Minggu, 01 Februari 2015

Lingkungan Global: Pertimbangan Stratejik bagi Perusahaan Multinasional 4

Oleh Dwi Putra Syakur Raharjo & Kosmas Lawa Bagho
Mahasiswa Magister Manajemen Univesitas Negeri Malang



6          Kompleksitas dan Masalah Lingkungan Global
Ada 5 (lima) faktor yang menyebabkan kompleksitas lingkungan global, yaitu :
1)      Operasi global menghadapi lingkungan politik, ekonomi, legal, sosial  dan budaya yang beragam, serta laju perubahan.

2)      Interaksi antara nasional dan asing bersifat kompleks, karena masalah kedaulatan dan kondisi sosial ekonomi.
3)      Keterpisahan geografis, perbedaan budayadan kebangsaan serta perbedaan cara berbisnisyang menyulitkan komunikasi, pengendalian dan afiliasi.
4)      Operasi global menghadapi persaingan yang ekstrim karena perbedaan hal struktur industri.
5)      Operasi global terbatas dalam hal pilihan strategi bersaing yang ada karena beragamnya blok-blok ekonomi, seperti : MEE, Kawasan Perdagangan Bebas Eropa, dan Kawasan Perdagangan Bebas Amerika Latin.

Faktor masalah interenal  bagi banyak perusahaan global dalam Pearce dan Robinson (1997:156) adalah kebijakan keuangan mereka yang umumnya disesuaikan dengan tujuan perusahaan induk dan kurang mempertimbangkan tujuan negara tuan rumah. Konflik itu diperuncing dengan upaya untuk memindahkan keuntungan yang diperoleh dari satu negara ke negara yang lain untuk menghindari pajak, meminimalkan resiko, dan sasaran yang lain. 
Lingkungan keuangan yang berbeda membuat standar normal tentang perilaku perusahaan menyangkut pengalihan keuntungan, sumber pendanaan, dan struktur permodalan lebih sulit, jadi makin sukar untuk mengukur kinerja divisi internasional. Biasanya ada perbedaan penting dalam sistem pengukuran dan pengendalian. Meskipun masalah seperti ini merupakan satu aspek dari lingkungan global, bukan akibat manajemen yang lemah, mereka seringkali dapat dikurangi melalui peningkatan perhatian terhadap perencanaan strategik.
Perencanaan seperti itu membantu dalam mengkoordinasi dan mengintegrasi arah, sasaran, dan kebijakan perusahaan di seluruh dunia. Lalu membantu terciptanya program-program untuk menangani pengembangan di seluruh dunia. Akhirnya perencanaan membantu manajemen afiliasi seberang lautan menjadi lebih aktif terlibat dalam penetapan tujuan dan dalam pengembangan cara-cara guna memanfaatkan seluruh sumber daya perusahaan lebih efektif. 

7        Perencanaan Stratejik Global
  1. Industri Multidomestik, yaitu perusahaan yang persaingannya berbeda di suatu negara dengan negara lainnya. Pada industri multidomestik, anak perusahaan harus dikelola tersendiri sehingga memiliki kekuasaan untuk membuat keputusan yang berhubungan dengan kondisi pasar lokal.
Faktor yang membuat industri semakin multidomestik menurut Pearce dan Robinson (2005:129) meliputi:
1.      Kebutuhan akan produk khusus (customized) untuk memenuhi selera konsumen setempat
2.      Fragmentasi industri, dengan banyak peserta persaingan di masing-masing pasar internasional
3.      Tidak adanya skala ekonomis dalam kegiatan-kegiatan fungsional perusahaan dalam industri
4.      Saluran distribusi yang khas bagi setiap negara
5.      Kebergantungan teknologi yang rendah dari anak perusahaan pada R & D yang disediakan perusahaan global.
  1. Industri Global, dimana persaingannya melintasi batas negara. Pada industri global, perubahan startegi pada suatu negara dapat membawa dampak pada posisi persaingan di negara lain. beberapa alasan mengapa suatu perusahaan harus membuat rencana starteginya menuju ke arah global, adalah sebagai berikut:
§  Makin luasnya tugas  menejemen global.
§  Meningkatnya globalisasi perusahaan.
§  Ledakan informasi.
§  Meningkatnya persaingan global.
§  Perkembangan teknologi secara cepat.
§  Perencanaan manajemen stratejik menimbulkan percaya diri pada perusahaan.

8          Tantangan Multinasional
  1. Lokasi dan koordinasi kegiatan fungsional. Ciri aktivitas fungsional dari perusahaan global meliputi pembelian sumberdaya, operasional, R&D (Research and Development), merketing and sales, dan pelayanan purna jual. Perusahaan multinasional memiliki banyak pilihan untuk memutuskan bagaimana dan dimana kegiatan tersebut akan dilakukan.
  2. Masalah lokasi dan koordinasi. Perusahaan global harus dapat merencanakan lokasi dan mengkoordinasikan kegiatan fungsionalnya disesuaikan dengan keadaan perusahaan tersebut.
  3. Pilihan strategi internasional. Tingkat koordinasi yang rendah dan tersebarnya lokasi geografis dari kegiatan-kegiatan fungsional tersirat jika perusahaan beroperasi dalam suatu industri multidomestik dan memilih strategi yang dipusatkan pada suatu Negara (country centered). Ini memungkinkan anak perusahaan memantau kondisi pasar secara teliti.
    Tingkat koordinasi yang tinggi dan kegiatan-kegiatan fungsional yang terkonsentrasi di suatu wilayah geografis dihasilkan dari pemilihan strategi global murni.
    Dua (2) pilihan strategi yang terlihat pada gambar di atas :
    a)      Investasi asing yang besar dengan koordinasi yang ekstensif di antara anak-anak perusahaan menjelaskan pilihan pada tingkat pertumbuhan tertentu.
    b)      Strategi berdasarkan ekspor dengan pemasaran terdesentralisasi merupakan pilihan ke arah globalisasi, yang mungkin diambil oleh perusahaan multinasional.

    ***
    Diposting Malang, 1 Februari 2015


Tidak ada komentar:

Posting Komentar