Sabtu, 17 Januari 2015

Manajemen Karier, Kinerja dan Retensi Individual dalam Bisnis 3

Oleh Kosmas Lawa Bagho
Mahasiswa Pascasarjana Universitas Negeri Malang

3 Tujuan dan Manfaat Manajemen Karier, Kinerja dan Retensi Individual

Setiap kegiatan sekecil apa pun tentu memiliki tujuan dan manfaat. Demikian juga dengan manajemen karier, kinerja dan retensi individual di dalam perusahaan atau lembaga bisnis. Memiliki tujuan dan manfaat agar apa pun itu dapat dilaksanakan secara konsisten dan penuh komitmen. Sondang P Siagian (2014) serta Rivai & Sagala (2011) merumuskan tujuan dan manfaat manajemen karier sebagai meluruskan strategi dan syarat-syarat karyawan untuk mengantisipasi rencana kerja dan mendapatkan bakat yang diperlukan untuk mendukung perusahaan.



Lebih lanjut, ketiganya bersepakat bahwa manajemen karier bertujuan dan memiliki manfaat mengembangkan karyawan yang dapat dipromosikan guna mengisi lowongan yang disebabkan oleh pensiun, pengunduran diri dan pemberhentian; memudahkan penempatan termasuk ke luar negeri; membantu di dalam keanekaragaman tenaga kerja dan mengurangi pergantian untuk meningkatkan loyalitas karyawan serta mengurangi tingkat pengunduran diri.

Manajemen karier juga bertujuan dan bermanfaat agar perusahaan bisa menyaring potensi karyawan agar karyawan lebih selektif dalam menggunakan kemampuannya, mendorong karyawan untuk bertumbuh dan berkembang, mengurangi penimbunan agar karyawan sadar akan pentingya kualifikasi, mencegah manajer yang mementingkan diri serta menyadarkan departemen SDM bukan departemen yang menentukan segala-galanya serta memuaskan kebutuhan karyawan dan membantu perencanaan tindakan secara afirmatif.

Sementara tujuan dan manfaat manajemen kinerja banyak diulas oleh penelitian Rojuaniah (tanpa tahun) yang menyatakan bahwa tujuan dan manfaat kinerja adalah membangun suatu budaya dalam perusahaan yang mendorong individu dan kelompok bertanggungjawab memperbaiki terus-menerua kegiatan operasional secara produktif, meningkatkan kinerja perusahaan, kelompok dan individu.

Selanjutnya, manajemen kinerja memliki peran memperoleh kejelasan akan harapan perusahaan terhadap kinerja yang harus dicapai oleh kelompok dan individu; mengembangkan ketrampilan dan kompetensi karyawan; meningkatkan hubungan kerjasama yang lebih erat antara bawahan dan atasan; menyediakan sarana yang dapat meningkatkan objektivitas penilian kinerja karyawan dan memberdayakan karyawan agar dapat mengelola kinerja dan proses pembelajran mandiri.

Tujuan dan manfaat retensi individual banyak terdapat pada penelitian Murti Sumarni (2011). Sumarni menegaskan bahwa tujuan dan manfaat pemeliharaan karyawan (employee retention) adalah meningkatkan produktivitas karyawan; meningkatkan disiplin dan menurunkan absensi karyawan; meningkatkan loyalitas dan menurunkan turnover karyawan; memberikan ketenangan, keamanan dan kesehatan karyawan; meningkatkan kesejahteraan karyawan dan keluarganya; memperbaiki kondisi fisik, mental dan sikap karyawan; mengurangi konflik serta menciptakan suasana yang harmonis dan mengefektifkan pengadaan karyawan.

***

Dicatat ulang; Malang, 17 Januari 2015

Tidak ada komentar:

Posting Komentar