Rabu, 23 November 2016

Cara Cegah "PAR" atau "NPL" Tinggi Dalam Koperasi Kredit

Oleh Kosmas Lawa Bagho, S.Fil; M.M
Kabid. Pendampingan Puskopdit Flores Mandiri
Alumnus Pascasarjana Universitas Negeri Malang

Bulan ini adalah bulan PAR bagi gerakan koperasi kredit dibawah payung Puskopdit Flores Mandiri. Gerakan memiliki komitmen yang tegas, transparan dan terukur untuk mengatasi berbagai PAR yang tinggi serta mencegahnya agar tidak terjadi lagi di kemudian hari. Gerakan membersihkan PAR merupakan suatu langkah cerdas dan cermat untuk menciptakan tata kelola keuangan yang profesional, aman dan nyaman bagi anggota yang telah menginvestasikan seluruh kekayaannya (harta) pada lembaga koperasi kredit.



Performance keuangan yang mumpuni dengan tingkat PAR (atau dalam istilah keuangan perbankan lebih dikenal dengan NPL) menciptakan citra yang positif di tengah anggota dan masyarakat bagi lembaga kuangan koperasi kredit di atas landasan kepercayaan. Apabila performance PAR yang kurang baik akan mengurangi asas "trust" anggota dan masyarakat terhadap koperasi kredit.

Penulis sendiri cukup tercenung dengan berbagai angka PAR yang melanda beberapa koperasi kredit. Sakit memang namun sebagai orang yang optimis melihat PAR sebagai peluang untuk memberikan kontribusi "perubahan" pengelolaan koperasi kredit sebagai lembaga dan yang terpenting pengelolaan keuangan secara perorangan. Apabila manajemen keuangan pribadi sudah terrencana dan tertata dengan baik maka akan berbanding lurus pengelolaan keuangan secara organisatoris.

Pepatah bijak mengatakan, "Waktu kecil saya ingin mengubah negara, ternyata negara tidak akan pernah berubah. Menganjak remaja, saya ingin mengubah penduduk di daerah saya, ternyata penduduk tak pernah berubah. Ketika di ranjang UGD, saya sadar bahwa seandainya, saya mengubah diri saya maka dengan sendirinya keluarga saya berubah, akan mengubah penduduk di lingkungan saya dan akhirnya bisa mengubah negara".

Saat ini, penulis kembali merenung dan mulai mengimplementasi  pepatah bijak tersebut. Mencegah PAR yang tinggi bagi koperasi kredit sebaiknya kita mengubah dulu pengelolaan masing-masing anggota dan lebih pertama ubah dulu para pendamping atau orang ring 1 (fungsionaris) koperasi kredit.

Di tengah kegundahan untuk mencari solusi dalam persoalan PAR koperasi kredit terutama pada level fungsionaris, penulis dipertemukan dengan sebuah buku lama terbitan tahun 2003 yang penulis beli tahun 2008. Buku itu terselip di antara rak buku tentang berbagai judul. Kebetulan, penulis suka mengoleksi buku sejak awal bekerja bahkan sejak masih SMA. Waktu itu, hanya membeli dan belum bisa memetik manfaatnya secara efektif. Koleksi buku berlanjut hingga mahasiswa dan semakin gencar ketika mulai bekerja.

Ada kalanya buku itu masih tersampul dan belum dibuka. Berarti belum dibaca. Akan tetapi hobi mengoleksi buku membuat selalu ada tindakan untuk membeli buku setiap ada tugas kantor ke luar daerah Flores atau ke toko buku. Sekali, isteri pernah menyeletuk. Ke luar daerah, terus membeli buku dan masih banyak buku yang belum buka sampulnya hehehe. Penulis hanya bersenda gurau "tidak apa-apa, suatu saat, kita mewariskan buku-buku ini ke anak cucu kita sebab hanya itulah satu-satunya harta yang bisa kita wariskan". Isteri tercinta pun tertawa hehehe.

 Hari ini sebelum ke kantor, penulis sempat membaca buku itu. Buku lama itu berjudul "Save or Sorry: Menabung atau Menyesal" karangan Hendri Hartopo. Ada banyak khasiat cara yang ditawarkan beliau. Beliau memberikan berbagai metode solusi menciptakan keuangan keluarga yang sehat, kaya, aman dan nyaman. Saat ini penulis hanya mengambil hukum perencanaan keuangan.

Menurut Hendri Hartopo ada enam hukum financial planning. Agar bisa memahami secara holistik, lebih baik langsung ke toko buku terdekat dan beli satu eks serta mulai membacanya dan diharapkan bisa langsung mulai.

Enam hukum itu adalah:

Pertama
Hal terpenting bukan dari mana Anda berasal (latar belakang keluarga miskin atau kaya) dan menjadi apa Anda saat ini, melainkan bagaimana kondisi Anda 
pada saat nanti.
 
Kedua
Bukan berapa besar penghasilan Anda
tetapi yang paling penting adalah
berapa besar setiap bulan
Anda dapat menabung.

Ketiga
Lakukan sekarang juga!

Keempat
Setiap keping uang adalah berharga.
Setiap detik waktu adalah berharga.
Mulailah lebih awal. Cari hasil tertinggi.
Lakukan dengan disiplin!

Kelima
Jangan bekerja untuk uang dan membuat hidup Anda dikendalikan oleh uang. Buatlah uang bekerja untuk Anda, bukan Anda bekerja untuk uang.

Keenam
Kalahkan inflasi!

Selamat berpraktik!!! 
 
 
 
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar