Kamis, 06 Agustus 2015

HUT PICU (Pusat Informasi Credit Union)

Oleh Kosmas Lawa Bagho



Scripta manent verba valant”: apa yang tertulis tetap ada, apa yang diucapkan mudah hilang. Dalam bahasa yang agak biblis, “Sekali tertulis, tetap tertulis”.


Itulah realitas gambaran kesan penulis terhadap majalah PICU (Pusat Informasi Credit Union) yang pada bulan Juli tahun ini merayakan Ulang Tahun yang ke-5. Lima tahun memang terasa masih sangat muda bahkan muda sekali apabila dipersepsikan usia manusia. Lima tahun dianggap belum memiliki pengatahuan, kecakapan, keterampilan dan kematangan apa-apa.

Namun bagi PICU yang merupakan kelanjutan media aspirasi dan inspirasi koperasi kredit/CU nasional Buletin BK3I memberikan nuansa tersendiri bagi media internal gerakan koperasi kredit/CU. Apa yang tertulis tetap tertulis dan biasanya yang tertulis tidak akan menguap meski para penulisnya sudah meninggal dunia.

PICU seakan mengamalkan peribahasa Latin secara konsisten. PICU dalam usianya yang  dianggap masih ‘bau kencur” telah menjadi batu karang media informasi yang berkualitas dan bermartabat bagi setiap insan koperasi kredit/credit union dari Sabang sampai Merauke, dari Natuna hingga Flores. Media ini telah menjadi alat pemersatu aspirasi dan inspirasi seluruh gerakan di Indonesia tanpa memandang ras, suku, bahasa, golongan dan agama. PICU adalah media yang pro pluralitas dan mampu menjalaninya secara setia.

Majalah PICU selama lima tahun telah mengabarkan berbagai kabar sukacita keberhasilan dan juga otokritik ketidakberhasilan yang masih ditemui pada sejumlah Koperasi Kredit, Puskopdit dan bahkan juga Inkopdit. Media ini mengungkapkan fakta dan data secara objektif dan apa adanya untuk membuat gerakan koperasi kredit/CU agar memiliki keunggulan bersaing terutama dalam menyongsong pasar bebas ekonomi Masyarakat ASEAN (MEA) yang akan berlaku pada Desember 2015. PICU telah menampilkan perwajahan yang menarik dengan warna ‘full-color’-nya yang mengagumkan serta kualitas isi yang mempesona pembaca. Oleh karena itu, secara pribadi, saya ucapkan proficiat dan apresiasi yang tinggi kepada PICU.

Walau pun demikian, keragaman tulisan belum menjangkau seluruh kiprah dan perjuangan tanpa kenal lelah gerakan koperasi kredit di tanah air ini. Masih saja ada daerah tertentu yang lebih dominan menghiasi majalah kebanggaan kita bersama. Marketing majalah ini juga belum optimal. Hal ini bisa dilihat, pelanggan majalah ini masih terbatas pada fungsionaris koperasi kredit/CU, itu pun setiap Kopdit baru berlangganan 1,2 ex dan paling maksimal 5 ex, pada hal fungsionaris jumlahnya bisa lebih dari itu. Belum lagi, kita bicara anggota. Ini menjadi PR kita semua.
Untuk belum memadainya pemerataan konten berita seluruh gerakan, saya usulkan agar PICU dan Inkopdit bisa menyelenggarakan “pelatihan jurnalistik” bagi para peminat baik dari Puskopdit maupun Primer (tentu menurut pengamatan PICU) agar kegiatan-kegiatan di daerah bisa dikemas dan dikirim tulisannya ke majalah PICU. Para penulis daerah yang telah dilatih harus membuat ‘pakta perjanjian’ untuk secara konsisten dan terprogram mengirimkan berita atau opini ke PICU dan juga sekaligus menjadi ‘marketer’ PICU di wilayahnya masing-masing. Para pekerja ini dihargai sepantasnya oleh PICU maupun lembaga yang mengirimnya. 

Untuk itu, para utusan pelatihan adalah orang-orang yang memiliki minat dan yang sudah pernah membuat tulisan pada PICU atau media apa pun agar sasaran dan outputnya menjadi lebih terukur dan tulisan-tulisannya pun semakin lebih berkualitas dan bervariasi. Para penulis daerah yang otodidak itu disentuh profesionalisme dalam menghasilkan tulisan.
Apabila berita PICU bervariasi dan menjangkau seluruh gerakan di Indonesia bahkan ASIA dan Dunia maka PICU akan semakin dicintai dan dinikmati dan diharapkan pelanggannya semakin banyak demi mengembalikan setiap rupiah biaya operasional. Bisa juga ada sharing modal dan sharing pendapatan seluruh gerakan bagi keberlanjutan majalah PICU ke depannya.
Akhirnya, selamat Merayakan HUT ke-5 Juli ini, semoga PICU tetap menjadi media perekat aspirasi dan inspirasi gerakan koperasi kredit/CU secara profesional, mandiri dan bermartabat dalam pluralitas sehingga apa yang tertulis saat ini menjadi warisan ‘legacy’ yang sangat berharga bagi generasi emas gerakan masa depan.

Mari kita wujudkan bersama!

***
Diposting Ende, 6 Agustus 2015

Tidak ada komentar:

Posting Komentar