Senin, 16 Desember 2019

Tidak Mudah Mengembalikan Kepercayaan Anggota Koperasi Kredit

Oleh Kosmas Lawa Bagho
Kabid. Pendampingan Puskopdit Flores Mandiri Ende

Wajah Kuyu, Tetap Optimis
"Kepercayaan itu tidak hanya mahal malah sangat mahal harganya yang harus dibayar". Pepatah tua ini sungguh menginspirasi kehidupan umat mannusia zaman sekarang terutama dalam lembaga bisnis termasuk dunia koperasi kredit yang bergerak pada bidang pemberdayaan masyarakat akar rumput melalui usaha simpan-pinjam uang. Simpan dan pinjam uang sangat membutuhkan kepercayaan kedua belah pihak secara seimbang tanpa berat sebelah.



Apabila terjadi berat sebelah atau salah satu pihak tidak lagi percaya maka selesailah sudah perjalanan bisnis atau usaha simpan pinjam tersebut. Pengalaman praktis penulis yang terlibat pada usaha simpan pinjam atau koperasi kredit sungguh meneguhkan hal ini. Saling percaya sebagai modal utama sekaligus modal akhir dari keberhasilan simpan pinjam dimaksud.

Penulis juga terlibat secara aktif sebagai ketua pengurus salah satu koperasi kredit di kota Ende sejak tahun 2005 hingga kini memang semakin menegaskan hal tersebut. "Kepercayaan bukan hanya mahal tetapi malah sungguh sangat mahal harga yang harus dibayar".

Belum lagi keprcayaan itu berkaitan langsung dengan anggota. Apabila salah satu atau mayoritas anggotanya sudah tidak percaya lagi pada pengelolaan koperasi kredit yang dipercayakan kepada pengurus diawasi oleh pengawas dan dilakoni secara operasional oleh general manajer atau  manajer bersama stafnya tidak melaksanakan operasional secara terpercaya maka koperasi kredit tersebut akan mengalami ujian atau tantangan yang maha hebat. Cepat atau lambat akan mengalami kemandekan.

Pengalaman seperti demikian yang penulis dan salah seorang teman bernama Kristoforus Tere alami saat ini. Ketika salah satu koperasi kredit mengalami ketidakpercayaan dari mayoritas anggota lantaran salah mengelola dan tidak aktif maka sangat sulit membangkitkan kembali kepercayaan anggota. Tanggal 12 dan 13 Desember 2019 merupakan saat-saat uji kesabaran berhadapan anggota yang mulai tidak percaya lagi kepada koperasi kreditnya, kepada pengurus, pengawas dan para pengelolanya.

"Saya sangat kecewa dengan pelayanan koperasi kredit .... Saya hari ini mau keluar dari anggota." Ungkapan itu seakan bagaikan koor dari anggota yang satu ke anggota lain. Semua yang hadir pada waktu pendidikan motivasi ramai-ramai menyatakan diri untuk mengundurkan diri dari keanggotaan.

Namun siapa sangka, di tengah suasana putus asa dan kekecewaan yang semakin memuncak, selalu muncul dewa penyelamat. "Saya masih bahagia dengan koperasi kredit ini. Saya masih ingin tetap menjadi anggota asalkan ... serentetan persyaratan".

Sesungguhnya persyaratan yang disampaikan anggota tidak jauh-jauh amat dari persyaratan tata kelola koperasi kredit yang sehat dan berkelanjutan yang acapkali disampaikan pada pertemuan, lokakarya dan pendidikan di Puskopdit Flores Mandiri.

***

Mulai Baru

Di tengah ungkapan kekecewaan dan sakit hati, tim pendamping Puskopdit Flores Mandiri (Kristoforus Tere dan Kosmas Lawa Bagho) bersama ketua pengurus pak Fanci memberikan garansi bahwa Koperasi Kredit Ikhlas Beramal harus bangkit dari kelesuan akibat cukup lama kurang aktif dalam pelaksanaan operasionalnya. Ada banyak faktor penyebabnya. Salah satunya yang menjadi perhatian adalah kredit macet. Banyak anggota meminjam namun lambat bahkan tidak sama sekali mengembalikan pinjaman.

Kredit macet atau prosentasi PAR sangat tinggi. Macetnya pengembalian satu gris lurus dengan kesulitan likuiditas. Anggota lain tidak bisa mendapatkan pelayanan pinjaman dalam upaya memenuhi kebutuhan pokoknya: membangun rumah,  membiayai anak sekolah pada tingkat perguruan tinggi dan lain sebagainya. Cukup dimengerti semua anggota kecewa. Sakit hati dan putus asa sehingga mereka ramai-ramai menyampaikan untuk mengundurkan diri.

Namun setelah mendapatkan sedikit pencerahan melalui gambar dan video, anggota berangsur-angsur mereda tensi kemarahannya dan berjanji untuk tetap menyelamatkan koperasi kredit yang mereka cintai apalagi mereka yang pernah mengalami buah-buah keberhasilan bersama koperasi kredit ini.

Mereka bersepakat untuk melakukan kegiatan lanjutan melalui pertemuan dan pendidikan kelompok. Aktif lagi menyimpan dan meminjam seperti sebelumnya. Pendidikan disepakati setiap bulan Minggu ke-3 sejak bulan Januari 2020 dan tim pendamping Puskopdit Flores Mandiri harus hadir bersama tim Kopdit Ikhals Beramal.

Kegiatan simpan pinjam yang akan dilakukan nanti selalu diawali dengan proses penyadaran dan pemberdayaan kesadaran menjadi anggota koperasi kredit. Cukup menantang memang. Tim sepakat dan semoga hal ini menjadi awal kebangkitan baru bagi perjalanan Koperasi Kredit Ikhlas Beramal yang sempat mandek dua tiga tahun terakhir.

Masih ada sejumlah PR yang harus segera dilakukan namun paling tidak sudah ada tanda-tanda kebangkitan. Tanda mulai baru lagi dari awal.

Tuhan memberkati selalu usaha baik kita meski dalam tataran yang sangat kecil sekalipun.

***

Tidak ada komentar:

Posting Komentar