Cas Gairah Kerja Melalui Lokakarya

Oleh Kosmas Lawa Bagho

Tiga puluh petugas lapangan koperasi kredit yang berpayung dibawah Puskopdit Flores Mandiri melakukan “cas” gairah kerja melalui Lokakarya Penguatan Kapasitas yang dilaksanakan di aula Pusdiklat Puskopdit Flores Mandiri sejak tanggal 8 November hingga 10 November 2012. Kegiatan lokakarya itu sendiri dibuka oleh Mikhael H. Jawa, Manajer Puskopdit Flores Mandiri dan dibimbing oleh Kosmas Lawa Bagho, Kepala Bidang SDM sekaligus koordinator audit Puskopdit Flores Mandiri.

Mikhael H. Jawa dalam sapaan  pembukaan menyatakan bahwa petugas lapangan adalah ujung tombak pelayanan koperasi kredit masing-masing. Oleh karena itu petugas lapangan tidak hanya berfungsi sebagai penjemput atau penagih pinjaman macet. Petugas lapangan suatu saat harus mulai berfungsi juga sebagai konsultan usaha anggota. Untuk itu, petugas lapangan harus tingkatkan terus kapasitas dan gairah kerja.

Kosmas Lawa Bagho dalam acara pembukaan menekankan agar petugas lapangan senantiasa “mencas” berbagai pengatahuan, kapasitas dan kompetensi untuk bisa menjawabi berbagai aktivitas dan persoalan di lapangan. “Kalian, petugas lapangan bersentuhan langsung dengan anggota dan simpatisan, tentu dengan berbagai karakter yang bervariasi apalagi anggota yang sudah macet mengembalikan pinjaman. Kadang, peristiwa-peristiawa penagihan yang berulang-ulang dan tidak mendapatkan hasil yang optimal bisa saja membuat kita cepat marah yang dapat mengakibatkan perbuatan tidak menyenangkan dan melanggar hukum. Untuk itu, kapasitas dan kompetensi terus ditingkatkan dan gairah kerja perlu dipompa secara terus-menerus melalui sharing peneguhan dalam lokakarya kali ini,” tegas Kosmas penuh harap.

Selama kurang lebih 2-3 hari ini, petugas lapangan berproses dan berdiskusi tentang pemahaman akuntansi dasar koperasi kredit, review fungsi, tugas dan wewenang petugas lapangan, strategi perekrutan anggota baru & pemasaran produk kopdit (simpanan saham, simpanan non saham, pinjaman, pendidikan dan perlindungan), prosedur rekomendasi kredit, teknik penanggulangan kredit bermasalah dan indikator mengukur kinerja kerja petugas lapangan serta evaluasi dan rencana tindak lanjut.

Kosmas memanasi diskusi kelompok dengan mengangkat fakta hasil audit yang dilakukan pada tahun 2011 dan tahun 2012. Dari hasil audit beberapa koperasi kredit menengah dan besar menunjukkan bahwa perekrutan anggota baru dan penambahan modal maupun asset cukup melambat dibandingkan periode sebelum 2011 terutama sejak tahun 2006 setelah studi banding di beberapa puskopdit seperti Puskopdit Caraka Utama Lampung, Puskopdit/BK3D Kalimantan, Puskopdit Sumatra Utara dan Puskopdit Bekatigade Yogyakarta.

Peserta yang sebagian masih muda usia merasa tersentak dan mulai muncul kembali kegairahan serta komitmen untuk mengimplementasikan fungsi, tugas dan wewenang yang dipercayakan kepada para petugas lapangan.

Fungsi yang berhubungan erat dengan jabatan yang diemban menurut hasil diskusi kelompok sekurang-kurangnya ada 7 fungsi utama yakni petugas lapangan sebagai manajer lapangan, ujung tombak pelayanan, pendamping anggota/kelompok, penghimpun anggota, simpanan dan angsuran ditambah bunga pinjaman, pemasar produk, pelayan kepuasan anggota dan sebagai motivator atau fasilitator.

Sementara itu, tugas yang perlu dilakukan oleh petugas lapangan antara lain melakukan pencerahan dan pencerdasan anggota dan simpatisan melalui program  pendidikan, motivasi dan penyadaran, memperkenalkan koperasi kredit dan memasarkan produk secara tepat sasar sesuai survei faktual di lapangan, menjemput dan mengunjungi anggota, melakukan survei dan konsultasi usaha anggota, membantu anggota keluar dari kredit bermasalah dengan wewenang memberikan rekomendasi kredit dan mendapatkan insentif (kesejahteraan) dari koperasi kredit.

Untuk mendukung  berbagai fungsi, tugas dan wewenang dapat dilaksanakan secara optimal demi kemajuan koperasi kredit maka petugas lapangan hendaknya memiliki ketrampilan dasar selain akuntansi yaitu memiliki kematangan berpikir, berkehendak dan bertindak, adanya keseimbangan kecerdasan otak dan hati, kemandirian dalam berinisiatif dan bersikap tanpa dikomando, sifat ingin tahu dan asah terus ketrampilan, sosialisasi yang luas dengan kepribadian yang menyenangkan, tegas dalam sikap tetapi lembut dalam cara.