Sabtu, 30 September 2017

Karakter Karyawan Sejahtera versi Hendri Hartopo

Oleh Kosmas Lawa Bagho
Penggiat Koperasi Kredit sejak Mei 1997
Alumnus Pascasarjana Universitas Negeri Malang

Siapa yang tidak kenal dengan Hendri Hartopo. Gerakan koperasi kredit pasti sudah mengenalnya. Paling tidak, siapa pun yang pernah membaca buku "Save and Sorry". Bahasanya lugas, langsung pada inti. Menabung atau tidak sama sekali.



Buku itu, saya baca berulang kali. Bolak balik. Tidak pernah puas. Namun membaca tidaklah cukup harus dipraktikkan. Itu yang belum saya lakukan meski sedikit demi sedikit. Saya memang memilih menabung dari pada tidak sama sekali.

Waktu mempersiapkan modul pelatihan transformatif GKKI di Inkopdit Jakarta tanggal 28 September - 02 Oktober 2017, saya berkesempatan membaca buku Hendri Hartopo lagi dengan judul cukup profokatif positif yakni "Saya Beruntung Menjadi Karyawan".

Saya belum membaca secara keseluruhan sebab buku itu saya pinjam cuma semalam. Buku itu milik salah seorang teman dari Inkopdit. Saya tertarik dengan pembahasannya tentang karakter karyawan sejahtera. Atas dasar itu, saya posting melalui blog ini, siapa tahu bisa bermanfaat juga bagi pembaca.

Menurut Hendri Hartopo sedikitnya ada 8 karakter karyawan sejahtera:
1. Karyawan sejahtera dapat menabung berapa pun besar kecil penghasilannya. Apabila anda masih menggerutu bahwa anda tidak dapat menabung karena penghasilan kecil, anda belum merupakan karyawan sejahtera.

2. Karyawan sejahtera memiliki investasi. Berapa pun besanya tabungan investasi anda, itu sangat berharga. Harta yang anda bangun akan memberikan penghasilan pasif untuk anda.

3. Karyawan sejahtera, kerja adalah belajar. Sudah bisa belajar, dibayar pula. Karyawan sejahtera akan bekerja dengan penuh semangat dan bersyukur karena mendapat kesempatan belajar gratis, kemudian akhir bulan diberi bayaran. Bandingkan dengan orang-orang yang tidak bekerja, harus belajar di tempat kursus dan bayar lagi.

4. Karyawan sejahtera, bekerja keras hanyalah akan memberikan keuntungan karena membawanya kepada proses peningkatan kemampuannya sendiri. Karyawan ini tidak ragu meminta tanggungjawab lebih agar dapat belajar sesuatu lebih banyak.

5. Karyawan sejahtera mensyukuri penghasilan tetap. Penghasilan tetap membuat kepastian akan kebutuhan pokok terpenuhi. Dibuthkan hanya pengaturan pendapatan dan pengeluaran. Tanpa pengaturan berapa pun besar penghasilan kita akan selalu dirasakan kurang.

6. Karyawan sejahtera akan menangkap peluang apa pun dengan mengatakan "saya bisa". Selalu yakin dan berusaha untuk melakukannya dan menghindari untuk mengatakan "saya tidak bisa".

7. Karyawan sejahtera memiliki impian dan misi hidup dan semakin hari semakin dapat menjalani kehidupannya dengan lebih bahagia.

8. Karyawan sejahtera mengumpulkan kekayaan dari dua sumber yaitu dari dalam diri sendiri dan dari luar dirinya. Dari dalam diri seperti ilmu pengatahuan, keahlian dan keunikan.Sumber dari dalam bagaikan sumber mata air yang terus mengalir tiada hentinya. Oleh karena itu, perbanyaklah kolam sumber kekayaan dari dalam diri sendiri.

***

Tidak ada komentar:

Posting Komentar