Senin, 21 April 2014

"Yang Ada Dalam Bisnis Hanya Inovasi dan Pemasaran"


Oleh Kosmas Lawa Bagho 

Judul tulisan di atas, penulis petik dari tulisan seorang pemimpin redaksi PICU (Pusat Informasi Credit Union) yang diterbitkan Jakarta, saudara dan guru nulis peulis blog ini, Tonnio Irnawan. Dalam sebuah tulisan dalam PICU, penulis lupa tahun terbitnya dengan judul "Inovasi, Pilar Keempat Koperasi Kredit'. Beliau membahas panjang lebar bagaimana koperasi kredit atau credit union nasional perlu menambahkan satu pilar pada tiga pilar utama yakni swadaya, pendidikan dan solidaritas dengan pilar keempat adalah inovasi.



Ide ini sesungguhnya telah digulirkan lama oleh penasihat Induk Koperasi Kredit (Inkopdit) Jakarta, Robby Tulus yang merasa urgen dan perlu memasukkan nilai inovasi sebagai pilar keempat yang perlu mendapatkan persetujuan seluruh gerakan koperasi kredit secara nasional maunpun dunia internal. Inovasi dirasakan urgen untuk dijadikan pilar pelayanan koperasi kredit sebab tanpa inovasi lembaga koperasi kredit atau credit union cepat atau lambat, suka atau tidak suka akan mengalami kesulitan bahkan kebangkuratan.

Dalam aras pemikiran dimaksud, Tonnio membahasnya dengan menambahkan sejumlah referensi yang sangat luar biasa untuk melengkapi hipotesa yang nampak sangat bagus dalam teori dan bisa dipraktekkan apabila seluruh aktivitas gerakan koperasi kredit mampu mengimplementasinya. Inovasi merupakan salah satu pilar demi mengembangkan koperasi kredit atau credit union agar mampu bertahan dan berkelanjutan berhadapan dengan kompetisi bisnis lainnya yang sangat kompetitif menyerang pasar yang sama dan satu dengan lembaga koperasi kredit.

Penulis juga mengamati bahwa apabila gerakan koperasi kredit dalam tataran paling rendah di suatu daerah atau kota tanpa melakukan perubahan (inovasi) produk dan pelayanannya maka dengan sangat pasti bahwa gerakan koperasi kredit bersangkutan tidak menampakan tanda-tanda pertumbuhan yang signifikan bahkan kelihatan agak stagnan dan mandek.

Contoh kecil saja apabila koperasi kredit tidak melakukan inovasi pelayanan dari manual ke arah komputerisasi, sudah jelas melihat bahwa pertumbuhan anggota baru melemah, pertumbuhan simpanan apalagi dan orang tidak percaya dengan keseluruhan proses pelayanan meski koperasi kredit tertentu itu dilayani oleh orang-orang yang terpercaya. 

Inovasi menurut defenisi yang diberikan Tonnio adalah beda dari invensi. Inovasi adalah prodak kreasi atau perubahan dari produk atau metoda yang sudah ada untuk tujuan dan pemasaran yang lebih gregat sementara invensi adalah kreasi dari produk dan metode yang belum ada sama sekali. Invensi atau penemuan contoh paling konkret ada dalam diri Alfred Eddison yang melakukan studi dan uji coba berulang kali (999) untuk menemukan lampu pijar. 

Koperasi kredit sudah seharusnya melakukan invensi tetapi terutama inovasi agar produk dan pelayanan sesuai dengan kebutuhan pasar bahkan Philip Kotler yang dikutif Tonnio Irnawan, "yang ada dalam bisnis termasuk koperasi kredit adalah inovasi dan pemasaran".  Penulis blog ini sekali lagi sangat sependapat dengan pernyataan di atas. 

Untuk itu, pada hari kebangkitan Isa Almasih (Pesta Paskah Orang Nasrani tanggal 20-21 April 2014), penulis mengangkat tema atau judul ini dalam tulisan blog ini agar memberikan catatan tambahan bahwa bisnis atau koperasi kredit tidak perlu malu-malu dan apalagi ragu untuk mengimplementasi inovasi dan pemasaran di dalam seluruh proses pelayanannya agar bisa bertumbuh kembang secara lebih agresif dan usaha itu bisa berkelanjutan sampai generasi anak cucu.

Selamat mencoba. Bersama ketekunan, kecerdasan dan kerendahan hati serta rahmat Kebangkitan Kristus, usaha itu akan lebih bisa berhasil. Selamat Pesta Paskah bagi fungsionaris, aktivis dan anggota koperasi kredit yang merayakannya. Mohon maaf, lahir dan batin. Paskah Kristus membangkitkan kita dari kelesuan, kekecewaan dan kemandekkan usaha. Proficita Koperasi kredit kita!

Ende, Flores

22 April 2014

Tidak ada komentar:

Posting Komentar