Senin, 22 Juli 2013

Oleh-Oleh Ratnas Bandung


 Oleh Kosmas Lawa Bagho

Kegiatan Ratnas, Loknas dan Open Forum Inkopdit Tb. 2012 di Hotel Trans studio Bandung sejak tanggal 15 Mei hingga 20 Mei 2013 bertemakan “Membangun Sistem Informasi Komunikasi Untuk Meningkatkan Kualitas Pelayanan” dengan menghadirkan 34 Puskopdit/BK3D, 194 koperasi kredit dan 791 anggota perorangan dengan perincian 626 laki-laki dan 165 perempuan.


Waktu acara pembukaan diisi dengan sambutan-sambutan atau pidato. Sambutan pertama kali dilakukan oleh Ketua Panitia, Bapak Abat Elias, General Manajer Induk Koperasi Kredit (Inkopdit) Jakarta.

Dalam sambutannya, Abat Elias mengucapkan selamat datang dan terima kasih kepada para peserta yang antusias menghadiri acara loknas, ratnas dan open forum di Kota Kembang Bandung dengan biaya sendiri dari berbagai pelosok negeri.

Abat Elias juga mengungkapkan bahwa peserta hendaknya mengikuti seluruh rangkaian dengan baik sebagai momen pembelajaran agar sekembali dari Ratnas, bisa melakukan berbagai perubahan di koperasi kredit atau puskopdit masing-masing. Terutama dalam open forum, dihadirkan tiga pembicara profesional yang didatangkan dari luar negeri, salah satunya adalah mantan wakil perdana mentri Kanada.

Hal serupa juga dinyatakan oleh Syafrizal Ikram, Ketua Puskopdit Jabar Barat. Beliau berulang-ulang kali menyampaikan ucapan terima kasih atas kehadiran ratusan orang yang memenuhi aula Hotel Ibis Trans Studio Kota Bandung. “Kita bangga sebagai orang gerakan, melakukan segala sesuatu dengan kekuatan sendiri termasuk pembiayaan”. Terima kasih untuk kehadiran kalian dan terutama Inkopdit yang telah mempercayakan Bandung sebagai tuan rumah. Kita akan saling membagi pengatahuan terutama pengalaman dalam menumbuhkembangkan koperasi kredit/credit union di seluruh dunia di tempat ini ddan akan diperkaya dengan sharing pengalaman dari para pelaku sukses dari luar negeri termasuk mantan perdana mentri Kanada, katanya.

Sementara itu, Romanus Woga, Ketua Inkopdit dengan gaya khas membawakan sambutan dengan penuh semangat dan menggugah hadirin yang hadir. Romanus membuka sambutannya dengan ucapan selamat datang dan selamat menikmati kota Bandung yang penuh dengan aneka warna budaya. Namun bukan hanya itu, peserta juga menikmati tambahan pengetahuan dan pengelaman dari orang-orang yang dipercayakan menjadi pembiccara pada loknas, ratnas dan open forum.

Romanus menambahkan bahwa selama 3-4 hari, peserta akan mendalami dan menggeluti topik-topik seperti agri-finance, membangun karakter, komunikasi berbasis IT dan audit sosial termasuk review tiga jenjang gerakan koperasi kredit di Indonesia, model jejaring yang memenangkan persaingan dan kepemimpinanan yang berkesinambungan. Materi-materi ini akan dilengkapi dengan Daperma dan Launching Sikopdit On-Line.

Sesi Lokakarya Nasional (Loknas) tanggal 16 Mei 2013
1.      Agri-Finance dalam Koperasi Kredit oleh Fransiscu de Fransu, Manajer Puskopdit Swadaya Utama Maumere dan Daniel, Bendahara Kopdit Lantang Tipo, Puskopdit Borneo, Kalimantan Barat.
Fransu memulai presentasinya dengan memberikan pertanyaan reflektif “Apakah Kopdit/CU masih prihatin dan memperhatikan pemberdayaan masyarakat (anggota) yang mayoritasnya petani?” Agri-Finance merupakan produk perkenalan baru dari ACCU-Bangkok yang sesungguhnya mewujud pada CUMI (Credit Union Microfinance Innovation) buatan ACCU juga. Hal ini menjadi penting lantaran anggota CU mayoritasnya petani dengan cara: lakukan pemetaan potensi usaha masyarakat desa, membuat proposal usaha, membuat pakan ternak kerjasama dengan instansi teknis terkait, pelatihan ternak ayam serta promosi dan pemasaran produk anggota. Keterangan ini dilengkapi dengan video BIS (Business Information System).

Cara paling mudah untuk membuat orang/anggota melarat bagi mereka yang tidak tahu mengelola keuangan adalah dengan memberinya hutang (pinjaman). Beliau mengutip pernyataan George Bernard Shaw (1856-1950) menulis,”Pemberian pinjaman dalam jumlah besar tanpa pendampingan sama dengan kita membuat anggota kita makin miskin dan makin melarat”.  CU/Kopdit harus lebih tinggi perhatian pada peningkatan ketrampilan.

Sementara itu, Daniel melengkapi presentasi Fransiskus dengan menyoroti 10 metodologi agri-finance pada koperasi kredit/CU:
a.  Pemahaman area pertanian. Perlu database yang akurat tentang jumlah luasnya arealnya pertanian yang dimiliki oleh anggota koperasi kredit, tingkat kesuburan dll.
b.      Buat pemetaan sumber-sumber pertanian anggota.
c.       Indentifikasi tantangan dan isu-isu petani.
d.      Membuat rencana aksi agri-finance (menargetkan jumlah anggota petani yang dilayani, membuat poljak simpanan dan pinjaman petani).
e.    Pengembangan dan penguatan lembaga-lembaga petani (membentuk kelompok sesuai jenis usaha masing-masing, pelatihan kahlian teknis kerjasama dengan instansi terkait).
f.        Promosi asosiasi petani lokal (masyarakat yang telah terorganisir).
g.       Promosi kelompok2 kecil petani.
h.      Pelayanan pinjaman agri-finance.
i.  Membangun hubungan kerjasama kelembagaan (petani bisa akses pada lembaga pemerintah, pertanian modernà menggunakan teknologi, membantu petani menentukan harga produksi pertanian.
j.         Program pembangunan bagi petani dan masyarakat.

2.  Kopdit & Membangun Karakter (Character Building) oleh Mikhael Chandra dan Mona Sugianto.

Mona dan Chandra, pasangan suami-istri yang psikolog ini sungguh menggugah dan menarik minat peserta dengan presentasi mereka yang menggelitik serta mengena. Keduangnya membuka presentasi dengan mengangkat fenomena konkret manusia Indonesia saat ini yang diasumsi hedonisme, komsumerisme dan budaya instan yang telah mengangkangi nilai-nilai koperasi kredit /CU seperti kejujugan, tanggungjawab dan pengorbanan. Fenomena ini membuat orang gampang depresi sehingga mudah melakukan hal-hal yang melanggar norma atau hukum seperti bunuh anak kandung, bunuh diri sendiri, pencurian, perampokan bersenjata dll.

Fungsionaris Kopdit/CU harus melihat fenomena ini sebagai tantangan sebab Kopdit/CU sesungguhnya membangun manusia dengan segala kepribadiannya.  Keduanya juga mengemukan hukum “Tanam, Tuai” dalam siklus PIKIRAN, TINDAKAN, KEBIASAAN, KARAKTER, HASIL dan NILAI.

Karakter adalah ciri khas, unik, yanh melekat pada diri seseorang. Karakter = tetap melakukan tanpa diawasi. Tiga karakter yang perlu dimiliki fungsionaris dan anggota kopdit/CU adalah sejati (berkata benar, berbuat benar), baik (memikirkan orang lain sebelum kepentingan dirinya pribadi) dan sabar ( kuat menanggung penderitaan).

Orang yang mampu mengecil diri, mengurangi kesombongan diri dan makin kuat dalam melakukan perubahan. Pernyataan ini diteguhkan dengan permainan (suten 2 orang teman lalu yang menang buka sepatu sementara yang kalah memasang sepatu orang yang menang). “Semakin kita kecil, semakin banyak orang suka dengan kita dan mudah buat perubahan”.

3.      Jejaring dalam Koperasi Kredit oleh Abat Elias, SE
Jejaring koperasi kredit/CU di Indonesia adalah tiga level: primer (kopdit), sekunder daerah (puskopdit) dan sekunder nasional (Inkopdit). Tiga level itu tidak tertulis hanya dilaksanakan berdasarkan komitmen dari para pendahulu. Tidak ada AD/ART yang mengikat seluruh level dimaksud sehingga kesulitan koordinasi apalagi sekarang ini ada masalah “idle cash”.

Untuk itu, demi keberlanjutan maka direview dan dipikirkan ulang agar level-level ini lebih produktif dan bermanfaat. Agar bisa demikian, hendaknya menerapkan asas kepercayaan dengan rumus yang dikutif dari majalah Lion Air, April 2013:  T = C + 1 + R
                                                                                                                                                          So
T = Trust    C = credibility    I = Intimacy   R = Realibility    So = Self Orientation

4.      Information Tehnologi (IT) oleh Ahmad Safrudin.
Informasi menurut Ahmad Safrudin adalah aset organisasi agar dijaga secara optimal tingkat keamanannya. Teknlogi informasi on line (internet) memiliki keuntungan bisa secara cepat tersebar atau mendapatkan informasi bahkan pembayaran secara on line namun ada potensi serangan ketidaknyamanan terutama transaksi keuangan. Internet adalah jalur informasi yang tidak terpercaya sehingga perlu dijaga keamananannya.

Apapun alasannya bahwa koperasi kredit/CU membutuhkan informasi on line hanya perlu dijaga tingkat keamanannya dari berbagai serangan dari luar yang bisa saja merugikan organisasi apalagi organisasi keuangan seperti koperasi kredit/CU.

Kunjungan Lapangan (Koperasi Kredit) tanggal 17 Mei 2013.
Saya pribadi mendapat tempat kunjungan yakni Kopdit Mitra Sejahtera Cimahi. Kopdit ini terasa masih baru, terbentuk 24 Februari 2008 dan tahun 2010 baru dipermandikan menjadi nama Koperasi Kredit Mitra Sejahtera Cimahi.

Dalam waktu beberapa tahun telah mengumpulkan anggota 919 orang dengan aset Rp8.1 M. Strategi yang dikembangkan adalah pendidikan pada tempat-tempat strategis serta mengeluarkan pinjaman khusus buat petani dengan masa tenggat (grace priode) bagi pengembalian pinjaman. Pinjaman dilakukan dengan analisis yang ketat serta perhitungan analisis usaha.

Sesi Open Forum tanggal 18 Mei 2013
1.      Acara Pembukaan.
2.  Tantangan dan Peluang Koperasi Indonesia oleh Setyo Haryanto, Kepala Deputi Mentri Koperasi & UMKM RI.
3.      Model Networking yang Memenangkan Persaingan oleh Mr. Separhady dari Kanada.
4.      Inovasi oleh Robby Tulus.
5.      Launching Sikopdit On-Line oleh Bernard Situngkir, Yoel Filemon dkk.
6.      Kepemimpinan yang Berkesinambungan oleh Ranjith Hetiarachchi, CEO ACCU-Bangkok.
7.      Daperma oleh Tim Pengkajian Inkopdit Jakarta

Rapat Anggota Nasional (Ratnas) tanggal 19 Mei 2013
Kegiatan ini hanya dihadiri oleh pengurus dan manajer Puskopdit Flores Mandiri. Saya bersama teman-teman sudah berangkat dari Bandung pukul 04.00 pagi menuju Surabaya dan selanjutnya ke Kupang. Tidur semalam di Kupang dan paginya tanggal 20 Mei 2013 berangkat dari Kupang menuju Ende.

Rekomendasi Untuk Kopdit Serviam:
1.  Mereview pola kebijakan agar memasukan pinjaman khusus buat petani dengan masa tenggat pengembalian (setelah panen).
2.      Membentuk kelompok pinjaman petani contoh.
3.  Materi pendidikan anggota hendaknya dilengkapi dengan materi character building dan financial literacy.
4.  Meningkatkan modul pelatihan wirausaha dengan melengkapi persyaratan analisis pinjaman produktif (formulir usaha anggota).
5.      Mengoptimalkan Sikopdit CS menuju Sikopdit On-Line.
6.      Menjajagi CU-Mart Kopdit Serviam.

Penutup
Demikian laporan singkat saya sebagai wakil dari Kopdit Serviam yang berpartisipasi dalam Loknas, Ratnas dan Open Forum Inkopdit Jakarta TB 2012 di Bandung, tanggal 15-20 Mei 2013. Terima kasih untuk penghargaan, semoga kehadiran kami pada kegiatan dimaksud bisa mendatangkan perubahan bagi Kopdit Serviam ke arah pengelolaan yang lebih baik dan bermanfaat. Mohon maaf apabila saya belum memenuhi harapan semua anggota dan fungsionaris.

Ende, 7 Juni 2013


Kosmas Lawa Bagho

Tidak ada komentar:

Posting Komentar