Jumat, 23 September 2022

Cara Mencapai Puncak Karier Dalam Koperasi Kredit

Oleh Kosmas Lawa Bagho

Alumnus Pascasarjana Universitas Negeri Malang (UM)



Ada banyak tumpukan di atas meja. Buku-buku itu lebih banyak berbicara tentang manajemen pemasaran, penjualan dan manajemen. Memang buku ini baru disortir setelah cukup lama menjadi mahasiswa pascasarjana tahun 2014-2016. Di samping buku-buku sendiri, penulis juga meminta beberapa judul buku pada seorang teman yang juga sama-sama alumnus UM dengan konsentrasi berbeda. Beliau memberikan kurang lebih 4 judul buku yakni pengantar bisnis, makroekonomi teori pengantar, pengantar manajemen dan introduction to business.

 

Penulis membaca buku pertama yang berjudul "Pengantar Bisnis" karya Prof. Dr. H. Buchari Alma. Penulis membuka secara acak berbagai halaman dan tertuju pada halaman 148-150 dengan topik "Usaha untuk Mencapai Posisi Puncak". Kebetulan penulis juga seorang aktivis pemberdayaan masyarakat akar rumput melalui usaha simpan pinjam atau lebih dikenal koperasi kredit atau credit union. Koperasi kredit bukan koperasi untuk menyalurkan pinjaman melainkan koperasi yang melakukan usaha pemberdayaan masyarakat berbasis kepercayaan. Usaha bersama simpan-pinjam berpedoman pada saling percaya. Penulis selain sebagai eksekutif atau manajemen Puskopdit Flores Mandiri juga sebagai ketua pengurus Kopdit Serviam Bhakti Mandiri (SBM) yang berkedudukan di Jalan Eltari Ende.

Menguliti huruf-huruf pada buku dimaksud terbersit inspirasi untuk bisa menulis dari inti sari dalam blog yang kebetulan juga sudah lama sekali tidak lagi memposting tulisan ringan bagi pembaca sekalian. Penulis pun menulis dengan judul "Cara Mencapai Puncak Karier Dalam Koperasi Kredit".

Penulis merasa secara pribadi bahwa hal ini sangat penting mengingat gerakan koperasi kredit secara global dan nasional bahkan daerah baru bangkit kembali setelah mengalami kelesuan akibat pandemi COVID-19 kurang lebih 2 tahun. Saat ini kebanyakan koperasi kredit baru merapikan berbagai produk dan kualitas pelayanan terutama penanganan prosentasi kredit macet (PAR) yang cenderung merangkak naik. Ini sebuah tantangan yang harus disikapi dengan bijak dan tetap memiliki rasa optimisme agar berbagai kelemahan bisa menjadi peluang usaha yang mendaki puncak tertinggi. Tulisan ini menginspirasi para manajer agar bisa keluar dari krisis dan mencapai puncak karier di dalam koperasi kredit.

Penulis sendiri merasa tersentuh sekali dengan topik tulisan ini. Melalui gambar delapan anak tangga yang harus dilewati agar seseorang bisa mencapai puncak karier sebagai manajer atau general manajer dalam koperasi kredit.

1. Mau bekerja keras. Kerja keras menjadi modal dasar untuk keberhasilan seseorang. Setiap pengusaha sukses selalu membanting tulang, bekerja keras merintis usahanya. Calon pemimpin koperasi kredit terutama pada posisi manajemen sudah seharusnya bekerja kerasa dan bekerja cerdas agar koperasi kredit berkembang secara sehat, kuat dan berkelanjutan sehingga memudahkan pemimpin mencapai posisi puncak.

2. Pandai bekerjasama dengan orang lain. Perbanyaklah teman dengan orang-orang yang selalu mendukung usaha atau perusahaan mencapai puncak. Murah hati, banyak senyum, patuh dan disiplin menghadapi berbagai persoalan kinerja koperasi kredit. Hindarkan permusuhan. Tulus dan ikhlas bekerja secara kolaboratif untuk mencapai tujuan perusahaan atau koperasi kredit. Seseorang tidak bisa mencapai posisi puncak tanpa bantuan atau bekerjasama dengan sesama secara cerdas, profesional dan tidak saling menciderai. 

3. Penampilan yang baik. Ini tidak menyangkut penampilan; muka yang cantik, ganteng melainkan lebih menekankan pada perilaku jujur, disiplin dan bertanggungjawab. Banyak orang tertipu dengan rupa nan elok dan orangnya tidak jujur. Ingatlah pribadi yang baik, jujur akan disenangi dan akan sukses bekerja dengan siapa saja.

4. Yakin. Kita harus memiliki keyakinan diri bahwa kita akan sukses melakukan suatu usaha, jangan ragu dan bimbang. Niatlah akan bekerja baik dan berserah diri.

5. Pandai membuat keputusan. Jika anda berhadapan dengan alternatif harus memilih maka buat pertimbangan yang matang. Kumpulkan berbagai informasi, boleh minta pendapat orang lain dan ambil keputusan tanpa ada rasa ragu-ragu. Bertanggungjawablah terhadap keputusan yang suah diambil walau penuh risiko atau penolakan.

6. Berpendidikan. Zaman sekarang pendidikan adalah nomor satu. Orang terdidik yang memiliki ilmu dan keterampilan akan dibayar mahal. Pendidikan itu bukan berarti harus masuk perguruan tinggi dan pendidikan itu lebih dalam bentuk kursus-kursus, pelatihan, membaca buku dan sebagainya. Intinya kita berjuang setiap waktu untuk menambah pengatahuan.

7. Ambisi untuk maju. Kita jangan loyo, pasrah, menyerah tak mau berjuang. Kita harus punya semangat tinggi, mau berjuang untuk maju. Orang-orang yang gigih dalam kehidupan biasanya memiliki peluang lebih besar untuk menuju posisi puncak. Apa pun jenis pekerjaan yang dilakukan, profesi apa pun yang dihadapi, kita harus melihat ke depan dan berjuang menggapai apa yang menjadi impian besar.

8. Pandai berkomunikasi. Pandai berkomunikasi berarti pandai mengorganisasikan buah pikiran ke dalam bentuk ucapan-ucapan yang jelas, menggunakan tutur kata yang enak didengar, mampu menarik perhatian orang lain. Komunikasi baik diikuti dengan perilaku jujur, konsisten dalam pembicaraan akan sangat membantu seseorang dalam mengembangkan karier masa depan. Akhirnya dengan keterampilan berkomunikasi itu, seseorang dapat mencapai puncak karier, meraih kursi empuk yang menjadi idaman setiap orang.

***

Tidak ada komentar:

Posting Komentar