Jumat, 30 Januari 2015

Lingkungan Global: Pertimbangan Stratejik bagi Perusahaan Multinasional 3

Oleh Dwi Putra Syakur Raharjo & Kosmas Lawa Bagho
Mahasiswa Magister Manajemen Universitas Negeri Malang



4  Alasan dan Faktor Perusahaan Memasuki Pasar Global
            Menurut Wahyudi (1996:151-153) ada beberapa alasan perusahaan memasuki pasar global, antara lain:
  1. Mendapatkan skala ekonomi.
  2. Menciptakan persepsi global.
  3. Mendapatkan akses tenaga kerja dan bahan baku yang murah.
  4. Memperoleh insentif yang dikeluarkan suatu negara.
  5. Subsidi silang.
  6. Mengatasi hambatan-hambatan perdagangan.
  7. Akses ke pasar strategis.
Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi pasar global menurut Wahyudi (1996:151) antara lain
  1. Pasar global menghadapi variasi yang tinggi pada lingkungan politik, ekonomi, sosial dan budaya, hukum serta nilai tukar mata uang dari tiap negara.
  2. Interaksi global melibatkan masalah kedaulatan sebuah negara yang mempunyai kondisi ekonomi dan budaya yang sangat berbeda.
  3. Kontrol yang sulit antara kantor pusat dan cabangnya di luar negeri karena perbendaan avariasi dalam aktivitas bisnisi antar negara.
  4. Pasar global menghadapi persaingan yang sangat tinggi karena adanya perbedaan struktur industri dari tiap negara.
  5. Pasar lobal membatasi perusahaan dalam penentuan strategi bersaingnya karena adanya berbagai macam integrasi regional atai internasional seperti ASEAN, EEC, AFTA dan sebagainya.

5    Strategi  Global
            Ada dua strategi global generik yang dikenal dan sudah diterapkan oleh beberapa perusahaan saat ini, Wahyudi (1996:153-155) yaitu:
  1. Strategi Standarisasi
Strategi ini berfokus pada penstandarisasian produk, kemasan, dan pemasarannya dalam rangka mencapai suatu economis of scale tertentu sehingga biaya dapat ditekan serendah mungkin. Keuntungan lain yang diperoleh strategi ini adalah akan diperoleh image yang baik mengenai negara asalnya. Misalnya Levi’s adalah jeans Amerika, Sony identik dengan Jepang, dan Samsung dari Korea.

Alasan lain yang mendorong strategi ini adalah:
-          Perusahaan hanya memiliki satu sumber produksi
-          Pesaing juga memasarkan produk standar
-          Strategi memasuki pasar internasional, utamanya dari ekspor
-          Pemasaran diarahkan ke negara-negara yang sama
-          Pemakaian produk terutama di lingkungan urban (dalam kasus negara berkembang)
-          Terdapat kesamaan selera di berbagai pasar nasional yang berbeda
-          Produk perusahaan adalah produk industri
  1. Strategi Penyesuaian
Produk, kemasan dan aktivitas pemasaran haruslah dikembangkan secara lokal menurut lokasi pasar tertentu krena mereka mempunyai suatu karakteristik yang berbeda dengan negara lain. Alasan lain yang mendorong strategi ini:
-          Ada persyaratan standar teknis dari suatu negara atau wilayah integrasi ekonomi
-          Produk perusahaan adalah produk konsumsi dan untuk penggunaan pribadi
-          Adanya variasi pada selera dan kebutuhan pelanggan
-          Adanya perbedaan daya beli karena pendapatan perkapita tiap negara berbeda
-          Strategi ini sukses diterapkan para pesaing
-          Cabang di luar negerimemiliki kebebasan untuk menggarap pasar setempat
-          Adanya variasi kondisi pemakaian seperti iklim, tingkat keahlian pemakai atau kebiasaan setempat.


Masalah yang ditemui perusahaan adalah ketika perusahaan harus memakai standarisasi untuk semua negara atau memakai strategi yang sesuai dengan keadaan setempat. Hal ini akan dijawab oleh Teori Clustering dari Keegan dalam Wahyudi (1996:155).
Teori ini mengatakan bahwa : “Jika karakteristik pasar sama (walaupun di negara berbeda) maka standarisasi boleh dilakukan untuk efisiensi, tapi bila tidak maka pendekatan tiap-tiap negara juga masih harus dihargai sehingga diperlukan penyesuaian-penyesuaian”. Teori tersebut dikenal dengan semboyan “berpikir global, bertindak lokal”.

***
Diposting Malang, 31 Januari 2015

Tidak ada komentar:

Posting Komentar