Selasa, 15 April 2014

Mungkinkah Koperasi Kredit Peduli Lingkungan


Oleh Kosmas Lawa Bagho


Kepala Departemen Advokasi WALHI (Wahana Lingkungan Hidup), Mukri Friatna (Flores Pos, 14/1-2011) pernah menyatakan bahwa pencemaran dan perusakan lingkungan meningkat 50-70% pada tahun 2011 jika dibandingkan dengan tahun 2010. Penyebab utama adalah masih terus dibukanya keran perizinan baik industri pertambangan dan perkebunan skala besar termasuk penebangan kayu alam untuk kebutuhan industri kertas. Jika kerusakan lingkungan terus terjadi sehingga menimbulkan bencana ekologi bisa dipastikan angka kemiskinan akan terus meningkat. Bencana ekologi seperti banjir dan longsor menyebabkan kerusakan mata pencaharian warga dan menghilangkan harta benda sehingga warga semakin terlilit kemiskinan.


Bencana alam terus menghantam dunia kita. Waktu terakhir ketika gempa mengguncang dan tsunami membumi hanguskan warga Jepang dengan menelan korban 10 ribu jiwa dan ribuan gedung serta harta benda lain yang tak terkirakan. Dunia kita makin berduka. Duka warga Jepang dan sekitarnya semakin bertambah parah dengan rusaknya radiasi tenaga nuklir yang akan memakan setiap insan manusia yang menghiruf udara. Ini yang paling berbahaya. Serasa dunia mau kiamat.

Kejadian-kejadian pedih ini semakin sering kita alami akibat kerusakan alam oleh ulah sebagian manusia yang kurang berpihak pada pemeliraan simboisme alam. Namun manusia tak pernah belajar dari kejadian dimaksud. Bahkan manusia semakin serakah dan tak terkendali terus-menerus mengeruk perut bumi dengan berbagai cara dan peralatan. Ada peralatan sederhana sampai peralatan canggih nan berat memporakporandakan perut bumi di seantero belahan dunia ini. Maka tidak heran banyak  tragedi memilukan menimpa manusia akhir-akhir ini.

Berhadapan dengan berbagai bencana akibat ulah manusia merusak secara membabi buta lalu apa peran koperasi kredit/credit union yang memiliki cor-business nya simpan pinjam dalam mengatasi persoalan ini. Apa hubungannya dengan alam atau mungkinkah koperasi kredit peduli lingkungan alam?

Keseluruhan tulisan ini coba membedah bagaimana kemungkinan koperasi kredit/ credit union memiliki kepedulian untuk mengambil bagian secara aktif dalam upaya secerdas mungkin mau mencegah dan mengatasi kerusakan alam yang terus mendatangkan bencana alam yang tiada henti menimpa manusia di seantero jagad tanpa diskriminasi. Kita sendiri pernah merasakan dahsyatnya gempa bumi dan tsunami pada tanggal 12 Desember 1992 lalu.

Bangun Kesadaran Peduli Lingkungan
Mungkin tidak ada hubugan langsung usaha simpan pinjam dengan sarana utama uang dengan upaya perlindungan lingkungan alam namun melalui individu-individu yang bergerak di simpan pinjam memiliki peran juga dalam kegiatan ekploitasi tanah, air, hutan untuk memenuhi hak-hak hidup seseorang.
Namun pergerakan koperasi kredit dalam membangun pendapatan ekonomi masing-masing anggota yang berbasis pada empat pilar utama yakni kemandirian, pendidikan, solidaritas dan inovasi sudah semestinya juga mempedulikan lingkungan hidup. Sebab, koperasi kredit memberdayakan anggota dan masyarakat sekitar tidak berada di atas ruang kosong melainkan pada lingkungan yang mengitarinya.

Para aktivis dan fungsionaris koperasi kredit/credit union hendaknya membangun awareness atau kesadaran seluruh anggota untuk mulai membangun usaha apapun berwawasan lingkungan yang sehat, aman dari pengrusakan dan lestari sampai generasi anak cucu. Dunia yang kita hidupi saat ini hanyalah pinjaman dari generasi anak cucu di masa depan.

Kegiatan pembangunan atau pemberdayaan apapn apabila tidak memperhatikan lingkungan hidup secara sungguh-sungguh maka cepat atau lambat, suka tidak suka akan mengalami kemandekan, stagnasi dan penghancuran yang luar biasa.

Koperasi kredit hendaknya dalam seluruh kiprah pemberdayaannya membangun kesadaran akan cinta dan perhatian yang lebih tinggi terhadap lingkungan. Kesadaran inilah yang akan membantu meminimalisir sifat-sifat manusia (anggota) untuk selalu mengeksplorasi lingkungan secara berlebihan yang akhirnya lingkungan yang tidak terjaga mendatangkan bencana alam yang tidak habis-habisnya. Kita tidak hanya mengeluh keadaan lingkungan yang sudah rusak tetapi kita mengambil sebatang lilin kedaran untuk peduli dan melakukan aksi nyata, konservasi lingkungan yang sudah mulai rusak itu.

Berhadapan dengan problema lingkungan yang rusak secara sistemik oleh kerakusan sebagian besar manusia saat ini, tidak ada kata saling menyalahkan tetapi mencari solusi alternatif dari diri sendiri, kelompok seperti koperasi kredit untuk mengambil langkah-langkah strategis yang sungguh aplikatif. Tidak lagi terlalu banyak omong-omong atau seminar, lokakarya dan sebagainya, tetapi aksi yang serius secara simultan dan terprogram. Koperasi kredit mengambil bagian dalam hal ini.

Sedia Dana Pengembangan Lingkungan Hidup
Apa langkah konkret yang perlu diambil koperasi kredit  atau credit union. Salah satu alternative adalah menyediakan dana pengembangan lingkungan hidup pada setiap Koperasi kredit atau Puskopdit termasuk Inkopdit. Mungkin pikiran ini agak ngelantur namun salah seorang tokoh koperasi kredit dan Ketua Universitas Trisakti Jakarta, Dr. Thoby Mutis pernah melemparkan gagasan agar gerakan koperasi kredit Flores (Indonesia) perlu menyediakan dana khusus seperti dana sosial demi pengembangan dan konservasi lingkungan hidup yang kian digerogoti secara tidak terkendali oleh sikap ceroboh manusia Flores (Indonesia). Beliau pernah melemparkan strategi konkret setiap tahun setiap koperasi kredit menanam 1000 pohon di lokasi tertentu. Penyediaan dana tersebut belum dimobilisir secara terprogram namun setiap koperasi kredit dan juga Puskopdit pernah memberikan sedikit sumbangan dana terhadap organisasi yang peduli konservasi lingkungan hidup.

Untuk itu, dapat dikatakan bahwa koperasi kredit dapat menjadi pioner pengumpul dana atau pun bisa beraksi secara lebih gencar memacu orang-orang agar peduli dengan lingkungan hidup demi kelestarian dan kehidupan yang bermartabat ke depannya. Tidak aneh apabila koperasi kredit memperhatikan lingkungan hidup di mana saja mereka berada.

Selamat memulai.


1 komentar:

  1. Saya telah berpikir bahwa semua perusahaan pinjaman online curang sampai saya bertemu dengan perusahaan pinjaman Suzan yang meminjamkan uang tanpa membayar lebih dulu.

    Nama saya Amisha, saya ingin menggunakan media ini untuk memperingatkan orang-orang yang mencari pinjaman internet di Asia dan di seluruh dunia untuk berhati-hati, karena mereka menipu dan meminjamkan pinjaman palsu di internet.

    Saya ingin membagikan kesaksian saya tentang bagaimana seorang teman membawa saya ke pemberi pinjaman asli, setelah itu saya scammed oleh beberapa kreditor di internet. Saya hampir kehilangan harapan sampai saya bertemu kreditur terpercaya ini bernama perusahaan Suzan investment. Perusahaan suzan meminjamkan pinjaman tanpa jaminan sebesar 600 juta rupiah (Rp600.000.000) dalam waktu kurang dari 48 jam tanpa tekanan.

    Saya sangat terkejut dan senang menerima pinjaman saya. Saya berjanji bahwa saya akan berbagi kabar baik sehingga orang bisa mendapatkan pinjaman mudah tanpa stres. Jadi jika Anda memerlukan pinjaman, hubungi mereka melalui email: (Suzaninvestment@gmail.com) Anda tidak akan kecewa mendapatkan pinjaman jika memenuhi persyaratan.

    Anda juga bisa menghubungi saya: (Ammisha1213@gmail.com) jika Anda memerlukan bantuan atau informasi lebih lanjut

    BalasHapus