Kamis, 04 Oktober 2012

Kaum Muda Menjadi Perhatian Utama Asian Credit Union Forum di Subang Malaysia

Oleh Kosmas Lawa Bagho

Suatu kebanggaan bagi penulis bisa berpartisipasi menghadiri Asian Credit Union Forum 2011 di Malaysia sejak tanggal 15–21 September 2011. Penulis bersama Bapak Theofilus Woghe mewakili Puskopdit Flores Mandiri (PFM) untuk mengikuti Workshop dimaksud. Penulis terlibat pada group Youth (Kaum Muda) dan Bapak Theofilus mengikuti HRD Workshop (Pengembangan Sumber Daya Manusia Koperasi Kredit). Nuansa perhatian dan pemberdayaan pada kaum muda (youth) sudah sangat kentara dirasakan sejak awal acara pembukaan Rapat Anggota Tahunan Koperasi Kredit Tingkat Asia atau lebih dikenal dengan Asian Credit Union Forum 2011 (ACCU-Forum) di Subang, Malaysia. Peserta yang hadir merupakan utusan dari 25 negara yakni Arbaijan, Australia, Bangladesh, Canada, Camboida, China, German, Hongkong, Indonesia, India, Iran, Korea Selatan, Laos, Mauritius, Myanmar, Mongolia, Nepal, Philipines, Rusia, Singapura, Srilanka, Thailand, Timor Leste, Vietnam dan tuan rumah Malaysia. Semua utusan yang menjadi peserta Asian Forum kali ini bersepakat bahwa kaum muda sebagai generasi penerus koperasi kredit di Negara masing-masing hendaknya menjadi perhatian pemberdayaan dan persiapan agar kaum muda mampu menjadi generasi pelanjut tongkat estafet kepemimpinan dan pengelolaan koperasi kredit masa depan. Ranjith Hetitiarachchi, Genaral Manager ACCU yang berkedudukan di Bangkok, Thailand diawal sambutan pembukaan menggerakkan semangat peserta untuk kembali mengingat masa muda dan bagaimana mengembangkan kaum muda agar menjadi pribadi yang unggul, berkarakter agar sanggup melanjutkan pengembangan koperasi kredit masa depan yang sehat, aman dan berkelanjutan. “Penekanan workshop kali ini terletak pada peningkatan peran koperasi kredit untuk memberdayakan kaum muda, anak-anak dan kaum perempuan. Kita juga belajar praktek terbaik (best practice) dari beberapa Negara yang telah berhasil memberdayakan dan melibatkan kaum muda, anak-anak dan kaum perempuan melalui koperasi kredit untuk diadaptasi pada federasi negara masing-masing sesuai kondisi dan kompetensi yang dimiliki”, ujar Ranjith penuh semangat yang disambut tepuk tangan meriah para peserta. Sementara itu, Chalermpol Dulsamphat, Presiden atau Ketua ACCU menyampaikan ucapan terima kasih kepada para utusan dan tuan rumah Malaysia yang sungguh rama menerima para delegasi dari 25 negara yang mengirimkan utusannya pada workshop kali ini. Beliau juga menyampaikan terima kasih dan penghargaan atas kehadiran Mentri Koperasi dan Perdagangan (Minister of Domestic Trade, Cooperatives and Consumerism), Malaysia pada workshop dan Asian Credit Union Forum 2011. “Saya bangga anda sekalian hadir di tempat ini sebagai kesempatan emas agar kita saling memberdayakan untuk lebih fokus perhatian pada kaum lemah terutama kaum muda, anak-anak dan kaum perempuan sebagai generasi pelanjut koperasi kredit masa depan. Mari kita berbagi pada momen emas saat ini”, harap sang presiden yang berasal dari Thailand itu. Dr. Mohammad Arriff Araff, Presiden (Ketua) ACCUM, Malaysia, sekali lagi menyampaikan terima kasih dan selamat datang kepada semua insane dan penggerakan koperasi kredit pada 25 negara yang hadir dan terima kasih kepada ACCU yang telah mempercayakan ACCUM (Federasi Koperasi Malaysia) sebagai tuan rumah pada Asian Credit Forum kali ini. Momen ini sangat strategis untuk membangun dan memberdayakan masayarakat Malaysia melulaui lembaga koperasi (kredit) maupun BPR. “Kami juga masih meminta dukungan dan pembelajaran berharga terutama pengembangan SDM dan bantuan teknis lainnya agar koperasi (kredit) dan BPR di Malaysia bisa lebih berkembang dan kuat seperti lembaga keuangan mikro di Negara lain yang sudah lebih maju”, harap sang ketua. Sementara Dato Sri Ismail Sabri bin Yakob, Minister of Domestic Trade, Cooperatives and Consumerism, Malaysia yang berbicara atas nama perdana mentri menyoroti bahawa Asian Credit Union Forum merupakan momen merefleksi koperasi kredit kemarin, sekarang dan masa depan. “Kami pemerintah Malaysia sangat mengapresiasi model baru pengembangan ekonomi masyarakat untuk meningkatkan pendapatan ekonomi Negara. Perkembangan koperasi kredit menunjukkan angka-angka yang fantastis yang bisa dibaca pada statistik. Koperasi kredit juga membangun jiwa wirausaha anggota terutama kaum muda dan kaum perempuan, permodalan, kompetensi, IT dan teknologi lainnya untuk memberdayakan masyarakat miskin agar semakin berdaya, berkemampuan. Kopdit juga mengembangkan pusat bisnis anggota antar Negara dan yang paling penting bahwa Melalui koperasi kredit masyarakat diberi jalan keluar dari berbagai tantangan kehidupan terutama di bidang ekonomi, SDM, teknologi dan tata kelola yang baik (good governance). Koperasi meningkatkan kesadaran anggota untuk berbisnis, meningkatkan income anggota, share pengatahuan dan ketrampilan serta pengalaman, penguatan lembaga keuangan yang berkelanjutan, asuransi anggota dan lembaga serta mengakses masyarakat pada lembaga keuangan, “ tanda sang mentri disambut tepuk tangan meriah utusan dari 25 negara yang hadir pada momen berharga ini. Momen berharga ini juga, ACCU dalam rangka 40 tahun koperasi kredit di Asia (tahun 2011), memberikan penghargaan kepada para tokoh koperasi kredit yang telah ikut mengembangkan koperasi kredit baik di Negara masing-masing maupun lintas Negara seperti Cresente C. Paez dari Philipina dan Dr. Agustine F. Lim dari Korea Selatan. Keduanya menyampaikan terima kasih atas penghargaan yang diberikan dan mengharapkan agar penghargaan ini membuat keduanya semakin bangga dan mencintai untuk pengembangan masyarakat melalui koperasi kredit. Youth Workshop (Lokakarya Pengembangan Kaum Muda) Lokakarya ini berlangsung sejak tanggal 15-18 September 2011 melibatkan 22 peserta dari 4 utusan Negara yakni Kamboja 2 orang, Filipina 1 orang, Mauritius 1 orang dan 18 orang dari Indonesia terdiri dari 1 orang utusan Inkopdit, 1 orang Puskopdit Flores Mandiri dan 16 orang dari BKCU Kalimantan, Puskopdit Katulistiwa dan Puskopdit Borneo sedangkan fasilitator Mabel dari Filipina dan Kemmon dari Thailand. Peserta workshop memperoleh berbagai masukan dan pembelajaran tentang pengindentifikasian pasar kaum muda (Kids, Tweens, Teens dan Young Adult), Review Rekomendasi Youth Workshop in South Korean 2010, Best Practice dan Tantangan Pemberdayaan Kaum Muda Asia dengan strategi: Strategi 1: Investasi Jangka Panjang: Pendidikan Keuangan bagi Kaum Muda secara Komprehensif, Strategi 2: Berpartisipasi dalam even dan pasar publik: Minggu Kaum Muda Koperasi Kredit Nasional dan Hari Kaum Muda Internasional tanggal 12 Agustus, Strategi 3: Dukungan Struktural Koperasi Kredit: Kepengurusan Kaum Muda dalam Koperasi Kredit, Strategi 4: Pengalaman Menyeluruh Koperasi Kredit : Magang (live in) Kaum Muda, Strategi 5: Meningkatkan Potensi Kaum Muda: YES (Jiwa Wirausha Kaum Muda), Strategi 6: Memanfaatkan Kemajuan IT untuk Mempengaruhi Kaum Muda terlibat dalam Koperasi Kredit dan Pengelolaan Profesional untuk Menembus Pasar Kaum Muda. Lokakarya ini diikuti dengan rekomendasi, rencana tindak lanjut dan evaluasi tertulis. Peserta umumnya puas dengan materi dan metode yang diberikan 2 orang fasilitator orang muda. Keduanya cukup energik memotivasi peserta untuk berdiskusi bagaimana memberdayakan kaum muda agar bisa menjadi anggota koperasi kredit dan terlibat secara aktif agar mempersiapkan diri sebagai kader pemimpin koperasi kredit masa depan yang kompeten, professional dan berkarakter sehingga koperasi kredit di Negara mana pun tidak akan kehabisan stok regenerasi pemimpin baik di tingkat pengurus, pengawas apalagi CEO, Manajer maupun staf. Para peserta berkomitmen untuk mengembangkan paket-paket spesial materi pengembangan kaum muda koperasi kredit di Negara masing-masing dan kalau bisa melibatkan para utusan dari Negara tetangga. Selamat bermimpi dan mengimplementasikannya secara konsisten. Sayonara Malaysia ….

1 komentar:

  1. Sertai kami di 1kubsb untuk diskaun dan rebat tunai koperasi tuan/puan.

    BalasHapus