Selasa, 13 Maret 2018

"Koperasi Kredit: Jangan Bodohi Masyarakat"

Oleh Kosmas Lawa Bagho
Ketua Koperasi Kredit Serviam Ende
Kabid. Pendampingan Puskopdit Flores Mandiri
Staf Pengajar Politeknik Santu Wilhelmus Flores-Boawae
Alumnus Pascasarjana Universitas Negeri Malang

"Koperasi Kredit, Jangan Bodohi Masyarakat. Saya trauma dengan koperasi kredit". Ungkapan spontan dan menantang serta menentang kehadiran koperasi kredit di salah satu daerah di Ende, Flores, NTT itu diungkapkan oleh Bapak Firmus Kana kepada para fungsionaris saat awal memperkenalkan Koperasi Kredit Serviam Ende di wilayahnya dan secara kebetulan acara itu dilakukan di rumahnya.



Para fungsionaris pun sontak kaget dan sepertinya tidak siap menerima ungkapan peserta pertemuan yang langsung "to the point" dan cukup transparan menelanjangi kiprah koperasi kredit atau pun lembaga keuangan apa pun yang acapkali menipu masyarakat dalam artian setelah mengumpulkan berbagai uang masyarakat lalu tidak dikelola dengan baik sehingga organisasi bersangkutan bangkrut. Ada juga yang datang ke daerah-daerah terpencil mempengaruhi atau menawarkan berbagai produk investasi yang seolah menjanjikan masa depan yang luar biasa kepada masyarakat setempat lalu uang itu dibawa kabur, tak tahu rimbanya.

Bapak Firmus Kana cukup tepat dan pada momen yang pas untuk mengungkapkan kegelisahan hatinya mewakili kegelisahan seluruh masyarakat yang dalam segala keterbatasan mereka lalu mereka inign keluar dari litani kemiskinan melalui inivestasi sedikit demi sedikit melalui berbagai lembaga keuangan termasuk koperasi kredit.

Kata kunci Bapak Firmus Kana adalah "Koperasi Kredit, Jangan Bodohi Masyarakat. Saya trauma dengan koperasi kredit termasuk Koperasi Kredit Serviam". Buku "Koperasi Kredit, Jalan Menuju Sukses" halaman 314.

Lebih lanjut Firmus Kana menegaskan kepada tim sosialisasi Koperasi Kredit Serviam, "Pengalaman masa lalu membuat saya trauma. Siapa pun tidak lagi membodohi masyarakat Mukusaki. Saya ingin tidak ada lagi koperasi atau lembaga keuangan apa pun menipu masyarakat". Ibid. hal. 314.

Kejadian atau pengalaman itu, fungsionaris Koperasi Kredit Serviam alami pada tanggal 07 Juni 2014. Namun awalnya yang pahir menggetirkan, Koperasi Kredit Serviam Ende menuai berkah. Bapak Firmus Kana yang getol menolak mentah-mentah kehadiran Koperasi Kredit Serviam Ende yang saat itu pertemuan perdana di rumahnya, menuai berkah berlimpah.

"Saya seperti Thomas, yang tidak percaya namun akhirnya percaya dan menjadi penjala manusia" ujar tegas ketika tim kreatif penulisan buku kenangan PERAK Pelayanan menemuinya lagi tanggal 21 Januari 2018.

Dalam wawancara singkat itu dan ditulis dalam cerita sukses anggota bersama Koperasi Kredit Serviam Ende dalam bentuk "feature" dengan judul "Berawal Keraguan, Berakhir Kesaksian" ditulis oleh manajer Koperasi Kredit Serviam, Bapak Lambertus Liki Mare.

Bapak Firmus Kana berawal dengan penolakan akhirnya ia pun bersaksi bahwa Koperasi Kredit Serviam memberikan banyak nilai tambah bagi kehidupan pribadinya. Ia pun berinisiatif menjadi motivator mengabarkan kabar suka cita kepada semua orang di wilayahnya menjadi anggota. Sudah 100 lebih anggota berasal dari pewartaannya.

Kisah lebih lanjut Bapak Firmus Kana dan lainnya, bisa baca pada buku kami "Koperasi Kredit, Jalan Menuju Sukses". Anggota bisa mendapatkan dengan ganti ongkos cetak Rp50.000 sementara di luar anggota Rp75.000 per buah diluar ongkos kirim dari Ende, Flores, NTT.

Buku tersebut bisa juga didapatkan di Puskopdit Flores Mandiri, Jalan Melati No. 1 Ende, Flores, NTT; email www.pusfloresmandiri@gmail.com.

***

Tidak ada komentar:

Posting Komentar