Oleh Kosmas Lawa Bagho, S. Fil., M.M
Alumni Mahasiswa S2 Manajemen
Universitas Negeri Malang
1.
Pengembangan
Koperasi Kredit
a) Pertumbuhan
dan Perkembangan
Pertumbuhan dan perkembangan koperasi kredit
haruslah direncanakan. Pengurus dan manejer tidak boleh puas dengan pertumbuhan dan perkembangan yang bergantung
pada “terjadi begitu saja”. Mereka
harus menetapkan sasaran pada bidang-bidang keanggotaan, modal sendiri dan
tabungan, pinjaman anggota, pendapatan dan aset atau kekayaan (Inkopdit, 2003: 139).
Saat wawancara pendahuluan dengan general
manajer “LL” tanggal 3-5 Agustus 2015, peneliti mendapatkan sejumlah data
penting Koperasi Kredit Sangosay. Ada akta pendirian, Anggaran Dasar, Anggaran
Rumah Tangga, Pola Kebijakan dan Tata Aturan Pelayanan, Peraturan Khusus
(Persus), Struktur Organisasi, Uraian Tugas, Buku-Buku Rapat Anggota Tahunan
dan Road-Map.
Road-Map Koperasi Kredit Sangosay (2012-2016)
merupakan acuan bagi Koperasi Kredit Sangosay untuk melaksanakan berbagai
program dan rencana usaha selama 5 tahun. Berbagai rencana pertumbuhan dan
perkembangan di dalam Road-Map dirincikan (break-down) di dalam rencana kerja
dan usaha setiap tahun yang dibahas dan diputuskan oleh anggota dalam Rapat
Anggota Tahunan. Melalui Road-Map dan rencana tahunan maka pertumbuhan dan
perkembangan Koperasi Kredit Sangosay dapat diukur dan dievaluasi secara
efektif sehingga tidak heran pertumbuhan dan perkmbangannya cukup signifikan
baik secara kuantitatif maupun kualitatif.
Pertumbuhan dan perkembangan Koperasi Kredit
Sangosay memang secara kualitatif agak susah mengukurnya namun bisa dilihat
dalam berbagai perubahan pola pikir, pola tutur dan pola laku. Informan luar
Koperasi Kredit Sangosay “MNA” Kepala Dinas Koperasi, UMKM dan Deprindag
Kabupaten Ngada kepada peneliti mengakui:
Koperasi
Kredit Sangosay sudah mengembangkan koperasinya sesuai jati diri koperasi dan
meningkatkan martabat anggotanya. Hal ini dapat dilihat adanya perubahan pola
pikir, pola tindak anggota dan makin membaiknya kehidupan anggota. Partisipasi
modal anggota luar biasa; kesetaraan jender (jumlah anggota perempuan dan
anggota laki-laki hampir seimbang. Tahun 2015, total anggota 31.585 dengan
rincian laki-laki 16.697 dan perempuan 14.888 serta tokoh-tokoh perempuan
terlibat dalam pengelolaan Koperasi Kredit Sangosay).
(W17/MNA/01-04-2016/08.15-10.00)
Pendapat informan “MNA” didukung informan salah
seorang pengurus “PL” yang menyatakan:
Ada dua
capaian yang saya lihat dan saya saksikan. Pertama, capaian-capaian yang
bersifat kuantitatif seperti pertumbuhan jumlah anggota, peningkatan jumlah
simpanan anggota, pertambahan modal kerja, pertambahan pendapatan, peningkatan
perputaran pinjaman anggota, penurunan kredit macet dan pertambahan aset atau
kekayaan yang terus meningkat dari tahun ke tahun. Untuk yang ini pak Kosmas
(peneliti) dapat dilihat pada statistik Koperasi Kredit Sangosay yang termuat
pada Laporan Pertanggungjawaban Pengurus dan Pengawas pada setiap akhir tahun
saat Rapat Anggota Tahunan. Yang kedua adalah capaian kualitatif yang memang
agak sulit diukur secara kuantitatif tetapi dapat dilihat dan dirasakan yaitu
tingkat kesadaran anggota dalam menabung, pola hidup hemat dan ada perencanaan
usaha meski dalam ukuran yang masih sederhan dan kecil-kecil. Kehadiran
koperasi kredit ini cukup membantu anggota dan masyarakat semakin tidak
bergantung pada orang lain tetapi mulai percaya diri untuk membangun ekonomi
sendiri dalam kebersamaan.
(W2/PL/17-02-2016/13.30-15.00)
Berdasarkan wawancara di atas, para informan
mengakui bahwa pertumbuhan dan perkembangan Koperasi Kredit Sangosay dapat
diukur secara lebih mudah apabila secara kuantitatif lantaran dapat dilihat dan
dibaca pada angka-angka statistik yang ada pada Laporan Pertanggungjawaban
Pengurus dan Pengawas kepada anggota setiap Rapat Anggota pada akhir tahun.
Walau pun demikian, secara kualitatif dapat dirasakan dan dilihat pada berbagai
perubahan perilaku anggota.
Proses menumbuhkembangkan Koperasi Kredit
Sangosay bagi sebagian anggota tidaklah muluk-muluk. Bagi mereka yang penting
apabila pada waktu susah, Koperasi Kredit Sangosay sanggup memenuhinya.
Informan salah seorang anggota “LM” mengakui bahwa “Senang sekali: kita susah,
Koperasi Kredit Sangosay bisa memenuhinya. Oleh karena itu, saya sebagai
anggota mengikuti pendidikan, rajin menyimpan, rajin meminjam dan mengangsur
kembali” (W6/LM/22-02-2016/11.00-12.30). Pendapat ini didukung anggota lain
“TN” yang mengatakan bahwa “Tidak muluk-muluk. Saya sebagai anggota apabila
sudah pinjam harus mengembalikan tepat waktu agar bisa dimanfaatkan anggota
lain. Inilah kita mengamalkan sikap tolong-menolong dalam koperasi kredit”
(W4/TN/18-02-2016/11.00-13.00).
Proses pemahaman dan penghayatan jati diri
koperasi (definisi, nilai dan prinsip) melalui proses pendidikan, pelatihan,
motivasi dan pendampingan yang intensif oleh pengurus Koperasi Kredit Sangosay
membuat anggota sungguh loyal dan bertanggungjawab dalam keseluruhan proses
menumbuhkembangkan Koperasi Kredit Sangosay. Anggota tidak muluk-muluk dan
tidak rumit dalam mengembangkan Koperasi Kredit Sangosay. Mereka hanya rajin
memenuhi berbagai kewajiban mereka sebagai anggota dan diharapkan Koperasi
Kredit Sangosay memberikan kemanfaatan lebih bagi kehidupan mereka sebagai
anggota. Kalimat singkat tetapi padat makna “Saya senang, kalau kita susah,
Koperasi Kredit Sangosay bisa memenuhinya”.
Harapan tinggi anggota menjadi tantangan
sekaligus peluang bagi pengelola Koperasi Kredit Sangosay. Para pengelola
sangat bertanggungjawab penuh untuk menjawab harapan anggota yang begitu
tinggi. Informan general manajer menjawab:
Kami
lakukan peningkatan kualitas pelayanan; melakukan diversifikasi produk;
peningkatan kualitas SDM anggota (partisipasi meningkat, aktif menabung);
peningkatan SDM fungsionaris (pengurus dan manajemen); internalisasi
(mendarahdagingkan) visi, misi, nilai;
renstra atau road-map yang partisipatif serta evaluasi dan monitoring
yang dilakukan secara terprogram. Capaian yang dapat dilihat secara kasat mata:
anggota bertambah, aset bertambah, pendapatan meningkat, kredit macet rendah
dan kepercayaan (brand) meningkat.
(W18/LL/01-04-2016/21.00-23.00)
Merujuk hasil wawancara di atas, peneliti
menelusuri road-map serta Laporan Pertanggungjawaban Pengurus dan Pengawas pada
Rapat Anggota akhir tahun yang juga memuat rencana kerja dan usaha keuangan,
benar-benar menunjukkan bahwa Koperasi Kredit Sangosay menentukan
sasaran-sasarannya dan dapat mecapainya secara signifikan.
Berbagai pertumbuhan dan perkembangan Koperasi Kredit
Sangosay 5 tahun terakhir dapat dilihat pada grafik-grafik berikut ini:
Grafik 3.1 Pertumbuhan Anggota. (Sumber: Laporan Pengurus Koperasi Kredit
Sangosay)
Grafik 3.2 Pertumbuhan
Simpanan, Pendapatan, Biaya (dalam ribuan). (Sumber:
Laporan Pengurus Koperasi Kredit Sangosay)
Grafik 3.3 Pertumbuhan Tabungan,
Pinjaman beredar, Aset (dalam ribuan). (Sumber: Laporan Pengurus Koperasi Kredit Sangosay) (Sumber: Laporan Pengurus Koperasi Kredit Sangosay)
Grafik 3.4 Pertumbuhan Sisa Hasil Usaha (dalam Ribuan).
(Sumber: Laporan Pengurus Koperasi Kredit Sangosay)
b) Strategi
Pengembangan
Berbagai capaian Koperasi Kredit Sangosay
seperti digambarkan pada berbagai grafik di atas menunjukkan bahwa Koperasi
Kredit Sangosay memiliki tips, cara atau strategi pengembangan yang tepat
sehingga pertumbuhan dan perkembangan lembaganya cukup signifikan.
Berdasarkan penelusuran peneliti pada berbagai
dokumen dan wawancara mendalam, Koperasi Kredit Sangosay menerapkan enam (6)
strategi pengembangan yakni (1) Pendidikan, motivasi dan pendampingan, (2) MFI
(Micro Finance Innovation), (3) Pos
Pelayanan dan Cabang Pelayanan, (4) Perekrutan anggota muda, (5) Pengembangan
usaha produktif, (6) Kemitraan.
Informan general manajer “LL” meski tidak
dengan urutan yang sama persis, beliau menggambarkan strategi pengembangan
secara gamblang:
Kami mengembangkan koperasi kredit ini dengan berbagagai cara
seperti (1) pendidikan, sosialisasi, promosi dan radiogram kepada masyarakat.
(2) Pembentukan kelompok-kelompok dampingan Micro
Finance Innovation (MFI). (3) Pembenahan tata aturan pengelolaan sesuai
perkembangan terkini. (4) Peningkatan kualitas SDM melalui pendidikan dan
pelatihan. (5) Pengembangan usaha anggota, perekrutan anggota muda, kantor
pelayanan yang representatif serta peningkatan kualitas pelayanan. (6) Membuka
pos dan cabang pelayanan sebagai media pendekatan pelayanan kepada anggota. (7)
Kemitraan.
(W18/LL/01-04-2016/21.00-23.00)
Dokumen Profil Koperasi Kredit Sangosay (2014)
memberikan penjelasan tambahan tentang strategi pendekatan kelompok (wilayah)
dan MFI. Dalam dokumen tersebut tersurat pendekatan kelompok adalah suatu
strategi yang dilakukan dengan cara membentuk kelompok-kelompok.
Pengelompokkan anggota dan calon anggota
berdasarkan wilayah tempat tinggal dan usaha tertentu agar mudah dan efektif
dalam pendampingan, monitoring, penyelenggaraan pendidikan, penyebaran
informasi, pelayanan hak dan kewajiban angggota. Pembentukan cabang atau tempat
pelayanan didahului dengan pos pelayanan pada daerah-daerah potensial.
Perbedaan pos pelayanan dengan cabang atau tempat pelayanan terletak pada
sistem pelayanan kepada anggota. Pos pelayan sebagai persiapan cabang atau
tempat pelayanan dilayani setiap mingguan sedangkan cabang atau tempat
pelayanan dengan sistem pelayanan harian penuh dengan sistem yang sama dengan
pelayanan kantor pusat dengan kriteria anggota minimal 500 orang dan aset
minimal Rp 500.000.000.
Selain pos pelayanan dan cabang atau tempat
pelayanan, Koperasi Kredit Sangosay juga menerapkan strategi pemberdayaan
ekonomi masyarakat marginal di pedesaan yang sulit mendapatkan akses pada
lembaga keuangan di perkotaan melalui program Micro Finance Innovation (MFI). Kelompok MFI terdiri atas 10 sampai
dengan 25 orang dengan kepengurusan jelas: seorang ketua, seorang sekretaris
dan seorang bendahara. (Lenga, 2014).
Hal senada diungkapkan juga salah seorang
manajer cabang “WH” yang menyatakan bahwa “ … turun ke kantung-kantung
masyarakat, keluar-masuk kampung memberikan pemahaman kepada masyarakat tentang
koperasi kredit. Membuka cabang-cabang pelayanan, mengembangkan kelompok Micro Finance Innovation dan pos
pelayanan” (W3/WH/18-02-2016/08.30-10.30). Informan manajer cabang lain “FXL”
menambahkan bahwa “Membangkitkan pemahaman dan kesadaran melalui kegiatan
sosialisasi, pendidikan serta mempersiapkan SDM anggota, pengurus dan
manajemen” (W16/FXL/18-02-2016/15.00-17.00).
Strategi pengembangan melalui pendidikan dan
pelatihan didukung pendapat informan anggota “LM” yang menyatakan bahwa “ ...
tetap galakkan pendidikan, pelatihan dan pendampingan” (W6/LM/22-02-2016/11.00-12.00).
Informan anggota “SFR” menekankan pendidikan dan pelatihan dalam pengembangan
Koperasi Kredit Sangosay namun beliau juga memberikan harapan yang lebih
seperti optimalisasi unit penelitian dan pengembangan, sistem pengkaderan yang
lebih terbuka, kota saran, bulletin koperasi kredit, adopsi sistem hierarki
gereja dan investasi tanah sebagai perkampungan Koperasi Kredit Sangosay. Informan “SFR” pun dengan lugas mengatakan:
Pengembangan Koperasi Kredit Sangosay tetap
sehat, kuat dan berkelanjutan melalui (1) Pendidikan, pelatihan yang
terus-menerus; (2) Optimalisasikan unit penelitian dan pengembangan; (3)
Memiliki kotak saran sehingga anggota dapat mengekspresikan pendapat mereka
tanpa takut; (4) Kualitas pelayanan yang bagus dan jujur; (5) Sistem
pengkaderan diketahui anggota (sistem informasi/profil general manajer, visi,
misi termasuk setiap RAT ada bulletin Koperasi Kredit Sangosay); (6) Para
penghubung pengembangan mengadopsi hierarki geraja (lebih mudah kontrol); (7)
Pengurus dan general manajer perlu memikirkan investasi tanah untuk anggota
semacam membuat kampung Koperasi Kredit Sangosay.
(W11/SFR/02-03-2016/11.00-13.45)
Pendidikan, pelatihan berulang kali diungkapkan
hampir semua informan kunci dalam wawancara mendalam. Strategi lain adalah
membangun kemitraan dengan pihak ketiga terutama pemerintah dalam proses
pengawasan dan regulasi (badan hukum). Informan penasihat “TDR” mengungkapkan
bahwa “Pendidikan dan pelatihan menjadi roh gerakan, penguatan kapasitas
manajemen dan pengurus, membangun kekompakan dan keteladanan serta membangun
komunikasi yang harmonis dengan pemerintah”
(W8/TDR/24-02-2016/11.00-14.00).
Hal senada juga diakui pengawas “WN” yang
bersaksi bahwa “Pendidikan dan pelatihan yang terus menerus kepada anggota,
pengurus, pengawas dan manajemen; membangun relasi kemitraan dengan pihak ke-3
serta meningkatkan kualitas pelayanan kepada anggota sehingga anggota puas.
PUAS menurut saya itu Pasti Urusan Anggota Selesai”
(W9/WN/24-02-2016/16.30-18.30).
Menyinggung tentang perekrutan anggota muda dan
pengembangan wirausaha anggota, para informan memberikan kayakinan bahwa mereka
senantiasa memperhatikan kedua faktor tersebut sebagai proses regenerasi dan
peningkatan pendapatan anggota sehingga Koperasi Kredit Sangosay dapat
berkembang secara sehat, kuat dan berkelanjutan.
Informan anggota wirausahawan “RAW” mengatakan:
Saya
suka dengan koperasi kredit ini yang sangat memperhatikan modal usaha melalui
pinjaman produktif dengan plafon yang cukup tinggi. Saya simpan dan pinjam
hanya di koperasi kredit ini. Sebagai seorang pengusaha atau wirausaha, saya
pinjam untuk usaha-usaha produktif seperti foto copy, rumah makan, studio
rekaman dan percetakan. Saya pinjam terakhir senilai Rp200 juta sejak awal
pinjam kecil-kecil. Saya mengusulkan agar Koperasi Kredit Sangosay bisa
memberikan pinjaman usaha produktif sampai 400-500 juta rupiah sesuai
perkembangan volume usaha anggota.
(W10/RAW/01-03-2016/11.45-14.15)
Harapan anggota dalam pengalokasian pinjaman
untuk usaha produktif anggota menjadi jawaban general manajer “LL” yang
menyatakan bahwa “Sejak beberapa tahun terakhir, kami mengalokasikan pinjaman
modal usaha produktif dengan angka yang semakin meningkat, melakukan
pendampingan usaha anggota, meningkatkan pendidikan keterampilan anggota”
(W18/LL/01-04-2016/21.00-23.00).
Pendapat ini didukung penasihat “TDR” yang
mengatakan:
Yang
selama ini kami buat adalah pendidikan untuk memotivasi anggota menggunakan
pinjaman berorientasi usaha produktif sesuai potensi dan peluang pasar seperti
pertanian, peternakan, kios, jasa kendaraan, jasa hiburan (soundsystem waktu
pesta), jasa konstruksi dan toko. Saya lihat juga pengurus menyiapkan
prosentasi pinjaman lebih besar sehingga anggota bisa melakukan pinjaman
investasi demi menciptakan rasa aman waktu sudah pensiun dan tidak kerja lagi.
(W8/TDR/24-02-2016/11.00-14.00)
Pemberdayaan anggota muda juga menjadi
perhatian Koperasi Kredit Sangosay. Generasi emas kalangan anak-anak dan remaja
diyakini membuat Koperasi Kredit Sangosay berkelanjutan sebab adanya regenerasi
keanggotaan, regenerasi kepemimpinan dan pengelolaan sekaligus menanamkan
budaya menabung serta hidup hemat pada kalangan anggota usia muda. Informan
pengawas “WN” berkomentar singkat bahwa “Anak-anak dan kaum muda merupakan cara
kami membuat kaderisasi anggota agar koperasi kredit berkelanjutan. Anak-anak
dan kaum muda dilatih hidup hemat sejak usia dini”
(W9/WN/24-02-2016/16.30-18.30).
Perhatian pada kaum muda dan anak-anak juga
secara lugas disampaikan oleh penasihat “TDR” yang mengungkapkan:
Kesadaran
tentang keberlanjutan maka segmentasi anak-anak dan kaum muda menjadi perhatian
utama koperasi kredit ini. Hari Ulang Tahun (HUT) Sangosay, mengadakan
cerdas-cermat tingkat SD, SMP dan SLTA untuk merebut hati anak-anak dan kaum
muda. Sosialisasi melalui gereja (OMK= Orang Muda Katolik), sekolah-sekolah.
Masa depan Koperasi Kredit Sangosay ada pada tangan orang muda dan anak-anak.
Calon-calon anggota muda Koperasi Kredit Sangosay sekarang ada 20.000 anak
dilatih menabung sejak usia dini.
(W8/TDR/24-02-2016/11.00-14.00)
Dalam pengamatan peneliti
pada LKSB (Laporan Keuangan dan Statistik Bulanan) Koperasi Kredit Sangosay,
anggota anak-anak sebanyak 20.000 (masuk sebagai calong anggota) dengan
simpanan Rp47.207.025.982 (posisi tahun 2015). Hal ini didukung pernyataan
general manajer “LL” yang mengungkapkan bahwa” Gerakan menabung Sipintar
(Simpanan Ingin Pintar) masuk ke sekolah-sekolah, melibatkan para pelajar pada
kegiatan koperasi kredit, paduan suara dan pelayan waktu Rapat Anggota, lomba
asah terampil dan olimpiade. Anggota anak-anak
sekitar 20.000 lebih masuk dalam calon anggota”
(W18/LL/01-04-2016/21.00-23.00).
***
Tidak ada komentar:
Posting Komentar