Oleh Petrus Juli, Yoan Santosa Putra & Kosmas Lawa Bagho
Mahasiswa Pascasarjan Universitas Negeri Malang
2.1
Manfaat Negosiasi
Asep Sujana (2004) dalam
Irsan (2013) mengatakan bahwa manfaat manfaat yang
diperoleh dari sebuah proses negosiasi di dalam pengertian bisnis resmi antara
lain adalah:
2.3.1 Untuk
mendapatkan atau menciptakan jalinan kerja sama antar badan usaha atau institusi
ataupun perorangan untuk melakukan suatu kegiatan atau usaha bersama atas dasar
saling pengertian. Dengan terjalinnya kerjasama antar kedua belah pihak inilah
maka tercipta sebuah transaksi bisnis yang saling terkait, sehingga membuat dinammis dan hidupnya perekonomian. Dengan
kata lain, bahwa suatu proses negosiasi bisnis merupakan bagian dari suatu
proses interaksi guna menghidupkan perekonomian dalam skala yang lebih luas.
1.3.2
Dalam sebuah
perusahaan, sebuah proses negosiasi akan memberikan manfaat untuk menjalin
hubungan bisnis yang lebih luas dan juga untuk mengembangkan pasar, yang
diharapkan memberikan peningkatan penjualan. Proses negosiasi bisnis juga akan
menghasilkan harga yang lebih baik dan efisien, yang memberikan keuntungan yang
lebih besar. Dalam jangka panjang hal ini akan memberikan kemajuan sebuah
perusahaan.
2.4. Persiapan Negosiasi
Untuk mendapatkan suatu
kesepakatan kedua belah pihak, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam negosiasi bisnis antara
lain (Purwanto, 2006: 251) : persiapan
yang cermat; persentasi
dan evaluasi yang jelas mengenai posisi kedua belah pihak; keterampilan,
pengalaman, motivasi, pikiran yang terbuka;
pendekatan yang logis untuk menciptakan dan
mempertahankan hubungan yang baik dan saling menguntungkan dan saling
menghormati; kemauan
untuk membuat konsensi untuk mencapai kesepakatan melalui kompromi bila terjadi
kemacetan.
Hartman dalam Irsan (2013) menyatakan
ada empat poin penting yang perlu diperhatikan sebelum bernegosiasi, antara
lain pencarian fakta terutama dari pihak lain (lawan negosisasi), menaksir
posisi lawan negosisasi, membuat perencanaan yang baik, dan memilih serta
mengatur tim negosiasi. Sementara itu, menurut Casse, ada tiga tahapan penting
dalam bernegosiasi, yaitu tahap perencanaan (sebelum negosiasi), tahap
implementasi (selama negosiasi), dan tahap peninjauan (setelah negosiasi)kepentingan
termasuk untuk mempengaruhi keadaan.
2.4.1
Tahap Perencanaan
Tahap perencanaan
negosiasi membutuhkan tiga tugas
utama, yaitu merencanakan sasaran negosiasi, memutuskan strategi, dan
memperjelas proses negosiasi.
Sasaran
negosiasi adalah apa hasil yang diharapkan dalam bernegosiasi. Penentuan
sasaran atau target dalam bernegosiasi sangatlah penting sebagai arahan atau
petunjuk dalam bernegosiasi yakni
batas minimal yang dapat dicapai dalam bernegosiasi. Komponen
kedua adalah strategi negosiasi yang merupakan cara atau teknik untuk mencapai
tujuan bernegosiasi. Untuk mencapai kesepakatan kedua belah pihak memang
diperlukan strategi yang tepat. Ada beberapa strategi negosiasi yang dapat anda
gunakan dalam bernegosiasi, antara lain : strategi kooperatif, strategi
kompetitif, dan strategi analitis.
Strategi Kooperatif seperti sasarannya
mencapai kesepakatan kedua belah pihak;
menggunakan semboyan win-win solution, mempercayai
pihak lawan, melakukan
kompromi jika diperlukan dan timbal balik,
menciptakan landasan dan kepentingan bersama. Strategi Kompetitif seperti sasaran strateginya
adalah mengalahkan lawan; tidak
mempercayai lawan dan siap bertarung;
menuntut sebuah konsesi, menegaskan posisi, dan
melancarkan tekanan; tidak
memberikan apa-apa dan menghabiskan semuanya.
Strategi Analitis yakni mempunyai filosofi bahwa
seorang negosiator adalah pemecah masalah, bukan seorang petarung; memandang negosiasi
sebagai bentuk latihan dalam memecahkan masalah, dan bukannya sebagai permainan; berusaha kreatif dan
bersama-sama mencari alternatif solusinya;
menggunakan kriteria yang objektif dalam mengambil
keputusan; membuat
alasan yang rasional dan bukan atas dasar perasaan.
Komponen ketiga adalah
proses negosiasi. Sebelum mencapai tujuan yang telah ditentukan
sebelumnya, perlu diketahui bahwa dalam negosiasi sangat diperlukan proses
negosiasi yang melibatkan kedua belah pihak. Proses negosiasi merupakan suatu
proses tawar-menawar yang diharapkan mampu menghasilkan suatu kesepakatan pada kedua belah pihak yang
saling menguntungkan.
2.4.2
Tahap Implementasi
Tahap implementasi
merupakan tahapan penerapan atau tindakan yang diperlukan agar mencapai sukses
dalam bernegosiasi. Implementasi memiliki komponen penting antara lain : taktik
negosiasi, keterampilan negosiasi, dan perilaku negosiasi.
Taktik Negosiasi adalah taktik memiliki beberapa
tujuan seperti membantu untuk melihat permasalahan sebenarnya yang sedang
diperdebatkan di meja perundingan. Taktik ini
dapat
mengurai kemandekan dan membantu untuk
melihat dan melindungi diri dari kebohongan negosiator. Robbins dan Judge (2011:504) dalam Wibowo
(2013:233-234) menjelaskan bahwa setelah perencanaan maka perlu medefenisikan
dengan pihak lain dasar aturan dan prosedur negosiasi. Siapa yang akan
melakukan negosiasi, apakah ada batasan waktu. Selama proses ini, kedua belah
pihak akan bertukar proposal atau permintaan awal. Pertukaran proposal,
masing-masing pihak menjelaskan, memperkuat, klarifikasi, mendukung dan
menyesuaikan proposal awal. Hal ini tidak perlu dilakukan secara konfrontatif
tetapi dengan memberikan edukasi dan informasi mengapa penting dan bagaimana
sampai pada permintaan awal. Berikan pihak lain dokumentasi yang membantu atau
mendukung permintaan dimaksud. Esensi negosiasi adalah memberi dan menerima
secara nyata dalam usaha mendiskusikan kesepakatan. Kedua belah pihak tanpa
ragu-ragu membuat konsensi. Langkah implementasi negosiasi adalah memformalkan
kesepakatan yang telah dikerjakan dan mengembangkan prosedur yang perlu
dilakukan dan monitoring.
2.4.3
Tahap Peninjauan
Tahap ini merupakan
tahapan setelah berlangsungnya suatu proses negosiasi sebagai momen bagi seorang
negosiator dalam meninjau apa yang sudah dilakukannya selama bernegosiasi. Ada beberapa alasan
penting mengapa tahap peninjauan negosiasi perlu dilakukan, antara lain : untuk memeriksa apakah
anda sudah mencapai tujuan anda; jika
tidak, maka hal itu dapat menjadi pelajaran sekaligus pengalaman yang sangat
berharga bagi seorang negosiator;
jika ya, maka pastikan apa yang sudah anda lakukan
dengan baik dan bangunlah kesuksesan anda.
***
Tidak ada komentar:
Posting Komentar