Minggu, 09 Oktober 2011

Kisah Perjalanan ke Negeri Jiran, Malaysia

Oleh Kosmas Lawa Bagho

Hubungan Indonesia dan Malaysia tak selalu mesra meski keduanya bangsa serumpun Melanesia-Melayu.
Hubungan kedua Negara serumpun itu makin kurang harmonisketika ketiga petugas perbatasan RI ditukar dengan 8 orang penangkap ikan ilegal dari Malaysia beberapa waktu lalu. Sempat tegang; pemuda dan mahasiwa RI turun ke jalan memprotes tindakan tersebut.

Penulis termasuk orang yang tidak setuju dengan tindakan Malaysia dimaksud. Namun tak diyana, penulis justru berkesempatan mewakili 77.000 anggota koperasi kredit dibawah Puskopdit Flores Mandiri (PFM) mengikuti Asian Forum ACCU (Asian Confederation of Credit Union) Dewan Koperasi Kredit Asia yang berpusat di Bangkok tahun 2011 di Villa Holiday Subang, Selangor, Malaysia.

Berangkat dari Ende tanggal 13 September 2011, menggunakan Trans Nusa/AirAsia dengan pilot Charly Simanjuntak tepat pukul 16.30 wita bersama Bapak Theofilus Woghe bersama ibu.

Perjalanannya lancar dan kami tiba di Denpasar pukul 17.30 waktu setempat dan dengan taxi langsung menuju Rumah Ret-Ret Betania, biaya ongkosnya Rp45.000.- Penginapannya sungguh nyaman dengan aksesori khas Katolik kepunyaan Keuskupan Denpasar.

Pagi tanggal 14 September 2011 pkl. 11.00 wita, kami check in di Bandara Ngurah Rai menuju Jakarta dengan pesawat Lion Air. Tiba di Jakarta pukul 15.00 wib dan rombongan kami pun berpisah. Bapak Theofilus bersama ibu menginap di keluarga untuk persiapan pernikahan putra sulung mereka tanggal 24 September 2011 dan penulis dengan Bus Damri menuju Terminal Pulogadung dan selanjutnya dengan taxi menuju Hotel Farrel di Jalan Gunung Sahari 2 Jakarta Pusat.

Penulis berkesempatan ke Kantor Induk Koperasi Kredit (Inkopdit) di Jalan Gunung Sahari 3 dan bertemu dengan General Managernya Bapak Abat Elias, Puspo Chayo yang juga akan ke Malaysia, mbak Roma, mbak Carla dll. Penulis bersama Puspo sempat ke Toko Gunung Mas untuk menukar uang (money changer) dari rupiah ke US$.

Malamnya penulis menghantar berkas-berkas Daperma dari Puskopdit Flores Mandiri (PFM) dan bertemu abang Bram Paulson. Beliau mengajak penulis untuk makan malam di Restaurant Golden. Makanannya mayoritas sayuran (vegetables) enak sekali bebas lemak lagi hehehe.

Kembali nginap sendiri di Hotel Farrel. Pagi sekali pkl 05.00 wib, penulis dengan taxi ke bandara Soekarno-Hatta terminal 2d. Biaya taxi Rp150,000.- lumayan mahal; iya sesekali sosial juga hehehehe.

Check in bersama Bapak Theofilus Woghe sebelum Bapak Abat Elias, Bapak Puspo Chayo, Bapak Joko Setyono, mbak Maria Andina datang. Kami berenam bersama teman-teman dari Kalimantan berangkat dari Jakarta pkl. 09.00 wib dengan GA 280 menuju Kualalumpur, Malaysia.

Tiba di Kualalumpur 1,25 jam kemudian dengan sedikit deg-degan ketika ada pengumuman cuaca sedikit buruk dan goncangan cukup dirasakan. Syukur bisa tiba dengan selamat dan langsung dijemput panitia dengan bus pelancong (pesiaran) dengan biaya RM (Ringgit Malaysia) 28 = 84,000 rupiah Indonesia dari bandara menuju Holiday Villa Subang, Selangor, Malaysia.

Pendaftaran administrasi dan mendapatkan pembagian kamar. Malam ada makan malam di hotel dan kami berempat (penulis, Joko, Puspo dan Andin) berjalan kaki cukup jauh untuk mencari soket yang berkaki dua sebab semua fasiltas soket di hotel semuanya berkaki tiga. Kembali ke hotel menggunakan taxi dengan biaya RM 10 = 30,000 rupiah lalu Puspo menyeletuk hehehe beli apa ya dengan RM 10! Bagi orang kecil (sopir taxi) uang segitu bisa sangat berharga hahahahaha …………………

Selangor, Malaysia, 15 September 2011
Pkl 24.00 waktu Malaysia = waktu Indonesia Tengah

Tidak ada komentar:

Posting Komentar