Selasa, 14 Oktober 2014

Peranan Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam Komunikasi Bisnis 2

Oleh Kosmas Lawa Bagho & Akhmad Sanhaji



Bab II
Pembahasan

2.1  Teknologi Informasi dan Komunikasi sebagai Sebuah Konsep
Kemudahan dan kecepatan memperoleh serta menyebarkan informasi bukan hanya berlangsung dalam dunia ilmu melainkan juga dalam aspek-aspek kehidupan lain yang semakin modern dalam dunia teknologi informasi dan komunikasi.  Pembangunan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) pada hakekatnya ditujukan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dalam rangka membangun peradaban bangsa. Kenyataan menunjukkan bahwa teknologi informasi dan komunikasi telah membawa perubahan penting dalam perkembangan peradaban, terutama perekonomian dunia. 
 
Abad ke-21 bahkan diyakini akan menjadi abad baru yang disebut era informasi-ekonomi (digital-economic) dengan ciri khas perdagangan yang memanfaatkan elektronika (electronic commerce). Kondisi ini mengakibatkan adanya pergeseran paradigma strategi pembangunan bangsa-bangsa dari pembangunan industri menuju ke era informasi (information age).
Ciri revolusi informasi (information age) ditandai dengan kemudahan, kecepatan dan ketepatan untuk memperoleh serta menyebarkan berita dan pesan serta menyusun, menciptakan dan menggunakan berita dan pesan untuk berbagai macam kepentingan termasuk untuk mempengaruhi keadaan.
Ada perubahan berkenaan dengan berita dan pesan sebagai revolusi informasi. Ada yang menyebutnya revolusi teknologi informasi, ada pula yang menyebutnya revolusi teknologi komunikasi. Teknologi komunikasi dapat mengandung  dua pengertian.
Pertama, pengertian yang menunjuk kepada hal – hal seperti telepon, telegram telex, faximile, dan sebagainya, dengan lain perkataan menunjuk kepada alat – alat pemindah berita. Kedua, pengertian yang menunjuk kepada hal–hal seperti mobil, pesawat terbang, kereta api, dan sebagainya, dengan lain perkataan menunjuk kepada alat–alat pemindah manusia atau barang, bukan pemindah berita. Karena teknologi komunikasi dapat mengandung dua pengertian semacam itu, maka mereka yang perhatiannya memusat kapada teknologi yang berkenaan dengan pemindahan berita, pada umumnya lebih menyukai istilah revolusi informasi, sedangkan mereka yang tertarik pada teknologi pemindahan pada umumnya, baik yang dipindahkan itu adalah manusia ataupun barang atau berita akan lebih menyukai istilah teknologi komunikasi (Yao Tung  Khoe  dalam Fahmi Tamsil http://www.esaunggul.ac.id/article/peran-teknologi-informasi-dalam-dunia-komunikasi/ diakses tanggal 4 September 2014).
Kedua pengertian tersebut tidak terpisah sama sekali antara satu dengan lainnya. Antara keduanya terdapat tumpang tindih walaupun keduanya berbeda. Pesawat terbang misalnya, dapat berfungsi sebagai alat untuk memindahkan manusia dari satu tempat ke tempat lain dan dapat pula berfungsi sebagai alat untuk memindahkan berita dari satu tempat ke tempat lain (menggunakan pesawat terbang untuk mengirimkan surat kabar). Nampaklah letak perbedaan adalah sudut pandang.  
2.2  Posisi Teknologi Informasi dan Komunikasi
Ekonomi digital yang diharapkan dapat menciptakan peluang baru bagi pelaku ekonomi kecil dan menengah melalui pemerataan informasi dan jalur distribusi yang lebih adil akan menggantikan ekonomi kapitalistik yang dikuasai oleh konglomerat dan tidak adil. Berubahnya infrastruktur telekomunikasi menjadi infratruktur informasi dengan adanya perkembangan sangat pesat teknologi informasi dan komunikasi. Masyarakat yang berbasis materi akan digantikan oleh masyarakat yang berbasis pengetahuan dan informasi.
Secara umum, peranan teknologi informasi dan komunikasi dalam lingkup nasional mencakup fungsi-fungsi sebagai berikut: meningkatkan kualitas hidup dan kesejahteraan masyarakat, meningkatkan daya saing bangsa,  memperkuat kesatuan dan persatuan nasional, mewujudkan pemerintahan yang transparan serta meningkatkan jati diri bangsa di tingkat internasional.
Untuk itu, perlu peningkatan dan pengembangan teknologi informasi dan komunikasi secara lebih efektif dengan memperhatikan analisis kekuatan, kelemahan, peluang dan tantangan (SWOT) (Kementrian Riset dan Teknologi Republik Indonesia, Buku Putih Indonesia 2005-2025, Jakarta, 2006) berikut ini:
2.2.1   Kekuatan
Untuk mendukung pengembangan dan pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi, Indonesia telah memiliki faktor-faktor yang dapat dianggap sebagai kekuatan (strenght), antara lain: Indonesia memiliki jumlah tenaga kerja yang cukup besar, terampil dan berpengalaman; industri besar di bidang teknologi informasi dan komunikasi sudah melakukan investasi di Indonesia (IBM, Oracle, Micrsosoft, SUN Microsystems, INTEL, dll.); secara alamiah telah terbentuk pengelompokan industri teknologi informasi dan komunikasi yang berpotensi membangun klaster, antara lain: Wilayah Priangan (Bandung High Tech Valley (BHTV), RICE, dll); RICE Bali; Toba Group; Pulau Batam, Industri pendukung/komponen seperti IC (Integrated Circuit), CRT (Computer ray Tube), LCD (Liquid Computer Display), Hand Phone, Camera Digital, Lensa Digital, PCB (Personal Computer Board),; telah tersedia infrastruktur meskipun belum merata di seluruh Nusantara.         

***

Tidak ada komentar:

Posting Komentar