Senin, 11 Juli 2016

Aktualisasi Jati Diri Koperasi 5

Oleh Kosmas Lawa Bagho
Alumni Mahasiswa S2 Manajemen
Universitas Negeri Malang



BAB II
KAJIAN PUSTAKA


A.    Pendekatan dan Jenis Penelitian
Merujuk pada fokus persoalan yang diteliti maka penelitian ini menggunakan metode studi kasus pada Koperasi Kredit Sangosay, Ngada, Flores, Nusa Tenggara Timur. Penelitian jenis ini menggunakan analisis semata-mata untuk mengungkapkan suatu pertanda dan keadaan sebagaimana adanya (Supardi, 2005: 27). Studi kasus menurut Creswell (2015: 137-138) memberikan ciri khas studi kasus yakni pertama, identifikasi kasus untuk suatu studi. Kedua, kasus tersebut merupakan sebuah system yang terikat oleh waktu dan tempat. Ketiga, studi kasus menggunakan berbagai sumber informasi dalam pengumpulan datanya untuk memberikan gambaran secara terinci dan mendalam tentang respon dari suatu peristiwa. Keempat, menggunakan pendekatan studi kasus, peneliti akan menghabiskan waktu dalam menggambarkan konteks untuk suatu kasus.  

Penelitian kualitatif dapat dilihat sebagai prosedur pendekatan yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang bisa diamati (Bogdan dan Taylor, 1975: 5; Moleong, 2014:4). Penelitian ini akan membahas Aktualisasi Jati Diri Dalam Pengembangan Koperasi Kredit Melalui Partisipasi Anggota Sebagai Kekuatan Utama (Studi Pada Koperasi Kredit Sangosay, Ngada, Nusa Tenggara Timur (NTT)). Penelitian dimaksud bersifat holistik dan lebih menekankan pada proses.


B.     Kehadiran Penelitian
Dalam penelitian kualitatif, yang menjadi instrumen atau alat penelitian adalah peneliti itu sendiri (Sugiyono, 2012: 222). Oleh karena itu kehadiran peneliti dalam penelitian ini sangatlah mutlak dan diperlukan. Pendapat Sugiyono diperkuat lagi oleh pendapat Moleong (2014:9) yang mengatakan bahwa ‘dalam penelitian kualitatif, peneliti sendiri atau dengan orang lain merupakan alat pengumpul data utama’.
Pendapat ini mau menegaskan bahwa kehadiran peneliti dalam penelitian ini adalah sebagai pengamat, pewawancara, pengumpul data dan melaporkan data penelitian. Peran peneliti sebagai instrument kunci, peneliti berperan sebagai  partisipan penuh.

C.    Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian dalam penelitian ini dilaksanakan pada Koperasi Kredit Sangosay yang terletak di Jalan T.W. Mengruda Kabupaten Ngada, Bajawa, Flores, Nusa Tenggara Timur. Lokasinya cukup strategis berada di tengah kota ibu kota Kabupaten Ngada dan peneliti terlibat sebagai salah satu tim auditor dan tim fasilitator pendidikan yang secara terprogram melakukan audit, memfasilitasi kegiatan pendidikan dan pelatihan bagi koperasi kredit dimaksud.
Kegiatan Koperasi Kredit telah dilaksanakan sejak tahun 1977 dan ada dinamika perjalanannya seperti yang telah dibahas pada latar belakang dan fokus penelitian. Peneliti mau mengungkapkan aktualisasi jati diri dalam pengembangan koperasi kredit melalui partisipasi anggota sebagai kekuatan utama.


D.    Sumber Data
Sumber data dalam penelitian kualitatif dikemukan secara jelas oleh Lofland dan Lofland (1995:47) serta Moleong (2014:157) mengatakan bahwa “sumber data utama dalam penelitian kualitatif ialah kata-kata dan tindakan, selebihnya dalah data tambahan seperti dokumen”. 
Penelitian ini menggunakan data primer dan data sekunder. Data primer merupakan data yang diperoleh dari sumber pertama atau sumber asli (langsung) dari informan (pengurus, pengawas, General Manajer, Manajer TP (Cabang) dan wakil anggota). Data sekunder yakni data yang diperoleh dari sumber kedua. Data sekunder bisa didapatkan dari peneliti sebelumnya, lembaga pemerintah atau pun lembaga swasta serta juga informasi organisasi dan keuangan yang terdapat pada laporan pertanggungjawaban pengurus dan pengawas kepada Rapat Anggota atau pun laporan pertanggungjawaban general manajer kepada pengurus.

E.     Prosedur Pengumulan Data
Pengumpulan data dilakukan agar peneliti mendapatkan data yang dibutuhkan untuk dilakukan aksi atau penganalisisan. Ada beberapa teknik pengumpulan data yang digunakan peneliti seperti (Sugiyono, 2012: 233-240):
1.      Wawancara. Metode wawancara merupakan salah satu metode pengumpulan data yang umum digunakan untuk mendapatkan data berupa keterangan lisan dari nara sumber atau responden tertentu. Data yang diperoleh dari wawancara dapat dikategorikan sebagai data primer karena diperoleh langsung dari informan. Proses wawancara dilakukan dengan mengajukan pertanyaan kepada subjek penelitian. 
Pertanyaan-pertanyaan yang diajukan biasanya terstruktur sistmatis agar didapatkan hasil yang lebih spesifik. Namun adakalanya juga berlangsung wawancara tidak terstuktur atau terbuka sehingga menjadi diskusi yang lebih bebas dan rileks. Peneliti menggunakan pengumpulan data wawancara untuk mengetahui aktulisasi jati diri Koperasi Kredit Sangosay, Ngada.
2.      Observasi. Penggunaan metode observasi dapat menghasilkan gambaran kehidupan masyarakat yang sulit dipahami dengan menggunakan metode lain. Observasi dilakukan untuk melahirkan eksplorasi persoalan atau keadaan alamiah yang lebih mendalam dan apa adanya. Hasil observasi yang mendalam akan memberikan gambaran yang lebih menyeluruh tentang problem yang dihadapi sehingga bisa menemukan benang merah petunjuk solusinya. Tujuan observasi adalah untuk memperoleh berbagai data konkret secara langsung di lapangan sebagai tempat penelitian (Creswell, 2003:186: Baxter dan Jack, 2008: 545). Observasi aktualisasi jati diri dalam pengembangan koperasi kredit melalui partisipasi anggota Koperasi Kredit Sangosay, peneliti menggunakan lembar observasi yang diisi dan diamati langsung oleh peneliti. Observasi yang digunakan peneliti adalah observasi terstruktur yang telah dirancang secara sistematis tentang apa yang diteliti dengan mengaitkan variabel yang diamati.
3.      Catatan Lapangan. Instrumen ini dimaksudkan untuk merekam kegiatan saat tindakan berlangsung. Catatan lapangan menggambarkan situasi yang terjadi di dalam Koperasi Kredit Sangosay, Ngada, NTT. Instrumen yang digunakan adalah lembar catatan lapangan yang akan dimanfaatkan observer. Lembaran catatan lapangan dilakukan untuk memperoleh data objektif yang tidak terekam pada obervasi. Semua catatan atau rekaman observasi merupakan catatan lapangan.
4.      Dokumentasi. Dokumen merupakan bentuk catatan peristiwa yang berhasil diabadikan melalui gambar, video dan tulisan. Salah seorang ahli penelitian kualitatif, Sugiyono (2012:82) mengungkapkan bahwa “dokumen merupakan catatan peristiwa sudah berlalu. Dokumen bisa berbentuk tulisan, gambar atau karya-karya monumental seseorang”.

F.     Analisis Data
Analisis data menurut penelitian kualitatif adalah proses mencari data dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, observasi dan dokumentasi dengan cara mengorganisasikan data ke dalam kategori dan membuat kesimpulan agar dapat dengan mudah dipahami oleh diri sendiri dan orang lain.
Pengamatan studi kasus yang diselingi dengan pengumpulan data dan pengecekan keabsahan data untuk menarik kesimpulan (Miles dan Huberman, 1984: 58-59; Moleong, 2014: 248). Interpretasi data merupakan upaya untuk memperoleh arti dan makna yang lebih mendalam serta luas terhadap hasil penelitian yang sedang dilakukan.
Dalam penelitian ini, peneliti selanjutnya melakukan interpretasi data dengan cara membahas hasil penelitian yang dilakukan dengan cara meninjau hasil penelitian secara kritis maupun secara teori yang relevan dan infromasi yang akurat yang diperoleh di lapangan (objek penlitian).

G.    Pengecekan Keabsahan Data
Pengecekan keabsahan data dilakukan untuk memeriksa apakah data yang dianalisis telah sesuai dengan data obejektif di lapangan. Dalam penelitian kualitatif, data yang ada dilapangan dan data yang dilaporkan peneliti dinyatakan valid apabila tidak ada perbedaan data ketika melakukan pengecekan keabsahan data. Data yang valid perlu dilakukan teknik pengecekan keabsahan data dengan menggunakan melalui Uji Credibility, Uji Transferbility, Uji Depandability dan Uji Confirmabillity (Sugiyono, 2012:270-277). 
Salah satu cara yang paling umum dilakukan untuk pengecekan data dalam penelitian menggunakan triangulasi. Triangulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain, diluar data itu untuk keperluan pengecekan atau pembanding terhadap data itu. Pengecekan data dibedakan dalam empat macam triangulasi (Denzin, 1978:346; Moleong (2014:330) yaitu memanfaatkan teknik penggunaan sumber, metode, penyidik dan teori. Untuk mewujudkan triangulasi dalam meminimalisir unsur subjektivitas dalam penelitian ini, peneliti menggunakan sumber informan primer yakni general manajer, manajer cabang (TP), pengurus, pengawas dan wakil anggota Koperasi Kredit Sangosay, Ngada, Nusa Tenggara Timur.

H.    Tahap-tahap Penelitian
Penelitian kualitatif secara prinsip adalah penelitian alamiah. Artinya peneliti ‘tidak tahu apa yang diketahui’. Oleh karena itu, penelitian alamiah atau kualitatif dilakukan dalam tiga tahapan. Tahapan-tahapan tersebut digunakan sebagai pedoman untuk melakukan penelitian. Tiga tahapan itu adalah persiapan, pelaksanaan dan analisis hasil (Moleong, 2014:152-153; Sugiyono, 2012:295).
1.      Tahap Persiapan Penelitian. Tahap ini peneliti membuat pedoman wawancara yang disusun berdasarkan hal-hal yang menarik untuk dikaji yang berkaitan dengan subjek. Pedoman wawancara berisi pertanyaan-pertanyaan mendasar yang nantinya akan berkembang dalam proses wawancara. Pedoman wawancara yang telah disusun, ditunjukkan kepada yang lebih ahli dalam hal ini adalah pemnbimbing penelitian untuk mendapatkan masukan mengenai isi pedoman wawancara. Berbagai masukan dan koreksi pembimbing mendorong peneliti untuk melakukan koreksi atau perubahan pedoman wawancara sebagai bekal atau persiapan wawancara di lapangan nanti. Tahap ini pula, peneliti membuat pedoman observasi yang disusun berdasarkan hasil observasi terhadap perilaku subjek selama wawancara dan observasi terhadap lingkungan atau setting wawancara serta pengaruhnya terhadap perilaku subjek dan  pencatatan langsung yang dilakukan pada saat peneliti melakukan observasi.
Namun apabila tidak memungkinkan maka peneliti sesegera mungkin mencatatnya setelah wawancara selesai. Sebelum wawancara dilaksanakan, peneliti bertanya kepada subjek tentang kesiapannya untuk diwawancarai. Apabil subjek bersedia untuk diwawancarai maka peneliti membuat kesepakatan dengan subjek bersangkutan mengenai waktu dan tempat pelaksanaan wawancara.
2.      Tahap Pelaksanaan Penelitian. Peneliti membuat kesepakatan dengan subjek mengenai waktu dan tempat untuk melakukan wawancara berdasarkan pedoman yang dibuat. Apabila wawancara telah usai, peneliti segera memindahkan hasil rekaman wawancara dalam bentuk verbal maupun tulisan. Selanjutnya, peneliti melakukan kajian yang lebih mendalam melalui telahan teori dan penelitian terdahulu yang digunakan oleh informan. Analisis data dan interpretasi data sesuai dengan langkah-langkah yang dijabarkan pada bagian metode analisis data. Analisis data penelitian kualitatif adalah proses mencari data ke dalam kategori dan membuat kesimpulan agar dapat dengan mudah dipahami oleh diri sendiri dan orang lain. Berbagai temuan yang ada dapat berguna sebagai dasar untuk mendesain model bisnis masa depan koperasi kredit. Peneliti juga membuat skema kesimpulan penelitian dan peneliti memberikan saran-saran yang bermanfaat bagi proses keberlanjutan usaha pelayanan koperasi kredit baik secara langsung maupun tidak langsung serta bermanfaat bagi penelitian selanjutnya.
3.      Tahap Analisis Hasil. Hasil tinjuan dan analisis yang mendalam sangat bermanfaat dalam mendukung rancangan rencana strategi menumbuhkembangkan Koperasi Kredit Sangosay masa depan. Akhirnya, peneliti membuat kesimpulan penelitian dan memberikan saran-saran yang bermanfaat bagi Koperasi Kredit Sangosay baik secara langsung maupun tidak langsung serta bermanfaat bagi penelitian selanjutnya.
***

Tidak ada komentar:

Posting Komentar