Rabu, 22 Februari 2017

Transkrip Wawancara 15 untuk Tesis

Oleh Kosmas Lawa Bagho, S.Fil; M.M
Kabid. Pendampingan Puskopdit Flores Mandiri
Alumnus Pascasarjana Universitas Negeri Malang

Catatan:
Penulis telah menyelesaikan studi pada Universitas Negeri Malang dengan judul tesis "Aktualisasi Jati Diri Dalam Pengembangan Koperasi dan Peningkatan Partisipasi Anggota: Studi Kasus pada Koperasi Kredit Sangosay, Ngada, NTT". Penyelesaian penggarapan tesis tepat waktu sekaligus  tepat waktu penyelesaian keseluruhan studi pascasarjana juga sangat bergantung pada kesediaan narasumber dalam memberikan data dan fakta mereka secara pribadi. Dalam aras penghargaan khusus kepada para narasumber maka saya akan memposting semua hasil wawancara lengkap penulis dengan 18 narasumber secara berseri dan berurutan:


TRANSKRIP WAWANCARA
Nomor
15
Hari/Tanggal
Rabu,  18 Maret 2016
Nama Informan
Yohana K. Kune / YKK
Waktu
11.30 – 12.45 Wita
Jabatan
Anggota
Tempat
Kantor Bupati Nagekeo
Topik
1.      Jati Diri Koperasi                      
2.      Partisipasi Anggota              


Hasil wawancara antara peneliti (P) dengan Ibu Yohana K. Kune (YKK) sebagai berikut:
P            : Terima kasih kesediaan Ibu untuk wawancara meski di tengah kegiatan rumah tangga. Mohon maaf jika mengganggu bu. Kita berdiskusi tentang jati diri, pengembangan kopdit dan partisipasi anggota. Sejak kapan Ibu mengenal koperasi dan Koperasi Kredit Sangosay?
YKK     : Terima kasih juga pak Kosmas. Saya kenal koperasi pada umumnya sejak tahun 1980 duduk di SMP. Koperasi Kredit Sangosay tahun 1998. 
P            : Ibu mengenal koperasi umumnya dan Koperasi Kredit Sangosay dari mana?
YKK     : Koperasi umumnya dari sekolah. Koperasi Kredit Sangosay dari Pengurus Koperasi Kredit Sangosay dan Puskopdit Flores Mandiri.
P            : Siapa yang memperkenalkan koperasi dan Koperasi Kredit Sangosay kepada Ibu?
YKK     : Koperasi umumnya dari para guru waktu SMP seperti Ibu Veronika dan Bapak Bonefsius Bone. Koperasi Kredit Sangosay melalui Bapak Theofilus Woghe (alm)..
P            : Kalau begitu, apa yang Ibu ketahui tentang koperasi?
YKK     : Wadah untuk anggota berkumpul, melakukan aktivitas berdasar kebersamaan dan kerjasama dalam pengembangan ekonomi.
P            :  Bagaimana wujud bahwa Ibu mengetahui atau memahami definisi koperasi?
YKK     : Kumpulan orang-orang yang berpatisipasi dan kerjasama meningkatkan kehidupan ekonominya melalui wadah koperasi kredit ini. Saya aktif menyimpan, meminjam dan mengangsur kembali serta mengikuti berbagai kegiatan koperasi kredit seperti ikut pendidikan dan RAT itu menjadi wujud memahami defenisi koperasi.
P            : Sejak kapan Ibu menjadi anggota koperasi? Mengapa mau menjadi anggota?
YKK     : Akhir 1998, saya kenal koperasi. Awal 1999, saya masuk menjadi anggota Koperasi Kredit Sangosay. Saya ingin bersosialisasi dan kerjasama dengan anggota lain serta saya merasa ada manfaat baik secara ekonomi maupun karakter. Melalui koperasi kredit saya membangun karakter hidup hemat dan mau menabung demi masa depan yang lebih sejahtera.
P            : Apa saja manfaat menjadi anggota?
YKK     : Ada banyak. Pertama, saya meraskan ada pendidikan dan kemudahan membiayai pendidikan anak-anak. Mudah mendapatkan akses keuangan sesuai kebutuhan. Adanya peningkatan kesejahteraan hidup. Tidak rumit dalam proses pelayanan (menabung, pinjam dan angsur tepat waktu).
P            : Sampai kapan menjadi anggota koperasi kredit?
YKK     : Sepanjang hayat. Semua anggota keluarga, teman kerja, tetangga dan masyarakat terdekat menjadi anggota. Saya hanya simpan, pinjam dan angsur di Koperasi Kredit Sangosay. Seluruh pembiayaan pendidikan dari TK – S1 dari Koperasi Kredit Sangosay.
P            : Bagaimana Ibu memperkenalkan definisi koperasi kepada keluarga dan masyarakat?
YKK     : Membagi pengalaman sukses pribadi bersama anggota, mengajak langsung ke kantor koperasi kredit waktu transaksi bagi teman kerja, para tukang ojek, tetangga dan para “mama lele”. Para ibu penjual di pasar.
P            : Berapa orang yang tertarik menjadi anggota setelah Ibu memperkenalkan koperasi? Berikan penjelasan tambahan!
YKK     : Setelah mereka melihat dan mengalami langsung, setiap teman pada tempat kerja, saya ajak menjadi anggota.  Lebih dari 110 orang telah menjadi anggota.

P            : (Terima kasih bu. Mari kita melangkah pada nilai). Menuru Ibu, apa itu nilai?
YKK     : Sesuatu yang bermanfaat dan menguntungkan. Sesuatu yang penting: suatu gambaran jati diri koperasi
P            : Sejak kapan Ibu mengenal nilai-nilai koperasi? Siapa yang memperkenalkan nilai-nilai tersebut kepada Ibu?
YKK     : Tahun 1999. Waktu menjadi anggota ada pendidikan dasar anggota dari tim pendidikan Koperasi Kredit Sangosay dan alm Bapak Theofilus Woghe.
P            : Sebutkan nilai-nilai koperasi yang Ibu ketahui dan hayati?
YKK     : Solidaritas, kerjasama, kejujuran, nurani, profesional, melayani dengan baik, jaminan dan perlindungan, ada kepastian setelah melaksanakan kewajiban serta keyakinan koperasi kredit ini berkelanjutan.
P            : Apakah ada manfaat nilai-nilai koperasi bagi koperasi Ibu?
YKK     : Sangat bermanfaat. Menguntungkan untuk memperbaiki hidup.
P            : Apa tantangan atau masalah bagi Ibu dalam melaksanakan nilai-nilai koperasi? Apa jalan keluar yang Ibu tempuh?
YKK     : Saya melaksanakan dengan tulus dan itu menguntungkan bagi kehidupan pribadi serta keluarga.
 P           :  (Terima kasih bu. Sekarang kita beralih ke prinisip koperasi). Apa pendapat Ibu tentang prinsip koperasi?
YKK     :  Pedoman, pelayanan yang mengedepankan etika, tata karma, orientasi membantu memberdayakan anggota, bekerja sungguh-sungguh melayani anggota dan taat asas pada regulasi agar hasil nyata pelayanan dirasakan anggota.
P            : Sejak kapan Ibu mengenal prinsip-prinsip koperasi? Siapa yang memperkenalkannya?
YKK     : Sejak tahun 1999. Bapak Theofilus Woghe (alm) dan Tim Diklat Koperasi Kredit Sangosay.
P            : Menurut pendapat Ibu, apa itu prinsip-prinsip koperasi?
YKK     : Ada 7 prinsip. Keanggota terbuka dan sukarela, pengemndalian demokratis oleh anggota, pastisipasi anggota, kerjasama antar koperasi, otonomi dan kebebasan, pelatihan dan pendidikan.
P            : Seberapa pentingkah prinsip-prinsip koperasi bagi kehidupan Ibu berkoperasi?
YKK     : Sangat penting. Prinsip penting untuk keberlanjutan, peningkatan dan pengembangan koperasi kredit, prinsip dijaga secara mutlak, tanpa prinsip apa yang diharapkan tidak akan tercapai, anggota sangat heterogen maka prinsip menjadi mutlak..
P            : Bagaimanakah tantangan atau masalah yang dihadapi dalam melaksanakan prinsip-prinsip koperasi dalam kehidupan Ibu sebgai anggota koperasi?
YKK     : Tidak pernah mengalami dalam melaksanakan prinsip, pelayanan yang moderat dengan komunikasi yang baik pasti ada solusi. Prinsip-prinsip itu menjadi fundasi pelaksanaan berbagai aktivitas pengelolaan Koperasi Kredit Sangosay sehingga ia berkembang maju hingga saat ini.
P            : Apa jalan keluar yang telah Ibu temukan agar prinsip-prinsip koperasi dapat diterapkan secara konsisten dan komitmen? Apa pengaruh prinsip-prinsip koperasi bagi kehidupan pribadi, keluarga dan masyarakat?
YKK     : Prinsip sangat membantu dalam meningkatkan kehidupan rumah tangga pribadi dan keluarga, mati hidupnya koperasi bergantung pada anggota dan prinsip berlaku bagi semua baik anggota maupun pengurus serta manajemen.
P            : (Ibu, kita sudah tiba pada sesi akhir wawancara. Kita akan berdiskusi tentang partisipasi anggota koperasi kredit). Menurut Ibu, apa itu partisipasi anggota dalam koperasi kredit?
YKK     : Keterlibatan aktif melaksanakan hak dan kewajiban, memberikan masukan dalam rangka pengembangan koperasi kredit, kuantitas-kualitas, pengembangan wilayah yagn belum ada koperasi.
P            : Seberapa penting partisipasi anggota dalam koperasi kredit Ibu?
YKK     : Sangat penting. Tanpa partisipasi anggota, koperasi kredit tidak akan berkembang.
P            : Bagaimana Ibu sebagai anggota dapat berpartisipasi secara penuh di dalam koperasi kredit? Sebutkan partisipasi Ibu di dalam Koperasi Kredit Sangosay?
YKK     : Tiap bulan saya datang ke kantor koperasi kredit, meluangkan waktu dalam menghadiri kegiatan pendidikan anggota, menghadiri RAT (memberikan usul-saran) dan menerima SHU (Sisa Hasil Usaha).
P            : Apa tantangan atau masalah Ibu sebagai anggota dapat berpartispasi? Apa jalan keluar yang ditempuh?
YKK     : Belum ada karena tertib melaksanakan hak dan kewajiban. Apabila tidak sempat ke kantor, saya menelpon petugas (karyawan) koperasi kredit.
P            : Mengapa Ibu perlu berpartisipasi atau terlibat di dalam koperasi kredit sebagai anggota? Apa dampaknya apabila Ibu tidak berpartisipasi secara aktif?
YKK     : Kita memiliki tanggungjawab terhadap lkeberlangsungan koperasi kredit, eksistensi dan aktivitas. Anggota sebagai pemilik, sudah seharusnya berpartisipasi aktif dalam keseluruhan pengelolaan koperasi kredit ini. Membangun hubungan yang harmonis dengan pengurus dan manajemen koperasi kredit, koperasi kredit harus terus berkembang dengan terus meningkatkan kapasitas anggota. Pengembangan unit-unit pelayanan agar lebih dekat dan cepat tanggap terhadap kebutuhan anggota, pengembangan melaui kemajuan IT serta tetap fokus pada usaha simpan-pinjam sebab hasilnya lebih nyata bagi anggota dan masyarakat. Dampaknya jika saya tidak berpartisipasi aktif, koperasi kredit tidak akan berkembang malah bubar. Anggota bertanggungjawab terhadap maju-mundurnya koperasi kredit.








Tidak ada komentar:

Posting Komentar