Jumat, 03 Juni 2011

Daperma 2000 Payung Pelindung yang Aman

Oleh Kosmas Lawa Bagho
Kabid Adum Puskopdit Bekatigade Ende-Ngada

(Dua Bulanan, Buletin BK3I, Edisi 2, Maret-April 2000). Payung mungkin merupakan alat sederhana yang kurang dipedulikan banyak orang. Ia bagaikan sampah yang mudah dilupakan si pemakainya. Namun pada saat-saat tertentu, paying bisa menjadi focus perhatian bahkan menjadi primadona yang tak mudah disepelekan. Apabila musim hujan tiba, ia menjadi kebutuhan vital manusia. Kelalaian sedikit saja bisa membuat orang kewalahan.

Alkisah, ada seorang gadis cantik bermata biru hendak merayakan pesta pernikahan sahabat karibnya. Segala sesuatu disiapkan matang tanpa cacat. Make up-nya oke. Kelihatan rapih dan gagah. Sembari menggandeng tangan kekasihnya yang perkasa, mereka menyusuri sebuah lorong tenda pernikahan.

Dengan langkah pasti dan penuh gairah, mereka melangkah tanpa ada tanda-tanda musibah akan menimpa. Di tengah perjalanan, tiba-tiba hujan (sang air mata langit) turun dengan lebatnya mencium bumi. Kedua insan tadi basah kuyup dan amburadul. Kekasihnya marah-marah lalau bersepakat untuk tidak menghadiri pesta (Ina, Ende).

Lain lagi dengan Pingkal. Pingkal adalah salah seorang eksekutif kawakan ibukota yang sedang mengadakan perjalanan bisnis ke daerah. Saking hematnya, beliau menggunakan bus umum. Di dalam hati kecilnya, ia telah membayangkan jutaan rupiah keuntungan yang akan diraihnya di daerah nanti.

Ternyata bus yang ditumpanginya lepas control dan terbalik. Banyak penumpang luka-luka dan sebagian lagi meninggal dunia. Dewi keberuntungan masih memihak eksekutif muda tersebut sehingga ia hanya menderita luka-luka ringan. Walaupun demikian, ia harus mengeluarkan biaya ekstra untuk membiayai pengobatan dirinya. Perjalanan ke daerah gagal dan keberuntungan bisnis menjadi amburadul, tidak sukses. Pingkal mengalami penderitaan fisik dan kerugian material. (Pingkal, Jakarta).

Kedua kisah sederhana ini merupakan tampilan nyata atau ekspresi konkret wajah kehidupan kita manusia. Kita umat manusia sama sekali tak pernah menyangka bahwa akan mendapat musibah atau kecelakaan dalam mengarungi samudera kehidupan kita nan luas terbentang.

Kecelakaan atau musibah bahtera hidup kita tak pernah diduga sebelumnya. Ia datang bagaikan hembusan udara yang tidak bisa dideteksi, diraba dan ditentukan kapan saatnya. Sama saja dengan kematian. Kecelakaaan, musibah dan kematian datang tanpa kompromi dan tidak dapat disuap dengan apapun. Ia bebas KKN.

Si mulut manis prakteknya sulit
Kecelakaan mobil yang menimpa Pingkal sebetulnya ia berhak mendapat santunan karena sang eksekutif muda ibukota tadi telah membayar premi/iuran untuk asuransi perjalanan termasuk karcis.

“Tapi aduh mak, mengurus klaim asuransi kecelakaan itu setengah mati susahnya. Untuk mendapat santunan (klaim) bisa jadi perlu waktu berbulan-bulan. Perusahaan asuransi biasanya hanya rajin dan giat memungut iurannya tetapi giliran untuk membayar klaim jangan terlalu berharap cepat dilayani. Penjual asuransi yang datang ke rumah atau ke kantor menawarkan produknya selalu bermulut manis, dalam prakteknya janji yang muluk-muluk itu lambat dipenehi!! Asuransi umum yang ditawarkan dengan syarat bahwa kita harus membayar iuran (premi) yang cukup besar. Kita harus bayar bulan demi bulan sampai bertahun-tahun sesuai dengan jenis dan besarnya jumlah uang pertanggungan yang kita inginkan. Premi harus kita bayar sendiri dari kantong kita sendiri. Asuransi umum lebih bersifat bisnis, melulu untuk mencari untung sementara pelayanan sosialnya praktis tidak ada” (Nico Prana, Buletin BK3I No. 4/1991 hal. 14).

DAPERMA, Asuransi Alternatif
DAPERMA adalah singkatan dari Dana Perlindungan Bersama sebetulnya ia itu asuransi yakni asuransi jiwa plus asuransi perlindungan pinjaman “dua menjadi satu”. Setiap orang asal dia anggota koperasi kredit dan kopditnya menjadi anggota Daperma, ia bisa mendapatkan santunan uang kematian apabila orang bersangkutan meninggal dunia dan mendapat perlindungan pinjaman apabila ia masih punya sisa pinjaman di kopditnya atau ia hanya akan mendapatkan santunan pinjaman apabila ia kena musibah/kecelakaan hingga cacat total tetap baik fisik maupun mental. Ia (anggota) tidak usah membayar iuran kepada Daperma tetapi ia akan mendapatkan santunan sepenuhnya. Kopditnya yang membayarnya disisihkan dari pendapatan koperasi kredit dikeluarkan sebagai ongkos (biaya) koperasi kredit.

DAPERMA Apa tujuan dan manfaatnya
Daperma sebagai payung pelindung yang aman bagi koperasi kredit dan bagi anggota. Daperma merupakan wahana yang tepat untuk mewujudkan semangat kesetiakawanan dalam gerakan kopdit, antara kopdit yang kuat keuangannya dan yang lemah, antara daerah yang lebih baik dan yang buruk kondisi kesehatan masyarakat, antara yang rendah dan tingggi usia kematian rata-rata anggotanya. Daperma memiliki tujuan dan manfaatnya yang mulia bagi hidup manusia (anggota kopdit).

a)Tujuan Program Daperma
Menghapus air mata duka alihwaris yang ditinggalkan.
Menjamin dana pada saat-saat sulit (misalnya: cacat).
Memberi semangat untuk terus menabung secara teratur.
Mengurangi keinginan untuk menarik kembali simpanannya.
Meningkatkan pelayanan yang lebih baik bagi anggota.
Menjalin solidaritas/kesetiakawanan seluruh keluarga koperasi kredit.


b)Manfaatnya
Membebaskan keluarga anggota peminjam dari beban warisan hutang.
Meringankan beban peminjam.
Meningkatkan solidaritas pelayanan koperasi kredit.
Memudahkan panitia kredit mengambil keputusan.
Menarik simpati anggota baru dan masyarakat luas.
Komit terhadap tragedi dan nasib anggota serta keluarganya.

Kita memang tidak menghendaki musibah, kecelakaan bahkan kematian sekalipun menimpa diri kita. Akan tetapi kita tidak mungkin menghindari apabila ia datang menjemput hidup kita kapan dan di mana pun kita berada. Dia datang bagaikan pencuri yang sulit diramalkan. Oleh karena itu, kita mempersiapkan diri dengan memilih paket daperma. Selamat bergabung dan anda tidak akan dikecewakan!

Ditulis ulang tanggal 23 Mei 2011

Tidak ada komentar:

Posting Komentar