebijakan dan Tata Aturan Pelayanan, Peraturan Khusus (Persus), Struktur Organisasi, Uraian Tugas, Buku-Buku Rapat Anggota Tahunan dan Road-Map.
Road-Map Koperasi Kredit Sangosay (2012-2016) merupakan acuan bagi Koperasi Kredit Sangosay untuk melaksanakan berbagai program dan rencana usaha selama 5 tahun. Berbagai rencana pertumbuhan dan perkembangan di dalam Road-Map dirincikan (break-down) di dalam rencana kerja dan usaha setiap tahun yang dibahas dan diputuskan oleh anggota dalam Rapat Anggota Tahunan. Melalui Road-Map dan rencana tahunan maka pertumbuhan dan perkembangan Koperasi Kredit Sangosay dapat diukur dan dievaluasi secara efektif sehingga tidak heran pertumbuhan dan perkmbangannya cukup signifikan baik secara kuantitatif maupun kualitatif.
Pertumbuhan dan perkembangan Koperasi Kredit Sangosay memang secara kualitatif agak susah mengukurnya namun bisa dilihat dalam berbagai perubahan pola pikir, pola tutur dan pola laku. Informan luar Koperasi Kredit Sangosay “MNA” Kepala Dinas Koperasi, UMKM dan Deprindag Kabupaten Ngada kepada peneliti mengakui:
Koperasi Kredit Sangosay sudah mengembangkan koperasinya sesuai jati diri koperasi dan meningkatkan martabat anggotanya. Hal ini dapat dilihat adanya perubahan pola pikir, pola tindak anggota dan makin membaiknya kehidupan anggota. Partisipasi modal anggota luar biasa; kesetaraan jender (jumlah anggota perempuan dan anggota laki-laki hampir seimbang. Tahun 2015, total anggota 31.585 dengan rincian laki-laki 16.697 dan perempuan 14.888 serta tokoh-tokoh perempuan terlibat dalam pengelolaan Koperasi Kredit Sangosay).
(W17/MNA/01-04-2016/08.15-10.00)


Pendapat informan “MNA” didukung informan salah seorang pengurus “PL” yang menyatakan:
Ada dua capaian yang saya lihat dan saya saksikan. Pertama, capaian-capaian yang bersifat kuantitatif seperti pertumbuhan jumlah anggota, peningkatan jumlah simpanan anggota, pertambahan modal kerja, pertambahan pendapatan, peningkatan perputaran pinjaman anggota, penurunan kredit macet dan pertambahan aset atau kekayaan yang terus meningkat dari tahun ke tahun. Untuk yang ini pak Kosmas (peneliti) dapat dilihat pada statistik Koperasi Kredit Sangosay yang termuat pada Laporan Pertanggungjawaban Pengurus dan Pengawas pada setiap akhir tahun saat Rapat Anggota Tahunan. Yang kedua adalah capaian kualitatif yang memang agak sulit diukur secara kuantitatif tetapi dapat dilihat dan dirasakan yaitu tingkat kesadaran anggota dalam menabung, pola hidup hemat dan ada perencanaan usaha meski dalam ukuran yang masih sederhan dan kecil-kecil. Kehadiran koperasi kredit ini cukup membantu anggota dan masyarakat semakin tidak bergantung pada orang lain tetapi mulai percaya diri untuk membangun ekonomi sendiri dalam kebersamaan.
(W2/PL/17-02-2016/13.30-15.00)

Berdasarkan wawancara di atas, para informan mengakui bahwa pertumbuhan dan perkembangan Koperasi Kredit Sangosay dapat diukur secara lebih mudah apabila secara kuantitatif lantaran dapat dilihat dan dibaca pada angka-angka statistik yang ada pada Laporan Pertanggungjawaban Pengurus dan Pengawas kepada anggota setiap Rapat Anggota pada akhir tahun. Walau pun demikian, secara kualitatif dapat dirasakan dan dilihat pada berbagai perubahan perilaku anggota.  
Proses menumbuhkembangkan Koperasi Kredit Sangosay bagi sebagian anggota tidaklah muluk-muluk. Bagi mereka yang penting apabila pada waktu susah, Koperasi Kredit Sangosay sanggup memenuhinya. Informan salah seorang anggota “LM” mengakui bahwa “Senang sekali: kita susah, Koperasi Kredit Sangosay bisa memenuhinya. Oleh karena itu, saya sebagai anggota mengikuti pendidikan, rajin menyimpan, rajin meminjam dan mengangsur kembali” (W6/LM/22-02-2016/11.00-12.30). Pendapat ini didukung anggota lain “TN” yang mengatakan bahwa “Tidak muluk-muluk. Saya sebagai anggota apabila sudah pinjam harus mengembalikan tepat waktu agar bisa dimanfaatkan anggota lain. Inilah kita mengamalkan sikap tolong-menolong dalam koperasi kredit” (W4/TN/18-02-2016/11.00-13.00).
Proses pemahaman dan penghayatan jati diri koperasi (definisi, nilai dan prinsip) melalui proses pendidikan, pelatihan, motivasi dan pendampingan yang intensif oleh pengurus Koperasi Kredit Sangosay membuat anggota sungguh loyal dan bertanggungjawab dalam keseluruhan proses menumbuhkembangkan Koperasi Kredit Sangosay. Anggota tidak muluk-muluk dan tidak rumit dalam mengembangkan Koperasi Kredit Sangosay. Mereka hanya rajin memenuhi berbagai kewajiban mereka sebagai anggota dan diharapkan Koperasi Kredit Sangosay memberikan kemanfaatan lebih bagi kehidupan mereka sebagai anggota. Kalimat singkat tetapi padat makna “Saya senang, kalau kita susah, Koperasi Kredit Sangosay bisa memenuhinya”.
Harapan tinggi anggota menjadi tantangan sekaligus peluang bagi pengelola Koperasi Kredit Sangosay. Para pengelola sangat bertanggungjawab penuh untuk menjawab harapan anggota yang begitu tinggi. Informan general manajer menjawab:
Kami lakukan peningkatan kualitas pelayanan; melakukan diversifikasi produk; peningkatan kualitas SDM anggota (partisipasi meningkat, aktif menabung); peningkatan SDM fungsionaris (pengurus dan manajemen); internalisasi (mendarahdagingkan) visi, misi, nilai;  renstra atau road-map yang partisipatif serta evaluasi dan monitoring yang dilakukan secara terprogram. Capaian yang dapat dilihat secara kasat mata: anggota bertambah, aset bertambah, pendapatan meningkat, kredit macet rendah dan kepercayaan (brand) meningkat.
(W18/LL/01-04-2016/21.00-23.00)

Merujuk hasil wawancara di atas, peneliti menelusuri road-map serta Laporan Pertanggungjawaban Pengurus dan Pengawas pada Rapat Anggota akhir tahun yang juga memuat rencana kerja dan usaha keuangan, benar-benar menunjukkan bahwa Koperasi Kredit Sangosay menentukan sasaran-sasarannya dan dapat mecapainya secara signifikan.
Berbagai pertumbuhan dan perkembangan Koperasi Kredit Sangosay 5 tahun terakhir dapat dilihat pada grafik-grafik berikut ini:







Grafik 3.1 Pertumbuhan Anggota. (Sumber: Laporan Pengurus Koperasi Kredit Sangosay)







Grafik 3.2 Pertumbuhan Simpanan, Pendapatan, Biaya (dalam ribuan). (Sumber: Laporan Pengurus Koperasi Kredit Sangosay)







Grafik 3.3 Pertumbuhan Tabungan, Pinjaman beredar,  Aset (dalam ribuan). (Sumber: Laporan Pengurus Koperasi Kredit Sangosay) (Sumber: Laporan Pengurus Koperasi Kredit Sangosay)






Grafik 3.4 Pertumbuhan Sisa Hasil Usaha (dalam Ribuan). (Sumber: Laporan Pengurus Koperasi Kredit Sangosay)
b)      Strategi Pengembangan
Berbagai capaian Koperasi Kredit Sangosay seperti digambarkan pada berbagai grafik di atas menunjukkan bahwa Koperasi Kredit Sangosay memiliki tips, cara atau strategi pengembangan yang tepat sehingga pertumbuhan dan perkembangan lembaganya cukup signifikan.
Berdasarkan penelusuran peneliti pada berbagai dokumen dan wawancara mendalam, Koperasi Kredit Sangosay menerapkan enam (6) strategi pengembangan yakni (1) Pendidikan, motivasi dan pendampingan, (2) MFI (Micro Finance Innovation), (3) Pos Pelayanan dan Cabang Pelayanan, (4) Perekrutan anggota muda, (5) Pengembangan usaha produktif, (6) Kemitraan.
Informan general manajer “LL” meski tidak dengan urutan yang sama persis, beliau menggambarkan strategi pengembangan secara gamblang:
Kami mengembangkan koperasi kredit ini dengan berbagagai cara seperti (1) pendidikan, sosialisasi, promosi dan radiogram kepada masyarakat. (2) Pembentukan kelompok-kelompok dampingan Micro Finance Innovation (MFI). (3) Pembenahan tata aturan pengelolaan sesuai perkembangan terkini. (4) Peningkatan kualitas SDM melalui pendidikan dan pelatihan. (5) Pengembangan usaha anggota, perekrutan anggota muda, kantor pelayanan yang representatif serta peningkatan kualitas pelayanan. (6) Membuka pos dan cabang pelayanan sebagai media pendekatan pelayanan kepada anggota. (7) Kemitraan.
(W18/LL/01-04-2016/21.00-23.00)

Dokumen Profil Koperasi Kredit Sangosay (2014) memberikan penjelasan tambahan tentang strategi pendekatan kelompok (wilayah) dan MFI. Dalam dokumen tersebut tersurat pendekatan kelompok adalah suatu strategi yang dilakukan dengan cara membentuk kelompok-kelompok.
Pengelompokkan anggota dan calon anggota berdasarkan wilayah tempat tinggal dan usaha tertentu agar mudah dan efektif dalam pendampingan, monitoring, penyelenggaraan pendidikan, penyebaran informasi, pelayanan hak dan kewajiban angggota. Pembentukan cabang atau tempat pelayanan didahului dengan pos pelayanan pada daerah-daerah potensial. Perbedaan pos pelayanan dengan cabang atau tempat pelayanan terletak pada sistem pelayanan kepada anggota. Pos pelayan sebagai persiapan cabang atau tempat pelayanan dilayani setiap mingguan sedangkan cabang atau tempat pelayanan dengan sistem pelayanan harian penuh dengan sistem yang sama dengan pelayanan kantor pusat dengan kriteria anggota minimal 500 orang dan aset minimal Rp 500.000.000.
Selain pos pelayanan dan cabang atau tempat pelayanan, Koperasi Kredit Sangosay juga menerapkan strategi pemberdayaan ekonomi masyarakat marginal di pedesaan yang sulit mendapatkan akses pada lembaga keuangan di perkotaan melalui program Micro Finance Innovation (MFI). Kelompok MFI terdiri atas 10 sampai dengan 25 orang dengan kepengurusan jelas: seorang ketua, seorang sekretaris dan seorang bendahara. (Lenga, 2014).
Hal senada diungkapkan juga salah seorang manajer cabang “WH” yang menyatakan bahwa “ … turun ke kantung-kantung masyarakat, keluar-masuk kampung memberikan pemahaman kepada masyarakat tentang koperasi kredit. Membuka cabang-cabang pelayanan, mengembangkan kelompok Micro Finance Innovation dan pos pelayanan” (W3/WH/18-02-2016/08.30-10.30). Informan manajer cabang lain “FXL” menambahkan bahwa “Membangkitkan pemahaman dan kesadaran melalui kegiatan sosialisasi, pendidikan serta mempersiapkan SDM anggota, pengurus dan manajemen” (W16/FXL/18-02-2016/15.00-17.00).
Strategi pengembangan melalui pendidikan dan pelatihan didukung pendapat informan anggota “LM” yang menyatakan bahwa “ ... tetap galakkan pendidikan, pelatihan dan pendampingan” (W6/LM/22-02-2016/11.00-12.00). Informan anggota “SFR” menekankan pendidikan dan pelatihan dalam pengembangan Koperasi Kredit Sangosay namun beliau juga memberikan harapan yang lebih seperti optimalisasi unit penelitian dan pengembangan, sistem pengkaderan yang lebih terbuka, kota saran, bulletin koperasi kredit, adopsi sistem hierarki gereja dan investasi tanah sebagai perkampungan Koperasi Kredit Sangosay.  Informan “SFR” pun dengan lugas mengatakan:
Pengembangan Koperasi Kredit Sangosay tetap sehat, kuat dan berkelanjutan melalui (1) Pendidikan, pelatihan yang terus-menerus; (2) Optimalisasikan unit penelitian dan pengembangan; (3) Memiliki kotak saran sehingga anggota dapat mengekspresikan pendapat mereka tanpa takut; (4) Kualitas pelayanan yang bagus dan jujur; (5) Sistem pengkaderan diketahui anggota (sistem informasi/profil general manajer, visi, misi termasuk setiap RAT ada bulletin Koperasi Kredit Sangosay); (6) Para penghubung pengembangan mengadopsi hierarki geraja (lebih mudah kontrol); (7) Pengurus dan general manajer perlu memikirkan investasi tanah untuk anggota semacam membuat kampung Koperasi Kredit Sangosay.
(W11/SFR/02-03-2016/11.00-13.45)

Pendidikan, pelatihan berulang kali diungkapkan hampir semua informan kunci dalam wawancara mendalam. Strategi lain adalah membangun kemitraan dengan pihak ketiga terutama pemerintah dalam proses pengawasan dan regulasi (badan hukum). Informan penasihat “TDR” mengungkapkan bahwa “Pendidikan dan pelatihan menjadi roh gerakan, penguatan kapasitas manajemen dan pengurus, membangun kekompakan dan keteladanan serta membangun komunikasi yang harmonis dengan pemerintah” (W8/TDR/24-02-2016/11.00-14.00). 
Hal senada juga diakui pengawas “WN” yang bersaksi bahwa “Pendidikan dan pelatihan yang terus menerus kepada anggota, pengurus, pengawas dan manajemen; membangun relasi kemitraan dengan pihak ke-3 serta meningkatkan kualitas pelayanan kepada anggota sehingga anggota puas. PUAS menurut saya itu Pasti Urusan Anggota Selesai” (W9/WN/24-02-2016/16.30-18.30).
Menyinggung tentang perekrutan anggota muda dan pengembangan wirausaha anggota, para informan memberikan kayakinan bahwa mereka senantiasa memperhatikan kedua faktor tersebut sebagai proses regenerasi dan peningkatan pendapatan anggota sehingga Koperasi Kredit Sangosay dapat berkembang secara sehat, kuat dan berkelanjutan.
Informan anggota wirausahawan “RAW” mengatakan:
Saya suka dengan koperasi kredit ini yang sangat memperhatikan modal usaha melalui pinjaman produktif dengan plafon yang cukup tinggi. Saya simpan dan pinjam hanya di koperasi kredit ini. Sebagai seorang pengusaha atau wirausaha, saya pinjam untuk usaha-usaha produktif seperti foto copy, rumah makan, studio rekaman dan percetakan. Saya pinjam terakhir senilai Rp200 juta sejak awal pinjam kecil-kecil. Saya mengusulkan agar Koperasi Kredit Sangosay bisa memberikan pinjaman usaha produktif sampai 400-500 juta rupiah sesuai perkembangan volume usaha anggota.
(W10/RAW/01-03-2016/11.45-14.15)

Harapan anggota dalam pengalokasian pinjaman untuk usaha produktif anggota menjadi jawaban general manajer “LL” yang menyatakan bahwa “Sejak beberapa tahun terakhir, kami mengalokasikan pinjaman modal usaha produktif dengan angka yang semakin meningkat, melakukan pendampingan usaha anggota, meningkatkan pendidikan keterampilan anggota” (W18/LL/01-04-2016/21.00-23.00).
Pendapat ini didukung penasihat “TDR” yang mengatakan:
Yang selama ini kami buat adalah pendidikan untuk memotivasi anggota menggunakan pinjaman berorientasi usaha produktif sesuai potensi dan peluang pasar seperti pertanian, peternakan, kios, jasa kendaraan, jasa hiburan (soundsystem waktu pesta), jasa konstruksi dan toko. Saya lihat juga pengurus menyiapkan prosentasi pinjaman lebih besar sehingga anggota bisa melakukan pinjaman investasi demi menciptakan rasa aman waktu sudah pensiun dan tidak kerja lagi.
(W8/TDR/24-02-2016/11.00-14.00)

Pemberdayaan anggota muda juga menjadi perhatian Koperasi Kredit Sangosay. Generasi emas kalangan anak-anak dan remaja diyakini membuat Koperasi Kredit Sangosay berkelanjutan sebab adanya regenerasi keanggotaan, regenerasi kepemimpinan dan pengelolaan sekaligus menanamkan budaya menabung serta hidup hemat pada kalangan anggota usia muda. Informan pengawas “WN” berkomentar singkat bahwa “Anak-anak dan kaum muda merupakan cara kami membuat kaderisasi anggota agar koperasi kredit berkelanjutan. Anak-anak dan kaum muda dilatih hidup hemat sejak usia dini” (W9/WN/24-02-2016/16.30-18.30).
Perhatian pada kaum muda dan anak-anak juga secara lugas disampaikan oleh penasihat “TDR” yang mengungkapkan:
Kesadaran tentang keberlanjutan maka segmentasi anak-anak dan kaum muda menjadi perhatian utama koperasi kredit ini. Hari Ulang Tahun (HUT) Sangosay, mengadakan cerdas-cermat tingkat SD, SMP dan SLTA untuk merebut hati anak-anak dan kaum muda. Sosialisasi melalui gereja (OMK= Orang Muda Katolik), sekolah-sekolah. Masa depan Koperasi Kredit Sangosay ada pada tangan orang muda dan anak-anak. Calon-calon anggota muda Koperasi Kredit Sangosay sekarang ada 20.000 anak dilatih menabung sejak usia dini.
(W8/TDR/24-02-2016/11.00-14.00)
Dalam pengamatan peneliti pada LKSB (Laporan Keuangan dan Statistik Bulanan) Koperasi Kredit Sangosay, anggota anak-anak sebanyak 20.000 (masuk sebagai calong anggota) dengan simpanan Rp47.207.025.982 (posisi tahun 2015). Hal ini didukung pernyataan general manajer “LL” yang mengungkapkan bahwa” Gerakan menabung Sipintar (Simpanan Ingin Pintar) masuk ke sekolah-sekolah, melibatkan para pelajar pada kegiatan koperasi kredit, paduan suara dan pelayan waktu Rapat Anggota, lomba asah terampil dan olimpiade. Anggota anak-anak  sekitar 20.000 lebih masuk dalam calon anggota” (W18/LL/01-04-2016/21.00-23.00).

***


Tidak ada komentar:

Posting Komentar