Senin, 24 Agustus 2015

Tugas Metpen Kuantitatif 2

Oleh Kosmas Lawa Bagho
Mahasiswa Magister Manajemen Universitas Negeri Malang



1.1    Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas maka rumusan masalah sebagai berikut:
1.2.1       Apakah Orientasi Pembelajaran, Orientasi Pasar, Diversifikasi Produk Pelayanan berpengaruh signifikan terhadap Kinerja Pemasaran melalui Kapabilitas Pemasaran?
1.2.2        Apakah Kapabilitas Pemasaran berpengaruh signifikan terhadap Kinerja Pemasaran?
1.2.3  Apakah Orientasi Pembelajaran, Orientasi Pasar dan Diversifikasi Produk Pelayanan berpengaruh signifikan terhadap Kapabilitas Pemasaran.

 
1.3    Hipotesis
Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah tersebut maka dapat merumuskan hipotesis  sebagai berikut:
1.3.1        Semakin kuat orientasi pembelajaran perusahaan maka akan semakin tinggi kinerja pemasaran perusahaan.
1.3.2        Semakin kuat orientasi pembelajaran perusahaan maka akan semakin tinggi kapabilitas pemasaran.
1.3.3        Semakin kuat orientasi pasar perusahaan maka kinerja pemasaran peruhaan akan semakin tinggi.
1.3.4        Semakin kuat orientasi pasar perusahaan maka akan semakin tinggi kapabilitas pemasaran.
1.3.5        Semakin kuat diversifikasi produk pelayanan perusahaan maka semakin tinggi kinerja pemasaran perusahaan.
1.3.6        Semakin kuat diversifikasi produk pelayanan perusahaan maka semakin meningkat kinerja pemasaran perusahaan.
1.3.7        Semakin kuat kapabilitas pemasaran perusahaan maka kinerja pemasaran akan semakin meningkat.
1.4         Kegunaan Penelitian
1.4.1        Kegunaan Teoretis
Berdasarkan latar belakang, perumusan masalah dan hipotesis maka penelitian ini diharapkan dapat memberikan dan mengkonfirmasi konsep dan penerapan manajemen pemasaran koperasi pada fitur-fitur yang dominan yang mempengaruhi kinerja pemasaran khususnya menjelaskan hubungan dan pengaruh orientasi pembelajaran, orientasi pasar dan diversifikasi produk pelayanan terhadap kinerja pemasaran melalui kapabilitas pemasaran.
Hasil kajian hubungan dan pengaruh antara kinerja pemasaran dengan aplikasi manajemen pemasaran koperasi kredit merupakan implementasi manfaat teoretis sebagai landasan dalam mendukung aplikasi praktis pada lembaga keuangan koperasi kredit. Gambaran tersebut memberikan dukungan tetang apa yang dilakukan koperasi kredit merupakan sinkronisasi antara teori kinerja pemasaran dalam konteks koperasi secara umum dan khusunya koperasi kredit mitra Puskopdit Flores Mandiri.
Sumbangan atas kegunaan teretis lain dari penelitian ini, menjadi salah satu kontribusi tambahan pendukung bagi hasil penelitian terdahulu yang berkaitan dengan lembaga keuangan yang mengutama pemasaran dalam pelayanannya di dalam lembaga keuangan seperti koperasi kredit. Penelitian ini juga memiliki kegunaan untuk dijadikan sebagai bahan penelitian lanjut dengan tingkat kemandirian dan pertumbuhan lembaga keuangan koperasi kredit dalam bidang pemasaran agar jangkuan pelayanan yang luas dan efektif bisa secara bermanfaat bagi anggota sebagai pemilik dan pengguna jasa koperasi kredit. 
1.4.2                                Kegunaan Praktis
Bagi penggerak koperasi umumnya dan koperasi kredit khususnya, hasil penelitian dapat menjadi bahan pertimbangan kritis dalam menentukan orientasi pembelajaran, orientasi pasar dan diversifikasi produk pelayanan pada kinerja pemasaran melalui kapabilitas pemasaran koperasi kredit anggota Puskopdit Flores Mandiri secara lebih efektif dan efisien. Untuk kegunaan praktis bagi para pengurus dan manajer koperasi kredit anggota Puskopdit Flores Mandiri adalah:
1.4.2.1  Diperolehnya informasi berkaitan dengan kontribusi pengaruh orientasi pembelajaran, orientasi pasar, diversifikasi produk pelayanan terhadap kinerja pemasaran melalui kapabilitas pemasaran.
1.4.2.2  Diperolehnya informasi berkaitan dengan kontribusi pengaruh kapabilitas pemasaran terhadap kinerja pemasaran.
1.4.2.3   Diperolehnya informasi berkaitan dengan kntribusi pengaruh orientasi pembelajaran, orientasi pasar dan diversifikasi produk pelayanan terhadap kapabilitas pemasaran.
1.5    Defenisi Opersional
Berdasarkan latar belakang, rumusan masalah, hipotesis, kegunaan serta hasil penelitian terdahulu maka defenisi operasional sebagai berikut:
5.1 Orientasi pembelajaran dalam penelitian ini diukur oleh tiga indikator yakni komitmen belajar, berbagi visi dan keterbukaan pemikiran. Temuan penelitian ini mendukung pendapat pengukuran yang dilakukan Sinkula, et al. (1997), Calantone (2002), Panayides (2005), Deakins & Freel, (1998) dan Hendry (1996).
5.2 Orientasi pasar dalam penelitian ini diukur oleh tiga indikator yakni orientasi konsumen, orientasi pesaing dan koordinasi antar fungsi. Ketiga indikator orientasi pasar merupakan indikator yang valid karena bobot faktor di atas 0,5 pada alpha. Berdasarkan nilai bobot faktor ketiga indikator tersebut, indikator koordinasi antar fungsi adalah yang terkuat dalam merefleksikan orientasi pasar. Temuan ini medukung pendapat yang dikemukan oleh Narver dan Slater (1990), Appiah-Adu, Kwaku (1997), Appiah-Adu, Ranchold (1998), Kumar, et al. (1998;2004), Dawes John (200), Farrel M.A & Oczkowski E (2002), Medina C & Rufin R (2009).
5.3 Diversifikasi produk dalam penelitian diukur oleh tiga indikator yakni nilai pemegang saham, efisiensi investasi dan pendapatan manajerial. Diversifikasi produk menyebabkan penurunan nilai pemegang saham namun menguntungkan efisiensi investasi dalam mengejar pendapatan manajerial. Temuan ini sejalan dengan penelitian Wernerfelt dan Montgomery,(1988); Lang dan Stulz , (1994); Berger dan Ofek, (1995); Scharfstein, (1998); Siggelkow, (2003) .
5.4 Kinerja pemasaran dalam penelitian ini diukur oleh empat indikator yakni kepuasan konsumen, penyampaian nilai kepada konsumen, keefektifan rogram pemasaran dan kesuksesan produk baru. Hasil analisis menemukan bahwa semua indikator ini merupakan merefleksi kinerja pemasaran. Berdasarakan nilai bobot faktor ditemukan bahwa keefektifan program pemasran adalah indikator paling besar loading faktornya. Temuan ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Vorhies et al., (1999), Vorhies & Harker (2000) dan Vorhies (1998).
5.5 Kapabilitas pemasaran dalam penelitian ini diukur oleh enam indikator atau prinsip pemasaran yakni penelitian, pengembangan produk, penetapan harga, penyiapan saluran distribusi, promosi dan manajemen pemasaran. Indikator yang paling dominan adalah kemampuan peruhsaan dalam penelitian pasar dengan loading faktornya 0,964. Temuan ini mengkonfirmasi penelitian Vorhies, et al, (1999) dan Conant, et al. (1990).
 ***
Diposting Malang, 24 Agustus 2015

Tidak ada komentar:

Posting Komentar