Selasa, 21 Februari 2012

Kopdit Serviam Bangun Komitmen Menuju Kemandirian

Oleh Frans Obon, Redaktur Pelaksana Flores Pos

(Flores Pos, 20 Pebruari 2012). Rapat Anggota Tahunan (RAT) Koperasi Kredit (Kopdit) Serviam Ende tahun buku 2011 menjadi kesempatan untuk menegaskan kembali komitmen pada perubahan oleh para anggota koperasi untuk membangun kemandirian dan profesionalisme dalam pengelolaan koperasi.

Dalam RAT di aula BBK Ende, Minggu (19/2), Ketua Kopdit Serviam Kosmas Lawa Bagho menegaskan momen RAT harus dijadikan sebagai kesempatan evaluasi dan refleksi mengenai perubahan-perubahan yang dilakukan.

"Momen RAT kita manfaatkan untuk merefleksi dan mengkritisi berbagai perubahan yang telah kita lakukan selama tahun 2011 serta berkomitmen untuk melakukan perubahan penting pada tahun 2012," katanya.

Komitmen pada perubahan itu, kata Kosmas, tidak lain bertujuan agar Koperasi Kredit Serviam semakin profesional dan terpercaya. Komitmen pada perubahan itu dimaksudkan sebagai jawaban atas visi dan misi awal pendirian koperasi yakni kesejahteraan anggota dan keberlanjutan lembaga Kopdit Serviam.

Menurut data 31 Desember 2011, jumlah anggota Kopdit Serviam 2.052 orang, dengan simpanan saham Rp4,8 miliar lebih, simpanan non saham Rp3,6 miliar lebih, pinjaman beredar Rp5,9 miliar lebih dan kekayaan Rp10 miliar lebih.

"Kemajuan-kemajuan yang kita capai dan nikmati tidak membuat kita puas diri sebab musuh terbesar kemajuan sebauh organisasi keuangan termasuk koperasi kredit adalah puas diri dan tidak mau berubah," katanya.

Untuk berkembang menjadi koperasi yang kuat, katanya, gerakan koperasi harus tetap tunduk pada prinsip-prinsip, nilai-nilai dan jati diri dari gerakan koperasi yakni swadaya, pendidikan dan solidaritas. Sedangkan untuk menghindari kredit macet, dia mengusulkan agar menghindari "pinjaman spekulasi yang merugikan diri sendiri, keluarga, anggota dan lembaga koperasi kredit".

Dia juga meminta anggota koperasi untuk terbuka terhadap informasi, bertidnak cerdas dan berinisitif. Sedangkan sekretaris Puskopdit Flroes Mandiri Paskalis X Hurint dalam sambutannya mengatakan, gerakan koperasi kredit di Flores sudah berusia 40 tahun. Apakah koperasi kredit sudah mensejahterakan anggotanya dan melenyapkan kemiskinan?"

Menurut Feri, masalahnya bukan uang melainkan maslah nilai. Menurut dia, jika masalah uang kita bisa mencetak sebanyak-banyak uang tapi uang yang banyak itu akan menimbulkan inflasi. Uang tidak punya nilai lagi. Yang diperlukan, katanya, adalah nilai. Nilai itu merupakan kekayaan dari satu kelompok masyarakat dan serentak akan menjadi mesin yang menghasilkan kekayaan bagi kelompok tersebut.

"Untuk menjawab, apakah koperasi kredit selama 40 tahun sudah mensejahterakan anggotanya harus berpulang pada anggotanya. Apakah anggota sudah menyuntikkan nilai menabung sebagai bagian dari sistem kehidupannya atau masih setia dengan nilai atau perilaku yang sudah mapan selama ini membuat ita tetap miskin," tamdasnya.

Elias Cima, salah satu pengurus Kopdit Serviam menegaskan, apakah gerakan koperasi kredit itu bisa mensejahterakan anggotanya atau tidak tergantung pada titik start seseorang masuk menjadi anggota koperasi kredit. Oleh karena itu, menuut dia, yang perlu diubah adalah cara berpikir dalam kebersamaan.

Berapa pun banyaknya uang, hal itu tidak akan membuat orang bisa sejahtera, yang diperlukan adalah bagaimana uang itu bisa membuat orang berubah. Karena itu pula dia menganjurkan, motivasi berubah itu tidak saja diharapkan dari anggota melainkan juga dari para fungsionaris koperasi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar