Rabu, 06 Juni 2018

Ingin Membangun Toko Online Koperasi Kredit

Oleh Kosmas Lawa Bagho
Ketua Koperasi Kredit Serviam Ende, Flores

Contoh Produk Anggota
Koperasi kredit atau credit union sudah hidup di Indonesia dan di Flores sejak tahun 1970-an. Waktu itu, ada banyak koperasi kredit atau lebih dikenal dengan nama Credit Union (CU) lahir di mana-mana di seantero Nusantara. Flores pun demikian.



Sekian banyak yang lahir, ada yang masih bertahan hingga kini dan ada yang juga sudah harus meninggalkan planet bumi ini, entah di mana batu nisannya. Sebagian kecil yang meninggal itu, sadar atau tidak sadar juga menimbulkan luka traumatis bagi generasi sesudahnya. Tidak heran pada awal 1990-an, gerakan menghidupkan kembali koperasi kredit mendapatkan sedikit tatangan bahkan perlawanan.

Di tengah berbagai tantangan pengalaman traumatis tersebut, banyak juga yang mulai meninggalkan luka lama dan berkehendak sekuat tenaga untuk membangun koperasi kredit atau credit union secara lebih profesional. Tidaklah heran awal tahun 2000, gerakan koperasi kredit seluruh Indonesia terutama di Flores bangkit dari tidur panjang atau mati suri.

Pergerakan perubahan pelayanan membuat masyarakat Flores kembali percaya menginvestasi kehidupannya pada koperasi kredit atau credit union. Anggota koperasi kredit mulai tembus angka 1000 orang dan aset mulai merangkak ke 1 miliar rupiah. Koperasi kredit atau CU juga tidak segan menggunakan komputer dengan moto terkenal waktu itu, gerakan komputer masuk desa. Awalnya sangat berat untuk berubah dan percaya. Buang-buang uang apalagi satu unit komputer waktu itu bisa lebih dari 10 juta rupiah harganya. Wah ... edan banget jika memiliki pc di rumah atau kantor.

Perlahan tapi pasti. Perubahan harus terus berjalan. Koperasi kredit atau CU bertumbuh dengan pesatnya dan dikelola oleh orang-orang yang mulai 100% mengabdi di koperasi kredit. Tidak lagi mencari rezeki di tempat lain dan CU hanya menggunakan waktu sisa. Perubahan ini membuat koperasi kredit semakin dipercaya dan berkembang dengan pesat.

Koperasi kredit atau CU di Kalimantan bahkan memiliki anggota lebih 100 ribu orang dengan aset atau kekayaan mencapai triliunan rupiah. Koperasi kredit sudah menjadi lembaga keuangan yang mewah serta memberikan rasa aman bagi masa depan para pekerjanya dan terutama anggota.

Kesejahteraan anggota memang itulah visi dan misi awal koperasi kredit atau CU. Sampai kapan pun, visi dan misi tersebut tidak bisa dilepaskan dari lembaga koperasi kredit. Hal dimaksud bagaikan dua sisi mata uang yang tidak bisa dipisahkan dan hanya bisa dibedakan hehehe.

Dalam pertumbuhan yang makin pesat maka koperasi kredit pun mulai mengikuti trend milenial. Mulai dipikirkan dan dipratikkan toko on line. Awal tahun 2010, mulai gencar dengan setor riil koperasi kredit. Awal tahun 2014 hingga 2018 gencar dengan "spin-off" untuk mulai merambah ke sektor lain selain simpan pinjam, tentu dikelola secara profesional.

Koperasi Kredit Serviam belum memikirkan "spin-off" secara realita namun mencoba untuk menampung dan memasarkan produk setiap anggota yang beragam dalam group internet baik wa atau pun fb. Nyata sekarang adalah group wa anggota yang mulai mempromosikan berbagai kebutuhan dan produk sesama anggota. Cukup heboh dan laku hehehe.

Group ini sedang dirancang dan didesain agar bisa menjadi semacam "toko online" yang saling menguntungkan bagi anggota dan bagi koperasi kredit serta pendapatannya bisa membiayai staf khusus yang nanti meananganinya. Perusahaan lain mungkin sudah biasa dan dikelola secara profesional namun koperasi kredit baru pada titik awal terutama Koperasi Kredit Serviam Ende.

Dari pada membangun toko display yang makan anggaran, akan lebih baik membuka toko online yang lebih mudah, murah dan efektif. Mari kita terus berinovasi dan mencoba!

Tim kreatif Kopdit Serviam, lanjutkan terus kreativitas menuju kematangan ...!!!

***

1 komentar: