Selasa, 23 Oktober 2012

Manajemen Perkreditan Koperasi Kredit

Oleh Kosmas Lawa Bagho

Pusat Koperasi Kredit (Puskopdit) Flores Mandiri sangat intens dan fokus dalam upaya pengembangan sumber daya manusia para pengelolanya baik manajer dan staf (operasional) maupun sejak tahun 2011 mulai memfokuskan diri pada pengurus dan pengawas. "Pengembangan SDM menjadi kunci utama maju mundurnya sebuah lembaga keuangan apalagi lembaga pemberdayaan masyarakat akar rumput seperti koperasi kredit," kata Mikhael dihadapan 37 peserta pelatihan Manajemen Perkreditan Kopdit di Aula Pusdiklat Puskopdit Flores Mandiri tanggal 10 Oktober 2012. Lebih lanjut Mikhael menambahkan bahwa sebagai pengelola operasional apalagi yang menjaga bagian pintu terakhir keuangan koperasi kredit maka para staf perkreditan hendaknya tahu, paham dan mengetahui seluk-beluk perkreditan agar uang pinjaman yang keluar kepada anggota dipastikan aman dan bisa kembali ke kantor koperasi kredit. Banyak kali hal ini kurang diperhatikan maka munculnya kredit macet dengan PAR (Portofolio at Risk) cukup tinggi pada setiap koperasi kredit. Untuk bisa memastikan hal tersebut, staf perkreditan harus memahami secara baik alur akuntansi koperasi kredit yang standar. Harus bisa membedakan debet-kredit serta akun-akun yang terdapat di dalamnya. "Puskopdit Flores Mandiri tidak main-main dengan pengatahuan, pemahaman serta keahlian akuntantansi," tegas Mikhael berkali-kali. Dalam kegiatan sebelum melanjutkan dengan manajemen perkreditan, 37 peserta diuji kembali kemampuan berakuntansi. Hasil test menunjukkan hal yang sangat mengecewakan sebab peserta yang sebagian telah dibekali selama 60 hari (OJT=On Job Training) di Puskopdit ternyata hanya 19 orang yang mendapatkan nilai 6 ke atas. Berdasarkan kesepakatan para pembimbing maka ke-18 orang yang mendapat nilai 5 kebawah harus kembali dulu ke koperasi kredit masing-masing untuk mendalami akuntansi sebagai ilmu dasar atau persyaratan dasar bekerja di koperasi kredit. Ke-18 orang tadi ada yang cukup emosional menanggapi kejadian tersebut tetapi sebagian besar bisa menerima dan berjanji untuk mendalami secara sungguh-sungguh. Ke-19 peserta terus melanjutkan pelatihan dengan fokus pada pemahaman akuntansi dasar secara manual dilanjutkan dengan akuntansi program Sikopdit CS serta sistem pengambilan data perkreditan melalui Sikopdit CS ditransfer ke Ms Acces 2007 dan kembali ke Excel untuk mendapatkan data akurat demi kepentingan koperasi kredit. Kegiatan itu sendiri berlangsung sejak tanggal 10-13 Oktober 2012 yang dipandu oleh Mikhael H. Jawa, Manajer, Filomena Peti, Kabid Keuangan, Kosmas Lawa Bagho, Kabid. Diklat merangkap Koordinator Audit, Oswaldus Romanus Minggu, Staf Diklat merangkap staf audit. Para peserta yang awalnya ketakutan dengan berbagai test, akhirnya mereka umumnya bangga dan senang menerima berbagai tahapan persiapan yang dilakukan oleh Puskopdit Flores Mandiri apalagi mereka menyadari bahwa "merekalah" para penerima estafet pengelolaan koperasi kredit masa depan. Bagaimana nasibnya jika para generasi pelanjut koperasi kredit ini yang cor-bussinesnya keuangan tidak mengetahui atau memahami siklus akuntansi. Tentu bagaikan berjalan di hutan belantara kegelapan dan tentunya koperasi kredit tidak akan berkembang sebagaimana mestinya. "Terima kasih Puskopdit Flores Mandiri, terima kasih koperasi kredit dan terima kasih kepada Tuhan yang telah memberikan kami waktu untuk mengalaminya meski awalnya ada ketakutan dan keraguan. Kami berjanji untuk terus belajar dan praktek demi masa depan koperasi kredit yang lebih jaya dan para anggotanya lebih sejahtera," kata Yuliana Kue, salah seorang peserta dari Koperasi Kredit Malajaya, Wolosambi. Mikhael Jawa menjawab harapan peserta dengan mengatakan bahwa diharapkan tahun 2013, kita bebas (melek) akuntansi sehingga bisa dikembangkan ketrampilan dan keahlian lain untuk pengembangan koperasi kredit dan puskopdit ke arah lepas landas agar bisa terbang tinggi bagaikan pesawat ulang aling. Selamat belajar seumur hidup!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar