Kamis, 15 Januari 2015

Untuk Sukses, Terapkan Rumus TEFCAS

Oleh Kosmas Lawa Bagho
Mahasiswa Pascasarjana Universitas Negeri Malang

"Orang yang tidak pernah melakukan kesalahan,
tidak pernah mencoba sesuatu yang baru"
Albert Einstein

Tak seorang pun di dunia ini yang menginginkan kegagalan di dalam  kehidupannya. Ada banyak kisah-kisah inspiratif yang bertebaran yang dapat kita temui hampir di seluruh antero planet bumi ini. Lazimnya kita alami selama ini adalah mereka-mereka yang kurang lengkap salah satu anggota tubuh (disability) mampu tampil sukses dan menginspirasi banyak orang yang nota bene lebih lengkap anggota tubuhnya sesuai yang dianugerahkan secara spesial dari Tuhan yang maha sempurna.



Kisah inspiratif terakhir, kita membaca dalam www.merdeka.com tentang kisah nyata apa yang dialami Bripda Taufig yang tingga di gubuk reot bekas kandang sapi di Yogyakarta dengan sekuat tenaga berjuang sehingga bisa menjadi salah anggota Kepolisian Republik Indonesia yang sekarang bertugas di Polda Yogyakarta.

Atas beberapa kisah sukses tersebut maka tidaklah salah, Tony Buzan dalam bukunya Buku Pintar Mind Map menulis, "Hidup Anda merupakan kisah sukses yang berkelanjutan, meskipun sekali-kali terjadi kesulitan. Pendek kata, Anda adalah kisah sukses!" Pernyataan ini mendukung apa yang telah ditulis dan diyakini Einstein seperti yang telah saya kutif pada awal tulisan ini.

Saya membaca kisah-kisah inspiratif dan para penulis sukses hebat tersebut, mulai bertanya diri sendiri. Hidup adalah proses menuju sukses yang penting terus berjuang, berkomitmen, berdaya tahan tinggi apabila menghadapi tantangan dan berusaha melakukan sesuatu yang baru secara kreatif meski pun tidak pernah lepas dari kegagalan dan kesalahan. "Orang yang tidak pernah melakukan kesalahan adalah orang yang tidak melakukan sesuatu yang baru".

Penelusuran untuk hidup sukses tentu ada rumusnya, ada ilmunya dan ada kompetensinya. Tidak mungkin, orang meraih suatu sukses besar tanpa semuanya itu. Untuk itu, tidaklah salah apabila saya dan Anda pembaca blog ini belajar mendalami bagaimana bisa hidup sukses. Saya berusaha mendalami salah satu rumus yang diperkenalkan dan telah menjadi pengalaman banyak orang sukses di seluruh dunia dari buku Tony Buzan dengan judul "Buku Pintar Mind Map" terjemahan Susi Purwoko terbitan PT Gramedia Pustaka Utama Jakarta yang cetak pertama tahun 2006, kini sudah mengalami dua belas kali cetak ulang. Cetakan yang kedua belas Februari 2013.

Ada banyak rumus atau ilmu yang dibagikan Tony Buzan dalam buku best-seller tersebut. Namun pada tulisan ini saya hanya memfokuskan pada rumus belajar cara belajar untuk meraih sukses. Saya menulisnya "Untuk Meraih Sukses, Terapkan Rumus TEFCAS" seperti tertera jelas pada judul blog ini.

***

Tony Buzan memulai rumus tentang kehidupan yang sukses, sukses dan sukses diawali dengan pernyataan yang menggugat pemikiran manusia selama ini. Kebanyakan manusia tidak mengalami dan merasakan kesuksesan dalam hidup akibat salah konsepsi di dalam otaknya. Beliau mengekspilistkan pernyataan seperti "Agar menjadi lebih baik dengan setiap percobaan". Pernyataan ini ia tanyakan kepada para muridnya selama 30 tahun dalam bimbingannya. 

Tony Buzan menegaskan bahwa "menjadi lebih baik dengan setiap percobaan" bukan saja resep atau rumus yang salah tetapi sangat berbahaya. Resep atau rumus tersebut menyelubungi benih-benih sinergi yang self-destruktif dan kebiasaan pikir meta-negatif yang ganas. Lebih dari 99 persen populasi dunia menggunakan resep atau rumus yang salah dan menghancurkan untuk setiap pembelajaran untuk meraih sukses. Tony melanjutkan, Saya berani mengatakan bahwa tidak seorang pun pernah bisa berhasil menerapkan rumus yang salah ini. Tidak ada orang yang pernah bisa atau akan bisa melakukannya.

Jebakan pemikiran meta-negatif menghasilkan rasa takut yang sangat mengusai dan membebani. Takut gagal seperti takut gagal di sekolah, takut gagal dalam cinta, takut gagal dalam pekerjaan, takut gagal dalam karier, takut gagal dalam bisnis, takut gagal dalam hidup dan takut pada hidup itu sendiri. Rasa takut ini penyebab utama timbulnya stress. Stress adalah penyebab 80 persen penyakit.

Lalu apa rumus atau resep yang benar?

Kita tidak bisa 'menjadi lebih baik" dengan setiap percobaan maka kita harusnya "Untuk belajar dalam setiap percobaan". Tujuan ini sangat cocok dengan cara kerja TEFCAS. 

TEFCAS lebih bersifat fisika dari pada psikologi. Langkah demi langkah, resep atau rumus ini melacak apa yang harus dilakukan otak ketika belajar di dunia fisik, hukum-hukum yang harus diikutinya dan digunakan untuk kepentingannya.

Langkah utama TEFCAS :
T = TRIAL atau percobaan. Kemajuan atau kesuksesan pembelajaran ditandai dengan jumlah percobaan yang dilakukan. Ketika belajar lempar dan tangkap bola, pertama-tama kita harus belajar melempar bola; ketika kita belajar menari, kita harus mengambil langkah pertama menari; ketika kita belajar matematika, ketika harus berusaha menemukan rumus baru; ketika kita belajar menulis, kita harus membuat goresan pertama. Ketika kita sudah mencoba, tidak terelakkan pasti akan terjadi:

E = EVENT atau peristiwa. Dalam hal lempar dan tangkap bola, peristiwanya mungkin adalah bola jatuh ke lantai, di kepala, di tangan atau jatuh di cangkir kopi rekan Anda. Alam semesta tidak peduli. Jika Anda mencoba, selalu akan ada sebuah peristiwa. Peristiwa ini tidak terelakkan akan memberi Anda:

F = FEEDBACK atau umpan balik. Dalam contoh lempar tangkap bola, umpan balik akan termasuk pemandangan, suara dan perasaan dari bola yang berlompatan. Mungkin juga termasuk umpan balik dari rekan Anda jika bola jatuh pada cangkir kopinya. Dengan masuknya semua umpan balik ini, otak Anda akan: 

C = CHECK atau memeriksa. Ini akan terjadi secara otomatis dan sadar dan akan dilakukan dalam hubungannya dengan tujuan Anda. Dengan melanjutkan contoh lempar tangkap bola, otak Anda akan memeriksa energi yang dituangkan ke dalam usaha ini; kepantasannya, tinggi dan lontaran bola dalam relasinya dengan tujuan; pernafasan Anda; sikap dan posisi tubuh Anda dan sebagainya. Setelah melakukan ini, otak Anda akan:

A = ADJUST atau menyesuaikan diri. Anda akan membandingkan kinerja Anda dengan tujuan dan melakukan apa yang Anda anggap sebagai penyelarasan yang tepat untuk percobaan selanjutnya. Ketika mempertimbangkan penyelarasan, Anda harus selalu mempertimbangkan tujuan yang melandasinya. Terlepas dari apapun yang Anda pelajari, visi ke arah mana usaha Anda ditujukan adalah salah satu dari:

S = SUCCES atau sukses. Apapun yang Anda lakukan, tujuan otak Anda adalah berhasil atau sukses melakukannya. Dari tugas sesederhana membuat secangkir teh sampai tujuan hidup yang lebih kompleks dan besar, SUKSES adalah sasaran utamanya.

Dipandang sekilas, rumus TEFCAS sepertinya tidak menyediakan ruang untuk kesalahan. Akan tetapi ada bahaya utama. Bahayanya terletak pada sifat tujuan Anda. Jika memiliki tujuan negatif misalnya menendang seseorang atau cara lain yang melukai sesama, masih berharap akan berhasil. Dalam kasus ini, pandangan sukses mungkin akan menjuruskan ke situasi umpan balik yang tidak baik.

Untuk itu, sangatlah penting bahwa tujuan Anda di dalam TEFCAS mengarah pada sukses yang positif dan mengarah pada pemikiran meta-positif. Akhirnya, sukses atau tidak, jitu atau tidak serta mujarab resep atau rumus ini tergantung pada otak dan tubuh Anda bekerja. 

Selamat mencoba dan akhirnya boleh berharap hidup kita akan Sukses, Sukses, Sukses!

Malang, 16 Januari 2015

***

Tidak ada komentar:

Posting Komentar