Kamis, 15 Juni 2017

Puskopdit Flores Mandiri: Standarisasi Tata Kelola Menuju Integrasi CU Nasional

Oleh Kosmas Lawa Bagho, S. Fil., M.M
Kabid. Pendampingan Puskopdit Flores Mandiri

Puskopdit Flores Mandiri terus melakukan perubahan dan terobosan menuju standarisasi pengelolaan gerakan koperasi kredit dibawah payung Puskopdit Flores Mandiri menuju integrasi CU atau koperasi kredit tingkat nasional.



Integrasi Nasional CU sudah bersuara keras saat lokakarya nasional (loknas), open forum dan bahkan rapat anggota nasional (Ratnas) Induk Koperasi Kredit (INKOPDIT) Tahun Buku 2016 di Makasar, tanggal 17-22 Mei 2017.

Para peserta loknas, open forum dan ratnas tentu sudah sangat familiar dengan frame "integrasi nasional" dalam keberagaman. Hanya jalan menuju ke sana tidaklah mudah. Bukan juga perkara yang gampang menyatukan berbagai keberagaman pengelolaan gerakan koperasi kredit di seluruh Nusantara dari Sabang sampai Merauke, dari Natuna sampai Flores. Apalagi lembaga yang di atasnya bukanlah atasan dari gerakan yang dibawahnya. Tiap lembaga memiliki otonomitas yang ketat dan mandiri. Lembaga di atasnya hanya berfungsi sebagai lembaga intermediasi bukan lembaga koordinatif dengan kewenangannya yang lebih kuat.

Menyadari akan hal itu, maka manajer Puskopdit Flores Mandiri melakukan lokakarya para manajer untuk menyikapi berbagai tata kelola koperasi kredit dan puskopdit di wilayah ini agar memiliki pemahaman dan gerakan bersama untuk meningkatkan kualitas tata kelola yang efektif dan meningkatkan kualitas anggota di tengah berbagai tantangan yang datang silih berganti.

Selama dua hari lokakaya dilakukan tanggal 14-15 Juni 2017. Hari pertama lebih mengarahkan peserta yang sebagian besar para manjer dan kepala cabang pada pengambilan data PAR (Portofolio at Risk) serta hari kedua, memberikan kesempatan kepada para peserta untuk menggumuli kebutuhan informasi dari program Sikopdit Online serta inspirasi loknas, open forum dan ratnas di Makasar.

Para manajer dan kepala cabang dengan tekun mengikuti semua kegiatan untuk peningkatan tata kelola yang efektif pada koperasi kredit masing-masing. Para peserta bersepakat agar PAR harus ditekan seminimal mungkin. Ini perjuangan dan kerja keras yang tidak ringan. PAR menjadi titik sentral kualitas pengelolaan keuangan.

Peserta lokakarya juga memberikan berbagai alternatif saran bagi programer Sikopdit Online yang selama ini dipegang oleh Inkopdit. Ada berbagai saran teknis dan strategik agar Sikopdit Ol juga menjadi salah satu sarana bagi integrasi nasional dan lebih berdaya saing memjawab kebutuhan para user. Juga mengemuka keamanan data sehingga perlu MoU pihak koperasi kredit (user) dengan programer (Inkopdit).

Lokakarya juga mengekspolrasi inspirasi kegiatan nasional di Makasar. Sistem kas kosong akhir bulan, standarisasi pengelolaan yang akan dimuat secara lengkap dalam SOP dan SOM. Seluruh manajer bersepakat agar memiliki tim untuk perumusan SOP dan SOM demi standarisasi pengelolaan pada tingkat Puskopdit Flores Mandiri. Salah satu poin penting disepakati "brand" bersama seluruh gerakan mulai dari seragam, kantor pelayanan dan kualitas pelayanan.

Kita akan melihat standarisasi pengelolaan koperasi kredit dan puskopdit wilayah ini yang lebih elegan, penuh warna pada tahun-tahun mendatang. Semoga.

***

Tidak ada komentar:

Posting Komentar