Selasa, 30 Juni 2009

Membangun Jiwa Wirausaha Anggota

Oleh Kosmas Lawa Bagho

Demikianlah tema sentral Rapat Anggota Tahunan ke-15 Tahun Buku 2008 Koperasi Kredit Serviam Ende di Aula Marinus Krol Paroki Onekore tanggal 08 Februari 2009 lalu. Tema ini mau menggugah kurang lebih 1000 anggota yang hadir serta puluhan undangan dalam rangka membudayakan jiwa enterpreunership (wirausaha) untuk meningkatkan pendapatan ekonomi keluarga dan seluruh masyarakat Kabupaten Ende serta menjawabi keluhan mayoritas anggota akan kekurangan naluri untuk membangun usaha sendiri.

Para undangan yang hadir adalah Drs. Abdul Syukur, Kepala Dinas Koperasi & UKM Kabupaten Ende, Drs. Mikhael H. Jawa, Manajer Puskopdit Bekatigade Ende-Ngada-Nagekeo, Sr. Kristofora, OSU Ketua Yayasan Nusa Taruni Bhakti Santa Ursula Ende, Drs. Lukas Lege, Anggota DPRD Kabupaten Ende periode 1999-2004. Semua peserta yang hadir larut dalam perayaan demokrasi paling nyata koperasi kredit.

Koperasi Kredit Serviam yang dipelopori oleh beberapa anak muda di lingkungan Yayasan Nusa Taruni Bakhti pada tanggal 09 Januari 1993 untuk mengantisipasi berbagai kebutuhan para guru, dosen dan karyawan yayasan akibat gempa bumi 12 Desember 1992 dengan anggota awal 27 orang dan modal Rp. 607 ribu memiliki kemauan kuat untuk berkompetisi dengan lembaga keuangan lain secara elegan dan manusiawi.

Tak pernah disangka bahwa dalam rentang waktu 15 tahun, Koperasi Kredit ini menunjukkan tanda-tanda pertumbuhan yang cukup signifikan untuk membantu meminimalisir kemiskinan yang senantiasa melilit sebagian besar masyarakat Flores terutama masyarakat Kabupaten Ende dan sekitarnya.

Meskipun patut diakui bahwa masih banyak hal yang harus dibenahi dan ditingkatkan lebih progresif ke depan seperti kualitas anggota, kredit bermasalah, kurangnya jiwa wirausaha dll namun Kopdit Serviam pada Tahun Buku 2008 mendapat berbagai prestasi karena keterlibatan dan kerjasama yang saling menguntungkan dari semua pihak.

Tahun ini Kopdit Serviam mendapatkan penghargaan monumental dari Pemerintah Kabupaten Ende yang diterima pada tanggal 14 Juli 2008 di Aula BBK Ende sebagai Koperasi Berpretasi Terbaik 1 Tingkat Kabupaten Ende untuk Jenis Koperasi Simpan-Pinjam serta memperoleh apresiasi positif dari jaringan Puskopdit Bekatigade Ende-Ngada-Nagekeo sebagai salah satu koperasi kredit yang mampu merealisasi target pencapian memenuhi 1000 anggota. Tahun 2008, Kopdit Serviam memiliki kekayaan Rp. 3,6 M naik sekitar 1,5 M dari tahun buku 2007.

Syukur kepada Tuhan bahwa kerinduan 1,046 anggota dan seluruh fungsionaris untuk mendapatkan seorang manajer sebagai penanggungjawab operasional demi menjawabi kebutuhan pelayanan anggota yang semakin banyak juga dapat diraih berkat kerja keras pengurus dan tangan-tangan terulur lainnya.

Berdasarkan suara sepakat Pengurus pada rapatnya tanggal 17 Desember 2008 dan Rapat Gabungan tanggal 22 Desember 2008 telah mengangkat Saudari Ermelinda Ani, SE yang sebelumnya sebagai Act. Manajer terhitung mulai tanggal 02 Januari 2009 menjadi manajer dengan pelimpahan wewenang dan kewajiban yang lebih luas untuk lebih memajukan koperasi kredit Serviam ke arah yang lebih besar, kuat, sehat, aman dan profesional.

Memang tingkat keberhasilan sebuah koperasi kredit tidak hanya diukur dengan indikator-indikator di atas. Namun paling kurang tingkat keberhasilan kecil-kecilan ini semakin memotivasi seluruh anggota dan fungsionaris untuk meraih impian yang lebih besar.


 Mengenakan Tenunan Daerah Flores di Forum Kopdit Asia

Robert T. Kiyosaki, warga keturunan Jepang (Asia) yang menjadi salah seorang terkaya di Amerika Serikat pernah menulis, “Besar kecilnya seseorang sangat bergantung pada impiannya. Orang besar mempunyai impian besar sedangkan orang kecil memiliki impian kecil. Jika (anda) koperasi kredit mau berubah ke arah yang lebih besar maka hendaknya mulailah dengan mengubah ukuran impian. Banyak orang miskin berada dalam keadaan miskin karena mereka telah berhenti bermimpi.”

Setelah koperasi kredit berjuang sekian lama, apakah para aktivis kopdit ini sudah puas dan tidak lagi memiliki impian ? Ataukah seperti Martin Luther King ... tetap memiliki impian (i have a dream) untuk lebih besar meski harus berhadapan dengan terpaan angin taupan tantangan dan bencana banjir kegagalan dalam perjalanan kopdit selama 15 tahun terutama pada tahun buku 2008.

Walaupun demikian Robert T. Kiyosaki memberikan wanti-wanti tentang 5 tipe pemimpi :
Pertama: Tipe pemimpi yang bermimpi di masa lampau meski ia sudah berada pada masa kini. Pemimpi jenis ini selalau mengidolakan dan mengenangkan masa-masa romantis pada masa lalu. Terkadang mereka bertindak tetap seperti anak kecil walaupun usianya sudah dewasa. Hidupnya berorientasi dan berkiblat pada masa lalu. Susah dan tidak mau berubah. Seseorang yang bermimpi tentang masa lampau adalah orang yang hidupnya sudah berakhir. Orang seperti ini perlu menciptakan impian di masa depan agar kembali hidup.

Kedua: Pemimpi yang hanya memimpikan impian kecil. Jenis pemimpi ini akan memimpikan impian-impian kecil karena mereka ingin merasa yakin mereka dapat mencapainya. Yang ini sudah baik untuk apa mau diubah lagi. Pemimpi jenis ini terkadang yang paling berbahaya. Hidup mereka seperti kura-kura, makan dan minum dalam ruangan yang tenang tanpa terusik berbagai peluang kemajuan yang lebih besar dan tetap diam di tempat tidak pernah pergi kemana-mana.

Ketiga: Pemimpi yang telah mencapai impian dan belum menentukan impian baru. Jenis pemimpi seperti ini ketika telah mencapai satu impian mulai merasa bosan dan frustrasi. Mereka tidak berani lagi menentukan impian atau petualangan baru karena takut gagal dan takut dikritik atau pun takut prestise pribadinya luntur apalagi sampai hilang.

Keempat: Pemimpi yang mempunyai impian besar tetapi tidak mempunyai rencana bagaimana mencapainya sehingga tidak mencapai apa-apa. Mereka hanya mampu bermimpi besar tetapi tidak memiliki kemauan untuk mewujudkannya. Semua impian hanya tinggal impian sambil terus berangan-angan untuk merubah hidup ke arah yang lebih baik.

Orang yang banyak rencana tetapi tidak berusaha untuk melakukannya. Biasanya mereka membuat aturan tetapi enggan mentaatinya dalam tindakan nyata. Terkadang orang-orang jenis ini banyak omong dan banyak memberikan kritik tetapi tidak mau dan tidak mampu melakukan sesuatu atau bahkan tidak memberikan teladan yang baik dan positif.

Kelima: Pemimpi yang mempunyai impian besar, mencapai impian dan terus mempunyai impian yang lebih besar lagi. Tidak pernah berhenti dan terus-menerus memiliki impian baru setelah berjuang keras mencapainya.

Untuk menjadi pemimpi jenis ke-5 tidaklah semudah membalikkan telapak tangan. Butuh komitmen atau spiritualitas yang kuat dan pengorbanan yang tidaklah kecil. Akan tetapi tidak berarti tidak bisa. Ada banyak contoh di negara Asia lainnya seperti Korea Selatan, Jepang, Philipina dan Thailand. Mengacu pada pengembangan Koperasi Kredit/Credit Union di Thailand, saya melihat ada suatu spirit jenis pemimpi ke 5 ini.


Umumnya mereka menyadari bahwa gerakan koperasi kredit atau credit union adalah lembaga yang berorientasi dan memberdayakan orang-orang miskin tetapi bukan lembaga orang-orang miskin. Mereka menyiapkan dana keberlanjutan untuk membangun gedung kantor bertingkat mulai tingkat 2 sampai tingkat 8, dana pengembangan SDM dan IT untuk profesionalisasi pelayanan serta pengembangan wirausaha termasuk pemasaran produk anggota, dana pengembangan masyarakat sebagai realisasi tanggungjawab sosial, gaji karyawan serta untuk deviden.

Yang mengherankan saya bahwa Kopdit atau Credit Union di Philipina maupun Thailand tidak lagi terlalu memperhatikan deviden namun yang penting koperasi kredit/credit union mengakses dana secara mudah untuk peningkatan usaha anggota. Kopdit Serviam tidak mengadopsi secara membabi buta tetapi mungkin bisa mengadaptasi secara kritis-rasional menuju profesionalisasi pelayanan pada masa yang akan datang sebagai lembaga keuangan alternatif bagi masyarakat untuk membangun kualitas kesejahteraannya.

Semua yang telah bergabung dalam rumah besar (sao’ meze) Koperasi Kredit Serviam merupakan para pemimpi tipe ke-5. Memiliki impian besar dan berjuang meraihnya serta terus berikhtiar untuk memiliki impian yang lebih besar lagi. Sebab keberhasilan yang telah dicapai selama ini belum seberapa jika dibandingkan dengan koperasi kredit lain ataupun lembaga keuangan lain, bank misalnya. Oleh karena itu, tipe pemimpi 1-4 tentu bukanlah pilihan yang cerdas.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar